Oleh :
LAY LARA LORENTY
NIM : 043845297
UNIVERSITAS TERBUKA
2021.2
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang E-learning pada masa pandemi Covid-19
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang E-learning pada masa
pandemi Covid-19 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
satunya adalah konsep e- learning. E-learning dapat digunakan sebagai alternatif atas
permasalahan dalam bidang pendidikan, baik sebagai tambahan, pelengkap maupun pengganti
atas kegiatan pembelajaran yang sudah ada. (Ardini, Lilis, dkk. 2020)
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi dan komputer (TIK) mulai banyak
digunakan dan dimanfaatkan. Salah satu metode yang digunakan adalah pembelajaran
interaktif. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang kaya media, kaya informasi
dan komunikasi (wibawanto, 2017). Dengan menggunakan metode ini manusia bisa
belajar dari materi dengan berbagai format yang menarik dan memungkinkan untuk
diakses kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran pun juga menarik, karena
memungkinkan interaktifitas antara guru dan murid yang diperkaya dengan bantuan
multimedia dalam bentuk audio, video, maupun gambar dan animasi. Yang paling
penting adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam bidang pendidikan
,kegiatan belajar mengajar tidak hanya terbatas dalam ruang atau kelas saja. Interaksi
tersebut bisa lintas daerah, negara, atau bahkan lintas benua. (Beschorner, N. 2020)
Kegiatan belajar mengajar (KBM) berbasis TIK adalah proses belajar mengajar
dengan memanfaatkan TIK sebagai sarana untuk berinteraksi dengan para siswa. Dalam
proses pembelajaran seperti ini, guru menggunakan piranti laptop, LCD Projector,
Internet serta program aplikasi yang mendukung untuk interaksi pembelajaran. Tahun
2020 merupakan masa yang sulit dalam berbagai bidang kehidupan diakibatkan adanya
pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai aktifitas dibatasi. Penularan virus sars
cov-2 yang sangat cepat memaksa setiap orang untuk menghindari kegiatan-kegiatan
berkumpul yang melibatkan banyak orang. Hal ini juga terjadi dalam bidang pendidikan.
Penutupan sekolah sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
memaksa pihak kementerian pendidikan memikirkan alternative yang dapat dilakukan
6
untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berlangsung. Salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan memanfaatkan E-learning sebagai bagian dari proses
pembelajaran jarak jauh. (Cho, S., & Berge, Z. 2002).
Guru diharapkan mampu membuat kelas virtual yang bersifat interaktif sehingga
komunikasi antara guru dan peserta didik tetap bisa terjadi meskipun dilakukan dalam jaringan
Namun dalam kenyataannya, pada masa pandemi ini, sebagian besar guru mengeluhkan
beratnya proses pembelajaran yang dilakukan secara online (wahyono dkk, 2020). Sebagian
dari guru ini kemudian memilih untuk menggunakan aplikasi media sosial untuk
menyampaikan materi ajar dari mata pelajaran yang diampu ke peserta didik. Bahkan ada yang
hanya memberikan tugas-tugas kepada peserta didik tanpa memberikan materi yang lengkap.
Sebaliknya, dari pihak siswa muncul keluhan mengenai kesulitan mereka dalam menggunakan
aplikasi yang digunakan oleh guru.
Mereka menyatakan bahwa bervariasinya media yang digunakan membuat mereka kesulitan
dalam mengecek materi dan tugas yang diberikan. Kurangnya umpan balik secara langsung
7
yang diberikan juga memberikan kontribusi terhadapnya kurangnya pengetahuan yang dimiliki
siswa sehingga berdampak kepada hasil belajar mereka, (Schoepp, K. 2005).
Dari beberapa aplikasi / piranti E-Learning yang digunakan, Google Classroom menjadi
pilihan bagi guru karena kemudahan penggunaan dan akses yang gratis dibandingkan dengan
aplikasi lainnya. Namun dalam penerapannya, guru menambahkan aplikasi web meeting untuk
memberikan umpan balik kepada siswa meskipun dalam jumlah pertemuan yang lebih sedikit
karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh siswa dan sekolah. (Balanskat, A.,
Blamire, R., & Kefala, S. 2006)
Oleh karena itu, peneliti memandang perlu untuk memberikan pelatihan dalam bentuk
penerapan elearning dalam bentuk learning management system yang dapat digunakan untuk
menyampaikan materi ajar sebagai bagian dari proses belajar mengajar terutama dalam situasi
dimana pembatasan (Assareh, A., & Bidokht, M. 2011) kegiatan belajar di sekolah diterapkan
guna mencegah penularan yang lebih besar di masa pandemi covid-19.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Amalina, F. (2014). Teori dan Prinsip Pendidikan. Cileduk: PT. Pustaka Mandiri
Ardini, Lilis, dkk. 2020. Efektivitas Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Saat
Pandemi Covid 19. JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen), 7 diakses
24 November 2021.
Assareh, A., & Bidokht, M. (2011). Barriers to E-learning.Procedia Computer Science, 791.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2010.12.129
Balanskat, A., Blamire, R., & Kefala, S. (2006). The ICT Impact Report: A Review of Studies of
ICT on Schools in Europe: European Communities. Education and
Culture, 21.
Beschorner, N. (2020). Indonesia's Connectivity Challenge. Indonesia’s Connectivity Challenge
in Digital Connectivity Focus Group Discussion. Jakarta, Indonesia:
The World Bank.
Burns, M. (2014, November 10). The Bandwidth Schools Have and the Bandwidth They Need.
Retrieved from eLearning Industry:
https://elearningindustry.com/bandwidth-schools-bandwidth-need
Cho, S., & Berge, Z. (2002). Overcoming Barriers to Distance Training and Education. United
States Distance Learning Association Journal, 231Darmadi, H. (2016).
Tugas, Peran, Kompetensi, dan Tanggung Jawab Menjadi Guru
Profesional. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 13(2), 161-174.
Effendi & Zhuang (2005). E-learning : Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi
10
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu
Sosial, 10(1).
Putranto, A. (2011). Perancangan Sistem ELearning Berbasis Web dengan Analisis SWOT pada
Sekolah Menengah Umum. ComTech: Computer, Mathematics and
Engineering Applications, 2(2), 646- 661.
Wahyono, P., Husamah, H., & Budi, A. S. (2020). Guru profesional di masa pandemi COVID-
19: Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring.
Jurnal pendidikan profesi guru, 1(1), 51-65.
Wibawanto, W., & Ds, S. S. M. (2017). Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran
Interaktif. Cerdas Ulet Kreatif Publisher.
Zalat MM, Hamed MS, Bolbol SA (2021) The experiences, challenges, and acceptance of E-
learning as a tool for teaching during the COVID-19 pandemi among
university medical staff. PLoS ONE 16(3): e0248758.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0248758
11