Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“SISTEM INFORMASI AKUNTANSI”

Dosen Pengampu: Vinza Hedi Satria


Kelompok 2:
1. Oszy facturizal F (2110280041)
2. Ni Made Ari Wulan S (2110280202)
3. Resa Fadila F (2110280220)
4. Hesty Aprilia (2110280228)
5. Iqbal gati R (2110280244)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA
2023
ABSTRAK

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mencatat,
mengolah, dan menyajikan informasi keuangan suatu entitas bisnis. Tujuan utama dari SIA
adalah untuk memberikan data dan laporan yang akurat dan relevan kepada pengguna
internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan bisnis. Studi ini menggambarkan
pentingnya SIA dalam mendukung fungsi akuntansi dan keuangan perusahaan. Sistem ini
memainkan peran krusial dalam mengotomatisasi proses bisnis, mengintegrasikan data
keuangan, dan menyediakan informasi yang relevan dan real-time kepada manajemen.

Metode penelitian yang digunakan meliputi tinjauan literatur dari sumber-sumber


terpercaya dan studi kasus dari implementasi SIA pada beberapa perusahaan. Data yang
dikumpulkan meliputi perbedaan SIA dengan system lain, karakteristik SIA, contoh aplikasi
SIA, kelebihan dan kekurangan penggunaan SIA, dan contoh studi kasus dari implementasi
SIA. Studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya SIA dalam
menjaga keberlanjutan dan keberhasilan perusahaan. Implikasi dari studi ini adalah bahwa
perusahaan perlu menyadari nilai strategis SIA dan mengalokasikan sumber daya yang
memadai untuk implementasi dan pengembangannya.

Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, keuangan, informasi keuangan, laporan keuangan,
pengambilan keputusan

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) telah menjadi elemen penting dalam operasi dan
pengelolaan bisnis di era digital ini. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan
kompetitif, SIA menjadi sarana yang vital bagi perusahaan dalam mengelola informasi
keuangan dan mengambil keputusan strategis yang cerdas. SIA merupakan kombinasi dari
teknologi informasi dan akuntansi yang bertujuan untuk mencatat, mengolah, dan menyajikan
informasi keuangan dengan akurasi dan keandalan. Sistem ini memungkinkan perusahaan
untuk mengumpulkan data transaksi, menghasilkan laporan keuangan, menganalisis kinerja
finansial, dan mengelola aset dan kewajiban dengan lebih efektif.

Peran utama SIA adalah menyediakan informasi yang relevan dan real-time kepada
manajemen dan pemangku kepentingan internal maupun eksternal. Dengan informasi yang
akurat dan tepat waktu, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam hal
alokasi sumber daya, perencanaan strategis, dan pengendalian operasional. Selain itu, SIA
juga mendukung kepatuhan terhadap peraturan dan standar akuntansi yang berlaku, serta
memfasilitasi pelaporan keuangan yang transparan. Dalam era digital, SIA telah mengalami
transformasi signifikan. Dengan kemajuan teknologi informasi, perusahaan dapat mengadopsi
sistem informasi akuntansi terintegrasi yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial
intelligence) dan analisis data untuk memberikan wawasan mendalam tentang kinerja
keuangan dan peluang bisnis.

Namun, implementasi SIA tidaklah tanpa tantangan. Perusahaan perlu mempertimbangkan


aspek teknis, finansial, organisasional, dan keamanan dalam mengadopsi dan
mengimplementasikan SIA. Penggunaan SIA juga memerlukan pemahaman yang baik
tentang proses bisnis perusahaan dan standar akuntansi yang berlaku. Dalam konteks ini,
studi ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya SIA dalam konteks bisnis modern, serta
tantangan dan manfaat yang terkait dengan implementasinya. Studi ini akan menyoroti peran
SIA dalam mendukung pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi operasional,
mengelola risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar akuntansi.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang SIA, diharapkan perusahaan dapat
mengoptimalkan penggunaan sistem ini dalam mendukung tujuan bisnis mereka dan
mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompleks dan dinamis.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyajikan informasi keuangan dan
akuntansi dalam suatu entitas bisnis. SIA mengintegrasikan teknologi informasi dengan
prinsip-prinsip akuntansi untuk menghasilkan informasi yang relevan, akurat, dan tepat
waktu untuk pengambilan keputusan bisnis.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi:

1. Pencatatan Transaksi
SIA mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan, baik itu
transaksi penjualan, pembelian, pengeluaran, atau penerimaan. Pencatatan ini
dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sistem komputer, mengurangi
kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi.

2. Pengolahan Data Keuangan


SIA mengolah data keuangan yang tercatat menjadi informasi yang lebih berguna dan
bermakna. Proses pengolahan meliputi penggolongan, pengklasifikasian, dan
penjumlahan data keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan seperti neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

3. Pelaporan Keuangan
Salah satu fungsi utama SIA adalah menyediakan laporan keuangan yang diperlukan
oleh manajemen perusahaan, pemegang saham, pihak eksternal, dan pihak
berkepentingan lainnya. Laporan keuangan ini memberikan gambaran tentang kinerja
keuangan perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.

4. Pengendalian Internal
SIA memainkan peran penting dalam pengendalian internal perusahaan. Dengan
adanya sistem ini, perusahaan dapat memonitor aktivitas keuangan, menerapkan
kebijakan pengendalian, dan mencegah terjadinya fraud atau kesalahan yang
merugikan perusahaan.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi:

1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik


SIA menyediakan informasi keuangan yang relevan dan akurat kepada manajemen
perusahaan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan
berdasarkan data yang valid. Informasi yang dihasilkan oleh SIA membantu
manajemen dalam merencanakan strategi, mengalokasikan sumber daya, dan
mengevaluasi kinerja perusahaan.

2. Efisiensi Operasional
Dengan adanya SIA, proses pencatatan dan pengolahan data keuangan dapat
dilakukan secara otomatis dan efisien. Hal ini mengurangi ketergantungan pada
proses manual yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Sebagai hasilnya,
perusahaan dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya operasional.

3. Akurasi dan Konsistensi Data


SIA membantu meningkatkan akurasi dan konsistensi data keuangan. Dengan
penggunaan sistem komputer, risiko kesalahan manusia dapat dikurangi, sehingga
informasi yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan dapat diandalkan.

4. Peningkatan Pengendalian Internal


SIA memungkinkan perusahaan untuk menerapkan pengendalian internal yang lebih
efektif dalam proses bisnis mereka. Hal ini termasuk pengawasan terhadap transaksi
keuangan, pembatasan akses ke sistem, dan pemantauan terhadap kepatuhan terhadap
kebijakan dan prosedur perusahaan.

5. Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Standar Akuntansi


SIA membantu perusahaan dalam memenuhi persyaratan kepatuhan terhadap
peraturan dan standar akuntansi yang berlaku. Dengan adanya sistem yang terstruktur,
perusahaan dapat memastikan bahwa semua transaksi keuangan dilakukan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

1.2 PERBEDAAN JENIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN SISTEM


LAIN

Bebrapa perbedaan antara jenis sistem informasi akuntansi dengan beberapa sistem
informasi lainnya sebagai berikut:

 Sistem Informasi Akuntansi vs. Sistem Informasi Manajemen:

- Fokus: Sistem informasi akuntansi fokus pada pengolahan dan pelaporan


informasi keuangan dan akuntansi untuk pemenuhan kewajiban pelaporan dan
pengambilan keputusan keuangan. Sementara itu, sistem informasi manajemen
bertujuan untuk menyediakan informasi operasional dan manajerial yang
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan
pengendalian.
- Ruang lingkup: Sistem informasi akuntansi meliputi proses akuntansi seperti
pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan perpajakan.
Sedangkan sistem informasi manajemen mencakup informasi operasional
seperti pengelolaan persediaan, penggajian, produksi, dan informasi
manajerial seperti laporan kinerja dan analisis data.

 Sistem Informasi Akuntansi vs. Sistem Informasi Manufaktur:

- Fokus: Sistem informasi akuntansi fokus pada pengolahan dan pelaporan


informasi keuangan dan akuntansi, sementara sistem informasi manufaktur
bertujuan untuk mengelola dan mengoptimalkan proses produksi di
perusahaan manufaktur.
- Ruang lingkup: Sistem informasi akuntansi melibatkan pencatatan transaksi
keuangan, pelaporan keuangan, dan pengelolaan aset keuangan. Sementara itu,
sistem informasi manufaktur melibatkan perencanaan produksi, pengendalian
persediaan, pengelolaan aliran material, pemantauan kualitas, dan
pemeliharaan mesin dan peralatan produksi.

 Sistem Informasi Akuntansi vs. Sistem Informasi Eksekutif:

- Fokus: Sistem informasi akuntansi fokus pada pengolahan dan pelaporan


informasi keuangan dan akuntansi untuk tujuan pemenuhan kewajiban
pelaporan dan pengambilan keputusan keuangan. Sementara itu, sistem
informasi eksekutif bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan dan
disesuaikan dengan kebutuhan para eksekutif perusahaan dalam pengambilan
keputusan strategis.
- Tingkat detail: Sistem informasi akuntansi cenderung memberikan informasi
yang terperinci dan rinci tentang transaksi keuangan dan pelaporan keuangan.
Sedangkan sistem informasi eksekutif cenderung memberikan informasi yang
lebih ringkas dan disesuaikan dengan kebutuhan eksekutif, seperti laporan
kinerja, analisis tren, dan pemantauan key performance indicators (KPIs).

 Sistem Informasi Akuntansi vs. Sistem Informasi Pemasaran:

- Fokus: Sistem informasi akuntansi berfokus pada pengolahan dan pelaporan


informasi keuangan dan akuntansi, sementara sistem informasi pemasaran
bertujuan untuk mengelola informasi terkait dengan kegiatan pemasaran,
seperti penjualan, iklan, promosi, dan analisis pasar.
- Ruang lingkup: Sistem informasi akuntansi melibatkan pencatatan transaksi
keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan analisis keuangan. Sementara itu,
sistem informasi pemasaran melibatkan pengumpulan dan analisis data
pelanggan, manajemen hubungan pelanggan (CRM), analisis pasar, dan
pengembangan strategi pemasaran.

 Sistem Informasi Akuntansi vs. Sistem Informasi Keuangan:

- Fokus: Sistem informasi akuntansi fokus pada pengolahan dan pelaporan


informasi keuangan dan akuntansi untuk pemenuhan kewajiban pelaporan dan
pengambilan keputusan keuangan. Sementara itu, sistem informasi keuangan
bertujuan untuk mengelola aspek keuangan perusahaan secara menyeluruh,
termasuk perencanaan keuangan, pengendalian anggaran, dan manajemen
risiko keuangan.
- Ruang lingkup: Sistem informasi akuntansi melibatkan pencatatan transaksi
keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan perpajakan. Sedangkan sistem
informasi keuangan mencakup aspek yang lebih luas, seperti perencanaan
keuangan, pengelolaan kas, pengelolaan investasi, dan manajemen risiko
keuangan.

 Sistem Informasi Akuntansi vs. Sistem Informasi SDM (Sumber Daya Manusia):

- Fokus: Sistem informasi akuntansi fokus pada pengolahan dan pelaporan


informasi keuangan dan akuntansi. Sementara itu, sistem informasi SDM
bertujuan untuk mengelola informasi terkait dengan sumber daya manusia
perusahaan, seperti data karyawan, penggajian, manajemen kinerja, dan
pelatihan.
- Ruang lingkup: Sistem informasi akuntansi melibatkan proses akuntansi dan
pelaporan keuangan. Sedangkan sistem informasi SDM mencakup manajemen
data karyawan, penggajian, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan,
serta aspek-aspek lain yang terkait dengan sumber daya manusia dalam
perusahaan.

1.3 KARAKTERISTIK JENIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1. Pencatatan Transaksi
Sistem informasi akuntansi mencakup fungsi pencatatan transaksi keuangan
perusahaan, seperti pembelian, penjualan, pengeluaran, dan penerimaan. Transaksi
tersebut direkam dalam jurnal atau buku besar untuk memastikan integritas dan
akurasi data.

2. Pelaporan Keuangan
Sistem informasi akuntansi memungkinkan penyusunan laporan keuangan seperti
laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal. Laporan ini
berguna untuk evaluasi kinerja keuangan perusahaan dan pemenuhan kewajiban
pelaporan kepada pemangku kepentingan eksternal.

3. Pengendalian Keuangan
Sistem informasi akuntansi menyediakan alat pengendalian keuangan yang
memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol aktivitas keuangan,
seperti pengecekan batas anggaran, persetujuan pembayaran, dan pembatasan akses
pengguna.

4. Integrasi Data
Sistem informasi akuntansi dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber, seperti
penjualan, pembelian, persediaan, dan aset tetap. Ini membantu dalam penyajian
informasi yang komprehensif dan akurat tentang keuangan perusahaan.

5. Audit dan Kepatuhan


Sistem informasi akuntansi memfasilitasi proses audit internal dan eksternal serta
pemenuhan persyaratan peraturan dan kepatuhan yang berlaku. Informasi yang
terdokumentasi dengan baik memudahkan pengawasan dan pemeriksaan oleh auditor
dan otoritas pajak.
6. Keamanan Data
Sistem informasi akuntansi menghadirkan mekanisme keamanan yang melindungi
data keuangan sensitif dari akses yang tidak sah atau perubahan yang tidak sah. Ini
melibatkan penggunaan hak akses, enkripsi data, dan langkah-langkah keamanan
lainnya untuk melindungi integritas dan kerahasiaan informasi.

7. Analisis dan Pengambilan Keputusan


Sistem informasi akuntansi dapat menyediakan alat analisis yang membantu
manajemen dalam menginterpretasikan data keuangan dan mengambil keputusan
yang tepat. Ini dapat mencakup perbandingan kinerja, analisis tren, peramalan
keuangan, dan evaluasi proyek.

8. Integrasi dengan Sistem Lain


Sistem informasi akuntansi dapat diintegrasikan dengan sistem lain dalam perusahaan,
seperti sistem manajemen persediaan, sistem pemasaran, atau sistem sumber daya
manusia. Ini memungkinkan pertukaran data yang lebih efisien dan koordinasi antara
departemen yang berbeda.

Karakteristik ini membantu memastikan bahwa sistem informasi akuntansi dapat


menyediakan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan dapat diandalkan untuk
keperluan pengambilan keputusan, pelaporan keuangan, dan pengendalian keuangan
perusahaan

1.4 CONTOH APLIKASI DARI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SIA pada era saat ini tentu tidak bisa lagi dilakukan dengan cara manual. Saat ini telah
banyak bermunculan aplikasi SIA yang memudahkan kerja perusahaan, seperti contoh
berikut ini:

1. MYOB Accounting
MYOB (Mind Your Own Business) menjadi salah satu aplikasi akuntansi paling
populer di Indonesia. MYOB lebih cocok untuk perusahaan UMKM atau kelas
menengah ke bawah. Namun sayangnya, aplikasi ini belum mendukung modifikasi
laporan serta fitur multi-currency dan multi-gudang.
2. KRISHAND
Krishand adalah sebuah software khusus dalam membantu pelaporan pajak. Krishand
telah menyediakan formulir pajak yang disesuaikan dengan peraturan pajak di
Indonesia. Dengan demikian pembuatan laporan pajak menjadi lebih cepat dan akurat.
3. ACCURATE
Accurate versi bahasa Indonesia memiliki tampilan mirip dengna MYOB, bedanya
dapat memodifikasi form dan laporan sesuai kebutuhan. Selain itu, software ini
dilengkapi sistem pelaporan pajak yang sesuai dengan peraturan pajak di Indonesia,
dan telah didukung dengan multi-currency.

1.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI

Penggunaan sistem informasi akuntansi memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu
dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan sistem
informasi akuntansi:
 Kelebihan penggunaan sistem informasi akuntansi:

a. Automatisasi: Sistem informasi akuntansi memungkinkan otomatisasi proses


akuntansi, seperti pencatatan transaksi, penghasilan, dan pengeluaran. Hal ini
mengurangi kesalahan manusia dan mempercepat proses akuntansi secara
keseluruhan.
b. Akurasi: Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi, kesalahan
manusia dapat dikurangi, karena sistem akan memvalidasi data dan
menghitung secara otomatis. Ini meningkatkan akurasi laporan keuangan dan
informasi akuntansi lainnya.
c.  Integrasi data: Sistem informasi akuntansi memungkinkan integrasi data dari
berbagai sumber, seperti penjualan, pembelian, dan inventaris. Hal ini
membantu menyajikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang
kinerja keuangan perusahaan.
d. Pengelolaan inventaris: Sistem informasi akuntansi dapat membantu dalam
mengelola inventaris perusahaan dengan lebih efisien. Data inventaris dapat
tercatat secara real-time, sehingga memudahkan perusahaan dalam memantau
persediaan dan melakukan perencanaan pengadaan barang.
e. Pelaporan yang lebih cepat: Dengan sistem informasi akuntansi, proses
pelaporan keuangan dapat dilakukan lebih cepat. Data keuangan dapat diakses
dengan mudah, sehingga memungkinkan manajemen untuk mengambil
keputusan berdasarkan informasi yang lebih mutakhir.

 Kekurangan penggunaan sistem informasi akuntansi:

a. Biaya implementasi: Implementasi sistem informasi akuntansi dapat


melibatkan biaya yang signifikan, termasuk pembelian perangkat keras,
perangkat lunak, dan pelatihan pengguna. Perusahaan perlu
mempertimbangkan anggaran yang cukup untuk mengadopsi sistem ini.
b. Ketergantungan pada teknologi: Penggunaan sistem informasi akuntansi
berarti perusahaan menjadi sangat bergantung pada teknologi. Jika terjadi
gangguan sistem atau kegagalan perangkat keras, hal ini dapat mengganggu
proses akuntansi dan menghambat kinerja perusahaan.
c. Keamanan data: Sistem informasi akuntansi menyimpan informasi keuangan
yang sensitif. Oleh karena itu, keamanan data menjadi penting. Perusahaan
harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi data
akuntansi dari ancaman keamanan, seperti serangan siber atau kebocoran
informasi.
d. Keterampilan dan pelatihan: Penggunaan sistem informasi akuntansi
membutuhkan keterampilan teknis dan pengetahuan yang memadai.
Karyawan perusahaan perlu menjalani pelatihan yang cukup agar dapat
menggunakan sistem tersebut dengan efektif. Pelatihan dan pengenalan
sistem baru ini bisa memakan waktu dan sumber daya.
e. Kurangnya fleksibilitas: Beberapa sistem informasi akuntansi mungkin
kurang fleksibel dalam menyesuaikan dengan kebutuhan unik perusahaan.
Perusahaan mungkin
1.6 CONTOH STUDI KASUS DARI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI

Adapun contoh studi kasus Sistem Informasi Akutansi (SIA) pada perusahaan dagang
bisa digambarkan melalui ilustrasi berikut:
Sebuah perusahaan dagang internasional membutuhkan catatan transaksi lengkap. Divisi
SIA membuat sistem untuk perekaman data flowchart pembelian, penjualan,
pengembalian (retur) barang, dan pengakuan hutang dagang. Divisi ini mengembangkan
software khusus (atau berkolaborasi dengan mitra IT pengembang software) untuk
mempermudah pekerjaannya, sehingga keamanan data SIA lebih terjamin. SIA dalam
perusahaan ini berperan menyediakan database lengkap dan dapat diakses oleh
manajemen, sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
Sedangkan contoh studi kasus Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada perusahaan
manufaktur bisa digambarkan melalui ilustrasi sebagai berikut ini :

Contoh kasus pada saat akan mengeluarkan produk baru, tentu perusahaan harus
melakukan analisis mendalam tidak bisa asal-asalan sehingga produk tersebut dipastikan
tidak merugikan perusahaan. Dari sinilah pentingnya divisi pemasaran berkolaborasi
dengan divisi SIA, untuk memberikan estimasi profit yang bisa dihasilkan dari produk
baru tersebut. Divisi SIA kemudian memprediksi biaya produksi (Cost of Good
Manufactured / COGM) serta biaya-biaya lain seperti amortisasi, biaya pajak, gaji
karyawan, dll, kemudian memperkirakan pendapatan perusahaan. Dengan bantuan dari
EDP, maka laporan analisis tersebut digunakan oleh divisi pemasaran untuk menentukan
strategi marketing yang disesuaikan dengan keunggulan produk.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN:

Dalam pembahasan tentang Sistem Informasi Akuntansi (SIA), beberapa poin penting
dapat diambil:

1. Perbedaan dengan Sistem Lain: SIA memiliki perbedaan dengan sistem informasi
manajemen, sistem informasi manufaktur, sistem informasi eksekutif, sistem
informasi pemasaran, sistem informasi keuangan, dan sistem informasi SDM. SIA
berfokus pada pengelolaan informasi keuangan dan akuntansi perusahaan, sedangkan
sistem lain memiliki fokus dan tujuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
fungsionalnya.
2. Karakteristik Jenis SIA: SIA memiliki beberapa karakteristik utama, seperti mencatat
transaksi keuangan, menghasilkan laporan keuangan, mendukung pengambilan
keputusan, mengintegrasikan data keuangan, dan mematuhi standar akuntansi yang
berlaku. Setiap jenis SIA memiliki fitur dan fungsionalitas yang sesuai dengan
kebutuhan bisnisnya.
3. Contoh Aplikasi dari SIA: SIA dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang dan
industri. Contoh aplikasi SIA MYOB Accounting, KRISHAND, dan ACCURATE
4. Kelebihan Penggunaan SIA: Penggunaan SIA memiliki berbagai kelebihan, antara
lain automatisasi, akurasi, integrasi data, pengelolaan inventaris, dan pellaporan yang
lebih cepat.
5. Kekurangan Penggunaan SIA: Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan SIA
juga memiliki beberapa kekurangan. Antara lain, biaya implementasi dan
pemeliharaan yang tinggi, ketergantungan pada teknologi, keamanan data,
keterampilan dan pelatihan, serta kurangnya fleksibilitas.

Dalam penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, penting untuk memahami perbedaan


dengan sistem lain, karakteristiknya, contoh aplikasi yang relevan, serta kelebihan dan
kekurangan yang mungkin timbul. Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam mengadopsi dan mengimplementasikan SIA untuk
mendukung keberhasilan operasional dan pengambilan keputusan yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai