DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan
data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-kegiatan dari
organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan dan Informasi yang
didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun eksternal perusahaan.
Agar mudah dalam memahaminya, berikut pengertian SIA menurut ahli yang dapat dijadikan
referensi.
• Wilkinson
Menurut Wilkinson, definisi SIA adalah sebuah sistem yang meliputi segala fungsi serta
kegiatan akuntansi. Proses tersebut dilakukan dengan tujuan mempertimbangkan dampak
dari operasional internal maupun eksternal perusahaan terhadap sumber daya ekonomi.
• Nugroho Widjajanto
Nugroho Widjajanto dalam bukunya berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” menjelaskan
bahwa SIA merupakan kumpulan data terdiri dari susunan catatan, formulir, peralatan
dan perlengkapan seperti komputer, alat komunikasi, tenaga pelaksana serta laporan yang
saling terhubung.
• Laudon
Menurut Laudon dalam buku berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” karya Azhar Susanto
(2013), dijelaskan bahwa SIA merupakan serangkaian komponen yang memiliki
hubungan dan kerjasama dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses
informasi ekonomi perusahaan.
• William S. Hopwood dan George H. Bodnar
William S. Hopwood & George H. Bodnar mendefinisikan SIA sebagai kumpulan
sumber data yang dirancang khusus untuk mentransformasikan berbagai data ekonomi
perusahaan menjadi sebuah laporan. Informasi tersebut selanjutnya dijadikan sebagai
bahan dasar pengambilan keputusan.
• Mulyadi
Menurut Mulyadi SIA merupakan sebuah bentuk dari sistem informasi akuntansi yang
berkonsentrasi pada proses pembuatan, penyajian dan memperbaiki informasi kepada
pihak berwenang mengelola kegiatan bisnis untuk dijadikan bahan dasar pengambilan
kebijakan.
Informasi akuntansi berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung jawab terhadap arus
dana kedalam perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung kegiatan pemasaran, manufaktur
dan kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu mengontrol semua arus dana agar
penggunaannya bisa efektif. Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu
perusahaan. Jika dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu pihak
eksternal dan internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam menentukan pertumbuhan
perusahaan, terutama pihak internal yang terlibat langsung pada pengelolaan keuangan.
Informasi yang dihasilkan oleh pihak internal perusahaan di gunakan sebagai pendukung dalam
kegiatan perusahaan sehari – hari dan pendukung dalam proses pengambilan keputusan.
Fungsi dari sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah:
• Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya dan personel
organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti melakukan penjualan atau
pembelian bahan baku yang sering diulang.
• Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan,
mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya dan personel.
• Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset data organisasi atau
perusahaan.
Adapun menurut Romney dan Steinbart, (2015), tujuan sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut:
Tujuan dari sistem informasi akuntansi (SIA) adalah untuk memproses data keuangan
dan akuntansi serta menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajer atau
pihak lain yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.
Sistem ini mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, informasi pelanggan,
informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan Anda.
Data spesifik lain seperti pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan
pembelian, faktur, inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo harus masuk ke dalam sistem ini.
Sistem Informasi Akuntansi yang baik harus memiliki kriteria seperti di bawah ini:
• Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang
berwenang.
• Integritas pemrosesan – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu
dilakukan dengan otorisasi yang tepat.
Setiap komponen dari sistem informasi akuntansi di atas merupakan sebuah kesinambungan.
Setiap komponennya membantu komponen lain sehingga menjadi Sistem Informasi Akuntansi
yang berjalan lancar.
Indikator dan Faktor Penentu Sistem Informasi Akuntansi
Monitoring Menurut Indrayati (2016), terdapat beberapa faktor yang menjadi penentu
keberhasilan penyusunan sistem informasi akuntansi di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Cepat, maksudnya sistem informasi akuntansi ini harus tepat waktu dalam menyediakan
informasi yang dibutuhkan, dan informasi tersebut kontribusinya harus sesuai dengan
yang diperlukan oleh user.
2. Aman, maksudnya sistem informasi akuntansi yang digunakan ini harus bisa menjaga
informasi-informasi penting milik perusahaan, seperti harta milik perusahaan,
pendapatan, biaya-biaya dan utang-utang dengan memperhatikan unsur-unsur
pengawasan intern.
3. Murah, maksudnya dengan adanya sistem informasi akuntansi ini pihak perusahaan akan
memerlukan biaya yang rendah dibandingkan tidak menggunakan sistem.
Adapun menurut Susanto (2017), indikator sistem informasi akuntansi yang baik antara lain
yaitu sebagai berikut:
3. Relevan, maksudnya informasi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan organisasi
di berbagai bagian dan tingkatan dalam organisasi tersebut.
4. Lengkap, maksudnya informasi yang diberikan harus lengkap sesuai dengan kenyataan.
Dalam analisis sistem informasi akuntansi yang ada dimaksudkan untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan dari sistem yang telah ada, atau penelitian pendahuluan (survey) ini
dimaksudkan untuk:
3. Menentukan jumlah biaya atau fee yang akan diminta sehubungan dengan pekerjaan
penyusunan sistem akuntansi yang baru apabila penyusunan sistem dilakukan oleh pihak
luar.
1. Struktur organisasi dan tugas dari masing-masing bagian yang ada dalam struktur
organisasi.
2. Klasifikasi rekening yang digunakan oleh perusahaan beserta kodenya baik buku besar
maupun buku pembantu.
3. Jurnal, buku besar dan buku pembantu dan laporan yang digunakan oleh perusahaan
termasuk metode pencatatannya.
5. Formulir yang digunakan beserta contohnya, baik dari bentuk bukti transaksi, jurnal,
buku besar, laporan. Dan laporan tersebut diserahkan kepada siapa dan gunanya bagi
yang menerima laporan.
7. Flowchart.
1. Top-down approach, adalah pekerjaan menyusun sistem yang dimulai dari identifikasi
informasi yang diperlukan, klasifikasi rekening dan kode beserta bentuk buku besarnya,
perencanaan jurnal, dan perencanaan bukti transaksi dan prosedur dan struktur organisasi
dan job deskripsi.
2. Bottom up approach, adalah penyusunan sistem yang dimulai dari perencanaan prosedur,
struktur organisasi dan job deskripsi, bukti transaksi, perencanaan jurnal, perencanaan
buku besar dan pembantu beserta kodenya, terakhir perencanaan laporan yang
diinginkan.
Penerapan sistem akuntansi yang baru untuk menggantikan sistem akuntansi yang lama.
Sebaiknya sistem akuntansi yang baru diterapkan pada awal periode akuntansi untuk mengurangi
beban pekerjaan yang timbul dari sistem akuntansi yang baru.
Kegiatan mengawasi pelaksanaan sistem akuntansi yang baru untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan sistem akuntansi baru dan memperbaikinya.
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sekumpulan sumber daya manusia dan
sumber daya modal, di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab dan saling berhubungan,
yang dirancang untuk mengubah data ekonomi.
Orang yang mengerti akuntansi, sangat dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan apa saja
yang perlu ada dalam aplikasi Sistem Informasi Akuntansi yang dibangun. Sistem Informasi
Akuntansi adalah suatu kumpulan struktur dan prosedur berbasis teknologi informasi yang
bekerja bersama dengan tujuan untuk mengubah data-data keuangan menjadi informasi keuangan
yang berguna bagi stakeholder.
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
3. Meningkatkan efisiensi.
Pihak yang dapat memanfaatkan informasi yang disediakan Sistem Informasi Akuntansi
terdiri dari pihak eksternal dan pihak internal.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Cenik dan Lukman, Hendro. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Romney, M.B., dan Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Susanto, Azhar. 2017. Sistem Informasi Akuntansi, Pemahaman Konsep Secara Terpadu.
Bandung: Lingga Jaya.
Fakhri, M. Husein. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Indrayati. 2016. Sistem Informasi Akuntansi (Teori dan Konsep Desain SIA). Malang: Aditya
Media Publishing.
Ardana, Cenik dan Lukman, Hendro. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana.
Bodnar, G.H., dan Hopwood, W.S. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.