Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

LAPORAN LENGKAP

NURUS’SYIFA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI

“Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Mata Kuliah Mikrobiologi Pertanian di Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako”

Oleh :

NURUS’SYIFA
E 281 21 174

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN HAMA DAN PENTAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Lengkap Praktikum Matakuliah Mikrobiologi


Nama : Nurus’syifa
Nim : E 281 21 174
Kelas : Agroteknologi 03

Palu, Maret 2023

Mengetahui,

Koordinator Asisten Asisten Penanggung jawab

Husnah Mualifah, S.P Aliya Nabiatul Izza


E 281 19 017

Disahkan Oleh,
Dosen Penanggungjawab Praktikum
Matakuliah Mikrobiologi

Ir. Rosmini, M.P


NIP.19721027 200012 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Lengkap Praktikum Matakuliah Mikrobiologi Pertanian. Laporan ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Matakuliah Mikrobiologi

Pertanian.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan

ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Ir. Rosmini, M.P., Sebagai Dosen Penanggung Jawab Praktikum

Mata Kuliah Mikrobiologi.

2. Husnah Mualifah, S.P., sebagai Koordinator Asisten Praktikum Mata

Kuliah Mikrobiologi.

3. Aliya Nabiatul Izza, sebagai Asisten Penanggung jawab kelas AGT-4

Praktikum Mata Kuliah Mikrobiologi.

Penyusun telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan

ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Olehnya itu

dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang

sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada

pembacanya. Amin

Palu, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................


1.2 Tujuan dan Manfaat .............................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bakteri ..................................................................................................


2.2 Sterilisasi ..............................................................................................
2.3 Pembuatan Media NA ..........................................................................
2.4 Pemurnian Bakteri Basilus Subtilis ......................................................

BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat ...............................................................................


3.2 Alat dan Bahan .....................................................................................
3.3 Cara Kerja ............................................................................................
3.3.1 Pengenalan Alat .............................................................................
3.3.2 Sterilisasi Alat ................................................................................
3.3.3 Pembuatan Media NA ....................................................................
3.3.4 Pemurnian Bakteri Basilus Subtilis................................................

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil .....................................................................................................


4.1.1 Pengenalan Alat .............................................................................
4.1.2 Sterilisasi Alat ................................................................................
4.1.3 Pembuatan Media NA ....................................................................
4.1.4 Teknik Pengenceran .......................................................................
4.1.5 Isolasi Bakteri.................................................................................
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengenalan Alat .............................................................................
4.2.2 Sterilisasi Alat ................................................................................
4.2.3 Pembuatan Media NA ....................................................................
4.2.4 Pemurnian Bakteri Basilus Subtilis................................................

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..........................................................................................


5.2 Saran .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
DAFTAR TABEL

Halaman
1. Pengenalan Alat ............................................................................................
2. Sterilisasi Alat ...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Menimbang Natrium Agar ............................................................................
2. Hasil Pembuatan Media NA..........................................................................
3. Teknik Pengenceran ......................................................................................
4. Perhitungan Mikroba......................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik.

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu

pendukung kimia, fisika dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek

dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan dasar tentang sejarah penemuan

mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya,

metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan,

mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian (Kleden dkk, 2022).

Bakteri merupakan suatu organism yang memiliki satu sel atau uniselular,

prokariota atau prokariot, dan berukuran mikroskopik atau berukuran sangat kecil

serta tidak memiliki klorofil. Asal kata bakteri ini sendi ri berasal dari kata

“bacterium” dalam bahasa latin (Riskiana dan Dona, 2020).

Bacillus subtilis merupakan salah satu bakteri dari genus Bacillus yang

dapat digunakan sebagai probiotik karena merupakan bakteri yang tidak patogen.

Bacillus subtilis bersifatGram positif, menghasilkan spora, motil, indol negatif,

menghasilkan asam sitrat,katalase positif dan oksidasi positif (Waskita, 2018).

Alasan saya mengikuti praktikum karena praktikum itu salah satu

kewajiban, sehingga saya bisa termotivasi belajar akan bersungguh-sungguh

dalam mempelajari sesuatu. Pembelajaran praktikum mengembangkan

ketrampilan dasar melalui praktikum.


1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan Praktikum Mikrobiologi yaitu memahami cara menggunakan alat

alat laboratorium dan fungsinya, memahami cara sterilisasi dengan menggunakan

alat sterilisasi dalam kondisi yang aseptis. Kemudian dapat memahami cara

pembuatan media menggunakan NA yang dijadikan sebagai tempat untuk

memurnikan bakteri Bacilus suptilis.

Manfaat praktikum Mikrobiologi dimana kita dapat memahami setiap

fungsi alat laboratorium dengan menggunakannya dengan cara yang tepat, serta

fungsi alat sterilisasi dan cara penggunaanya. Kemudian kita dapat mengetahui

bagaimana cara pembuatan media NA dan bahan-bahan yang digunakan untuk

memurnikan bakteri Bacilus subtilis.


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi bakteri basilus subtilis

Bakteri Bacillus subtilis merupakan salah satu jenis bakteri Gram positif

dan berbentuk basil (batang) yang dapat membentukendospora berbentuk oval di

bagian sentral. Koloni bakteri padamedia agar berbentuk bulat sedang, tepi tidak

teratur, permukaantidak mengkilat dan berwarna kecoklatan. Bacillus subtilis

mempunyai panjang 2-3 μm dan lebar 0,7-0,8 μm. Bacillus subtilis dapat hidup

dikondisi dengan adanya oksigen atau tidak adaoksigen sehingga disebut sebagai

mikroorganisme anaerobik fakultatif (Komalasari, 2020).

Bacillus subtilis merupakan spesies bakteri yangsangat beragam dan

mampu tumbuh di berbagaijenis lingkungan, memiliki bentuk sel batang,

bakterigram positif, dapat membentuk endospora dan dapattumbuh di rentang

temperatur mesofilik (Supriyanti dan Haryanto, 2019).

2.2 Sterilisasi Alat

Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah proses untuk mematikan semua

organisme yang terdapat pada suatu benda, sehingga didapatkan suatu kondisi

yang bebas cemaran mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam

pengerjaan penelitian, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil

atautidaknya pekerjaan kita dilaboratorium (Widodo, 2017).


Sterilisasi adalah proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau

benda dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat dilakukan tergantung dari

bahan atau alat yang akan disteril (Andriani, 2020).

2.3 Pembuatan Media NA

Pembuatan media Nutrient agar sering dilakukan penambahan agar tanpa

ketentuan jumlah takaran, sehingga dengan penambahan tersebut akan

menyebabkan media menjadi lebih padat dan media tidak terangkat pada

saatpenanaman, serta kandungan zat-zat makanan akan bertambah,yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan bakteri (Fatmariza dan Rohmi, 2019).

Nutrient agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan

untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri. Unsur-unsur yang

dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhan meliputi karbon,nitrogen, unsur

non logam seperti sulfurdan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn,Na, K, Cu, Mn,

Mg, dan Fe, vitamin, air,dan energi (Darwin dan Fitri, 2021).

2.4 Bagaimana Cara Pemurnian Bakteri Basilus Subtilis

Pemurnian bakteri merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan

koloni terpisah yang merupakan biakan murni. Pemurnian bakteri dilakukan

dengan cara mengambil koloni tunggal bakteri menggunakan jarum ose steril,

selanjutnya goreskan koloni tunggal pada media NA membentuk pola zigzag.

Media diinkubasi selama 1 x 24 jam. Pemurnian bakteri dilakukanberulang-ulang

hingga mendapatkan koloni terpisah (Damayanti dan Efendy, 2020).


BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum Mikrobiologi Pertanian bertempat di laboratorium Hama dan

Penyakit, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Praktikum dilaksanakan

pada tanggal 10 Maret hari jumat pada pukul 13.30 WITA sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu berupa Mikroskop,

Auroclave, Oven, Hotplate, Laminar Airflow, Neraca Analitik, Micro Pipet, Gelas

Beaker, Erlenmeyer, Bunsen, Tabung Reaksi, Pinset, Kortex, Cawan Petri, Jarum

Inokulum, Microwave, Magnetikstirat, Kaca preparat dan Deglass.

Bahan yang digunakan pada saat praktikum berupa kapas, kertas, karet

pengikat, plastik wrap, aquades, agar-agar, dextrose air dan kentang, alumunium

foil, spritus, Alkohol dan biji kloropedikol.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pengenalan Alat

Mikroskop digunakan untuk melihat mikroorganisme yang terkecil,

autoclave digunakan untuk mensterilkan alat menggunakan air panas, oven

digunakan untuk mensterilkan alat, hotplate digunakan untuk memanaskan,

Laminar airflow digunakan untuk isolasi bakteri, neraca analitik digunakan untuk

mengetahui berat bahan pada saat praktikum, micro pipet digunakan untuk

mengambil cairan dibawah 1 ml, gelas beaker digunakan untuk menyimpan


larutan sementara, erlenmeyer digunakan untuk menyimpan larutan atau untuk

mengetahui berapa larutan yang akan dipakai, bunsen digunakan untuk tempat

pembakaran, tabung reaksi digunakan sebagai uji biokimia, pinset digunakan

untuk mengambil benda yang kecil, kortex digunakan untuk menghomogenkan

zat, cawan petri digunakan sebagai tempat isolasi, jarum inokulum digunakan

untuk mengambil atau memindahkan inokulen, microwave digunakan untuk

memanaskan atau mencairkan media, magnetikstirer digunakan untuk mengaduk

larutan pada saat pemasan, kaca preparat sebagai tempat dasar pengamatan

mikroskop dan deglass digunakan untuk menutupi kaca preparat.

3.3.2 Sterilisasi Alat

Alat yang akan kita gunakan dicuci bersih dan dikeringkan, kemudian alat-

alat tersebut dibungkusi dengan kertas sampai tertutup rapat, kemudian semua alat

dibungkusi dengan plastik HDPE dan ikat dengan karet, sebelum dilakukan

sterilisasi cek terdahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas

yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Menggunakan

air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat, memasukkan

perlatan dan bahan kedalam autoclave lalu tutup dengan rapat agar tidak ada uap

yang keluar, nyalakan autoclave dan mengatur timer minimal 15 menit pada suhu

121o menunggu sampai air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen

autoclave, jika alarm tanda selesai berbunyi, maka menunggu tekanan dalam

kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara dilingkungan (jarum pada

preisure gauge menunjuk ke angka nol), kemudian klep-klep pengaman dibuka

dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.


3.3.3 Pembuatan Media NA

Mengupas kentang yang dijadikan PDA, Mencuci kentang yang telah

dikupas pakai air bersih, menimbang kentang sebanyak 250 gr lalu menimbang

agar-agar sebanyak 20 gr dan dextrose 20 gr, memotong kentang yang telah

ditimbang menjadi bentuk dadu kecil, merebus kentang dan memasukkan kedalam

panci lalu memasukkan aquades secukupnya, mengambil gelas beaker dan kain

muslin dan memasukan kedalam beaker glass, memasukkan agar dan dextrose

yang telah ditimbang kain muslim kedalam beaker glass yang telah berisi larutan

kentang, memasukkan aquades sampaji larutan 1000 ml, memasukkan beaker

glass yang berisi larutan kedalam panic yang sudah berisi air 1/4 dari ketinggian

panic tersebut, meletakkan panic tersebut diatas kompor, mengaduk larutan terus

menerus sampai mendidih, memasukkan larutan kedalam erlenmeyer, menutup

mulut erlenmeyer menggunakan kapas dibungkusi dengan aluminium foil dan

dibungkusi lagi menggunakan cling wrap, kemudian memasukkan erlenmeyer

tersebut kedalam autoclave menunggu sampai 11-15 menit.

3.3.4 Pemurnian Bakteri Basilus Subtilis

Menyiapkan alat dan bahan, menyemprot tangan dengan alkohol agar

steril lalu membuka cawan petri yang berisi pathogen lalu panaskan bibir cawan

petri, mengambil salah satu koloni pathogen yang ingin dimurnikan menggunakan

jarum osse untuk bakteri dan jarum ent untuk cendawan, meletakkan koloni

kedalam media yang baru, memanaskan kembali bibir cawan petri kemudian

menutup dengan cling wrap, mengamati koloni yang tumbuh setelah beberapa

hari.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Pengenalan Alat

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut :

Tabel 1. Pengenalan Alat


No Gambar Fungsi
1 Sebagai tempat mengisolasi bakteri dan
jamur

Laminar air flow cabinet


2 Digunakan untuk
Mensterilakn alat alat yang tidak
berskala

Oven
3 Untuk menimbang bahan-bahan yang
akan digunakan

Timbangan analitik
4 Sebagai tempat atau media
pertumbuhan

Tabung reaksi
5 Sebagai tempat atau media cairan
atau aquades

Beaker gelas
6 Untuk memanaskan sekaligus
mencapurkan atau
menghomogenkan larutan

hot plate
7 Untuk menjadi wadah dari bahan
kimia cair

Erlenmeyer

12
8 Sebagai wadah untuk penyelidikan
tropi dan juga untuk mengkultur
bakteri,khamir,spora, atau biji-bijian.

Cawan petri
9 Untuk memindahkan larutan atau
cairan dari satu tempat ke tempat lain,
tetapi untuk volume yang sangat kecil

Pipet mikro
10 Untuk mengukur volume larutan atau
zat cair dengan cepat

Gelas ukur
11 Untuk melihat objek yang kecil

Mikroskop

12 Untuk memindahkan mikroba

Jarum Ose

13
12 Sebagai pemanas dengan bahan
bakar

Bunsen Burner dan spiritus


13 Untuk menghomogenkan larutan

Vortex
14 Sebagai pengaduk larutan

Magnetik stirer

15 Untuk mensterilkan alat-alat

Autoclave

14
4.1.2 Sterilisasi Alat

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut :

Tabel 2. Sterilisasi Alat


Gambar Fungsinya
Autoclave mensterilisasi dengan
penggunaan uap air jenuh pada
tekanan 1,02 atm dengan suhu 1210 C
selama 15 menit. Uap air jenuh akan
memenuhi ruangan autoclave pada
suhu yang tinggi, tekanan 1 atm
Autoclave berfungsi untuk mempertahankan
suhu autoclave.
Lampu UV dihidupkan selama 2 jam
dan dimatikan sebelum mulai bekerja,
kaca penutup dikunci pada posisi
terendah lalu nyalakan lampu neon
dan blower dan dibiarkan selama 5
menit, permukaan interior LAF/BSC
diusap dengan menggunakan alkohol
70 kemudian dimasukkan alat yang
akan digunakan.
Laminar Air Flow
Menghubungkan oven dengan
sumber listrik, kemudian dimasukan
alat yang akan dikeringkan diatur
dengan rapi lalu oven ditutup dengan
rapat, oven dihidupkan dekan
menekan tombol maka lampu akan
menyala,setelah itu diatur temperatur
suhu dan waktu.

Oven

15
4.1.3 Pembuatan Media NA

Adapun hasil dari praktikum pembuatan media NA sebagai berikut:

Gambar 1. Media NA
4.1.4 Pemurnian Bakteri Bacillus subtilis

Hasil dari Pemurnian Bakteri Bacillus subtilis sebagai berikut:

Gambar 2. Pemurnian Bakteri Gambar 2. Pemurnian Bakteri

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengenalan Alat

Berdasarkan tabel di atas dari praktikum yang telah dilakukan pada

pengenalan alat kita dapat melihat alat-alat pada laboratorium bioteknologi yaitu

laminar air flow cabinet, oven, timbangan analitik, tabung reaksi, beaker gelas,

Erlenmeyer, hot plate, cawan petri, pipet micro gelas ukur, mikroskop, jarum ose,

16
Bunsen burner dan spiritus, vortex, magnetic stirrer dan autoclave. Alat-alat

tersebut dijelaskan bagaimana cara mengoperasikannya dilaboratorium.

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan

kerja saat melakukan penelitian Selain itu, pentingnya dilakukan pengenalan alat-

alat laboratorium adalah agar mahasiswa mengetahui cara-cara penggunaan alat

tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat

dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan

penelitian, data yang diperoleh akan benar pula (Natalia, 2021).

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Erlenmeyer, tabung

reaksi, cawan petri, vortex, autoclave, laminar air flaw, jarum ose, cawan petri,

botol sampel, botol pengencer, kulkas, timbangan analitik, lavu ukur, magnetic

stirrer, Bunsen, pipet mikro, dan hot plate (Arifin dkk., 2019).

Pada penelitian isolasi bakteri yang telah dilakukan rata-rata menggunakan

alat yaitu Erlenmeyer, oven, shaker, mikroskop, petridish, autoclave, gelas kimia,

kertas label, magnetic stirrer, tabung reaksi, pembakar Bunsen, hot plate, jarum

ose, dan plastic wrap (Sari dkk., 2020).

4.2.2 Sterilisasi Alat

Sterilisasi dilakukan pada dua tahap, tahap yang pertama yaitu sterilisasi

kotor atau sterilisasi yang dilakukan untuk mematikan jamur atau bakteri jahat

atau yang tidak baik yang berada di dalam autoklaf selama 1 jam. Setelah 1 jam

media agar dibuang karena sudah terkontaminan cawan yang digunakan kemudian

dicuci dan dibakar, kemudian dilanjutkan dengan sterilisasi bersih di mana cawan

yang sudah dibakar dimasukkan ke dalam autoklaf dan dibungkus dengan kertas

17
agar tetap steril. Untuk sterilisasi alat dilakukan pemanasan kering menggunakan

oven. Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat.

Untuk sterilisasi alat dilakukan pemanasan kering menggunakan oven.

Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.

Digunakan pada sterilisasi uadara kering dengan membebaskan alat-alat dari

segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaman. alat-alat yang akan

disterilkan dibungkus dengan kertas koran, dan untuk wadah bermulut ditutup

dengan kapas yang telah dibungkus kain kassa. Kemudian diserilkan dalam oven

pada suhu 160-1800C selama 1-2 jam (Misika, 2019).

Kegiatan sterilisasi bertujuan untuk mengeliminasi patogen atau cendawan

yang mungkin terbawa pada alat-alat yang digunakan saat praktikum, yang dapat

menimbulkan kontaminasi sehingga menghambat pertumbuhan dari bakteri yang

akan di isolasi (Rico dkk., 2018).

Laminar Air Flow adalah metode sterilisasi bahan dengan menjaga sterilitas

dengan cara memaksa udara melalui melalui filter HEPA, yang mempunyai

kemampuan menyaring udara dari luar yang biasanya masuk ke dalam laminar.

Alhasil, proses inokulasi jamur dan bakteri dapat dilakukan di ruangan tersebut

karena sudah disterilkan secara efektif, dan tingkat keberhasilannya juga

meningkat. (Baruno, 2021).

4.2.3 Pembuatan Media NA

Media NA adalah sebuah media yang digunakan sebagai tempat

menumbuhkan mikroorganisme di laboraturium seperti bakteri. Pada media NA

merupakan media yang sudah teruji secara klinis baik untuk pertumbuhan bakteri,

18
sehingga proses metabolisme bakteri berlangsung optimal. Media (NA)

merupakan suatu media yang berbentuk padat, NA dibuat dari campuran ekstrak

daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat.

Pertumbuhan mikroorganisme mendorong para peneliti untuk menemukan

media alternatif dari bahan-bahan yang mudah didapat. Bahan yang digunakan

harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri seperti

karbohidrat dan protein. Berbagai sumber protein juga berhasil digunakan sebagai

media alternatif pertumbuhan mikroorganisme. Media yang umum digunakan

untuk menumbuhkan mikroorganisme di laboratorium seperti bakteri adalah

media (NA) Nutrient agar (Juariah & Sari, 2018).

Pada penelitian ini digunakan media NA karena media NA merupakan

media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari

air,sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan

sampel pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni

.Selain itu media NA juga mengandung glukosa dan peptone yang merupakan

sumber karbohidrat dan protein (Saadah dkk., 2020).

Media NA merupakan media yang sudah teruji secara klinis baik untuk

pertumbuhan bakteri, sehingga proses pertumbuhan bakteri berlangsung optimal.

Sedangkan pada media kacang tanah masih memiliki senyawa nutrisi yang lebih

kompleks sehingga pertumbuhannya tidak optimal, seperti pada media NA.

Kandungan yang kompleks dalam media dapat menyebabkan pertumbuhan

bakteri membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menguraikan komponen-

19
komponen sederhana yang dapat diserap oleh sel dan digunakan untuk sintesis

sel dan energi (Zamilah, 2020).

4.2.4 Pemurnian Bakteri Bacillus subtilis

Untuk mendapatkan koloni terpisah yang merupakan biakan murni, maka

koloni bakteri yang bertumbuh kemudian dikultur pada media baru dengan

metode gores (streak plate method). Dengan menggunakan jarum ose steril kultur

bakteri digoreskan ke media padat sehinggam membentuk kuadran. Setiap

menggores ujung kuadran yang baru jarum ose disterilkan kembali dan dicelupkan

kedalam ethanol. Setelah selesai diinkubasi selama 1x24 jam. Penggoresan ini

dilakukan berulang-ulang sehingga diperoleh koloni tunggal / murni (Arie dkk.,

2020)

Koloni bakteri dimurnikan pada media agar miring NA dan di inkubasi

pada suhu 37oC selama 24 jam. Koloni yang tumbuh kemudian diidentifikasi dan

ditentukan karakteristiknya Pertama dilakukan identifikasi melihat morfologi

koloni. Ciri-ciri koloni yang terdapat pada plat Agar Darah 1 berwarna putih susu,

pinggir rata dan jernih, bentu kelavasi cembung, dan untuk plat Agar Darah2 ciri-

ciri koloninya adalah berwarna putih agak krem, mengkilat (Damayanti, 2020).

Pemurnian bakteri merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan

koloni terpisah yang merupakan biakan murni. Pemurnian bakteri dilakukan

dengancara mengambil koloni tunggal bakteri menggunakan jarum ose steril,

selanjutnya goreskan koloni tunggal pada media NA membentuk pola zig zag.

Media di inkubasi selama 1x24 jam. Pemurnian bakteri dilakukan berulang-ulang

hingga mendapatkan koloni terpisah (Dajoh, 2020).

20
BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pengenalan alat merupakan salah satu syarat sebelum melakukan

percobaan di laboratorium yang bertujuan agar dapat memahami fungsi

alat dan cara menggunakannya.

2. Sterilisasi alat merupakan proses penghilangan atau membunuh suatu

mikroorganisme agar tidak tejadinya kontaminasi.

3. Pembuatan media NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone

dengan menggunakan agar sebagai pemadat yang sering digunakan untuk

menumbuhkan dan mengembangkan bakteri.

4. Pemurnian bakteri Bacillus subtilis dilakukan untuk memisahkan koloni

hingga memperoleh kultur murni.

5.2 Saran

Pada praktikum mikrobiologi selanjutanya dapat menggunakan beberapa

media yang sering digunakan untuk pemurnian bakteri agar dapat

membandingkan bagaiman perkembangan bakteri antara media yang berbeda.

21
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. 2020. Pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk


mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum. Jurnal
Mikrobiologi, 1(1).

Arie, A. K., Lintang, R. A., Mangindaan, R. E., Windarto, A. B., Losung, F., &
Longdong, S. N. 2020. Isolasi Dan Skrining Aktivitas Antibakteri Dari
Bakteri Simbion Nudibranchia Phyllidiella Pustulosa Dan Thuridilla
Lineolata. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 8(2), 40-47
Dajoh, T., Bara, R. A., Angkouw, E., Ompi, M., Lintang, R. A., & Lumenta, C.
2020. Uji Aktivitas Antibakteri Dan Anti-Uv Phyllidiella Nigra Dan
Bakteri Simbiotiknya Dari Perairan Tanjung Mandolang. Jurnal Pesisir
Dan Laut Tropis, 8(2), 61-71.
Damayanti, S. S., Komala, O., & Effendi, E. M. 2020. Identifikasi bakteri dari
pupuk organik cair isi rumen sapi. Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar
dan Lingkungan Hidup, 18(2), 63-71.

Darwin, B., Sari, I., & Fitri, A. 2021. Analisa Jumlah Koloni Bakteri Escherichia
Coli Pada Media Nutrient Agar Dengan Pelarut Akuades Dan Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK). Masker Medika, 9(1), 455-459.

Fatmariza, M., Inayati, N., & Rohmi, R. 2019. Tingkat Kepadatan Media Nutrient
Agar Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal
Analis Medika Biosains (JAMBS), 4(2), 69-73.

Juariah, S. 2021. Potensi Ubi Jalar Putih (Ipomoea Batatas Linneaus Varietas)
Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus.
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 10(1), 23-26.

Kleden, Y. L., Henuk, J. B., & Ludji, R. 2022. Buku Ajar Mikrobiologi Pertanian.
Media Sains Indonesia.

Komalasari, M. 2020. Gambaran Angka Lempeng Total (Alt) Pada Bakteri


Bacillus Subtilis Atcc 6051 Sebelum Dan Sesudah Diliofilisasi Dan
Disimpan 30 Hari Pada Suhu 4° C (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta).

22
Riskiana, N. A., Nasution, N. F., & Dona, R. A. 2020. Efektivitas Penggunaan
Labor Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Bakteri Di
Kelas X Sma Negeri 1 Batang Onang. Jurnal Edugenesis, 2(2), 8-14.

Saadah, H., Supomo, S., & Musaenah, M. 2020. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air
Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium Acnes. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 80-
88.

Supriyanti, F. M. T., & Heryanto, T. E. 2019. Penentuan aktivitas amilase kasar


termofil Bacillus subtilis isolat kawah gunung Darajat Garut, Jawa Barat.
Bionatura, 15(2).

Waskita, M. A. 2018. Daya Antibakteri Supernatan Isolat Bacillus subtilis dari


Tanah Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila Dan Staphylococcus
aureus Secara In Vitro (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
AIRLANGGA).

Widodo, L. U. 2017. Dasar-dasar Praktikum Mikrobiologi. Microbiological


Applications, A Laboratory Manual in General Microbiology, 1-61.

Zamilah, M., Ruhimat, U., & Setiawan, D. 2020. Media Alternatif Kacang Tanah
Untuk Pertumbuhan Bakteri. Journal Of Indonesian Medical Laboratory
And Science (Joimedlabs), 1(1), 57-65.

23
DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Pengenalan Alat Menimbang Natrium Agar

Teknik Pengenceran Perhitungan Mikroba

24
BIODATA PENYUSUN

Penulis bernama lengkap Nurus’syifa, lahir di kota

palu pada tanggal 4 oktober 2003, terlahir sebagai

anak Pertama dari pasangan andi syahman dan

Nurhasana. Pada 2010 Penulis memulai Pendidikan

dari Sekolah Dasar Negeri Inpres 2 Talise Palu,

Kecamatan Mantikulore, Kota palu dan tamat pada

tahun 2016 dan pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan ke SMP NEGERI 4 PALU dan tamat pada tahun 2018.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 PALU dan tamat pada tahun

2021, setelah lulus penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Tadulako

melalui jalur SBMPTN dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian

Program Studi Agroteknologi.

25
26

Anda mungkin juga menyukai