Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang
menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi
sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi
B. Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi akuntansi adalah cara melacak semua akuntansi dan
aktivitas bisnis untuk sebuah perusahaan. Sistem informasi akuntansi
umumnya terdiri dari enam komponen utama: orang, prosedur dan instruksi,
data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian
internal. Berikut adalah rincian dari masing-masing komponen secara rinci.
1. Orang-orang SIA
Orang-orang di SIA adalah pengguna sistem. Sebuah SIA membantu
departemen yang berbeda dalam sebuah perusahaan bekerja sama.
Profesional yang mungkin perlu menggunakan SIA organisasi meliputi:
1. Akuntan
2. Konsultan
3. Analis bisnis
4. Manajer
5. Kepala petugas keuangan
6. Auditor
Sebagai contoh, manajemen dapat menetapkan tujuan penjualan dimana
staf dapat memesan jumlah persediaan yang sesuai. Pesanan persediaan
memberi tahu departemen akuntansi tentang hutang baru. Ketika
penjualan dilakukan dalam bisnis, orang-orang dan departemen yang
terlibat dalam proses penjualan dapat mencakup hal-hal berikut:
1. Tenaga penjualan memasukkan pesanan pelanggan ke dalam SIA.
2. Akuntansi tagihan atau mengirim faktur ke pelanggan.
3. Gudang mengumpulkan pesanan.
4. Departemen pengiriman mengirimkan pesanan ke pelanggan.
5. Departemen akuntansi mendapat pemberitahuan tentang piutang
baru, yang merupakan IOU dari pelanggan yang biasanya dibayar
dalam waktu 30, 60, atau 90 hari.
6. Departemen layanan pelanggan melacak pesanan dan pengiriman
pelanggan.
7. Manajemen menggunakan SIA untuk membuat laporan penjualan
dan melakukan analisis biaya, yang dapat mencakup inventaris,
pengiriman, dan biaya produksi.
Dengan SIA yang dirancang dengan baik, setiap orang dalam suatu
organisasi dapat mengakses sistem yang sama dan mengambil informasi
yang sama. SIA juga menyederhanakan proses pelaporan informasi
kepada orang-orang di luar organisasi, bila diperlukan.
Misalnya, konsultan mungkin menggunakan informasi dalam SIA untuk
menganalisis efektivitas struktur harga perusahaan dengan melihat data
biaya, data penjualan, dan pendapatan. Selain itu, auditor dapat
menggunakan data untuk menilai kontrol internal perusahaan, kondisi
keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan seperti Sarbanes-Oxley Act
(SOX).
SIA harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang akan
menggunakannya. Sistem juga harus mudah digunakan dan harus
ditingkatkan, tidak menghalangi efisiensi.
2. Prosedur dan Instruksi
Prosedur dan instruksi SIA adalah metode yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengambil, dan memproses data. Metode
ini manual dan otomatis. Data dapat berasal dari sumber internal
(misalnya, karyawan) dan sumber eksternal (misalnya, pesanan online
pelanggan). Prosedur dan instruksi akan dikodekan ke dalam perangkat
lunak SIA. Namun, prosedur dan instruksi juga harus "dikodekan" ke
dalam karyawan melalui dokumentasi dan pelatihan. Prosedur dan
instruksi harus diikuti secara konsisten agar efektif.
3. Data SIA
Sebuah SIA harus memiliki struktur database untuk menyimpan informasi,
seperti bahasa query terstruktur (SQL), yang merupakan bahasa
komputer yang biasa digunakan untuk database. SQL memungkinkan
data yang ada di AIS untuk dimanipulasi dan diambil untuk tujuan
pelaporan. SIA juga akan memerlukan berbagai layar input untuk berbagai
jenis pengguna sistem dan entri data, serta format output yang berbeda
untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda dan berbagai jenis
informasi.
Data yang terkandung dalam SIA adalah semua informasi keuangan yang
berkaitan dengan praktik bisnis organisasi. Setiap data bisnis yang
berdampak pada keuangan perusahaan harus dimasukkan ke dalam SIA.
Jenis data yang disertakan dalam SIA bergantung pada sifat bisnis, tetapi
dapat terdiri dari berikut ini:
1. Pesanan penjualan
2. Laporan tagihan pelanggan
3. Laporan analisis penjualan
4. Permintaan pembelian
5. Faktur vendor
6. Periksa register
7. Jurnal umum
8. Data inventaris
9. Informasi penggajian
10. Ketepatan waktu
11. Informasi pajak
Data tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan laporan akuntansi dan
laporan keuangan, termasuk umur piutang, jadwal depresiasi atau
amortisasi, neraca percobaan, dan laporan laba rugi. Memiliki semua data
ini di satu tempat di SIA memfasilitasi pencatatan, pelaporan, analisis,
audit, dan aktivitas pengambilan keputusan bisnis. Agar data bermanfaat,
data tersebut harus lengkap, akurat, dan relevan.
Di sisi lain, contoh data yang tidak akan masuk ke SIA termasuk memo,
korespondensi, presentasi, dan manual. Dokumen-dokumen ini mungkin
memiliki hubungan tangensial dengan keuangan perusahaan, tetapi, tidak
termasuk catatan kaki standar, dokumen-dokumen tersebut sebenarnya
bukan bagian dari pencatatan keuangan perusahaan.

C. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi


Mengembangkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) mencakup lima
langkah dasar yang meliputi perencanaan, analisis, desain, implementasi,
dan dukungan. Jangka waktu yang terkait dengan masing-masing langkah
ini bisa sesingkat beberapa minggu atau selama beberapa tahun tergantung
pada tujuannya.
1. Perencanaan, tujuan dan teknik manajemen proyek – Tahap pertama
dari Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi adalah merencanakan
proyek. Ini melibatkan penentuan ruang lingkup dan tujuan proyek,
definisi tanggung jawab proyek, persyaratan kontrol, fase proyek,
anggaran, dan produk akhir.
2. Analisis, Tahap analisis digunakan untuk menentukan dan
mendokumentasikan proses akuntansi dan bisnis yang digunakan oleh
perusahaan. Proses akuntansi ini biasanya didesain ulang untuk
memanfaatkan karakteristik operasi dari solusi sistem modern.
3. Analisis Data adalah tinjauan informasi akuntansi yang saat ini sedang
dikumpulkan oleh sebuah perusahaan. Data saat ini kemudian
dibandingkan dengan data yang seharusnya digunakan organisasi
untuk tujuan manajerial. Metode ini digunakan terutama ketika
merancang sistem pemrosesan transaksi akuntansi.
4. Analisis Keputusan adalah tinjauan atas keputusan yang menjadi
tanggung jawab seorang manajer untuk dibuat. Keputusan utama yang
menjadi tanggung jawab manajer diidentifikasi secara individual.
Kemudian model dibuat untuk mendukung manajer dalam
mengumpulkan informasi keuangan dan terkait untuk mengembangkan
dan merancang alternatif, dan untuk membuat pilihan yang dapat
ditindaklanjuti. Metode ini berharga ketika tujuan utama dari sistem
adalah pendukung keputusan.
5. Analisis Proses merupakan tinjauan terhadap proses bisnis
perusahaan. Proses organisasi diidentifikasi dan disegmentasikan ke
dalam serangkaian peristiwa yang dapat menambah atau mengubah
data. Proses ini kemudian dapat dimodifikasi atau direkayasa ulang
untuk meningkatkan operasi organisasi dalam hal menurunkan biaya,
meningkatkan layanan, kualitas, atau informasi manajemen. Metode
akuntansi ini digunakan ketika otomatisasi atau rekayasa ulang adalah
tujuan utama sistem.
DAFTAR PUSTAKA

B.Romney,Marshall. Sistem Informasi Akuntansi. (2019). Jakarta. Selemba


Empat
Miftahurrahman. Konsep Sistem Informasi Akuntansi. (2022). Semarang.
Universitas Stekom
Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai