Judul Pengelolaan Lingkungan Melalui Izin Terintegrasi dan
berantai: Sebuah perbandingan atas perizinan lingkungan di berbagai negara Artikel Jurnal Jurnal hukum dan pembangunan Volume 48 7-1-2018
Tahun 2018
Penulis Muhammad Andri Gunawan Wibisana
Reviewer Bahrun Abdillah E28121086
Tujuan Penelitian Dalam Tulisan ini pemulis akan membandingkan
Perizinan Lingkungan hidup di berbagai negara
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Hasil Penelitian Dalam konteks pengelolaan lingkungan hidup, perizinan
lingkungan di Indonesia memiliki arti yang penting di dalam pengelolaan lingkungan. Pada satu sisi, perizinan lingkungan dapat berbentuk pemberian persetujuan/izin bagi pembuangan limbah ke media lingkungan.2 Di sisi lain, perizinan lingkungan juga dapat berbentuk izin umum, yaitu “izin lingkungan” menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Integrasi perizinan hanya berlaku untuk izin-izin terkait pengelolaan lingkungan, yang di Indonesia saat ini dikenal sebagai izin lingkungan dan izin PPLH. Tidak terjadi pengintegrasian izin lingkungan dengan izin usaha. Pengecualian terjadi di Belgia, di mana izin terkait pemanfaatan sumber daya alam juga diintegrasikan ke dalam izin lingkungan. Sementara itu, perlu pula dicatat bahwa usaha yang tidak mengekploitasi sumber daya alam, seperti menjalankan pabrik tekstil, kemungkinan tidak memerlukan izin usaha. Tulisan ini memperlihatkan bahwa sebenarnya integrasi izin di Indonesia tidaklah mencukupi karena masih belum mengintegrasikan izin terkait tata ruang ke dalam izin lingkungan. Tentu saja integrasi ini berlaku bagi usaha/kegiatan yang memang diwajibkan untuk memiliki izin lingkungan. Selain itu, manfaat dari keberadaan izin usaha untuk usaha/kegiatan yang tidak mengekploitasi sumber daya alam secara langsung. Kelebihan Artikel Pembaca dapat menegetahui hasil dari penelitian tersebut Memaparkan dengan jelas izin lingkungsn dan kebutuhan pengintegrasian izin pada lingkungan hidup.