Anda di halaman 1dari 7

PELANGGARAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA YANG MASIH TERJADI

Oleh Putri Ayu Choiriah (07011181823174)

Mahasiswa Administrasi Publik 2018, Universitas Sriwijaya

Abstrak

Hukum administrasi Negara adalah seperangkat peraturan yang memungkinkan


Administrasi Negara menjalankan fungsinya, yang sekaligus juga melindungi warga terhadap
sikap tindak Administrasi Negara, dan melindungi Administrasi Negara itu sendiri. Salah satu
istilah perselisihan hukum dalam dunia peradilan adalah perbuatan melanggar hukum, yang
perkembangannya beragam penafsiran seiring dengan dinamika kehidupan dan hubungan sosial
ekonomi dan kebudayaan masyarakat lokal dan internasional.  Pelanggaran hukum Administrasi
Negara tidak hanya meliputi pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur penyelenggaraan kepentingan dan kesejahteraan umum negara yang tunduk pada
hukum publik, melainkan juga meliputi perbuatan pejabat atau badan Administrasi Negara yang
bertentangan dengan asas umum pemerintahan.

Ketentuan hukum tentang asas umum pemerintahan yang baik (AUPB) kini telah menjadi
konstitusif dalam perundang-undangan namun memerlukan sosialisasi dan pengujian hukum
biasa di hadapan badan peradilan (Mahkamah Agung) maupun Pengujian hukum istimewa
dihadapan badan peradilan (Mahkamah Konstitusi) yang berujung anggapan dan tanggapan
alternatif.

Latar Belakang

Pelanggaran Hukum Administrasi Negara menjadi topik yang hangat untuk di kaji.
Hukum administrasi Negara merupakan suatu bidang pengaturan hukum yang sangat penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hukum administrasi Negara adalah seperangkat peraturan
yang memungkinkan administrasi Negara menjalankan fungsinya, yang sekaligus juga
melindungi warga terhadap sikap tindak administrasi Negara, dan melindungi administrasi
Negara itu sendiri. Sumber hukum administrasi negara adalah Sumber hukum material, yaitu
sumber hukum yang turut menentukan isi kaidah hukum. Sumber hukum material ini berasal dari
peristiwa-peristiwa dalam pergaulan masyarakat dan peristiwa-peristiwa itu dapat mempengaruhi
bahkan menentukan sikap manusia. Sumber hukum lainnya adalah Sumber hukum formal, yaitu
sumber hukum yang sudah diberi bentuk tertentu. Agar berlaku umum, suatu kaidah harus diberi
bentuk sehingga pemerintah dapat mempertahankannya.
Pembahasan

Hukum Administrasi Negara (sering disingkat HAN) adalah sebuah cabang dari ilmu


hukum yang mempelajari mengenai tindakan-tindakan dalam menyelenggarakan sebuah negara.
Hukum ini juga dikenal sebagai hukum tata usaha negara atau hukum tata pemerintahan. Hukum
Administrasi Negara adalah bagian dari hukum publik dan diturunkan dari hukum tata negara. Ia
mengatur tindakan, kegiatan, dan keputusan yang dilakukan dan diambil oleh lembaga-
lembaga pemerintah dalam menjalankan roda negara sehari-hari. Hukum administrasi negara
berkembang sejak awal abad ke-20 seiring dengan beralihnya peran negara dari "penjaga
malam" menjadi negara kesejahteraan yang diatur oleh banyak lembaga dengan kewenangan
masing-masing. Hukum administrasi negara diuji dan dilaksanakan dalam lingkungan peradilan
tata usaha negara1.

DJKN merupakan bagian dari pemerintah yang bertugas menyelenggarakan fungsi


pemerintahan.  Ketentuan penyelenggaraan Pemerintahan tersebut salah satunya diatur dalam
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Undang-Undang
Administrasi Pemerintahan menjamin hak-hak dasar dan memberikan pelindungan kepada warga
masyarakat serta menjamin penyelenggaraan tugas-tugas negara sebagaimana dituntut oleh suatu
negara hukum sesuai dengan Pasal 27 ayat (1), Pasal 28 D ayat (3), Pasal 28 F, dan Pasal 28 I
ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.  Berdasarkan ketentuan
tersebut, warga masyarakat tidak menjadi objek, melainkan subjek yang aktif terlibat dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

Pengaturan Administrasi Pemerintahan dalam Undang-Undang  Nomor 30 Tahun 2014


menjamin bahwa keputusan dan/atau tindakan badan dan/atau pejabat pemerintahan  terhadap
warga masyarakat tidak dapat dilakukan dengan semena-mena. Dengan adanya Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 maka warga masyarakat  tidak akan mudah menjadi objek kekuasaan
negara. Selain itu, Undang-Undang ini merupakan transformasi Asas-asas Umum Pemerintahan
yang Baik (AUPB) yang telah dipraktikkan selama berpuluh-puluh tahun dalam penyelenggaraan
pemerintahan, dan dikonkretkan ke dalam norma hukum yang mengikat2.

Namun. Seiring dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sering kali masih terdapat pelanggaran
yang dilakukan oleh badan atau oknum. Berikut contoh pelanggaran yang masih sering terjadi :

1. Onrechmatige Daad

Bahwa secara umum dan sederhana perbuatan melanggar hukum atau onrechmatige daad,
ditafsirkan hanya sebatas pelanggaran atau ketidak sesuaian perbuatan seseorang dengan
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_administrasi_negara
2
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2013/artikel/penyalahgunaan--wewenang--ditinjau--dari--hukum-administrasi--
negara
peraturan perundang undangan yang berlaku dan bertentangan dengan kebiasaan atau kepatutan,
namun dalam perkembangannya penafsiran perbuatan melanggar hukum meluas sesuai dengan
bidang atau lapangan kehidupan kemasyarakatan khususnya  dari segi hukum administrasi
negara.

2. Daad Van Willekeur

Bahwa dari segi hukum administrasi negara; terdapat istilah pengertian Daad van
Willekeur, yang dimaksud adalah perbuatan yang tanpa dasar hukum atau tindakan semena mena
oleh pejabat administrasi negara yang dapat atau telah merugikan seseorang. selanjutnya istilah
Turnamen depou voir, dimaksud adalah perbuatan yang menyalagunakan kekuasaan atau
kewenangan dimana seseorang pejabat administrasi negara bertindak atau mengeluarkan suatu
keputusan yang telah menggunakan kekuasaan dan kewenangan jabatannya untuk tujuan lain
dari tujuan yang menjadi dasar kekuasaan dan kewenangannya. lebih lanjut istilah exces de pou
voir, dimaksud adalah tindakan perbuatan pejabat administrasi negara yang telah melampaui
batas kekuasaan dan kewenangan jabatannya.

3. Penyalahgunaan Kekuasaan Pejabat

Bahwa kategori pengertian istilah pelanggaran hukum administrasi negara tidak hanya


meliputi pelanggaran ketentuan peraturan perundang undang yang mengatur penyelenggaraan
kepentingan dan kesejahteraan umum negara yang tunduk pada hukum publik, melainkan juga
meliputi perbuatan pejabat atau badan administrasi negara yang bertentangan dengan asas umum
pemerintahan yang baik, antara lain adalah Ketelitian atau Kecermatan, yang menghendaki ada
dan lengkapnya data informasi yang digunakan oleh pejabat atau badan administrasi
negara/pemerintahan dalam menerbitkan suatu keputusan tertulis; juga Asas.

Penyelenggaraan pemerintahan harus didasarkan pada asas legalitas, asas perlindungan


terhadap hak asasi manusia dan AUPB khususnya dalam hal ini asas tidak menyalahgunakan
kewenangan.  Asas tidak menyalahgunakan wewenang sendiri diatur dalam UU Nomor 30
Tahun 2014 yaitu Pasal 10 ayat (1) huruf e dan penjelasannya. Asas ini mewajibkan setiap badan
dan/atau pejabat pemerintahan  untuk tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan
pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan
tersebut, tidak melampaui, tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan
kewenangan. Menurut ketentuan Pasal 17 UU Nomor 30 Tahun 2014, badan dan/atau pejabat
pemerintahan dilarang menyalahgunakan wewenang, larangan itu meliputi larangan melampaui
wewenang, larangan mencampuradukkan wewenang, dan/atau larangan bertindak sewenang-
wenang.3

3
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2013/artikel/penyalahgunaan--wewenang--ditinjau--dari--hukum-administrasi--
negara
4. Susunan Hukum Ketatanegaraan

Bahwa dari segi susunan hukum ketatanegaraan, asas umum pemerintahan yang baik tsb
di atas, sudah secara terperinci dimasukkan dalam salah satu kaidah hukum yang berkedudukan
sama seperti kaidah hukum dalam undang undang lainnya, akan tetapi apabila kaidah hukum tsb
dihubungkan dengan sumber hukum ketata negaraan, maka kaidah hukum yang bersimpul asas
hukum administrasi negara tsb, masih memerlukan kajian bahkan pengujian yang mendalam
apakah dalam suatu kondisi hukum tertentu dan masa yang akan datang apakah justru dianggap
bertentangan dengan hukum dasar negara atau konstitusi, sehingga konsekuensi hukumnya
adalah semua keputusan badan atau pejabat administrasi negara atau pemerintahan yang
diterbitkan dan merugikan seseorang atau kelompok masyarakat.

Serta merta sudah dapat dianggap bertentangan dengan konstitusi (in konstitusional),
asumsi ini kemungkinan dapat berkembang yang tidak linier dengan perkembangan masyarakat
itu sendiri yang juga dapat mengantarkan situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan yang anti
sosial bahkan depolitisasi maupun kriminalisasi dan dekriminalisasi yang marak dengan variasi
tudingan yang dialamatkan kepada pro dan kontra pemerintah dalam menerbitkan suatu
keputusan tertulis sekalipun sebatas kepentingan seseorang individu terlepas muatan kepentingan
dan  hukumnya terkait langsung atau tidak langsung dengan keputusan tertulis pejabat
administrasi pemerintahan.

5. Sisi Eksistensi Hukum

Bahwa terdapat kemungkinan sisi positip atas eksistensi ketentuan hukum administrasi


pemerintahan tentang asas umum pemerintahan yang baik tsb terutama sebagai alat uji atau
indikator sah tidaknya suatu keputusan tertulis pejabat administrasi pemerintahan di hadapan
hukum dan Badan Peradilan dalam Negara, setidak tidaknya berfungsi menjadi jurisprudensi
sebagai sumber hukum itu sendiri. namun dapat juga terjadi sisi negatipnya justru proses
peradilan yang menguji keputusan badan atau pejabat administrasi pemerintahan tsb, yang dinilai
atau dianggap anti sosial yang juga berujung pro dan kontra akibat ketidak puasan dan frustrasi
masyarakat terhadap pemerintahan yang sah dan sedang berjalan.

6. Pelanggaran Dasar Hukum Negara

Bahwa ketentuan hukum tentang asas umum pemerintahan yang baik (AUPB) kini telah
menjadi konstitusif dalam perundang undangan namun memerlukan sosialisasi dan pengujian
hukum biasa di hadapan badan peradilan (Mahkamah Agung) maupun Pengujian hukum
istimewa dihadapan badan peradilan (Mahkamah Konstitusi) yang berujung anggapan dan
tanggapan alternatif apakah suatu keputusan administrasi pemerintahan yang telah atau akan
diuji dihadapan badan peradilan itu melanggar hukum administrasi negara maupun hukum
umum/perdata atau justru melanggar hukum dasar negara (konstitusi negara).
Kesimpulan

Berdasarakan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perbuatan melanggar hukum


bermacam macam arti dan maknanya sesuai dengan bidang kehidupan hukum yang berlatar
belakang perbedaan lapangan kehidupan sosial, politik, ekonomi dan seni budaya serta
pertahanan dan keamanan, kaidah hukum yang melingkupinya juga berlainan antara satu dengan
yang lainnya terutama hukum administrasi negara atau administrasi pemerintahan tentang
pelayanan publik dalam penyelenggaraan administrasi atau  urusan pemerintahan negara dan
daerah.

Maka dari itu, kita sebagai penerus generasi bangsa hendaknya melatih diri sejak dini
untuk selalu tertib, menjalankan fungsi dalam hal apapun secara baik dan benar. Karena pada
dasarnya masa depan bangsa ada di tangan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Asiyah, Nur. 2018. Hukum Administrasi Negara. Aceh: Pendidikan Deepublish


https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2013/artikel/penyalahgunaan--wewenang--ditinjau--dari--
hukum-administrasi--negara (diakses pada Jum’at 25 Oktober 2019, pukul 15.30
WIB)
Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision Making,
Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_08_018.
pdf , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Studi Kasus Desa
Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--nomor-8-
tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--dan-belanja-
negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan Pejabat
Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia, Lex
Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jurnal
Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halaman
%20%201-21 , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi Kegiatan
Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan Perwakilan
Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah Pemberian Efek
Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYITAAN_
ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JERA_Oleh ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,


https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UNTUK_I
NDONESIA_1, https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Anda mungkin juga menyukai