Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BESAR 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Elga Vicona Tasa

43220010053

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pengampu : Lawe Anasta, SE., M.S.Ak., CIBA., CBV., CSRS. CSP

Meruya : Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11650


Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Secara istilah, sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sistem yang memasukkan, menyimpan,
dan mengelola data keuangan (finance), beserta akuntansi untuk digunakan oleh pengambil
keputusan atau stakeholder bersangkutan.
Sedangkan, untuk informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer dengan menggunakan
metode khusus agar dapat melacak setiap aktivitas pada akuntansi yang berhubungan erat dengan
sumber daya teknologi informasi.
Sehingga, hasil laporan keuangan yang telah dibuat dapat digunakan untuk kebutuhan internal
perusahaan, investor, otoritas pajak, dan kreditur. SIA dirancang untuk dapat mendukung fungsi
dari akuntansi secara menyeluruh, serta mampu menjalankan kegiatan seperti proses audit,
pelaporan biaya keuangan, pajak, dan manajemen akuntansi.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi


1. Relevan
Informasi akuntansi yang relevan maksudnya, informasi itu harus bisa memengaruhi kebijakan
yang diambil perusahaan dengan memprediksi hasil dari peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa
depan. Selain itu, informasi akuntansi yang relevan juga harus bisa memberikan umpan balik
(feedback) terhadap prediksi yang kita buat. Bayangkan saja kalau informasi yang kita buat tidak
relevan. Perusahaan pasti akan kebingungan untuk menentukan kebijakannya.
2. Dapat Dipahami
Apa yang kamu rasakan ketika mendapat satu informasi penting, tetapi tidak bisa dimengerti?
Pasti gemas dan merasa informasinya sia-sia bukan? Begitu juga dalam sistem informasi
akuntansi. Menyajikan informasi penting itu bagus, tetapi lebih penting jika informasinya mudah
dimengerti oleh para pengguna informasi akuntansi.
3. Dapat Diuji (Realibilitas)
Untuk meningkatkan manfaat informasi akuntansi, informasi akuntansiperlu dilakukan
pengujian terlebih dahulu. Kenapa? Tentu supaya kebenaran informasinya terjamin, dong, RG
Squad! Informasi keuangan itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain, sehingga menghasilkan
pendapat yang sama dengan kita.
4. Netral
Informasi akuntansi harus bersifat netral. Tidak memihak kepada kepentingan tertentu.
5. Tepat Waktu
Informasi akuntansi yang disajikan harus tepat waktu agar pengambilan keputusan perusahaan
juga bisa dilaksanakan pada waktu yang sudah direncanakan. Jika informasi akuntansi muncul
terlambat, tentu akan berimbas pada pengambil keputusan. Hasilnya, antara pengambilan
keputusannya yang ikut terlambat. Atau justru informasi akuntansi itu tidak terpakai sama sekali.
6. Dapat Dibandingkan
Setiap informasi akuntansi, terutama laporan keuangan, harus bisa dibandingkan antara
laporan yang satu dengan yang lain. Misalnya, dibandingkan antara tahun ini dengan tahun
sebelumnya. Perusahaan yang satu dengan perusahaan lain.
7. Lengkap
Informasi akuntasi yang disajikan tidak boleh setengah-setengah. Harus lengkap dan
mencakup semua kebutuhan bagi para pemakai informasi akuntansi.
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Setidaknya, terdapat tiga fungsi utama dari penerapan SIA untuk menunjang produktivitas
kerja demi terciptanya kualitas usaha dan bisnis yang kompetitif.
1. Transparansi dalam Pengumpulan Data Bisnis
Fungsi pertama, SIA berfungsi sebagai media atau wadah untuk mengumpulkan dan
menyimpan berbagai informasi berupa data berkaitan dengan bisnis perusahaan. Proses tersebut
dimulai dari menampung data transaksi sesuai dengan dokumen, kemudian mencatat di dalam
jurnal sesuai kategorinya. Dan terakhir, mengupload pada menu buku besar secara terstruktur.
2. Sebagai Sistem Pengambilan Keputusan yang Komprehensif
Fungsi kedua, sistem informasi akuntansi berperan sebagai penyedia laporan keuangan yang
mana menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Di dalam data tersebut
nantinya berisi laporan transaksi pihak perusahaan dan juga akan dilakukan proses evaluasi oleh
tim manajemen.
3. Membangun Sistem Pengendalian Internal yang Sistematis
Terakhir, SIA mampu menciptakan sistem pengendalian internal yang memadai dan sesuai
dengan prosedur perusahaan. Sehingga, laporan ekonomi yang dibuat dapat menyesuaikan aturan
dan kebijakan yang berlaku untuk terciptanya aktivitas bisnis efektif dan efisien.

Komponen dalam Sistem Informasi Akuntansi


Pembahasan selanjutnya, masuk pada komponen penyusun dari SIA yang terdiri atas sebagai
berikut.
Manusia, merupakan pelaku utama untuk menjalankan sebuah sistem.
Transaksi, merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai sebuah inputan
(masukan), kemudian dikelola hingga menjadi informasi yang utuh.
Dokumen, adalah kumpulan file atau formulir yang digunakan untuk pencatatan pada saat
melakukan transaksi.
Peralatan, adalah sarana atau suatu alat yang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan
pencatatan pada sistem tersebut.
Prosedur, merupakan langkah atau tahapan dalam melaksanakan proses transaksi pada
aktivitas perusahaan dan organisasi terkait.
Basis data (database), merupakan tempat penyimpanan data yang telah dikategorikan
berdasarkan jenis dan kapasitas sebuah informasi.
Output, adalah hasil produk dari penerapan SIA berupa laporan yang nantinya diserahkan
kepada pihak yang bersangkutan atau (stakeholder).

Subsistem pada SIA


Berikutnya, masuk pada materi berkaitan dengan pembagian subsistem pada SIA. Skema
pertama yang dilakukan, SIA memproses berbagai macam transaksi keuangan maupun non-
keuangan. Sehingga, secara langsung dapat memengaruhi tahap pemrosesan saat melakukan
transaksi keuangan.
SIA tersusun atas tiga subsistem yang diklasifikasikan sebagai berikut:
Sistem buku besar atau pelaporan data keuangan.
Sistem pemrosesan transaksi untuk mendukung berjalannya operasi bisnis harian suatu
perusahaan.
Sistem pembalikan atau lebih dikenal dengan sebutan penutupan. Maknanya, proses
pembalikan berasal dari laporan yang dibuat jurnal penutup atau pembalik.
Dengan adanya subsistem ini, maka dapat menghasilkan laporan keuangan seperti perhitungan
laba/rugi, arus kas, neraca, pengembalian pajak, dan lain sebagainya.

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Bagi Bisnis


Terdapat setidaknya empat manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan SIA dalam
kehidupan sehari – hari, khususnya untuk pekerjaan di sebuah kantor atau industri.
1. Meningkatkan Efisiensi Kerja
Kelebihan pertama, SIA mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja menjadi lebih
baik lagi. Sehingga, proses penyampaian informasi dapat berjalan tepat waktu dengan pengolahan
bahan baku yang tepat dan benar.
2. Mampu Menekan Biaya Pengeluaran
Manfaat kedua, SIA juga menjalankan fungsi sebagai pengawas kegiatan produk secara
otomatis dan sistematis. Jadi, tim operator dapat bekerja lebih fleksibel dan cepat tanpa
memengaruhi kualitas dari bahan yang terbuang atau dipakai.
3. Mempercepat Proses Pengambilan Keputusan
Sistem informasi akuntansi mampu mempercepat pengambilan sebuah keputusan dengan
pemberian informasi yang valid dan tepat pada waktunya. Biasanya, perusahaan membuat sistem
database yang nantinya akan dianalisis terkait peluncuran produk dan quantity barang untuk
meningkatkan omset penjualannya.
4. Menambah dan Memperoleh Insight Baru
Manfaat terakhir, SIA mampu memperbaiki proses operasional perusahaan dan mampu
melakukan penyaringan disertai dengan pengetahuan berdasarkan fakta lapangan. Sehingga,
dengan adanya sistem ini, maka dapat menjadikan keunggulan dan persaingan lebih kompetitif di
tingkat profesional, bahkan enterprise.

Contoh Aplikasi SIA


Banyak sekali manfaat dari penerapan sistem informasi akuntansi untuk menunjang
produktivitas kerja dari berbagai karyawan di perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi
manajemen. Berikut ini terdapat beberapa perangkat lunak SIA untuk membantu kebutuhan
perhitungan akuntansi yang tentunya mudah untuk digunakan.
1. MYOB Accounting
MYOB merupakan singkatan dari Mind Your Own Business termasuk aplikasi pengolah data
akuntansi yang terpercaya dan user friendly. Tampilan antarmuka yang sederhana membuat
pengguna menjadi lebih nyaman dalam berinteraksi dan cukup populer di kalangan UMKM di
Indonesia.
2. Accurate Accounting
Software kedua yaitu Accurate Accounting yang memiliki kelebihan dalam memodifikasi
laporan dan format form sesuai kebutuhan anda. Accurate sendiri juga dilengkapi fitur untuk
mendukung data pajak terkait dengan kebijakannya di Indonesia.
3. KRISHAND
Krishand merupakan aplikasi khusus untuk membantu penanganan pelaporan pajak. Perangkat
ini mampu menghemat waktu dalam pembuatan laporan pajak secara tepat sesuai dengan peraturan
perpajakan di Indonesia.

Pengertian Sistem Pengelolaan Transaksi


Pengertian Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Sistem pemprosesan transaksi (Transaction
Processing System disingkat TPS) merupakan sistem yang memproses data yang dihasilkan dari
transaksi bisnis, memperbarui database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh:
pemrosesan penjualan dan persediaan serta sistem akuntansi.
Sistem pemrosesan transaksi ini adalah contoh penting dari sistem pendukung operasi yang
mencatat serta memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Sistem pemprosesan
transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data
pada suatu organisasi.
Tugas utama dari TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem
informasi manajemen atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. Sistem pemprosesan transaksi
hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah karena di dalam
suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus
dicatat. Sebuah transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang merupakan
sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap
sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan dalam database.
Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan
disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti
dengan nilai-nilai aslinya.

Pengertian Perencanaan Sumber Daya Perusahaan


Enterprise Resource Planning atau yang lebih dikenal dengan sebutan (ERP) merupakan
singkatan dari tiga elemen kata enterprise (perusahaan/organisasi), resource (sumber daya),
planning (perencanaan). Di mana, tiga kata tersebut mencerminkan sebuah konsep yang berujung
pada kata kerja yaitu planning. Dengan demikian, berarti ERP menekankan kepada aspek
perencanaan.
Secara umum, Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan konsep untuk merencanakan
dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi
modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan,
sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen,
yang akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi
semua pihak yang berkepentingan (stake holder) atas perusahaan..

Manfaat ERP
Pada organisasi atau perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP, umumnya menggunakan
sistem database yang terpisah. Di mana setiap unit kerja memiliki database tersendiri, seperti
pemasaran yang memiliki database pemasaran, sumber daya manusia atau HRD dengan database
HRD tersendiri, purchashing memiliki database pembeliannya tersendiri, dan bagian finance
(keuangan) memiliki database keuangan tersendiri. Sistem terpisah demikian memiliki database
yang berbeda dan sering terjadi ketidaksesuaian sehingga sulit untuk pengelolaannya.
ERP (Enterprise Resource Planning) ini dikembangkan untuk menggantikan sistem-sistem
yang terpisah tersebut menjadi terintegrasi sehingga pengelolaannya lebih efektif dan efisien.
Berikut di bawah ini adalah beberapa keuntungan yang bisa dinikmati oleh organasasi yang
berhasil menerapkan ERP.

Tujuan ERP
Tujuan system ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan.
ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk otomatisasi dan integrase
banyak proses bisnis serta pelanggan.

Kepanjangan dan Pengertian dari SAP


Yang pertama harus Anda tahu mengenai SAP itu apa adalah dari kepanjangannya terlebih
dahulu. SAP adalah singkatan dari System Application and Processing yang jika di bahasa
Indonesianya berarti aplikasi sistem dan pemrosesan. Maksudnya ? SAP ini adalah suatu aplikasi
atau biasa disebut dengan Software SAP yang mana memiliki fungsi sebagai pengaturan sistem
yang ada pada perusahaan serta bagaimana pemrosesan keberlangsungan suatu perusahaan dan
bisnis.
SAP merupakan suatu aplikasi yang bisa melakukan integrasi berbagai kebutuhan dan berbagai
hubungan dalam operasional perusahaan dan juga bisnis. SAP dinilai menjadi alat yang sangat
membantu sebab berbagai hal yang berkaitan dengan operasional perusahaan terintegrasi dalam
satu software saja sehingga pengaturannya juga akan lebih mudah dibandingkan dengan
menggunakan cara yang manual.

Mengenai Berbagai Hal Tentang SAP


SAP sendiri telah dijelaskan di atas adalah sebuah aplikasi dalam bentuk software. SAP
merupakan salah satu aplikasi ERP. ERP merupakan singkatan dari Enterprise Resource Planning
sedangkan ERP SAP adalah suatu sistem integrasi yang ditujukan untuk mendukung semua
kegiatan yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
ERP bertugas untuk mengintegrasikan semua yang berhubungan dengan perusahaan dengan
mudah dan cepat sehingga bisa melakukan suatu kerja sama yang baik dan benar. Dengan kerja
sama yang benar serta efektif maka akan menghasilkan suatu hasil yang baik dan bisa memajukan
perusahaan dengan cepat.
Hal itulah yang membuat ERP menjadi salah satu alat yang sangat penting untuk perusahaan.
Penggunaan ERP juga memudahkan pekerjaan perusahaan sebuah bisa dilakukan secara otomatis
untuk melakukan suatu integrasi. Aplikasi ERP telah digunakan oleh banyak perusahaan tak
terkecuali untuk perusahaan di Indonesia. Banyak perusahaan dan bisnis telah berpindah
menggunakan SAP

Pentingnya SAP untuk Keberlangsungan Perusahaan


Dalam penggunaannya SAP bussines one bisa memberikan real time processing yang mana
semua proses bisa dilakukan langsung di mana saja. Karena SAP itu terintegrasi maka jika ada
suatu perubahan dalam satu modul maka modul yang lainnya pun akan ikut berubah secara
otomatis. Dengan perubahan yang otomatis itulah, sehingga prosesnya bisa langsung dilihat pada
waktu itu tanpa harus menunggu beberapa waktu lagi untuk melihat hasilnya.
Namun, penggantian secara otomatis oleh SAP ini harus memenuhi syarat yang mana dalam
penggunaan sumber datanya harus satu kesatuan atau menggunakan sumber data yang sama, jika
tidak maka akan percuma saja karena tidak akan berefek apa pun.
Selanjutnya dengan menggunakan SAP gold partner maka Anda bisa memberikan data yang
transparan bagi para petugas yang masuk dan berkecimpung dalam hal tersebut. sehingga saat
terjadi suatu pengubahan data semua user bisa mendeteksi dan bisa diakses dengan mudah, selain
itu, dengan transparansi seperti ini, jika sampai ada user yang melakukan kecurangan maka bisa
dilihat dengan langsung, oleh karena itu kecurangan-kecurangan seperti ini bisa diatasi.
Pengertian DFD
DFD adalah suatu diagram yang menggambarkan aliran data dari sebuah proses yang sering
disebut dengan sistem informasi. Di dalam data flow diagram juga menyediakan informasi
mengenai input dan output dari tiap entitas dan proses itu sendiri.
Dalam diagram alir data juga tidak mempunyai kontrol terhadap flow -nya, sehingga tidak
adanya aturan terkait keputusan atau pengulangan. Bentuk penggambaran berupa data flowchart
dengan skema yang lebih spesifik. Menurut Kenneth Kozar, tujuan dari adanya DFD sendiri adalah
sebagai penyedia atau menjembatani antara pengguna dengan sistem.
Data flow diagram berbeda dengan UML (Unified Modelling Language), dimana hal mendasar
yang menjadi pembeda antara kedua skema tersebut terletak pada flow dan objective penyampaian
informasi di dalamnya.

Fungsi Data Flow Diagram


Secara fundamental, terdapat tiga fungsi dari pembuatan diagram alir data untuk kebutuhan
software development. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing – masing fungsi di bawah
ini.
1. Menyampaikan Rancangan Sistem
Dengan pembuatan DFD, maka proses penyampaian informasi menjadi lebih mudah dengan
tampilan visual yang simple dan dapat dimengerti oleh tiap stakeholder. Dimana, data yang
disajikan mampu menggambarkan alur data secara terstruktur dengan pendekatan yang lebih
efisien.
2. Menggambarkan Suatu Sistem
Fungsi yang kedua, DFD dapat membantu proses penggambaran sistem sebagai jaringan
fungsional. Maksudnya adalah, di dalam jaringan terdapat berbagai komponen yang saling
terhubung menggunakan alur data.
3. Perancangan Model
Fungsi yang terakhir, diagram ini juga dapat membuat rancangan model baru dengan
menekankan pada fungsi sistem tertentu. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk melihat bagian
yang lebih detail dari diagram alir data tersebut.

Notasi Diagram Alir Data


Terdapat beberapa simbol utama untuk menyusun sebuah rangkaian DFD yang tepat, diantaranya
adalah sebagai berikut.
1. Data Store
Data store adalah file untuk menyimpan data yang digunakan untuk proses selanjutnya. Dapat
dikatakan juga, sama seperti basis data (database). Pada umumnya, data store berupa tabel yang
dapat diolah, serta mampu terhubung dengan setidaknya satu masukan dan satu keluaran.
Penggambaran atau simbol data store berupa dua garis sejajar.
2. Data Flow
Data flow merupakan arus data yang mengalir antara terminator, proses, dan data store. Data
flow digambarkan dengan simbol tanda panah, dan fungsi utamanya adalah untuk mengalirkan
informasi dari satu sistem ke sistem yang lain.
3. External Entity
External entity atau lebih sering disebut dengan terminator merupakan pihak di luar sistem,
dapat berupa individu, divisi, perusahaan, atau sistem yang lainnya. Terminator dapat memberikan
masukan atau keluaran terhadap sistem. Simbol dari external entity dilambangkan dengan persegi
panjang atau kotak.
4. Process
Process dilakukan oleh mesin dengan mengubah input menjadi output dengan format yang
berbeda. Simbol proses digambarkan dalam bentuk lingkaran, oval, atau persegi panjang dengan
tambahan sudut bundar.

Jenis – Jenis DFD


Data flow diagram terbagi menjadi tiga jenis, dimana setiap bagian memiliki peran dan
fungsinya masing – masing. Untuk pembuatannya sendiri dapat menyesuaikan kebutuhan proyek
dari manajemen tim -nya.
1. Diagram Level 0 (Diagram Konteks)
Diagram konteks atau level 0 merupakan diagram dengan tingkatan paling rendah, dimana
menggambarkan sistem berinteraksi dengan entitas eksternal. Pada diagram konteks akan diberi
nomor untuk setiap proses yang berjalan, dimulai dari angka 0 terlebih dahulu.
Jadi, untuk setiap aliran data akan langsung diarahkan menuju sistem. Dan ciri dari diagram
level 0 terletak pada tidak adanya informasi yang terkait data yang tersimpan pada data store.
2. Diagram Level 1
DFD level 1 merupakan lanjutan dari diagram konteks, dimana setiap proses yang berjalan
akan diperinci pada tingkatan ini. Sehingga, proses utama akan dipecah menjadi sub – sub proses
yang lebih kecil lagi.
3. Diagram Level 2
DFD level 2 merupakan tingkat lanjutan dari level yang sebelumnya, dimana pada fase ini akan
dijelaskan lebih detail terkait tiap prosesnya. Namun, untuk tingkatan ini jarang sekali dikerjakan
dan lebih banyak hanya menerapkan dua level di bawahnya saja.

Cara Membuat Data Flow Diagram


Setelah mengetahui jenis dan notasi diagram alir data, selanjutnya masuk pada pembahasan
mengenai bagaimana cara membuat data flow diagram yang baik dan benar.
1. Data Store Harus Diproses
Pertama, yang perlu anda perhatikan adalah setiap data yang tersimpan di dalam data store
harus diproses lebih lanjut untuk dijadikan sebagai keluaran (output).
2. Menentukan Jumlah Input dan Output
Kedua, pada setiap DFD setidaknya mempunyai satu inputan dan satu keluaran. Dikarenakan
diagram alir data harus mencerminkan alur sistem dari tahap awal hingga akhir.
3. Hubungan pada Data Store
Ketiga, setiap data store harus saling terhubung dengan setidaknya satu input dan satu output
agar dapat menyimpan data yang masuk menuju sistem.
4. Letak Posisi Proses
Aturan terakhir, setiap proses yang telah terjadi pada diagram alir data harus melalui proses
untuk menghasilkan output yang sesuai.

Contoh Penerapan DFD


Apabila anda masih bingung dengan penjelasan yang telah disampaikan, kami mempunyai
beberapa contoh yang berhubungan dengan data flow diagram.
Daftar Pustaka
https://www.sekawanmedia.co.id/blog/sistem-informasi-
akuntansi/#:~:text=Pengertian%20Sistem%20Informasi%20Akuntansi,pengambil%20keputusan
%20atau%20stakeholder%20bersangkutan.
https://www.ruangguru.com/blog/7-karakteristik-yang-mempengaruhi-kualitas-sistem-
informasi-akuntansi
https://www.slideshare.net/Ulmi_Kalsum/sistem-informasi-akuntansi-implementasi-sistem-
pengolahan-transaksi
https://drholix.wixsite.com/megalomania/single-post/2019/05/01/perencanaan-sumber-daya-
perusahaan-erp
https://www.sterling-team.com/news/apa-itu-sap-pengertian-penggunaan-dan-pentingnya-
sap-dalam-perusahaan/
https://www.sekawanmedia.co.id/blog/pengertian-dfd/

Anda mungkin juga menyukai