Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :

Zuhud Amri Rusydi C20121114

Muh Rezki C20121131

Nurul Aulia C20121064

Kariska Try Rahmatika N. C20121049

Alam Surahman Cakmar C20121194

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMENT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
PEMBAHASAN

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan
data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-kegiatan dari
organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan dan Informasi yang
didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun eksternal perusahaan.

Agar mudah dalam memahaminya, berikut pengertian SIA menurut ahli yang dapat dijadikan
referensi.

• Wilkinson
Menurut Wilkinson, definisi SIA adalah sebuah sistem yang meliputi segala fungsi serta
kegiatan akuntansi. Proses tersebut dilakukan dengan tujuan mempertimbangkan dampak
dari operasional internal maupun eksternal perusahaan terhadap sumber daya ekonomi.

• Nugroho Widjajanto
Nugroho Widjajanto dalam bukunya berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” menjelaskan
bahwa SIA merupakan kumpulan data terdiri dari susunan catatan, formulir, peralatan
dan perlengkapan seperti komputer, alat komunikasi, tenaga pelaksana serta laporan yang
saling terhubung.

• Romney dan Steinbart


Menurut Romney & Steinbart dalam buku karya Fitriasari (2004) dijelaskan bahwa SIA
merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari berbagai komponen saling berhubungan.
Mulai dari tenaga pelaksana, prosedur, data, software serta infrastruktur teknologi.

• Laudon
Menurut Laudon dalam buku berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” karya Azhar Susanto
(2013), dijelaskan bahwa SIA merupakan serangkaian komponen yang memiliki
hubungan dan kerjasama dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses
informasi ekonomi perusahaan.
• William S. Hopwood dan George H. Bodnar
William S. Hopwood & George H. Bodnar mendefinisikan SIA sebagai kumpulan
sumber data yang dirancang khusus untuk mentransformasikan berbagai data ekonomi
perusahaan menjadi sebuah laporan. Informasi tersebut selanjutnya dijadikan sebagai
bahan dasar pengambilan keputusan.

• Jones dan Rama


Pengertian SIA menurut Jones & Rama adalah bagian dari sebuah sistem informasi
manajemen yang berkonsentrasi dalam bidang penyediaan laporan akuntansi dan
keuangan. Semua itu dikomparasikan dengan data-data lainnya secara berkala serta rutin.

• Mulyadi
Menurut Mulyadi SIA merupakan sebuah bentuk dari sistem informasi akuntansi yang
berkonsentrasi pada proses pembuatan, penyajian dan memperbaiki informasi kepada
pihak berwenang mengelola kegiatan bisnis untuk dijadikan bahan dasar pengambilan
kebijakan.

Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan


operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi
hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai sistem informasi
akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan
perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi
pemakai di dalam maupum di luar perusahaan. Selain itu sistem informasi akuntansi adalah satu
– satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan.

Informasi akuntansi berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung jawab terhadap arus
dana kedalam perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung kegiatan pemasaran, manufaktur
dan kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu mengontrol semua arus dana agar
penggunaannya bisa efektif. Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu
perusahaan. Jika dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu pihak
eksternal dan internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam menentukan pertumbuhan
perusahaan, terutama pihak internal yang terlibat langsung pada pengelolaan keuangan.
Informasi yang dihasilkan oleh pihak internal perusahaan di gunakan sebagai pendukung dalam
kegiatan perusahaan sehari – hari dan pendukung dalam proses pengambilan keputusan.

Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Fungsi dari sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah:

• Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya dan personel
organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti melakukan penjualan atau
pembelian bahan baku yang sering diulang.
• Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan,
mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya dan personel.
• Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset data organisasi atau
perusahaan.

Adapun menurut Romney dan Steinbart, (2015), tujuan sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut:

• Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu organisasi atau


perusahaan, karena manajemen bertanggung jawab untuk menginformasikan pengaturan
dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
tersebut.
• Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi
memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan
tanggung jawab pengambilan keputusan.
• Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan hari demi hari.

Tujuan dari sistem informasi akuntansi (SIA) adalah untuk memproses data keuangan
dan akuntansi serta menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajer atau
pihak lain yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.

Sistem ini mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, informasi pelanggan,
informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan Anda.
Data spesifik lain seperti pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan
pembelian, faktur, inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo harus masuk ke dalam sistem ini.

Sistem Informasi Akuntansi yang baik harus memiliki kriteria seperti di bawah ini:

• Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang
berwenang.

• Kerahasiaan – Perlindungan informasi sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.

• Privasi – Pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi tentang


pelanggan dilakukan dengan cara yang tepat.

• Integritas pemrosesan – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu
dilakukan dengan otorisasi yang tepat.

• Ketersediaan – Sistem tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional dan kontrak.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi

• Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

• Prosedur-prosedur, baik manual maupun otomatis yang dilibatkan dalam mengumpulkan,


memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

• Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

• Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

• Infrastruktur teknologi informasi, seperti komputer, peralatan untuk komunikasi jaringan,


dan peralatan pendukung lainnya

Setiap komponen dari sistem informasi akuntansi di atas merupakan sebuah kesinambungan.

Setiap komponennya membantu komponen lain sehingga menjadi Sistem Informasi Akuntansi
yang berjalan lancar.
Indikator dan Faktor Penentu Sistem Informasi Akuntansi

Monitoring Menurut Indrayati (2016), terdapat beberapa faktor yang menjadi penentu
keberhasilan penyusunan sistem informasi akuntansi di sebuah perusahaan, yaitu:

1. Cepat, maksudnya sistem informasi akuntansi ini harus tepat waktu dalam menyediakan
informasi yang dibutuhkan, dan informasi tersebut kontribusinya harus sesuai dengan
yang diperlukan oleh user.

2. Aman, maksudnya sistem informasi akuntansi yang digunakan ini harus bisa menjaga
informasi-informasi penting milik perusahaan, seperti harta milik perusahaan,
pendapatan, biaya-biaya dan utang-utang dengan memperhatikan unsur-unsur
pengawasan intern.

3. Murah, maksudnya dengan adanya sistem informasi akuntansi ini pihak perusahaan akan
memerlukan biaya yang rendah dibandingkan tidak menggunakan sistem.

Adapun menurut Susanto (2017), indikator sistem informasi akuntansi yang baik antara lain
yaitu sebagai berikut:

1. Akurat, maksudnya informasi tersebut harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.


Pada hal ini biasanya dilakukan pengujian melalui dua orang atau lebih yang berbeda dan
jika hasilnya menunjukkan hasil yang sama maka data tersebut telah dianggap akurat.

2. Tepat waktu, maksudnya informasi tersebut harus tersedia di saat diperlukan.

3. Relevan, maksudnya informasi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan organisasi
di berbagai bagian dan tingkatan dalam organisasi tersebut.

4. Lengkap, maksudnya informasi yang diberikan harus lengkap sesuai dengan kenyataan.

Langkah-langkah Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Indrayati (2016), langkah-langkah penyusunan sistem informasi akuntansi adalah


sebagai berikut:
a. Analisis sistem yang ada

Dalam analisis sistem informasi akuntansi yang ada dimaksudkan untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan dari sistem yang telah ada, atau penelitian pendahuluan (survey) ini
dimaksudkan untuk:

1. Mengetahui ruang lingkup/luasnya pekerjaan penyusunan sistem informasi akuntansi


yang baru.

2. Merencanakan waktu penyusunan sistem informasi akuntansi yang baru.

3. Menentukan jumlah biaya atau fee yang akan diminta sehubungan dengan pekerjaan
penyusunan sistem akuntansi yang baru apabila penyusunan sistem dilakukan oleh pihak
luar.

Kemudian diadakan penelitian lengkap yang meliputi:

1. Struktur organisasi dan tugas dari masing-masing bagian yang ada dalam struktur
organisasi.

2. Klasifikasi rekening yang digunakan oleh perusahaan beserta kodenya baik buku besar
maupun buku pembantu.

3. Jurnal, buku besar dan buku pembantu dan laporan yang digunakan oleh perusahaan
termasuk metode pencatatannya.

4. Prosedur yang digunakan oleh perusahaan dari subsistem-subsistem yang ada.

5. Formulir yang digunakan beserta contohnya, baik dari bentuk bukti transaksi, jurnal,
buku besar, laporan. Dan laporan tersebut diserahkan kepada siapa dan gunanya bagi
yang menerima laporan.

6. Sistem pengawasan/pengendalian intern yang sudah ada.

7. Flowchart.

b. Merencanakan sistem informasi akuntansi yang baru (system design)


Pada kegiatan menyusun sistem informasi akuntansi yang baru atau kegiatan mengubah
sistem yang lama untuk diperbaiki supaya menjadi efisien dan efektif. Terdapat dua pendekatan
dalam merencanakan suatu sistem yang baru yaitu: Top-down approach dan botoom-up
approach. Adapun penjelasan ke duanya adalah sebagai berikut:

1. Top-down approach, adalah pekerjaan menyusun sistem yang dimulai dari identifikasi
informasi yang diperlukan, klasifikasi rekening dan kode beserta bentuk buku besarnya,
perencanaan jurnal, dan perencanaan bukti transaksi dan prosedur dan struktur organisasi
dan job deskripsi.

2. Bottom up approach, adalah penyusunan sistem yang dimulai dari perencanaan prosedur,
struktur organisasi dan job deskripsi, bukti transaksi, perencanaan jurnal, perencanaan
buku besar dan pembantu beserta kodenya, terakhir perencanaan laporan yang
diinginkan.

c. Penerapan sistem informasi akuntansi yang baru (Implementation)

Penerapan sistem akuntansi yang baru untuk menggantikan sistem akuntansi yang lama.
Sebaiknya sistem akuntansi yang baru diterapkan pada awal periode akuntansi untuk mengurangi
beban pekerjaan yang timbul dari sistem akuntansi yang baru.

d. Pengawasan sistem yang baru (follow-up)

Kegiatan mengawasi pelaksanaan sistem akuntansi yang baru untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan sistem akuntansi baru dan memperbaikinya.
PENUTUP

Kesimpulan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sekumpulan sumber daya manusia dan
sumber daya modal, di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab dan saling berhubungan,
yang dirancang untuk mengubah data ekonomi.

Orang yang mengerti akuntansi, sangat dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan apa saja
yang perlu ada dalam aplikasi Sistem Informasi Akuntansi yang dibangun. Sistem Informasi
Akuntansi adalah suatu kumpulan struktur dan prosedur berbasis teknologi informasi yang
bekerja bersama dengan tujuan untuk mengubah data-data keuangan menjadi informasi keuangan
yang berguna bagi stakeholder.

Beberapa manfaat pengaplikasian Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut.

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.

2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.

3. Meningkatkan efisiensi.

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

5. Meningkatkan sharing knowledge.

6. menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

Pihak yang dapat memanfaatkan informasi yang disediakan Sistem Informasi Akuntansi
terdiri dari pihak eksternal dan pihak internal.
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Cenik dan Lukman, Hendro. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana
Media.

Romney, M.B., dan Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Susanto, Azhar. 2017. Sistem Informasi Akuntansi, Pemahaman Konsep Secara Terpadu.
Bandung: Lingga Jaya.

Fakhri, M. Husein. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Indrayati. 2016. Sistem Informasi Akuntansi (Teori dan Konsep Desain SIA). Malang: Aditya
Media Publishing.

Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Ardana, Cenik dan Lukman, Hendro. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana.

Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Bodnar, G.H., dan Hopwood, W.S. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai