MIKROBIOLOGI PERTANIAN
LAPORAN LENGKAP
NURUS’SYIFA
Oleh :
NURUS’SYIFA
E 281 21 174
Mengetahui,
Disahkan Oleh,
Dosen Penanggungjawab Praktikum
Matakuliah Mikrobiologi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Pertanian.
Kuliah Mikrobiologi.
ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Olehnya itu
dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang
pembacanya. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Pengenalan Alat ............................................................................................
2. Sterilisasi Alat ...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Menimbang Natrium Agar ............................................................................
2. Hasil Pembuatan Media NA..........................................................................
3. Teknik Pengenceran ......................................................................................
4. Perhitungan Mikroba......................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu
pendukung kimia, fisika dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek
Bakteri merupakan suatu organism yang memiliki satu sel atau uniselular,
prokariota atau prokariot, dan berukuran mikroskopik atau berukuran sangat kecil
serta tidak memiliki klorofil. Asal kata bakteri ini sendi ri berasal dari kata
Bacillus subtilis merupakan salah satu bakteri dari genus Bacillus yang
dapat digunakan sebagai probiotik karena merupakan bakteri yang tidak patogen.
alat sterilisasi dalam kondisi yang aseptis. Kemudian dapat memahami cara
fungsi alat laboratorium dengan menggunakannya dengan cara yang tepat, serta
fungsi alat sterilisasi dan cara penggunaanya. Kemudian kita dapat mengetahui
Bakteri Bacillus subtilis merupakan salah satu jenis bakteri Gram positif
bagian sentral. Koloni bakteri padamedia agar berbentuk bulat sedang, tepi tidak
mempunyai panjang 2-3 μm dan lebar 0,7-0,8 μm. Bacillus subtilis dapat hidup
dikondisi dengan adanya oksigen atau tidak adaoksigen sehingga disebut sebagai
organisme yang terdapat pada suatu benda, sehingga didapatkan suatu kondisi
benda dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat dilakukan tergantung dari
menyebabkan media menjadi lebih padat dan media tidak terangkat pada
Nutrient agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan
non logam seperti sulfurdan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn,Na, K, Cu, Mn,
Mg, dan Fe, vitamin, air,dan energi (Darwin dan Fitri, 2021).
dengan cara mengambil koloni tunggal bakteri menggunakan jarum ose steril,
pada tanggal 10 Maret hari jumat pada pukul 13.30 WITA sampai selesai.
Auroclave, Oven, Hotplate, Laminar Airflow, Neraca Analitik, Micro Pipet, Gelas
Beaker, Erlenmeyer, Bunsen, Tabung Reaksi, Pinset, Kortex, Cawan Petri, Jarum
Bahan yang digunakan pada saat praktikum berupa kapas, kertas, karet
pengikat, plastik wrap, aquades, agar-agar, dextrose air dan kentang, alumunium
Laminar airflow digunakan untuk isolasi bakteri, neraca analitik digunakan untuk
mengetahui berat bahan pada saat praktikum, micro pipet digunakan untuk
mengetahui berapa larutan yang akan dipakai, bunsen digunakan untuk tempat
zat, cawan petri digunakan sebagai tempat isolasi, jarum inokulum digunakan
larutan pada saat pemasan, kaca preparat sebagai tempat dasar pengamatan
Alat yang akan kita gunakan dicuci bersih dan dikeringkan, kemudian alat-
alat tersebut dibungkusi dengan kertas sampai tertutup rapat, kemudian semua alat
dibungkusi dengan plastik HDPE dan ikat dengan karet, sebelum dilakukan
sterilisasi cek terdahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Menggunakan
air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat, memasukkan
perlatan dan bahan kedalam autoclave lalu tutup dengan rapat agar tidak ada uap
yang keluar, nyalakan autoclave dan mengatur timer minimal 15 menit pada suhu
autoclave, jika alarm tanda selesai berbunyi, maka menunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara dilingkungan (jarum pada
dikupas pakai air bersih, menimbang kentang sebanyak 250 gr lalu menimbang
ditimbang menjadi bentuk dadu kecil, merebus kentang dan memasukkan kedalam
panci lalu memasukkan aquades secukupnya, mengambil gelas beaker dan kain
muslin dan memasukan kedalam beaker glass, memasukkan agar dan dextrose
yang telah ditimbang kain muslim kedalam beaker glass yang telah berisi larutan
glass yang berisi larutan kedalam panic yang sudah berisi air 1/4 dari ketinggian
panic tersebut, meletakkan panic tersebut diatas kompor, mengaduk larutan terus
steril lalu membuka cawan petri yang berisi pathogen lalu panaskan bibir cawan
petri, mengambil salah satu koloni pathogen yang ingin dimurnikan menggunakan
jarum osse untuk bakteri dan jarum ent untuk cendawan, meletakkan koloni
kedalam media yang baru, memanaskan kembali bibir cawan petri kemudian
menutup dengan cling wrap, mengamati koloni yang tumbuh setelah beberapa
hari.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
berikut :
Oven
3 Untuk menimbang bahan-bahan yang
akan digunakan
Timbangan analitik
4 Sebagai tempat atau media
pertumbuhan
Tabung reaksi
5 Sebagai tempat atau media cairan
atau aquades
Beaker gelas
6 Untuk memanaskan sekaligus
mencapurkan atau
menghomogenkan larutan
hot plate
7 Untuk menjadi wadah dari bahan
kimia cair
Erlenmeyer
12
8 Sebagai wadah untuk penyelidikan
tropi dan juga untuk mengkultur
bakteri,khamir,spora, atau biji-bijian.
Cawan petri
9 Untuk memindahkan larutan atau
cairan dari satu tempat ke tempat lain,
tetapi untuk volume yang sangat kecil
Pipet mikro
10 Untuk mengukur volume larutan atau
zat cair dengan cepat
Gelas ukur
11 Untuk melihat objek yang kecil
Mikroskop
Jarum Ose
13
12 Sebagai pemanas dengan bahan
bakar
Vortex
14 Sebagai pengaduk larutan
Magnetik stirer
Autoclave
14
4.1.2 Sterilisasi Alat
berikut :
Oven
15
4.1.3 Pembuatan Media NA
Gambar 1. Media NA
4.1.4 Pemurnian Bakteri Bacillus subtilis
4.2 Pembahasan
pengenalan alat kita dapat melihat alat-alat pada laboratorium bioteknologi yaitu
laminar air flow cabinet, oven, timbangan analitik, tabung reaksi, beaker gelas,
Erlenmeyer, hot plate, cawan petri, pipet micro gelas ukur, mikroskop, jarum ose,
16
Bunsen burner dan spiritus, vortex, magnetic stirrer dan autoclave. Alat-alat
kerja saat melakukan penelitian Selain itu, pentingnya dilakukan pengenalan alat-
tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat
dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan
reaksi, cawan petri, vortex, autoclave, laminar air flaw, jarum ose, cawan petri,
botol sampel, botol pengencer, kulkas, timbangan analitik, lavu ukur, magnetic
stirrer, Bunsen, pipet mikro, dan hot plate (Arifin dkk., 2019).
alat yaitu Erlenmeyer, oven, shaker, mikroskop, petridish, autoclave, gelas kimia,
kertas label, magnetic stirrer, tabung reaksi, pembakar Bunsen, hot plate, jarum
Sterilisasi dilakukan pada dua tahap, tahap yang pertama yaitu sterilisasi
kotor atau sterilisasi yang dilakukan untuk mematikan jamur atau bakteri jahat
atau yang tidak baik yang berada di dalam autoklaf selama 1 jam. Setelah 1 jam
media agar dibuang karena sudah terkontaminan cawan yang digunakan kemudian
dicuci dan dibakar, kemudian dilanjutkan dengan sterilisasi bersih di mana cawan
yang sudah dibakar dimasukkan ke dalam autoklaf dan dibungkus dengan kertas
17
agar tetap steril. Untuk sterilisasi alat dilakukan pemanasan kering menggunakan
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.
disterilkan dibungkus dengan kertas koran, dan untuk wadah bermulut ditutup
dengan kapas yang telah dibungkus kain kassa. Kemudian diserilkan dalam oven
yang mungkin terbawa pada alat-alat yang digunakan saat praktikum, yang dapat
Laminar Air Flow adalah metode sterilisasi bahan dengan menjaga sterilitas
dengan cara memaksa udara melalui melalui filter HEPA, yang mempunyai
kemampuan menyaring udara dari luar yang biasanya masuk ke dalam laminar.
Alhasil, proses inokulasi jamur dan bakteri dapat dilakukan di ruangan tersebut
merupakan media yang sudah teruji secara klinis baik untuk pertumbuhan bakteri,
18
sehingga proses metabolisme bakteri berlangsung optimal. Media (NA)
merupakan suatu media yang berbentuk padat, NA dibuat dari campuran ekstrak
media alternatif dari bahan-bahan yang mudah didapat. Bahan yang digunakan
karbohidrat dan protein. Berbagai sumber protein juga berhasil digunakan sebagai
media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari
sampel pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni
.Selain itu media NA juga mengandung glukosa dan peptone yang merupakan
Media NA merupakan media yang sudah teruji secara klinis baik untuk
Sedangkan pada media kacang tanah masih memiliki senyawa nutrisi yang lebih
19
komponen sederhana yang dapat diserap oleh sel dan digunakan untuk sintesis
koloni bakteri yang bertumbuh kemudian dikultur pada media baru dengan
metode gores (streak plate method). Dengan menggunakan jarum ose steril kultur
menggores ujung kuadran yang baru jarum ose disterilkan kembali dan dicelupkan
kedalam ethanol. Setelah selesai diinkubasi selama 1x24 jam. Penggoresan ini
2020)
pada suhu 37oC selama 24 jam. Koloni yang tumbuh kemudian diidentifikasi dan
koloni. Ciri-ciri koloni yang terdapat pada plat Agar Darah 1 berwarna putih susu,
pinggir rata dan jernih, bentu kelavasi cembung, dan untuk plat Agar Darah2 ciri-
ciri koloninya adalah berwarna putih agak krem, mengkilat (Damayanti, 2020).
selanjutnya goreskan koloni tunggal pada media NA membentuk pola zig zag.
20
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Arie, A. K., Lintang, R. A., Mangindaan, R. E., Windarto, A. B., Losung, F., &
Longdong, S. N. 2020. Isolasi Dan Skrining Aktivitas Antibakteri Dari
Bakteri Simbion Nudibranchia Phyllidiella Pustulosa Dan Thuridilla
Lineolata. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 8(2), 40-47
Dajoh, T., Bara, R. A., Angkouw, E., Ompi, M., Lintang, R. A., & Lumenta, C.
2020. Uji Aktivitas Antibakteri Dan Anti-Uv Phyllidiella Nigra Dan
Bakteri Simbiotiknya Dari Perairan Tanjung Mandolang. Jurnal Pesisir
Dan Laut Tropis, 8(2), 61-71.
Damayanti, S. S., Komala, O., & Effendi, E. M. 2020. Identifikasi bakteri dari
pupuk organik cair isi rumen sapi. Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar
dan Lingkungan Hidup, 18(2), 63-71.
Darwin, B., Sari, I., & Fitri, A. 2021. Analisa Jumlah Koloni Bakteri Escherichia
Coli Pada Media Nutrient Agar Dengan Pelarut Akuades Dan Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK). Masker Medika, 9(1), 455-459.
Fatmariza, M., Inayati, N., & Rohmi, R. 2019. Tingkat Kepadatan Media Nutrient
Agar Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal
Analis Medika Biosains (JAMBS), 4(2), 69-73.
Juariah, S. 2021. Potensi Ubi Jalar Putih (Ipomoea Batatas Linneaus Varietas)
Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus.
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 10(1), 23-26.
Kleden, Y. L., Henuk, J. B., & Ludji, R. 2022. Buku Ajar Mikrobiologi Pertanian.
Media Sains Indonesia.
22
Riskiana, N. A., Nasution, N. F., & Dona, R. A. 2020. Efektivitas Penggunaan
Labor Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Bakteri Di
Kelas X Sma Negeri 1 Batang Onang. Jurnal Edugenesis, 2(2), 8-14.
Saadah, H., Supomo, S., & Musaenah, M. 2020. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air
Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium Acnes. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 80-
88.
Zamilah, M., Ruhimat, U., & Setiawan, D. 2020. Media Alternatif Kacang Tanah
Untuk Pertumbuhan Bakteri. Journal Of Indonesian Medical Laboratory
And Science (Joimedlabs), 1(1), 57-65.
23
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
24
BIODATA PENYUSUN
melanjutkan pendidikan ke SMP NEGERI 4 PALU dan tamat pada tahun 2018.
Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 PALU dan tamat pada tahun
25
26