NIM : E0021301
PENDAHULUAN
Salah satu unsur yang harus ada dari berdirinya negara adalah adanya rakyat
yang bersedia tinggal dan bersedia secara sukarela tunduk di bawah pemerintahan
resmi negara tersebut. Unsur rakyat sudah mutlak diakui di kancah internasional
sejak 1933 melalui konvensi Montevido. Maka sejak itu prioritas kesejahteraan
rakyat telah menjadi tujuan utama dari berbagai negara. bentuk Negara modern
yang mendukung tujuan tersebut adalah welfare state. Welfare state terbentuk
dengan tujuan secara aktif mengfasilitasi kesejahterahan rakyatnya. Begitu pula
dengan Indonesia. Secara konstitusi sendiri, Indonesia sudah mengadopsi konsep
dari welfare state. Hal ini dapat dilihat tujuan negara kita state dalam UUD 1945
alinea ke-4 yang berbunyi Memuat tujuan Indonesia yaitu; Melindungi segenap
bangsa Indoenesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan
umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
PEMBATASAN DISKRESI
Selanjutnya untuk batas serta lingkup dari diskresi diatur Dalam uu administrasi
Pemerintahan pasal 23 yang diantaranya:
a) Dengan melihat kasus yang sudah pernah terjadi, banyak masyarakat yang
kurang mampu tidak mendapatkan bantuan seperti yang seharusnya ketika
terjadi bencana alam;
b) Kebingungan akan terjadi di masyarakat ketika mendapati pejabat publik
yang mengeluarkan keputusan yang tidak sesuai dengan undang-undang;
c) Timbulnya rasa tidak percaya kepada pemerintah ketika mendapati pejabat
publik yang bekerja tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan
sehingga terjadi ketidakharmonisan antara pemerintah dan masyarakat; dan
d) Ketika terjadi ketidakharmonisan antara pemerintah dan masyarakat, fungsi
negara tidak akan berjalan dengan lancar karena sudah timbul banyak
perpecahan yang terjadi. (Rorong 2020)
PERTANGGUNG JAWABAN PENYALAHGUNAAN DISKRESI
SIMPULAN