NIM : 195111021
Di era industri, perusahaan membuat atau membeli barang untuk dijual. Walapun proses
yang dilakukan dan jenis biaya yang dikeluarkan sangat berbeda dengan proses di era agraris
akan tetapi mereka sama-sama ingin membandingkan berapa biaya yang telah dikeluarkan dan
penerimaan yang telah diterima.
Saat ini akuntansi telah mengalami evolusi. Secara tradisional (dulu) akuntansi
didefinisikan sebagai seni bagaimana mencatat, mengelompokkan, meringkas dan melaporkan
transaksi (peristiwa) bisnis dan sistem akuntansi merupakan integrasi dari prosedur-prosedurnya.
Sebagai seni peran manusia dalam akuntansi sangat dominan. Akuntan atau orang bagian
akuntansi saat itu sering berperan sebagai ’seniman’ dalam menerapkan praktek akuntansi, hal
ini dapat terjadi mungkin karena belum dikenal atau belum diterapkannya standar akuntansi bagi
suatu organisasi perusahaan.
Belum dapat diterapkannya standar akuntansi tersebut dapat disebabkan karena beberapa
faktor yang berasal dari internalatau eksternal perusahaan. Faktor internal diantaranya
disebabkan oleh pengetahuan SDM bagian akuntansi suatu perusahaan yang belum mampu
melakukannya dengan benar karena berbagai sebab, seperti masalah kejujuran yang dengan
sengaja memanipulasi data dan proses akuntansi untuk keuntungan pribadi, kelompok atau
perusahaan.
Faktor lainnya yang berasal dari lingkungan dunia usaha danmempengaruhi perusahaan
misalnya tekanan dari pihak tertentu yang memaksa perusahaan untuk menjadi sponsor suatu
kegiatan yang memerlukan dana cukup besar dengan konsekuensi hilang jabatan atau dibuat
bermasalahnya perusahaan dengan alasan yang tidak dimengerti bila permintaan tersebut tidak
diikuti. Keadaan ini akan mendorong perusahaan untuk memanipulasi data akuntansi agar
laporan yang muncul tetap terlihat baik(Window dressing). Semua kejadian ini tentu selain tidak
mendukung untuk dapat diterapkannya standar akuntansi dengan baikjuga akan memberikan
kesempatan kepada manajemen untuk memanipulasi lebih lanjut data akuntansi demi
kepentingan pribadi atau golongan yang mendorong terjadinya korupsi.
Kebanyakan sistem akuntansi yang diterapkan pada era industri masih dilakukan secara
manual.Beberapa perusahaan telah menggunakan peralatan mekanik, elektrik/listrik sedangkan
beberapa perusahaan lain yang sangat memberikan perhatian terhadap pemanfaatan teknologi
informasi sudah mulai menggunakan komputer sebagai alat pengolah data (EDP) agar kecepatan
dan akurasi pengolahan menjadi lebih baik.Di Indonesia penggunaan komputer untuk mengolah
data akuntansi ini sering disebut sebagai komputer akuntansi yang mungkin istilah ini tidak
dikenal secara ilmiah (international). Pengolahan data akuntansi dengan menggunakan komputer
pada umumnya masih dilakukan secara parsial (perbagian) belum terintegrasi sepenuhnya.
Kalaupun mereka menggunakan jaringan (Network) yang terintegrasi hanya komputer dan media
penyimpanannya saja yang semuannya terpusat di server. Untuk hal ini mereka sering
menyebutnya sebagai database bersama atau sistem bank data.
Dengan mulai digunakannya komputer sebagai alat bantu dalam proses akuntansi,
definisi akuntansi kemudian berkembang sebagai proses pencatatan, pengelompokan,
peringkasan dan pelaporan transaksi bisnis. Istilah proses mengandung arti bahwa tahap tahapan
proses dalam pelaksanaan proses akuntansi atau sistem akuntansi, perhitungan serta
pengakuannya terhadap setiap transaksi akuntansi yang terjadi telah jelas baik struktur maupun
aturannya.
Walaupun telah menggunakan komputer, konsep sistem dalam sistem akuntansi di era ini
juga belum begitu berkembang. Pemahaman sistem dalam sistem akuntansi masih tetap
digambarkan hanya sebagai jaringan prosedur/proses akuntansi yang saling berhubungan satu
sama lain untuk mencapai suatu tujuan yaitu menghasilkan informasi akuntansi yang diperlukan
oleh pemakai internal dan eksternal dalam mengambil keputusan.
Prosedur yang dimaksud disini adalah adalah rangkaian kegiatan yang melibatkan banyak
bagian (orang) dan dilakukan secara berulangulang. Dalam kontek sistem akuntansi (manual)
dapat di identifikasi ada dua jenis prosedur atau sistem dalam suatu organisasi perusahaan yaitu
prosedur akuntansi/sistem akuntansi dan prosedur operasi/sistem operasi perusahaan. Prosedur
akuntansi/sistem akuntansi berfungsi untuk membantu manajemen perusahaan dalam
menerapkan prosedur operasi/sistem operasi perusahaan atau pihak lain dengan memberinya
informasi akuntansi yang diperlukan.
Dalam kontek sistem akuntansi sebagai jaringan prosedur faktor manusia sangat dominan
sehingga benar tidaknya prosedur tersebut diterapkan sangat tergantung kepada manusia yang
melaksanakannya.
Saat menerapkan sistem akuntansi, sistem akuntansi yang dirancang sering tidak sesuai
dengan operasi sesungguhnya yang dijalankan oleh perusahaan. Perbedaan yang terjadi antara
sistem akuntansi yang dirancang dengan kejadian sesungguhnya dalam operasi perusahaan
sehari-hari sering dipecahkan melalui kebijakan manajemen secara parsial tanpa dilakukan
menyempurnaan terhadap rancangan sistem akuntansi yang ada secara keseluruhan sehingga
lama kelamaan sistem akuntansi yang diterapkan untuk membantu operasi perusahaan sering
sangat jauh sekali berbeda dengan rancangan sebelumnya. Kondisi ini mendorong semakin
menurunnya kemampuan perusahaan dalam mengendalikan operasinya dan menghasilkan
informasi yang dihasilkan.
Selama empat dekade terakhir konsep akuntansi telah mengalami banyak perkembangan.
Perkembangan diawali dengan berkembangnya konsep sistem (pendekatan sistem) yang
dipelopori oleh ahli-ahli sosial yang pada saat itu sedang mempelajari ilmu sosial dan organisasi
serta didorong oleh perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat.
Pada tahun 1966, konsep akuntansi sebagai sistem informasi mulai digunakan oleh badan
berwenang di Amerika Serikat (American Accounting Association/AAA) dalam teori akuntansi
berjudul “ A statement of basic Accounting theory” yang menyatakan bahwa akuntansi pada
dasarnya merupakan sistem informasi.
Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan
Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem informasi, yang membedakan akuntansi
sebagai sistem informasi dengan sistem informasi perusahaan lainnya adalah sistem informasi
(akuntansi) atau disebut juga sebagai sistem informasi akuntansi hanya berkaitan dengan fungsi
akuntansi dalam mengolah data tentang aktivitas organisasi perusahaan yangmemiliki nilai
ekonomi. Jadi sistem informasi akuntansi(SIA) hanya mengolah data yang memiliki dampak
ekonomi. Kebanyakan dari data akuntansi yang diolah oleh SIA disajikan dalam bentuk jumlah
uang atau bentuk lain yang terkait atau dapat dikonversikan kedalam jumlah uang.
Melihat akuntansi sebagai bahasa bisnis dan sistem informasi maka SIA sangat
diperlukan oleh organisasi perusahaan. Bagi suatu perusahaan, SIA dibangun dengan tujuan
utama untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi
akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai untuk mengurangi resiko saat
mengambil keputusan. Para pemakai informasi tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan
seperti manajer atau dari luar perusahaan seperti pelanggan dan pemasok. Ada tiga fungsi atau
peran SIA yang digunakan untuk mencapai tujuan utama diatas. Ketiga fungsi tersebut sangat
erat hubungannya satu sama lain sehingga harus dilihat secara bersamaan. Ketiga peran atau
fung- si tersebut adalah:
Mendukung aktivitas perusahaan sehari hari.
Suatu perusahaan agar dapat tetap eksis perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan
melakukan sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti
melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan.
Ada dua macam transaksi, yaitu transaksi akuntansi dan nonakuntansi. Transaksi akuntansi
adalah kejadian atau transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang berakibat adanya pertukaran
antara sesuatu yang memiliki nilai ekonomi bagi perusahaan tersebut. Seperti peristiwa
terjadinya penjualan dan pembelian barang oleh perusahaan merupakan contoh dari transaksi
akuntansi.
Transaksi nonakuntansi adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi dan dilakukan perusahaan
tapi peristiwa tersebut tidak menimbulkan dampak pertukaran nilai ekonomi bagi perusahaan
yang melakukannya.
Transaksi akuntansi yang terjadi secara formal ditangani oleh SIA. Karena banyak transaksi-
transaksi akuntansi didasarkan kepada transaksi nonakuntansi seperti memasukan data order
pembelian ke komputer, menyiapkan barang untuk dikirim maka sistem informasi akuntansi juga
banyak menangani transaksi nonakuntansi.
Transaksi akuntansi menghasilkan data akuntansi untuk diolah oleh sistem pengolahan transaksi
(SPT) yang merupakan bagian atau sub dari SIA, data-data yang bukan merupakan data transaksi
akuntansi dan data transaksi lainnya yang tidak ditangani olehSIA ditangani oleh sistem
informasi lainnya yang ada di perusahaan misalnya sistem informasi manajemen yang bidang
cakupannya lebih luas dari sistem informasi akuntansi.
Dalam mengolah datatransaksi, dilakukan melalui penggunaan beberapa prosedur. Prosedur-
tersebut tersebut ada yang dapat diprogram menggunakan komputer menjadi software dan ada
yang tidak dapat diprogram dan tetap menjadi prosedur.
Di dalam SIA, khususnya SIA keuangan, data-data akuntansi disimpan dalam beberapa file. File-
file utama yang berisi data akuntansi terdiri dari file transaksi (transaction file) yang berisi data
jurnal dan file master (master file) yang berisi data buku besar (ledger)
Mendukung proses pengambilan keputusan, tujuan yang
Sama pentingnya dari SIA adalah untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses
pengambil keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan perencanaan dan
pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi yang tidak dapat diperoleh dari SIA tapi diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan biasanya berupa informasi kuantitatif yang tidak bersifat
uang dan data kualitatif. Informasi ini dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan sistem
informasi manajemen(SIM), karena SIM merupakan sistem informasi perusahaan keseluruhan
sedangkan SIA merupakan bagian terbesar dari SIM tersebut dan informasi akuntansi yang
dihasilkannya bersifat detail.
Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak
eksternal,
Setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum. Salah satu tanggung jawab penting
adalah keharusannya memberi informasi kepada pemakai yang berada diluar perusahaan atau
stakeholder yang meliputi pemasok, pelanggan, pemagang saham, kreditor, investor besar,
serikat kerja, analis keuangan, assosiasi industri, atau bahkan publik secara umum.
Adapun peran SIA untuk memenuhi tujuannya diatas meliputi :
Mengumpulkan dan memasukan data ke dalam SIA. Saat pengumpulan data, ada
beberapa cara yang dilakukan:
a. Melalui formulir yang telah disiapkan. Formulir tersebut diisi data transaksi, formulir
yang telah diisi data berubah menjadi dokumen sumber (source document) dan
selanjutnya diinput ke komputer untuk diproses lebih lanjut.
b. Melalui terminal. Ada beberapa jenis terminal
- Terminal yang ada di dalam perusahaan dan on-line dengan pusat komputer
dengan menggunakan kabel koaksial atau serat fiber optik misalnya point of sales
- Terminal yang ada diluar perusahaan dan dihubungkan ke perusahaan melalui
telepon atau VSAT (Very Small Apertur Terminal) misalkan terminal ATM,
terminal kartu debet
- Terminal yang ada diluar perusahaan dan dihubungkan ke perusahaan melalui
fasilitas internet misalkan transaksijual beli melalui e-commerce (dilakukan
melalui komputer desktop/notebook) atau m-commerce (m=mobil,dilakukan
melalui handphone PDA
Mengolah data transaksi tersebut (lihat bab 12), data yang
sudah dikumpulkan dan dimasukan kedalam SIA melalui komputer biasanya mengalami
serangkaian pengolahan baik secara batch maupun secara on-line agar bisa menjadi
informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Selain perhitungan dan pembandingan dalam
pengolahan ini sering juga dilakukan beberapa validasi untuk menguji keabsahan data
dan pengelompokan agar lebih mudah dan cepat saat informasi disajikan.
Menyimpan data untuk tujuan dimasa mendatang
Data disimpan dalam berbagai cara penyimpanan data. Data dapat disimpan secara
berurutan (squential), secara acak atau langsung (random), dengan menggunakan rumus
tertentu (hasing) dan berurutan yang diindek (Indexed squential).Disamping itu susunan
diantara file-file data yang dimasukan ada yang dilakukan secara bertingkat (hierarchy),
dalam bentuk jaringan (network) atau berdasarkan hubungan (relasi). Apa pun teknik
yang dilakukan dalam menyimpan dan penyusunan data tujuan utamanya agar data dapat
diakses dengan cepat sehingga informasi dapat diperoleh pada saat diperlukan dan dapat
dipercaya.
Memberi pemakai atau pengambil keputusan (manajemen)
Informasi yang mereka perlukan (Lihat bab 3), informasi biasanya disajikan dalam
bentuk laporan atau bila format yang diinginkan sering berubah-rubah maka harus
disediakan suatu fasilitas untuk mencari data dan membuat laporan dengan format yang
sesuai dengankebutuhan mereka sendiri saat itu
Mengontrol semua proses yang terjadi (lihat bab 5), pengontrolan dilakukan sejak data
dikumpulkan kemudian dimasukan dan disimpan untuk diproses sehingga salah satu
fungsi
penting dari SIA adalah untuk mengamankan data sehingga informasi yang akurat dapat
dihasilkan.
Pentingnya Informasi Bagi Organisasi Perusahaan
Melihat peran informasi yang begitu tinggi bagi organisasi maka organisasi menjadi
sangat tergantung kepada sistem informasi (SIA) dan mereka memperlakukan informasi sebagai
sumberdaya yang sangat berharga dalam menghindari resiko sehingga turut menentukan dapat
tidaknya suatu organisasi terus beroperasi.
Dalam kondisi yang penuh dengan persaingan seperti saat ini maka semakin banyak lagi
informasi (informasi akuntansi dan informasi non akuntansi) harus dihasilkan oleh SIA dan
sistem informasi lainnya. Informasi akuntansi yang dihasilkan saat ini tidak hanya sekedar
laporan laba/rugi seperti yang dihasilkan selama era agraris dan industri. Semua Informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi saat ini juga harus mendukung peningkatan produktivitas,
efisiensi dan pengendalian yang merupakan hal penting dalam menghadapi persaingan.
Jadi dilihat dari aspek informasi, suatu organisasi merupakan kumpulan atau integrasi
dari berbagai keputusan yang diambil oleh orang-orang di dalam organisasi berdasarkan kepada
informasi yang diterimanya dan persepsi orang-orang tersebut terhadap informasi yang dite-
rimanya untuk mencapai tujuan.
Informasi akuntansi yang dihasilkan baik oleh SIA keuangan maupun SIA manajemen
bila dibandingkan keduanya harus menunjukan adanya keterkaitan dan kesesuaian satu sama
lain. Informasi akuntansi keuangan yang dihasilkan oleh SIA keuangan karena dipakai oleh
pihak eksternal yang bervariasi maka SIA keuangan dan informasi akuntansi keuangan yang
dihasilkannya harus dibuat dalam format yang dapat diterima secara umum yang ditentukan oleh
IAI dalam bentuk PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), sedangkan informasi
akuntansi manajemen yang dihasilkan oleh SIA dipakai untuk kepentingan manajemen atau
internal perusahaan dan disesuaikan dengan kebutuhan manajemen organisasi perusahaan
tersebut.
Dilihat dari isinya, informasi akuntansi dapat dikelompokan ke dalam tiga kelompok yaitu:
Scorekeeping–berisi informasi yang menggambarkan aktivitasmasa lalu yang disajikan
dalam bentuk laporan keuangan seperti neraca dan rugi laba
Attention direction-berisi informasi yang dapat menarik minat para pemakai informasi
seperti laporan varian yang menggambarkan penyimpangan kinerja dari yang seharusnya.
Pengambilan keputusan-berisi informasi yang berkaitan dengan masa depan seperti
forecasting yang meliputi rencana tahunan, rencana stratejik, dan alternatif keputusan
Dilihat dari kualitasnya maka secara umum informasi akuntansi memiliki empat dimensi kualitas
informasi, yaitu :
Akurat, dapat diartikan bahwa informasi akuntansi tersebut benar-benar mencerminkan
situasi dan kondisi yang ada
Relevan, dapat diartikan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkan benar-benar sesuai
dengan kebutuhan.
Tepat waktu, dapat diartikan bahwa informasi akuntansi tersedia pada saat informasi
tersebut diperlukan
Lengkap, dapat diartikan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkan tersebut telah
selengkap yang diinginkan dan dibutuhkan.
Dimensi tersebut dapat diperluas menjadi :
1. Efektifitas, berkaitan dengan relevansi suatu informasi dalam mendukung suatu proses
bisnis, termasuk didalamnya harus disajikan dalam waktu yang tepat, akurat,
konsisten,dapat digunakan dan lengkap.
2. Efesiensi, Berkaitan dengan provisi informasi melalui penggunaan sumber daya yang
optimal (jadi harus produktive dan ekonomis)
3. Confidensial, Berkaitan dengan proteksi yang diberikan terhadap informasi yang
sensitive
4. Integritas,berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan informasi juga validitasnya
berdasarkan aturan-aturan dan harapan-harapan yang berlaku
5. Ketersediaan, berkaitan dengan informasi yang selalu harus tersedia saat diperlukan oleh
pemakai karena itu berkaitan dengan pengamanan sumberdaya.
6. Kepatuhan,berkitan dengan kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan pemerintah
serta tanggung jawab terhadap pihak eksternal.
7. Kebenaran informasi,berkaitan dengan sistem informasi yang menyajikan informasi bagi
manajemen yang cocok digunakan untuk mengoperasikan perusahaan dan memberikan
pamakai laporan keuangan yang diperlukan oleh pemakai dan badan pemerintah.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya ada dua kelompok pemakai informasi akuntansi, yaitu
kelompok pemakai internal dan kelompok pemakai eksternal. Kelompok pemakai eksternal
meliputi pemegang saham, investor, kreditur, pemerintah, pelanggan, pemasok, dan pesaing
sedangkan kelompok pemakai internal meliputi para manajer dan non manajer seperti karyawan
perusahaan.
Pemakai eksternal
Pemakai eksternal adalah semua pihak yang terkait dengan perusahaan sehingga sangat
tergantung kepada informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
perusahaan. Informasi tersebut bervariasi dalam jenis dan bentuknya seperti :
Pemasok - memerlukan informasi akuntansi dalam bentuk pesanan yang dihasilkan oleh
sistem Informasi akuntansi perusahaan sebelum dapat mengirimkan barangnya
Pelanggan - memerlukan informasi akuntansi dalam bentuk faktur yang dihasilkan oleh
sistem informasi akuntansi perusahaan sebelum melakukan pembayaran.
Pemegang saham - menerima informasi akuntansi untuk mengetahui jumlah dividen yang
akan diterimanya serta untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dimasa sekarang dan
memprediksi kinerjanya dimasa mendatang.
Badan pemerintah – menerima informasi tentang jumlah laba yang dihasilkan, pajak yang
dibayarkan dan lain-lain.
Serikat pekerja- menerima informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dalam bentuk
laporan keuangan yang akan memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan saat ini
dan dimasa mendatang.
Investor besar, kreditur dan pemakai eksternal lainnya menerima informasi dalam bentuk
laporan keuangan yang digunakan untuk selain untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
saat ini juga untuk memprediksi kinerjanya dimasa depan.
Pemakai internal
Pemakai informasi akuntansi internal meliputi manajer diberbagai tingkatan dan bagian
dengan fokus pada manager operasional. Informasi akuntansi yang disajikan terhadap pemakai
internal sangat tergantung kepada tingkat manajemen dan bagian dimana menajer tersebut
bekerja
Gambar diatas menunjukkan adanya perbedaan dalam bentuk informasi yang dibutuhkan
di berbagai tingkatan manajemen suatu organisasi. Sebagai contoh manajemen puncak umumnya
lebih memperhatikan rencana strategis jangka panjang dan pengendalian. Laporan keuangan
untuk manajemen puncak kebanyakan berisi akumulasi dan ringkasan dari akun tertentu seperti
total penjualan. Manajemen tingkat menengah menerima informasi yang relevan dengan bagian
dimana mereka ditempatkan, seperti total penjualan untuk departemen A, sedangkan manajemen
pada tingkat paling bawah seringkali berurusan dengan bentuk informasi yang sangat detail
seperti data transaksi
Hubungan Sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen
Pemanfaatan komputer untuk pengolahan data akuntansi sering disebut komputer
akuntansi. Secara ilmiah istilah yang digunakan adalah pengolahan data secara elektronik
(PDE/EDP). Jadi EDP dan komputer akuntansi pada dasarnya tidak berbeda.
Pada saat konsep EDP digunakan fokus perhatian tertuju kepada akurasi dan kecepatan
pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang terpusat pada manajemen tingkat
operasional. Dengan meningkatnya kebutuhan manajemen, berkembangnya teknologi informasi
dan konsep sistem para pakar mengusulkan penggunaan informasi hasil pengolahan data untuk
para manajer tingkat lebih atas. Maka saat itu munculah konsep awal sistem informasi
manajemen dalam bentuk sistem pelaporan yang pada dasarnya merupakan pengolahan kembali
data yang ada dalam database hasil EDP untuk diolah lebih lanjut menjadi informasi. Pengolahan
kembali data hasil pengolahan EDP ini diawali dengan memusatkan media penyimpanan data ke
satu tempat penyimpanan data di server yang dikenal sebagai database bersama atau bank data.
Data-data yang ada diserver inilah kemudian diolah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen.
Karena sumber informasi berasal dari berbagai sistem pengolahan data yang ada di suatu
organisasi, untuk mengintegrasikannya sering mengalami kesulitan. Salah satu langkah yang
sering ditempuh adalah dengan menggunakan software lain (Spreadsheet atau word processor)
setelah data-data yang diperlukan dicetak atau ditayangkan di layar monitor. Dampak dari proses
ini sering kali menghasilkan informasi yang tidak terpadu setelah diteliti satu sama lain.