Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN DARING DI MASA

PANDEMIC COVID 19

Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas dalam


rangkaian acara PKKMB FH UNS 2021

Disusun Oleh : MUHAMMAD ZAINUDDIN AKBAR

Nama Kelompok : VERENIGEN 16

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM SARJANA
2021

1
KATA PEGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis diberi kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Penerapan Sistem Pembelajaran Daring di Masa Pandemi” dengan baik
dan selesai tepat waktu.

Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman, ka farras hibban,


dan semua pihak yang telah membantu saya dalam pengerjaan makalah ini

Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas dalam rangkaian
acara PKKMB FH UNS 2021. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca mengenai sistem pembelajaran daring yang
sedang diterapkan sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu setiap saran dan kritik yang berikan pembaca, akan sangat penulis hargai
dan dijadikan acuan untuk kedepannya membuat makalah yang lebih baik lagi.

Cikarang, 17 agustus 2021

Muhammad Zainuddin Akbar

i
BAB ISI

KATA PENGANTAR…………….…………………………….………………i
BAB ISI…………………………….………………………….………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………....……………………….…………………1
A.Latar Belakang……………………………………………..…………………1
1.1.Rumusah Masalah…………………….………………......…………………2
1.2.Tujuan Penulisan……………………….……………………………………2
1.3.Manfaat Penulisan……………………….…………………………..………2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………….………………..3
2.1.Pengertian E-Learning……………………………………….………………3
2.2.Penerapan E-Learning Di Masa Pandemi…………………….……………...4
2.2.1.Persiapan Bagi Guru………………………………….……………4
2.2.2.Persiapan Bagi Siswa………………………………….…………...5
2.2.3.Persiapan Bagi Sekolah…………………………………..………...6
2.3.Kendala Pada Pelaksanaan E-Learning……………………………..………..7
2.4.Tingkat Efektifitas E-Learning Di Masa Pamdemi………………….……….9

BAB III PENUTUP………………………………………………………...……11


3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………..11
3.2.Saran………………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. ..12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1..LATAR BELAKANG

Pandemic covid 19 merupakan wabah yang di sebabkan oleh virus Severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau lebih dikenal dengan
nama virus Corona yang ditemukan pada tahun 2019 lalu, dan mulai menyebar luas
keseluruh dunia sejak pertengahan tahun 2020. Virus ini menyebar melalui droplet
dari bersin, batuk atau menghembuskan nafas yang dapat mengambang di udara
sekitar orang yang tertular atau menempel di benda yang terpapar langung dengan
droplet orang yang tertular. Penyebaran yang cepat akibat mudahnya trasnmisi dari
virus corona, memberikan dampak yang besar pada seluruh sektor. Salah satu
dampaknya yaitu aturan social distancing yang memaksa seluruh kegiatan harus
dibatasi agar tidak menimbulkan kerumunan yang dapat menyebabkan transmisi
virus bahkan sampai menciptakan cluster baru. salah satunya sektor yang cukup
terdampak yaitu pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu sektor vital yang harus tetap berlangsung, karena
dikhawatirkan terjadi permasalahan yang berlanjut jika harus diberhentikan total.
Maka karna itu harus diadakan sistem pembelajaran darurat yang dapat
menyesuaikan keadaan pandemi, yaitu sistem E-learning atau pembelajaran secara
daring.

E-learning secara sederhana dapat diartikan sebagai sistem pembelajaran yang


berbasis elektronik atau terkoneksi dengan jaringan computer. Dari segi
pembelajaran, E-learning memilki banyak kelebihan antara lain lebih fleksibel dari
segi pengadaan waktu dan tempat, mengarahkan siswa ke pembelajaran yang lebih
mandiri, dan dalam pelaksanaanya lebih terjangkau biayanya. Lalu dari segi
pelaksanaannya, e-learning sangat sesuai dengan keadaan pandemi sekarang ini
karena pelaksanaannya yang tidak perlu secara tatap muka tetapi bisa dilakukan
dari rumah masing-masing atau dimana pun selama masih terjangkau dengan
jaringan internet.

1
Terhitung hingga Sekarang, sudah lebih dari setahun E-learning atau pembelajaran
daring di terapkan di sistem Pendidikan Indonesia. Baik sekolah maupun perguruan
tinggi mulai melakukan evaluasi dalam penyelenggaraannya karena pandemi yang
tak kunjung berakhir. Namun secara keseluruhan bagaimana cerita mengenai
penerapan E-learning ini? Oleh karena itu akan dirumuskan pertanyaan-pertanyaan
berikut untuk menjawabnya.

1.1. RUMUSAN MASALAH

1. bagaimana kronologis penerapan pembelajaran daring pada sistem


Pendidikan indonesia selama masa pandemi?
2. kendala apa yang muncul dalam penerapan sistem pembelajaran daring
yang sudah berjalan lebih dari setahun ini?
3. Berapa tingkat efektivitas dari hasil pembelajaran daring ini?

1.2.TUJUAN PENULISAN

1. untuk mengetahui seperti apa penerapan sistem pembelajaran daring selama


pandemi
2. untuk mengetahui kendala apa saja yang muncul dalam penerapan system
daring
3. untuk mengetahui tingkat efektivitas dari sistem pembelajaran daring ini
selama pandemi.

1.3. MANFAAT PENULISAN

1. .dapat mengetahui dengan rinci cara penerapan system pembelajaran daring


di masa pandemi.
2. .dapat mengatahui kendala apa saja yang muncul dari penerapan system
pembelajaran daring di masa pandemi.
3. dapat mengetahui mengetahui tingkat keefektivitasan pembelajaran daring
selama pandemi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN E-LEARNING

E-learning atau yang biasa kita kenal dengan pembelaran daring merupakan suatu
sistem pembelajaran berbasis computer yang dihubungkan dengan jaringan
internet. menurut (Michael, 2013:27), E-learning merupakan pembelajaran yang
disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga
mampu mendukung proses pembelajaran.Dalam pelaksanannya, E-learning dibantu
dengan perangkat elektronik serta berbagai macam software pendukung
didalamnya.

E-learning bisa dikatakan sebagai akibat yang wajar dari perkembangan teknologi
yang cepat, bersama dengan proses digitalisasi di berbagai sektor lainnya sehingga
hal ini merupakan bagian dari perkembangan sistem pembelajaran. Menurut Tiyas,
N. R. (2014) Berdasarkan perkembangan e-learning dari masa ke masa yang terus
berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa
E-learning akan menjadi sistem pemblajaran masa depan.E-learning dalam
pemerapannya sangat fleksibel, interaktif, kecepatan yang ditunjang koneksi
jaringan interner, serta pemaparan materi yang bervariasi tergantung pada jenis
media yang digunakan(Sujana,2005 :253). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-
learning memiliki banyak kelebihan salah satunya adalaah efesinsi biaya kehadiran,
artinya tidak perlu pengarah khusus, tidak ada minmum audiensii, bisa dilakukan
dimana saja, kapan saja, dan murah untuk diperbanyak.

Berdasarkan kelebihan tersebut, penerapan E-learning pada masa pandemi ini


dinilai sangat sesuai karena dalam proses pembelajarannya tidak perlu secara tatap
muka, dapat dilakukan dimana pun selama masih terjangkau degan jaringan
internet, lalu bagaimana penerapan dari E-learning atau pembelajaran daring ini
selama masa pandemic?

3
2.2.PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI

Semua dimulai saat penyebaran covid 19 di Indonesia meluas secara massif pada
akhir bulan aprrl 2020. Melihat keadaan tersebut Menteri Pendidikan Indonesia
Nadiem Makarim mengeluarkan “SE Mendikbud: Pembelajaran secara Daring dan
Bekerja dari Rumah untuk Mencegah Penyebaran Covid-19” pada tanggal 17 Maret
2020. Singkatnya surat edaran tersebut berisi perintah agar segala kegiatan yang
menimbulkan kerumunan disekolah termasuk proses belajar mengajar dialihkan
menjadi dari rumah masing masing.

Penerapan pembelajaran daring pun mulai dilaksanakan. Dari rumah,


kegiatan belajar ditunjang dengan perangkat elektronik seperti smartphone atau
laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Untuk kegiatan seperti pemberian
materi, presentasi dan semacamnya, bisa ditunjang dengan aplikasi online
conference seperti zoom, google meet dan lainnya. Lalu tugas tugas yang nanti akan
banyak dikerjakan dalam format tulisan digital sehingga membutuhkan bantuan
aplikasi seperti word, excel, wps, power point, dan lainnya. Selanjutnya, persiapan
perlu dilakukan oleh pihak pihak terkait seperti para pengajar, siswa, dan sekolah
sebagai penyedia sistem dari pembelajarannya.

2.1.1.PERSIAPAN BAGI PENGAJAR

Dari sisi pengajar, baik dosen ataupum guru, perlu melakukan


penyesuaian terhadap beberapa hal agar pembelajaran secara online
nantinya dapat berjalan baik dan materi atau pelajaran yang ingin
disampaikan bisa ditangkap dengan baik oleh peserta belajar. Penyesuaian
tersebut antara lain,

a) Dapat menguasai teknologi yang terkait dalam proses pembelajaran. Agar


pembelajaran secara daring mencapai berjalan lancar, pengajar sudah
semestinya paham bagaimana cara menjalankan perangkat perangkat
terkait dalam E-learning seperti mengoperasikan komputer, smartphone,
software LMS(Learning Management System) seperti SEVIMA EdLink,
Moodle, Google Classroom, Edmodo, Schoology dan masih banyak lagi.

4
b) Membuat Sebuah Pembelajaran daring yang Terencana. Dalam melakukan
pembelajaran online, pengajar pun harus merencanakan dengan efektif
keterbatasan waktu yang dimilikinya dalam menyampaikan materi. Dalam
hal ini, pengajar dapat mempersiapkan quality lesson plan dan mengatur
beberapa langkah pembelajaran yang lebih spesifik. Untuk hal ini tentunya
peserta belajar dan pengajar bisa menentukan tujuan pembelajaran yang
telah disesuaikan dengan ketersediaan waktu. Selain itu, pemilihan materi
pun menjadi sebuah hal yang harus direncanakan dengan detail agar proses
penyampaian materi dapat efektif.
c) Membuat peserta ajar tetap berkonsentrasi selama pembelajaran daring.
Pembelajaran yang dilakukan dari rumah masing masing tentu akan
menimbulkan kejenuhan bagi peserta belajar karena kurangnya interaksi
dengan teman, lingkungan sekitar yang membosankan, dan lainnya.
Pengajar harus mampu mencari solusi untuk membuat peserta belajar tetap
berkonsentrasi seperti lebih intreraktif , mengunakan pembelajaran yang
menarik lewat menyajian materi yang tidak monoton dengan tulisan yang
banyak, dan cara lainnya

2.1.2.PERSIAPAN.BAGI PESERTA BELAJAR

peserta belajar juga harus memiliki kesiapan dalam menjalani proses


pembelajaran daring ini yang tentunya bagi Sebagian besar dari mereka
merupakan hal baru. Hal-hal yang harus dipersiapkan antara lain menyediakan
perangkat pendukung pembelajaran daring seperti smartphone atau laptop dan
kuota internet serta jaringan yang memadai. Selain itu peserta belajar harus
mampu belajar lebih mandiri. Penggunaan internet sebagai basis pembelajaran
tentu sangat memudahkan sperserta belajar mencari informasi terkait mengenai
materi yang sedang diajar melalui banyak referensi digital mulai dari website
sampai platform belajar online.

5
2.1.3.PERSIAPAN BAGI PENYELENGGARA PENDIDIKAN

Sekolah sebagai penyelengara keseluruhan sistem pembelajaran tentu juga harus


mempersiapkan beberapa hal sebelum memulai sistem pembelajaran daring.
Hal-hal yang harus dipersiapkan sekolah antara lain :

a) Penyederhanaan kurikulum. Dikarenakan pembelajaran secara daring tidak


sama dengan penbelajaran secara luring/tatap muka, perlu dilakukan
penyesuaian terlebih dahulu oleh pihak sekolah terhadap kurikulum yang
akan diterapkan. Menurut Totok Suprayitno selaku Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud dalam siaran Radio
Sonora FM, Senin, 10 agustus 2020 “Kita menyadari bahwa proses belajar
mengajar tidak seperti biasanya, tidak mungkin seluruh cakupan materi bisa
diajarkan semua karena dikhawatirkan waktu pembelajarannya tidak
cukup. Oleh karena itu, perlu disederhanakan,”. Pada hal ini kurikulum
yang biasa umunya lebih cocok dengan metode pembelajaran tatap muka
yang mana jika diterapkan pada pembelajaran daring akan mengalami
kesulitan sendiri nantinya pada peserta belajar. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan penyesuaian terlebih dahulu.
b) Pelatihan dan sosialisasi kepada pengajar mengenai sistem dan penggunaan
perangkat terkait pembelajaran daring. Seperti yang sudah dipaparkan
diatas, bahwa sangat penting pengajar memahami betul perangkat dan
teknologi terkait demi kelancaran proses pembelajaran daring. Instansi
penyelenggara Pendidikan juga memiliki kewajiban untuk melakukan
pelatihan, penyuluhan terhadap para pengajar mengenai prosedur
pembelajaran nanti agar tidak terjadi perbedaan dalam penyelenggaraan
pembelajaran daring nanti.

6
2.2.KENDALA YANG MUNCUL DARI PEMBELAJARAN DARING

Terhitung sampai makalah ini dibuat sistem pembelajaran secara daring masih
di laksanakan oleh berbagai instansi penyelenggara Pendidikan. Namun, selama
setahun lebih penerapannya pada sistem Pendidikan Indonesia, ternyata muncul
banyak sekali persoalan. Persoalan persoalan yang muncul kebanyakan dari
persiapan yang belum sempurna dari pihak yang terkait proses pembelajaran daring.
Ketidaksiapan ini sebetulnya cukup bisa di maklumi karena perpindahan sistem
belajar konvensional ke sistem daring yang mendadak, tanpa persiapan yang
matang sementara kegiatan belajar mengajar harus tetap berlangsung.

Persoalan yang bermunculan diantaraan lain berkenaan dengan ketersediaan


sarana terkait untuk pembelajaran daring dan ketidaksiapan dari pengajar dan
peserta belajar sendiri

Masalah ketersedian sarana penunjang daring merupakan masalah yang cukup


krusial, karena ketersediaan dan kelayakannya merupakan poin utama dari
keberlangsungan pembelajaraan secara daring ini. Salah satu sarana yang paling
umum digunakan adalah smartphone. Yogi Ageng Sri Legowo dalam
penelitiannya1,mendapatkan hasil namun berdasarkan angket diperoleh 54
mahasiswa mengalami kendala pada sinyal, 30 mahasiswa mengalami kendala pada
perangkat keras mereka, 24 mahasiswa mengalami kesulitan dalam penggunaan
aplikasi/perangkat lunak dalam pembelajaran sedang 7 mahasiswa mengalami
kendala lain. Dari paparan hasil penelitian di atas bisa ditarik poin bahwa masalah
sinyal menjadi masalah yang cukup marak. Selain itu masalah ketersediaan kuota
internet juga banyak dialami di daerah. Di daerah, pulsa dan kuota terbilang masih
mahal, sehingga untuk mengisi kuota atau pulsa cukup sekali saja dalam satu bulan
dan itu pun kuotanya terbatas. Sedangkan pembelajaran daring membutuhkan kuota
yang banyak, maka pembelajaran daring menjadi tidak efektif.2

1
Yogi Ageng Sri Legowo “Kesiapan Dan Kendala Pembelajaran Berbasis Projek melalui Media
Daring pada Mahasiswa Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman Guppi”, Jurnal
Wawasan Pengembangan Pendidikan,VOL 08, NO. 02,2020, hal 5
2
Asrul dkk, Kendala Siswa Dalam Proses Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Di
Smpn Satap 1 Ladongi.

7
Ketidaksiapan pengajar dan peserta belajar merupakan efek dari persiapan
yang belum mantang dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Dari segi pengajar,
mucul persoalan seperti kurangnya pengetahuan iptek. metode pengajaran yang
belum mampu menyesuaikan dengan keadaan pembelajaran daring, dan penugasan
yang belum disesuaikan dengan keadaan daring sehingga terlampau terlalu banyak.
Selain itu guru juga mengalami keterbatasan dalam melakukan control pada siswa
saat dalam pembelajaran daring. Hal ini disebabkan aplikasi yang kurang memadai
dari segi tools yang disediakan yaitu tidak menyajikan menu forum diskusi untuk
menjelaskan atau menanyakan materi. 3

Sedangkan dari segi peserta belajar, persoalan yang muncul antara lain tidak
mampunya siswa untuk menyesuaikan pembelajaran secara daring. Dalam
penelitian4 yang dilakukan oleh Rudi Haryadi Bersama Idah Rosiana dalam
“Pengaruh Sistem Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi dan Kualitas Belajar
Siswa”, 85% dari responden lebih banyak yang merasa kesulitan memahami materi
yang disampaikan oleh para pengajar sedangkan 15% dari mereka merasa cukup
mudah dalam memahami pembelajaran saat daring ini.5 Kesulitan memahami juga
ditunjang dengan rendahnya motivasi peserta belajar dalam mengikuti
pembelajaran daring. Masih dalam penelitian yang dilakukan oleh Rudi Haryadi
Bersama Idah Rosiana6, Dari 26 responden yang tercatat, sebanyak 61% pelajar
merasa tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring
dan 39% lainnya cukup dapat beradaptasi dalam mengikuti pembelajaran yang
dilakukan secara daring.

3
Asmuni, 2020, “Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi
Pemecahannya”, Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,7(4),
hal.281-288
4
Rudi Haryadi dan Idah Rosiana, “Pengaruh Sistem Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi dan
Kualitas Belajar Siswa”, Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling, 11(2), hal.136-141.

6
Ibid.

8
2.4.TINGKAT KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SECARA DARING

Melihat segala kendala yang dipaparkan sebelumnya, secara singkat dapat dikatakan
bahwa tingkat keefektifannya masih belum sempurna. Kendala yang berputar putar
perihal sarana dan masalah kesiapan pihak pelaksana pembelajaran daring jadi
penyebabnya. Dalam penetapan tingkat efektivitas dari pembelajaran daring, akan dilihat
dari beberapa hasil peneltian yang dilakukan pada instansi penyelengara Pendidikan dari
berbagai macam tingkatan mulai SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

Pada tingkatan sekolah dasar, penyesuaian terhadap perubahan sistem pembelajaran ke


daring sempat di nilai akan lebih sulit. hal ini dikarenakan pelaksanaan sekolah daring
khususnya pada jenjang Sekolah Dasar sangat diperlukan bantuan pengawasan dari
banyak pihak baik pengajar maupun orang tua siswa.7 namun Dalam beberapa hasil
penelitian yang dilakukan terdapat hasil yang cukup varian. Antara lain hasil penelitian
yang dilakukan di beberapa sekolah dasar di salatiga oleh dewi (2020) , ia memyimpulkan
bahwa pembelajaran dari yang dilakukan di sekolah dasar dengan metode pembelajaran
daring penuh dapat berjalan dengan baik, hanya bermasalah pada kelas 1 namun dapat
diatasi dengan bimbingan orang tua. hasil tersebut berbanding terbalik dengan hasil
penelitian yang dilakukan terhadap siswa dari 29 provinsi oleh rosalin(2020), yang hasil
penelitiannya mengatakan bahwa 58% anak memiliki perasaan yang tidak menyenangkan
selama menjalani kebijakan belajar di rumah 38% anak berpendapat bahwa sekolah
belum memiliki program yang baik dalam menerapkan kegiatan belajar di rumah.

Selanjutnya pada tingkat SMP, hasil penelitian mengenai efektifiasnya pun masih cukup
bervarian. Antara lain hasil penelitian yang dilakukan di di SMP Negeri 6 Samalanga oleh
Rifnatul Hasanah, dkk(2020) pada pembelajaran matematika yang hasil efektif an nya
mencapai nilai 92%. Sementara penelitian yang di lakukan di SMP Negeri 1 Karangploso
Malang terhadap anak kelas VII pada mata pelajaran sosiologi oleh mustofa Maulidya
Salsabila(2021) yang menyimpulkan bahwa proses pembelajaran daring yang
dilaksanakan kurang efektif dikarenakan tingkat semgat yang rendah

7
Melia Astuti“Analisis Efektivitas Penyelenggaraan Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Pada
Masa Pandemi Covid 19”Journal of Integrated Elemtary Education,,vol 01, no. 01, 2021, hal.42

9
Lalu pada tingkat SMA hasil penelitian mulai menujukan hasil yang seragam, yaitu
tingkat efektivitas yang rendah. Antara lain penelitian yang dilakukan SMA Negeri 11
Luwu oleh hajar harike(2021) mengatakan bahwa dari 35 siswa, ada 23 siswa atau
62,5% yang merasakan kebosanan mengikuti pembelajaran daring. Untuk 12 orang
atau 37,5% lainnya masih dalam keadaan yang santai atau tidak mengalami
kebosanan pada saat mengikuti pembelajaran daring. Lalu penelitan lainnya yaitu dari
ROSMITA(2020) yang melakukan peneltian pada kelas X IPS dalam mata pelajaran
ekonomi DI SMA NEGERI 9 TANJUNG JABUNG TIMUR mengatakan dari segi
perolehan terjadi peningkatan Namun jika dilihat dari berbagai masalah yang dihadapi
maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran daring tersebut masih kurang efektif.

Terakhir yaitu dari jenjang perguruan tinggi, menunjukan hasil penelitian yang seragam
juga, yaitu pada tingkat efektivitas yang rendah. Hasil penelitiannya antara lain yang
dilakukan di Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Palangkaraya oleh
Adriana Damayanthi(2020) dimana mayoritas mahasiswa disana berasal dari kondisi
ekonomi kurang mampu. Hasil dari penelitiannya menunjukan bahwa penerapan
pembelajaran daring, dilakukan secara mendadak dan tanpa persiapan, yang
mengakibatkan tujuan pembelajaran belum dapat tercapai. Lalu hasil penelitian lainnya
yaitu yang dilaksanakan di Universitas PGRI Yogyakarta oleh Jagad Aditya Dewantara
dkk(2021) menunjukan Hasil bahwa 79% mahasiswa dari total 1000 responden
menginginkan pembelajaran secara tatap muka, sedangkan hanya 1% saja mahasiswa
yang menginginkan pembelajaran daring, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring secara terus menerus selama masa pandemi ini sangat tidak efektif.

Melalui pemaparan hasil hasil penelitian yang dilakukan banyak civitas akademika di
berbagai tingkatan Pendidikan, bahwa untuk Pendidikan tingkat awal seperti SD dan
SMP masih menunjukan tingkat efektivitas yang bevariasi. Memasuki jenjang yang lebih
tinggi yaitu SMA tingkat efektivitas seragam menjadi rendah, walau ada satu hasil yang
menunjukan peningkatan hasil akademik siswanya. Lalu pada tingkat perguruan tinggi
menunjukan hasil efektivitas yang seragam rendah tanpa adanya peningkatan apapun dari
segi hasil akademik. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
daring pada sistem pendiidkan Indonesia belum mencapai kata efektif.

10
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Keadaan pandemi virus covid 19 ini membuat banyak sektor terpaksa harus
menyesuaikan dalam pelaksanaan kegiatannya. Salah satunya sektor yang cukup
terpengaruh yaitu Pendidikan yang secara terpaksa harus menerapkan sistem E-learning
atau pembelajaran daring pada sistem Pendidikan di Indonesia. Secara singkat sistem E-
learning ini sebenarnya memilki banyak keunggulan antara lain lebih fleksibel,
menekankan sifat mandiri belajar pada siswa, dan lebih efisien biaya dalam
penyelengaraannya. Namun hal tersebut harus dibarengi persiapan yang matang dari
semua pihat terkait seperti pengajar, peserta belajar, dan instansi penyelenggara
pendidikannya. Jika tidak sepenuhnya siap, akan menimbulkan banyak kendala pada segi
sarana dan ketidaksiapan pihak yang terkait pembelajaran daring. Setelah ditinjau melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan civitas akademika di berbagai tingkat Pendidikan,
hasilnya menunjukan tingkat efektivitas yang rendah pada jenjang Pendidikan yang
semakin tinggi sehingga hasil keseluruhannya dapat dikatakan belum efektif.

3.2.SARAN

Saran penulis, dikarenakan penerapan sistem pembelajaran daring ini memang terpaksa
karena keadaan yang mau tidak mau kita lah yang harus menyesuaikan, perlu diadakan
tinjauan dan penyesuaian lagi dari segi sarana maupun regulasi baik dari pihak sekolah
maupun kementerian terkait agar kesenjangan pembelajaran yang dirasakan golongan
menegah ke atas dengan golongan bawah semamkin bisa diminimalisir serta perlu
diadakannya persiapan lanjutan bagi pihak terkait pembelajaran daring terutama pelatihan
kepada pengajar agar mampu merancang model pembelajaran yang lebih interaktif dan
tidak menyebabkan kejenuhan peserta belajar.

DAFTAR PUSTAKA

➢ Yogi Ageng Sri Legowo, 2020 “Kesiapan Dan Kendala Pembelajaran


Berbasis Projek melalui Media Daring pada Mahasiswa Universitas Darul

11
Ulum Islamic Centre Sudirman Guppi”, Jurnal Wawasan Pengembangan
Pendidikan, 8(2), hal.62-68
➢ Asmuni, 2020, “Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Covid-19 dan Solusi Pemecahannya”, Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian
dan Pengembangan Pendidikan,7(4), hal.281-288
➢ Haryad, Rudi, rosaina, ida. “Pengaruh Sistem Pembelajaran Daring
Terhadap Motivasi dan Kualitas Belajar Siswa”, Jurnal Ilmiah Bimbingan
Konseling, 11(2), hal.136-141
➢ Astuti, Melia.2021.“Analisis Efektivitas Penyelenggaraan Pembelajaran
Daring di Sekolah Dasar Pada Masa Pandemi Covid 19”.Journal of
Integrated Elemtary Education. 1(1). hal.41-49
➢ Hamdani, Acep Roni dkk.2020. “Efektivitas Implementasi Pembelajaran
Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada Jenjang Sekolah
Dasar Di Kabupaten Subang”. Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang. 6(1).
Hal.1-9
➢ Hasanah, Rifnatul dkk.2020. “Efektivitas Pembelajaran Daring Pada Mata
Pelajaran Matematika Selama Pandemi Covid 19 Di SMP Negri 6
Samalanga”. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. 1(2). Hal. 82-86
➢ Harike, H. (2021). Pengaruh Covid-19 Terhadap Penerapan Pembelajaran
Daring Pada Sma Negeri 11 Luwu”. Indonesian Journal Of Education and
Humanity, 1(2), 98–106
➢ Damayati, Adriana. 2020. “Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa
Pandemi Covid-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik”. Jurnal
Education And Technology”. 19(3).189-210
➢ Dewantara, jagad Aditya dkk. 2021. “Efektivitas Pembelajaran Daring Di
Masa Pandemi Covid 19 Bagi Mahasiswa Universitas PGRI
Yogyakarta”.jurnal Basicedu; research & learning in Elementary
Education. 5(1). 367-375.
➢ 1 Asrul dkk, 2020, ”Kendala Siswa Dalam Proses Pembelajaran Daring
Selama Pandemi Covid-19 Di SMPN Satap 1 Ladongi”, Fkip UMKendari,
artikel PLP 2, No.194

12
➢ Mustofa, Maulidya Salsabila (2021) Efektivitas metode pembelajaran
daring masa pandemi Covid-19 mata pelajaran IPS siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Karangploso Malang Tahun Ajaran 2020-2021. Undergraduate
thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
➢ Rosmita, Rosmita and Suratno, Suratno and Nasori,
Ahmad (2020) Efektivitas Pembelajaran Daring (Studi Kasus Hasil Belajar
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur
Tahun 2019/2020). S1 thesis, Universitas Jambi.
➢ Pengelola Web Kemdikbud, 17 Maret 2020, ”Se Mendikbud: Pembelajaran
Secara Daring Dan Bekerja Dari Rumah Untuk Mencegah Penyebaran
Covid-19” Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan » Republik Indonesia
(Kemdikbud.Go.Id), Diakses Pada 15 Agustus 2021
➢ Admin kemendikbud, 16 desember 2020, “hal-hal yang harus disiapkan
guru dalam pembelajaran online”, Hal-Hal yang Harus Disiapkan Guru
dalam Pembelajaran Online | IndiHome, diakses pada 17 agustus 2021
➢ Admin sevima, 3 march 2021,” 5 aplikasi terbaik untuk E-learning gratis”,
5 LMS Terbaik untuk E-Learning Gratis, Bahas Fitur Lengkap!
(sevima.com), diakses pada 17 agustus 2021
➢ Admin vokasi kemendikbud, 10 agustus 2020,”fleksibilitas kurukulum
dimasa pandemic”, Fleksibilitas Kurikulum di Masa Pandemi | Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi (kemdikbud.go.id), diakses pada 17 agusuts
2021
➢ Maria Nona Mi, 6 Agustus 2021,” Pengertian, Karakteristik Dan Manfaat
E-Learning”, Pengertian, Karakteristik Dan Manfaat E-Learning. | Smk
Bina Karya Utama (Smkbkujkt.Sch.Id), Maria Nona Mi, 6 Agustus 2021
Diakses Pada 17 Agustus 2021
➢ Pane, Dr Merry Dame Cristy, 2021,”Virus Corona”.
Https://Www.Alodokter.Com/Virus-Corona. Diakses pada 17 agustus 2021

13

Anda mungkin juga menyukai