Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester yang diampu oleh :
FAKULTAS HUKUM
TAHUN 2022
PENDAHULUAN
Sebuah lingkungan yang baik, tentu memiliki tingkat keteraturan yang baik pula,
terutama dalam hal penataan segala komponen di dalamnya terkait apa yang perlu dan
tidak perlu diadakan, yang mana Jika banyak komponen yang tidak diperlukan tetap
memaksa ada, tentu selain bisa menyebabkan in efisien di lingkungan tersebut, juga
dapat menyebabkan dampak negatif bagi keberlangsungan hidup di dalamnya. Begitu
pula dalam kehidupan dalam suatu negara, diperlukan suatu pengaturan terkait apa yang
perlu ada dan yang tidak perlu ada. Di negara kita sendiri pengaturan demikian
termasuk ke dalam Keputusan Tata Usaha Negara(KTUN), tepatnya yang berkaitan
dengan urusan perijinan sehingga urusan perijinan ini adalah wewenang pejabat
administratif.. Pengertian dari perijinan sendiri banyak telah dikemukakan oleh para ahli
Hukum Administrasi Negara(HAN), tapi pada tulisan kali ini kita akan merujuk pada
pengertian secara yuridis yang tertuang pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang
di dalamnya dijelaskan “perijinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau
pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk ijin maupun tanda daftar usaha”.1
PEMBAHASAN
1
Sushanty, Vera Rimbawani. 2020. Buku ajar Hukum Perijinan. UBHARA Press. Surabaya. Hal 2
2
Hestanto. 2020. Unsur-Unsur Dalam Perizinan. Unsur-unsur dalam Perizinan | hestanto personal
website. Diakses pada 18 April 2022
Perizinan seperti yang sudah disinggung di atas, berfungsi untuk mengatur dan
menertibkan segala macam tindakan/kegiatan yang kemungkinan dapat menganggu
kepentingan masyarakat. Maka karena itu perizinan ini lingkup objeknya bersifat multi
dimensi yang antara lain seperti; pariwisata, perdagangan, perindustrian, perumahan,
pertanahan, pertanian, pertambangan serta perhubungan. Dalam perizinannya pula
ditetapkan pertimbangan kelayakan dari kajian lingkungan hidup terutama yang bersifat
operasional.3 Ini merupakan salah satu poin penting dari perizinan, di mana segala
macam unsur yang ada dalam sebuah lingkungan harus diatur sedemikian rupa agar
munculnya keselarasan antara manusia dan lingkungan hidup baik lingkungan hidup
fisik maupun sosial budaya.4
3
Utama, I Made Arya. 2008. Hukum Lingkungan: Sistem Hukum Perizinan Berwawasan Lingkungan.
Pustaka Sutra.
4
Ibid. Hal 4
kelestarian lingkungan hidup menjadi faktor yang sangat krusial dalam konsep
pembangunan berkelanjutan.
Pada awal pelaksanaan muncul beberapa masalah. Salah satunya adanya motif
Pemerintah Daerah dalam memaksimalkan pendapatan dengan meningkatkan jumlah
investor yang masuk, yang implikasinya adalah dipermudahnya segala macam izin yang
diperlukan agar para investor merasa nyaman dan mau menanamkan modalnya. Dan
sayangnya lagi hal ini sering kali masih didasari pada perhitungan jangka pendek
dengan prioritas keuntungan semata tanpa memperhatikan aspek kelestarian lingkungan
hidup. Hal lain yang menjadi masalah adalah masih kurangnya kepastian hukum
maupun keseragaman dari dalam aparat berwenang dalam memberikan perizinan, atau
dapat dikatakan terjadi fokus pada masing-masing instansi terkait saja sehingga
kepentingan yang dipertimbangkan tidak dilakukan secara holistik melainkan hanya
secara sektoral saja.5 Hal ini dapat dilihat dari beragam macam jenis instansi yang
antara lain; seperti bidang pengairan, bidang pertambangan, bidang kehutanan, bidang
perindustrian, bidang penataan ruang, bidang pertanahan, bidang pengolahan limbah
B3, bidang pengendalian pencemaran dan atau kerusakan laut, bidang perikanan, bidang
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.6 dengan prosedur dan pejabat
berwenang yang berbeda-beda. Bahkan saking banyaknya, perihal perizinan di
Indonesia dijuluki sebagai een vergunningen land (Negara perizinan) oleh Waller and
waller.7
PENUTUP
Sushanty, Vera Rimbawani. 2020. Buku ajar Hukum Perijinan. UBHARA Press.
Surabaya.
Utama, I Made Arya. 2008. Hukum Lingkungan: Sistem Hukum Perizinan Berwawasan
Lingkungan. Pustaka Sutra.
Lestari, Sulistyani Eka. Djanggih, Hardianto. 2019. Urgensi Hukum Perizinan Dan
Penegakannya Sebagai Sarana Pencegahan Pemcemaran Lingkungan Hidup.
Jurnal Masalah-Masalah Hukum. 48(2). Hal 147-163
Efendi, a. (2016). Instrumen hukum lingkungan sebagai sarana pencegahan pencemaran
lingkungan. Jurnal supremasi, 6(1), 3.