Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN ONLINE


(E-LEARNING)

OLEH : MULIADI
NIM : 1410245429

MATA KULIAH

: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

DOSEN

: Dr. NURPIT JUNUS, MM, CTQMP

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang terus memberikan rahmat dan anugerahNya kepada penulis, sehingga penulis akhirnya selesai menulis makalah ini sebagai
tugas mata kuliah sistem informasi manajemen pendidikan. Shalawat dan salam penulis
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana yang telah diintruksikan oleh dosen pengasuh mata kuliah sistem
informasi manajemen pendidikan beberapa waktu lalu setentang penulsian makalah,
maka penulis memeilih pembahasan dari makalah ini adalah sistem manajemen
pembelajaran online (e-learning). Seperti yang sudah diketahui bersama, bahwa
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu cepat, sehingga teknologi
tersebut masuk dalam sendi-sendi kehidupan, salah satunya dalam dunia pendidikan.
Pembelajaran memanfaatkan kecanggihan teknologi, sehingga proses belajar bisa lebih
fleksibel. Artinya dengan kecanggihan teknologi, kita bisa belajar dimana saja dan
kapan saja. Dalam makalah ini, penulis memaparkan bagaimana pembelajaran online itu
dibangun menurut beberapa pakar. Tahapan-tahapan apa yang harus dilakukan dalam
membangun pembelajaran online.
Tentunya penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis mohon kritik dan saran yang bersifat memperbaiki dan membangun dari
pembaca sekalian.

Pekanbaru

Penulis

Daftar isi

Kata pengantar
Bab I PENDAHULUAN
1. Latar belakang ......................................................................................

2. Perumusan masalah .............................................................................

3. Ruang lingkup pembahasan .................................................................

4. Tujuan penulisan .................................................................................

5. Manfaat penulisan ................................................................................

Bab II PEMBAHASAN
1. Pengertian sistem dan manajemen .......................................................

2. E-learning ............................................................................................

3. Pembelajaran online ............................................................................

10

4. Model pembelajaran online .................................................................

11

5. Perancangan sistem pembelajaran online ............................................

12

6. Pemrograman web ...............................................................................

14

6.1. Client side scripting ......................................................................

14

6.2. HTML ...........................................................................................

14

6.3. Server side scripting .....................................................................

15

6.4. PHP ...............................................................................................

15

6.5. Web hosting ..................................................................................

15

6.6. Domain .........................................................................................

15

7. Perancangana website ..........................................................................

15

8. Struktur web ........................................................................................

16

Bab II PENUTUP
1. Simpulan ..............................................................................................

17

2. Saran ....................................................................................................

17

Daftar Pustaka .................................................................................................

20

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Ketersediaan fasilitas atau layanan teknologi di abad modern ini bukanlah hal
baru bagi manusia. Kecanggihan teknologi-teknologi yang ditemukan manusia,
menjadikan kehidupan ini serba digital. Kecanggihan teknologi ini pada dasarnya untuk
membantu atau mempermudah pekerjaan manusia. Salah satu kemajuan misalnya saja
di bidang informasi(2) dan komunikasi(19). Informasi antar dunia tidak lagi menjadi
bahan rahasia. Adanya internet memudahkan segala urusan. Akses internet juga sudah
sangat canggih, misalnya dengan smartphone, modem(17), router(59), wifi dan lain-lain.
Dengan teknologi, apa yang sedang terjadi di luar negeri bisa diakses pada waktu itu
juga. Berbicara tatap muka dengan orang yang jauh bermil-mil keberadaanya bukan lagi
menjadi hal mustahil. Misalnya melalu video konferensi kita bisa berbicara tatap muka
dengan orang yang keberadaanya jauh sekali dengan kita tanpa harus bertemu langsung.
Hal ini menjadi mudah karena dengan adanya satelit(18) yang membantu pengiriman
data menjadi cepat melalu network(42) atau jaringan yang sudah tersedia. Kemudian lagi,
dalam dunia bisnis, transaksi dilakukan secara elektronik atau biasa disebut ITE(32)
(Informasi dan transaksi elektronik) , misalnya penarikan uang melalui ATM, Mobile
bangkin dan lain sabagainya. Bendahara sekolah juga bisa melakukan pembayaran gaji
atau transfer dana lainnya secara elektronik dengan konsep e-commerce.

(34)

. Office

automation(43) juga sangat dibutuhkan dalam instansi pendidikan, agar lebih efektif dan
efisien. Jika masih konvensional, pemrosesan data akan lamban, dan tentunya
mempengaruhi kinerja sekolah.
Penyimpanan dan pengiriman data(6) misalnya. Dahulu manusia membutuhkan
perangkat yang berukuran besar untuk menyimpan data. Namun sekarang dengan
adanya USB flash drive(54), penyimpanan data jauh lebih mudah dan dengan ukuran
yang sangat kecil, sehingga efektif dan efisien. Begitu juga dengan pengiriman data,
tidak perlu langsung ke tempat dimana data dikirim, cukup menggunakan e-mail(28),
data bisa terkirim dengan mudah. Kemajuan ini tentunya memberikan pengaruh di
berbagai bidang, misalnya bidang industri, ekonomi, termasuk juga salah satunya adalah
bidang pendidikan(4). Pendidikan adalah mendapatkan ilmu melalui proses belajar
1

mengajar dalam waktu tertentu. Teknologi multitasking(29) misalnya, juga bisa


diterapkan dalam dunia pendidikan sekarang ini karena cukup membantu percepatan
pembelajaran.
Kontribusi teknologi dalam pendidikan mampu mengubah wajah pendidikan
dunia menjadi lebih efektif dan efisien. Penerapan teknologi dalam pendidikan
diharapkan mampu memperbaiki atau mempermudah kegiatan belajar dan pembelajaran
baik di sekolah formal atau non formal. Negara-negara maju tentunya sudah lebih
dahulu menerapkan teknologi canggih dalam sistem(1) informasi manajemen(3)
pendidikan mereka. Manajemen sekolah manjadi lebih mudah dan proses administrasi
sekolah-sekolah labih cepat. Pengambilan keputusan kepala sekolah juga semakin
canggih yang didukung oleh teknologi infomasi dan komunikasi berupa DSS(30), dimana
pengambilan suatu keputusan dibantu dengan komputer. Untuk merencanakan
pembangunan Laboratorium baru misalnya, ada teknologi GIS(33) yang membantu
pengambilan keputusan yang bersifat geografis. Di jaman yang serba canggih ini,
kepala sekolah juga tentunya dituntut mempunyai human capital(50) yang tinggi, agar
mampu menciptakan ide-ide kreatif dalam pembelajaran di sekolah yang ia pimpin agar
menghasilkan layanan yang memuaskan tentunya.
Baru-baru ini, tepatnya di abad milenium muncul pula ide atau gagasan baru
penerapan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar yang disebut dengan
pembelajaran online atau e-learning(35). e-learning tidak hanya proses belajar dan
mengajar melalui internet, tetapi bisa juga melalui network (jaringan) dan CD ROM . elearning juga merupakan proses transfer ilmu dan skil atau keterampilan secara
elektronik (Lake Mary 2005, p. 6). Lake juga mengatakan bahwa e-learning itu
merupakan pembelajaran materi atau komponennya dalam bentuk digital, yang
disuguhkan dengan sentuhan teknologi dan jaringan internet. Komponen yang sajikan
biasa berbentuk media gambar, video, dan lain sebagainya agar pembelajaran lebih
menarik dan tidak membosankan. Definisi lain dikemukakan oleh Som Naidu (2006, p.
1) mengatakan E-learning is commonly referred to the intentional use of networked
information and communications technology in teaching and learning. Artinya
penggunaan jaringan teknologi infomasi dan komunikasi

dalam proses belajar

mengajar secara sengaja itu dinamakan e-learning. Istilah lain dari e-learning yang

sering digunakan adalah online learning, virtual learning, distributed learning, dan
network and web based learning.
Kenapa harus e-learning? Tidak bisakah seluruh proses belajar mengajar
dilakukan secara konvensional dengan tatap muka dengan guru? Sebenarnya e-learning
ini tidak sepenuhnya mengalihkan proses belajar mengajar melalu teknologi informasi
dan komunikasi, namun agar pembelajaran seimbang. Artinya siswa tidak terlalu bosan
dengan itu-itu saja, misalnya selalu bertemu dengan guru di kelas. E-learning juga
membantu memanajemen kelas agar lebih efektif dan efisien. Sebenarnya apapun
definisi dari e-learning, tujuan akhirnya adalah membuat proses belajar mengajar lebih
menarik minat siswa, sehingga siswa berhasil dalam belajarnya.
Mendesain atau mewujudkan e-learning dalam satu instansi pendidikan
bukanlah perkara mudah. Banyak hal-hal yang harus benar-benar diperhatikan,
misalnya saja pendanaan, perawatan, sumber daya manusia, ketersediaan alat/teknologi
dan sebagainya. Selain itu juga, harus terstruktur(56) agar jelas bagian-bagian kerjanya.
Untuk itu diperlukan manajemen e-learning yang baik dan matang, agar tidak terjadi
kekacauan di tengah jalan, yang justru akan membuat proses belajar mengajar terganggu.
2. Perumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana sistem pembelajaran online (e-learning)
2. Bagaimana manajemen pembelajaran elektronik pembelajaran online (elearning).
3. Bagaimana perancangan yang baik untuk mewujudkan pembelajaran online
(e-learning)
3. Ruang lingkup pembahasan
Agar penulisan makalah tidak keluar dari permasalahan yang ingin dibahas,
maka perlu adanya ruang lingkup pembahasan. Adapun ruang lingkup pembahasan dari
makalah ini adalah sistem, manajemen, dan perancangan tentang e-learning.
4. Tujuan penulisan
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan sebelumnya, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah :
-

Untuk mengetahui sistem manajemen pembelajaran elektronik

Untuk membuat dan merancang program pembelajaran elektronik


3

5. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Bagi

sekolah

diharapkan

mampu

merancang

dan

mewujudkan

pembelajaran e-learning dengan baik.


2. Bagi sekolah yang sudah mempunyai pembelajaran e-learning,
diharapkan mampu memanajemen dengan baik sistem pembelajaran elearning yang sudah ada agar proses pembelajaran e-learning berjalan
dengan baik.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian sistem dan manajemen


a. Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani systema yang mempunyai arti suatu
keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian (Shrode and Voich 1974, p. 115).
Menurut Awad (1979, p. 4) dalam Amin sistem adalah hubungan yang berlangsung di
antara satuan-satuan atau komponen secara teratur. Menurut Raymond (dalam Rochaety
dkk, 2010, p. 3) sistem adalah sekelompok elemen yang berintegrasi untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan menurut Ludwig (dalam Rochaety dkk, 2010, p. 2) sistem
adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam
satu lingkungan tertentu. Dari beberapa definis di atas, secara garis besar dapat diambil
kesimpulan bahwa sistem adalah unsur-unsur yang mempunyai hubungan secara
keseluruhan antar bagian dan saling mempengaruhi dan beroperasi secara bersama-sama
untuk tujuan tertentu.
Setiap sistem mempunyai tujuan, batas, mempunyai subsistem, saling
berhubungan dan ketergantungan, proses transformasi(22), dan adanya mekanisme
kontrol. Sistem terbagi dua yakni sistem terbuka dan tertutup. Sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dengan lingkungannya; komponen-komponennya dibiarkan
mengadakan hubungan keluar dari batas sistem (Amirin 2003, p. 27). Sebaliknya,
sistem tertutup adalah tidak terpengaruh atau terisolir dari lingkungan di luar sistem.
Sebenarnya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, karena pada dasarnya semua
sistem mempunyai peluang terbuka untuk terpengaruh dengan lingkungan yang
dijadikan input(20), lalu diproses menghasilkan output(21).
b. Manajemen
Manajemen

adalah

sebuah

proses

yang

terdiri

dari

perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan juga pengawasan untuk mencapai tujuan yang


diinginkan. Menurut Stoner (dalam Rochaety dkk 2010, p.4-5) manajemen merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan antar angggota
organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
5

Tingkatan manajemen (manajemen level(26) terbagi dalam 3 tingkatan. Pertama


manajer lini garis pertama yaitu tingkatan manajemen paling rendah dalam tingkatan
organisasi dan tidak membawahi manajer-manajer lainnya. Kedua adalah manajer
menengah yaitu manajer yang membawahi manajer-manajer lainnya atau terkadang
karyawan operasional. Ketiga adalah manajer puncak yang bertanggung jawab atas
manajemen keseluruhan organisasi.
2. E-learning
Kemajuan yang luar biasa dalam teknologi informasi dan komunikasi khsusnya
internet dan World Wide Web(38) mempengaruhi sendi-sendi kehidupan, baik dalam
dunia bisnis, industri, dan termasuk juga bidang pendidikan. Salah satunya
memunculkan konsep baru pembelajaran elektronik atau e-learning. E-learning
merupakan aplikasi teknologi informasi dalam pembelajaran yang teknologi utamanya
adalah teknologi komputer desktop(14)/PC(13), multimedia(45), dan teknologi komunikasi
modern yang lain (Hao 2008, dalam Wirawan). menurut Mary (2005, p. 4) e-learning
adalah education via the internet, network, or CD-ROM, electronic transfer of skill and
knowledge, the component of distributed learning that includes digital content, is
experienced through a technology interface, and is Internet-enabled. Mary
menjelaskan bahwa e-learning adalah pendidikan melalui internet, jaringan dan juga
CD-ROM, transfer ilmu dan keterampilan secara elektronik. Jadi e-learning tidak hanya
mengandalkan teknologi jaringan atau internet, tetapi juga offline. Som Naidu (2006, p.
1) mengatakan Fundamentally, they all refer to educational processes that utilize
information and communications technology to mediate asynchronous as well as
synchronous learning and teaching activities(pada dasarnya, semuanya mengarah
bahwa proses pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk menjembatani aktivitas belajar mengajar baik synchronous (serempak) maupun
asynchronous (tidak serempak).
e-learning terdiri dari dua macam, perangkat lunak (software)(10) komputer dan
aplikasi berbasis web. Kata e-learning barasal dari e yang berarti elektronik dan
learning yang maksudnya pembelajaran. Som Naidu (2006, p. 1) menjelaskan lebih
rinci sebagai berikut : As the letter e in e-learning stands for the word electronic,
e-learning would incorporate all educational activities that are carried out by
individuals or groups working online or offline, and synchronously or asynchronously
6

via networked or standalone computers and other electronic devices. Terjemahan


bebasnya adalah huruf e pada kata e-learning merujuk pada kata elektronik, elearning akan berpadu dengan seluruh aktivitas pendidikan yang dijalankan secara
individu maupun kelompok, dijalankan secara online maupun juga offline, dan secara
synchronous maupun asynchronous melalui jaringan atau tidak dan juga perangkat
elektronik lainnya.
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menarik sebuah kesimpulan bahwa elearning adalah proses belajar yang menggunakan kecanggihan teknologi informasi dan
komunikasi khususnya komputer, baik terhubung dengan jaringan internet atau tidak.
Namun, apa sebenarnya tujuan e-learning itu sendiri. Tidak cukupkan belajar dengan
bertatap muka dengan guru di kelas, mendengarkan penjelasan guru, dan lain
sebagainya.
Berikut adalah tipe pembelajaran e-learning :
Individualized self-paced
e-learning online

Individualized self-paced
e-learning offline

Group-based
e-learning synchronously

Group-based
e-learning asynchronously

Individualized self-paced e-learning online maksudnya adalah seseorang


yang belajar mandiri dengan cara mengakses bahan pembelajaran melalui
internet atau intranet. Biasanya kegiatan ini bisa dilakukan sendiri untuk
mengakses berbagai bahan ajar yang ada di web.

Individualized self-paced e-learning online maksudnya adalah seseorang


yang belajar mandiri tidak dengan mengakses internet, tetapi melalui
software atau CD/DVD.

Group-based e-learning synchronously adalah proses belajar yang dilakukan


berkelompok atau lebih dari satu orang via internet atau intranet(36), seperti
video/audio konferens. Kegiatan ini dilakukan pada waktu itu juga secara
langsung, bukan tunda.

Group-based e-learning synchronously adalah proses belajar juga dilakukan


dengan berkelompok dan melalui internet dan intranet, namun waktunya
7

tidak saat itu, artinya waktu tunda. Misalnya diskusi melalu email. Email
bisa dibaca kapan saja, tidak harus saat itu juga.
Pada dasarnya, e-learning mempunyai tiga fungsi yaitu
-

Sebagai suplemen atau tambahan. Maksudnya adalah tidak adanya paksaan


bagi guru maupun peserta didik untuk melakukan pembelajaran elektronik.
Semua itu tergantung dari kebutuhan siswa dan guru.

Sebagai komplemen atau pelengkap. Artinya sebagai pelengkap dari


pembelajaran. Program e-learning berarti diprogramkan dengan baik. Materi
pembelajaran diberikan secara online maupun offline, agar peserta didik
semakin mantap dalam memahami materi yang diberikan.

Sebagai pengganti. Artinya peserta tidak perlu datang ke sekolah pada waktu
yang sudah dijadwal, melainkan bisa belajar kapan saja yang mereka mau
dan dimana saja.

Proses pembelajaran e-learning sebenarnya tidak harus meninggalkan proses


pembelajaran tatap muka dengan guru di kelas. E-learning sebenarnya perpaduan antara
metode tatap muka dengan metode online via internet atau berbagai pengembangan
teknologi informasi lainnya (Rochaety dkk 2010, p. 76). Misalnya dengan
LAN(51)(Local Area Network), komputer guru di sekolah terhubung dengan komputer
siswa di Laboratorium sekolah, sehingga bisa melakukan proses belajar mengajar. Elearning bukan berarti tanpa masalah. Untuk mewujudkan e-learning dalam suatu
lembaga pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan berbagai persiapan yang matang,
baik dari sumber daya manusia meliputi kemampuan guru dalam teknologi informasi
dan komunikasi, sarana dan prasarana dan lain sebagainya. Infrastruktur seperti
Hardware(11) dan software sangat dibutuhkan. Begitu juga dengan output device(44)
seperti monitor, infocus, speaker, printer dan lain sebagainya juga sangat dibutuhkan.
Dalam perusahaan yang besar, biasanya digunakan mainframe(12) atau komputer yang
besar yang digunakan untuk memproses data dan aplikasi yang besar. Selain itu, yang
tidak kalah penting adalah brainware(16). Tidak ada akses terhadap infrastruktur yang
dibutuhkan, maka tidak akan ada e-learning. Peranti-peranti hendaknya digabungkan
dengan hub(49) atau pusatan ethernet(48) untuk membentuk satu petak jaringan. Dengan
teknologi WAN(52), sekolah mempunyai kesempatan untuk saling terhubung dengan

jaringan komputer sekolah-sekolah yang lain untuk saling bertukar informasi


pembelajaran.
Arsitektur(15) E-Learning dibagi menjadi 4 tingkat yaitu application layer,
product-line layer, application framework layer dan component library layer.
Application layer merupakan kelompok sistem perangkat lunak elearning yang
dibangun melalui product line yang berbeda. Product-line layer bertanggung jawab
untuk memberikan solusi domain Elearning. Application framework layer merupakan
sekumpulan framework umum. Component library layer merupakan dasar dari
arsitektur yang berisi pustaka untuk pengaturan sumber daya pembelajaran, pengaturan
kerjasama dan komponen-komponen yang
e-learning merupakan sebuah sistem. Untuk itu diperlukan adanya kegiatan
manajemen agar program terlaksana dengan baik. Kegiatan manajemen tentunya
mempunyai ciri-ciri yaitu perencanaan, pengawasan, pengorganisasian, dan penggerak
agar e-learning yang dijalankan berjalan efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.
Sebelum mewujudkan e-learning, tentunya perlu perencaan yang matang agar program
terwujud dengan baik. Setelah terwujud, perlu adanya pengawasan terhadap e-learning
yang sedang dijalankan di sebuah sekolah atau instansi pendidikan lainnya. Berikut
adalah model manajemen sistem pembelajaran e-learning.

Sebelum membuat e-learning, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Seperti
halnya perangkat pembelajaran lainnya, e-learning juga mempunyai hal yang kompleks,
sehingga ada syarat yang harus dipenuhi. Syarat pertama adalah
-

Persyaratatan administrasi.
a. Teknologi : pembelajaran e-learning memang sangat bergantung dengan
teknlogi yang ada untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Teknologi menjadi hal pokok yang harus dipenuhi apabila ingin
mewujudkan e-learning.
b. Desain

materi

pembelajaran

dan

pengembangan

dalam

pembelajaran konvensional, materi pembelajaran disampaikan secara


langsung oleh guru. Namun dengan e-learning, materi pembelajaran
harus didesain sedemikian rupa, agar menarik bagi peseta didik. Karena
e-learning adalah kerja sebuah tim, akan lebih baik jika desain dan
pengembangannya dilakukan secara bersama-sama.
c. Manajemen konten bahan ajar : konten atau isi dari e-learning
hendaknya dikerjakan bersama dengan para pakar. Apa-apa saja dan
bagaimana konten itu disampaikan melalui web atau juga CD ROM dan
lain sebagainya.
Sesuai dengan pokok pembahasa dari makalah ini, penulis akan memfokuskan elearning via internet atau pembelajaran online.
3. Pembelajaran online
Pembelajaran online adalah bagian dari e-learning. Pembelajaran online adalah
proses belajar mengajar yang menggunakan jaringan internet. Menurut Carliner (1999)
dalam Ally (2004, p. 4) online learning is educational material that is presented on a
computer artinya adalah pembelajaran online adalah materi pendidikan yang ada
dalam komputer. Khan (1997) dalam Ally (2004, p.4) mendefinisikan pembelajaran
online sebagai sebuah pendekatan yang inovatif dalam penyampaian pembelajaran jarak
jauh kepada pembelajar melalui web sebagai penghubung. Sedangkan Ally (2004, p. 45) mendefinisikan pembelajaran online sebagai berikut :
the use of the Internet to access learning materials; to interact with the
content, instructor, and other learners; and to obtain support during the
learning process, in order to acquire knowledge, to construct personal
meaning, and to grow from the learning experience
10

Penggunaan internet untuk mengakses materi pembelajaran; untuk


berinteraksi dengan konten (isi), pengajar, dan dengan pembelajar
lainnya; untuk mendapatkan dukungan selama proses pembelajaran,
agar mendapatkan pengetahuan, untuk membangun dan menumbuhkan
jati diri melalui pengalaman belajar.
Dari definisi yang sudah dipaparkan, penulis mengambil kesimpulan bahwa
pembelajaran online adalah kegiatan belajar mengajar melalui internet melalui web atau
fasilitas lainnya. Jarak tidak lagi berarti dalam pembelajaran online. Jika terhubung
dengan internet, maka dimanapun dan kapanpun pembelajar bisa belajar dengan materi
yang sudah didesain sedemikan rupa oleh guru atau tutor. Dasar munculnya
pembelajaran online adalah berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
internet yang begitu pesat. Teknologi itu dimanfaatkan dalam dunia pendidikan agar
pembelajar lebih fleksibel dalam pembelajaran. Dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja asal terhubung dengan internet. Media yang paling umum adalah komputer. Karena
komputer mampu memproses dan menyampaikan bahan ajar sehingga pengolahan dan
pemrosesan(23) data serba komputasi(41).
Pembelajaran online memanfaatkan multimedia sebagai sarana pembelajaran,
seperti teks, grapik, video, audio, dan animasi. Beberapa multimedia yang paling sering
digunakan adalah streaming audio. Misalnya dengan streaming audio pembelajar bisa
mendengarkan suara gempa bumi di sebuah museum melalui website museum yang
bersangkutan. Streaming video misalnya pembelajar bisa menyimak penjelasan seorang
profesor dari tempat yang sangat jauh tanpa harus bertemu dengan profesor. Masih
banyak lagi multimedia yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran online.
4. Model pembelajaran online
Mengenai model pembelajaran online, Garrison, Anderson, dan Archer (2000)
dalam Anderson (2004, p. 274-275) mengembangkan konsep pembelajaran online yang
disebut dengan model community of learning. Model ini menekankan pada hasil dan
makna yang mendalam. Model pembelajaran ini mempunyai tiga komponen utama,
yaitu cognitive presence, social presence, dan teaching presence. cognitive presence
adalah berdasarkan pada konten pembelajaran melalui pendekatan epistemologi, budaya,
dan sosial untuk membentuk pemikiran yang kritis terhadap pengetahuan. social
presence berfokus pada pembentukan lingkungan agar pembelajar nyaman dan merasa
senang, dan diharapkan pembelajar mampu menuangkan ide-ide kreatifnya. teaching
11

presence yaitu mendesain dan pengorganisasian tentang apa-apa saja yang akan dibuat
dalam pembelajaran online tersebut. Pembelajar yang berstatus pelajar dari
sekolah/intansi itu tentunya diberi keweangan untuk mengakses materi. Namun,
pembelajar yang bukan dari sekolah tentunya juga bisa, dengan adanya ekstranet(37),
dengan username dan password yang diberikan.
5. Perancangan sistem pembelajaran online
Sebelum memulai program pembelajaran online di sebuah sekolah atau instansi,
semestinya melakukan perancangan dengan baik agar program berjalan sesuai dengan
harapan. Tahap awal yang harus dipersiapkan adalah brainware atau sumber daya
manusianya. Sudah mampukah guru atau tutor dalam penggunaan dan pengembangan
pembelajaran melalui media online atau sudah punya knowledge base(24) dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Ini adalah tahap yang cukup penting. seberapa
canggih apapun teknologi, kalau sumber daya manusianya tidak siap atau bahkan tidak
mampu dan tidak mau belajar, maka akan tidak berarti apa-apa. Secara garis besar,
kerangka pembelajaran online yang terdiri dari beberapa komponen penting sebagai
berikut :
-

Pengembangan courseware (development of courseware)


Sebelum memulai program, sebaiknya diadakan pelatihan atau kursus
kepada pihak-pihak yang akan terlibat dalam proyek pembelajaran online.
Ini penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal di bidang
teknologi informasi dan komunikasi khususnya untuk pembelajaran online.
Selain itu, perlu juga adanya CIO(31) (Chief Information Officer) untuk
menangani semua yang berhubungan dengan teknologi informasi dan
komunikasi.

Learning management system (LMS)


Learning management system adalah seperangkat software yang mambantu
proses pembelajaran e-learning. Ada banyak software yang bisa digunakan
untuk mengembangkan materi pembelajaran. LMS juga menyediakan fiturfitur(5) yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal
proses pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap
jenis LMS memiliki fitur-fiturnya masing-masing sesuai dengan fasilitas
yang telah diberikan. Contoh sistem aplikasi(46) software adalah dokeos.
12

Pustaka dan sumber digital (library and digital resources)


Pustaka merupakan leader dalam pengembangan sistem dan protokol(40)
untuk memperoleh dan berbagi sumber-sumber pengetahuan. Database untuk
bahan ajar juga banyak tersedia di pustaka.

Pelayanan pembelajaran (learning servis)


Pelayanan baik kepada peserta didik maupun kepada staff sangat penting
untuk keberhasilan pembelajaran online. Siapapun itu, tentunya pelayanan
sangat diperlukan, terlebih dalam pembelajaran. Misalnya memberikan hak
privasi(60) untuk mengakses data dari komputer untuk pembelajaran dan
lainnya.

Terhubung dengan sistem informasi siswa

Portal pengguna atau web

Penilaian kualitas

Kepemimpinan

Isu-isu ter-up to date

Evaluasi program dan lain sebagainya.

Keamanan server terutama untuk data security(57) atau keamanan data. Untuk
menghindari masuknya virus(8) atau malware yang bisa menyebabkan
rusaknya sistem. Ancaman para cracker(53) tentunya menjadi alasan kuat
mengapa perlu melakukan keamana pada server.

Pengawasan. Software-software spyware(9) yang diperuntukkan mengamati


aktivitas pengguna/pembelajar.

Rancangan itu dapat dilihat dalam bagan berikut :

13

siswa

Hasil pembelajaran

Isi/konten yang bersifat


mendidik

Pengguna portal

Penyampaian
kurikulum via
learning
management
system

Tim pengembangan (termasuk


di dalamnya mendesain visual,
multimedia, mengedit, dan
lainnya)

Pelayanan

Pustaka dan sumbersumber digital lainnya

Penilaian terhadap kualitas


Keamanan server

Materi ajar lainnya


Sistem informasi siswa

Pembelajaran

online

sebenarnya

tidak

berbeda

dengan

pembelajaran

konvensional secara tatap muka, yang membedakan adalah materi tidak secara langsung
disampaikan, melainkan melalui media online seperti web. Setelah komponenkomponen terpenuhi, langkah berikutnya yang tidak kalah penting adalah membangun
web atau media untuk menyampaikan materi ajar secara online.
6. Pemrograman web
6.1.
Client Side Scripting
Client side scripting merupakan bahasa pemrograman internet yang akan
dieksekusi oleh browser dalam format*.html. Biasanya client side yang digunakan
untuk hal-hal yang membutuhkan interaksi user tetapi data yang ditampilkan tetap sama
dengan menggunakan server side scripting.
6.2.

HTML

HTML (Hypertext(39) Markup Language) merupakan salah satu format yang


digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web.
Walaupun sekarang telah banyak paket aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat
14

halaman web secara WYSIWYG (What You See Is What You Get) seperti frontpage,
dreamweaver, nestcape composer, dan masih banyak lagi, namun tetap diperlukan
mempelajari tag-tag HTML, karena mau tidak mau kita akan bekerja dalam mode text
editor jika hendak menyisipkan script program dalam script HTML.
6.3.

Server Side Scripting

Suatu bahasa scripting yang dalam meneterjemahkan skripnya dilakukan di


sever web, kemudian hasilnya baru dikirim ke browser web dalam bentuk HTML.
Contohnya PHP dan MySQL.
6.4.

PHP

PHP adalah salah satu contoh dari Server Side Scripting yang paling popular
saat ini, mungking karena bersifat open source makanya banyak diminati pada web
developer, PHP juga bersifat HTML embedded yaitu suatu skrip yang bisa disisipkan
atau diintegrarsi dengan skrip HTML, sehingga sangat memungkinkan kita untuk
membuat suatu situs web yang dinamis dan menarik guna menyuguhkan halaman web
layanan yang interaktif kepada user.
6.5.

Web hosting

Setiap kali mengunjungi sebuah website, apa yang terlihat di browser pada
dasarnya adalah halaman website yang di download dari web server ke komputer.
Umumnya sebuah website terdiri dari banyak halaman web. Halaman web itu sendiri
disusun dari rangkaian teks, gambar, gambar bergerak, atau mungkin suara, dan efek efek visual lain. Untuk membuat sebuah website, membutuhkan sebuah web server.
Ketika halaman website tersebut sudah ditempatkan pada web server tersebut, maka
semua pengguna internet di seluruh dunia dapat mengakses website tersebut.
6.6.

Domain

Sebuah nama domain adalah sebuah label identifikasi yang mendefinisikan


wilayah otonomi administrasi, wewenang, atau kontrol di Internet, berdasarkan Domain
Name System (DNS). Nama Domain digunakan dalam konteks berbagai jaringan dan
aplikasi-spesifik penamaan dan pengalamatan tujuan. Mereka yang diselenggarakan di
tingkat bawahan (subdomain) dari domain root DNS, yang tak bernama.
7. Perancangan website
Web merupakan media yang sangat baik untuk pemodelan data(55) yang
digunakan untuk keperluan pembelajaran online. Selain web, sebenarnya ada juga blog
15

yang banyak disediakan gratis, misalnya google menyediakan blogger. Ada juga
wordpress, live journal, edublogs, my opera, dan lain-lain. Semua blog yang tersedia
sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran online. Namun, web memang
menyediakan lebih banyak pilihan dan kebebasan merancang pembelajaran online.
Konten-konten yang akan digunakan dalam pembelajaran online juga lebih mudah
didesain di web.
8. Struktur web
Struktur website berfungsi untuk mengetahui relasi antara dukomen website
yang akan dibuat. Dari struktur tersebut, dapat diketahui hubungan antara file sehingga
memberikan kemudahan untuk menentukan alur link-link dalam website tersebut.
Adapun tujuan dari tahap pembuatan struktur website ini adalah :
Struktur/prototype(7) web halaman admin.
Homepage

Siswa

Artikel

Lihat

Guru

Siswa

Tambah

Edit

Latihan

Materi

Guru

Hapus

Materi

Tambah

16

Log in

Latihan

Edit

Hapus

Admin

Edit

Lihat

Tambah

Struktur web halaman guru


Guru login

Guru page

Profil guru

Edit

Materi ajar

Kuis/latihan

Input

Log out

Input

Struktur halaman siswa

Siswa log in

Murid page

Profil siswa

Edit

Materi ajar

Kuis/latihan

download

Jawab

17

Log out

BAB III
PENUTUP

1. Simpulan
Sistem pembelajaran online adalah proses belajar mengajar melalui media
web melalui jaringan internet. Pembelajaran online adalah pengembangan di bidang
pendidikan melalui teknologi informasi dan komunikasi. Pembalajaran online
merupakan bagian dari e-learning atau pembelajaran elektronik. E-learning tidak
hanya pembelajaran online saja, namun juga offline. Pembelajaran online
membutuhkan perangkat, baik perangkat keras maupun lunak. Pembelajaran online
bergantung dengan teknologi. Hal-hal yang harus dipenuhi dalam pembelajaran
online salah satunya adalah tersedia infrastruktur. Tidak ada infrastruktur, maka
dapat dipastikan tidak ada pembelajaran online atau juga e-learning.
Dalam pembelajaran online atau e-learning, konten, pelayanan, keamanan
server dan lain sebagainya merupakan komponen penting yang harus diperhatikan.
Pelatihan atau kursus bagi admin dan staff juga guru juga sangat penting sebelum
membangun program pembelajaran online.
2. Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini, ada beberapa hal yang ingin penulis
sarankan.
-

Jika ingin membangun pembelajaran online ataupun e-leaning, proses


pertama yang harus dilakukan adalah perncanaan yang baik. Membuat tim
khusus yang menangani program tersebut.

Program atau perangkat yang akan dibuat hendaknya user friendly(47), artinya
bersahabat/mudah dioperasikan oleh pengguna.

Membangun pembelajaran online bukan tanpa masalah. Oleh sebab itu,


perencaan yang baik akan meminimalisir kegagalan sistem.

Siapkan sumber daya yang benar-benar handal dalam teknologi informasi


dan komunikasi. Bila perlu, berkonsultasi dan diskusi dengan pakar dalam
menyiapkan konten/materi pembelajaran.

18

Konten pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan keperluan. Sebaiknya


tidak memasukkan konten-konten yang tidak ada hubungannya dengan
pembelajaran.

Melakukan kursus atau pelatihan secara berkala kepada admin, staff maupun
guru dalam teknologi informasi dan komunikasi yang berhubungan langsung
dengan pembelajaran online.

Membuat prototype yang jelas, agar program (web) misalnya berjalan


dengan sangat baik dan tepat guna.

19

Daftar pustaka

Ally, dkk. 2004. Theory And Practice Of Online Learning. Canada : Athabasca university.
Amirin, Tatang. 2003. Pokok Pokok Teori Sistem. Jakarta : Raja grafindo.

Khamidah, Kun dan Ramadian Agus Triyono. 2013. Pengembangan Aplikasi ELearning Berbasis Web Dengan Php Dan My Sql Studi Kasus Smpn 1 Arjosari.
IJNS Volume 2 No 2 April 2013 - ISSN: 2302-5700.
Lake mary. 2006. Best Practices For Creating E-Learning. Florida : Outstart.inc.
Moore, Kevin dkk. 2007. The E-Learning Guild`S Handbook Of E-Learning Strategy..
375 E Street, Suite 200 Santa Rosa : Published by The eLearning Guild
Naidu, Som. 2006. E-Learning (A Guidebook Of Priciples, Procedures And Practices.
New Delhi : Aishi Creative Workshop, H-4/6/1, Flat No. 302, Bengali Colony,
Mahavir Enclave
Rochaety, Eti dkk. 2010. Sistem informasi manajemen pendidikan. Jakarta : Bumi aksara.

Setiyo, Anang. 2013. Perancangan E-Learning Dengan Menggunakan Learning


Management System (LMS)( Widya Warta No. 02 Tahun XXXV II/ Juli 2013
ISSN 0854-1981). Madiun : Program Studi Teknik Industri - Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala.
Supradono, bambang. 2009. Perancangan Pengembangan Komprehensif Sistem
Pembelajaran Jarak Jauh (Media Elektrika, Vol. 2 No. 2, 2009 : 31 36)
Semarang : Teknik elektro, univ. Muhammadiyah
Sukoco, Dian. 2012. Perancangan Aplikasi E-Learning Berbasis Web (naskah
publikasi). Jogjakarta : STMIK AMIKOM
Wisnu wirawan, Panji. Pengembangan Kemampuan E-Learning Berbasis Web Ke
Dalam M-Learning(Jurnal Masyarakat Informatika, Volume 2, Nomor 4, ISSN
2086 4930). Bandung : Universitas Diponegoro

20

Anda mungkin juga menyukai