Anda di halaman 1dari 10

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

Di Susun
Oleh:

Kelompok 1
Nama : Ainun Yusreda
Aigatama Rafida
Ayu Pratiwi
Unit/Semester : 4/VI (Enam)
Prodi : PBS
MK : Seminar Ekonomi dan Keuangan
Syariah
Dosen Pengampu : Dr.Iskandar, MCL.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LANGSA TAHUN
AJARAN 2020/202I
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami Dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dengan judul “E-Learning
Pada Masa Pandemi Covid-19”. Makalah ini kami susun dengan sungguh-
sungguh. Banyak rintangan yang kami lewati, baik itu yang datang dari diri kami
sendiri maupun yaang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-
teman. Amin.

Kuala Simpang, 14 November 2022


Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning..................................................................... 1
B. Dampak E-Learning Pada Proses Pembelajaran.............................. 2
1. Dampak Positif............................................................................. 2
2. Dampak Negatif........................................................................... 3
C. Penerapan E-Learning di Perguruan Tinggi..................................... 4

BAB III PENUTUP


Kesimpulan.......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pandemi atau wabah Corona Virus Disease (Covid-19) telah melanda
lebih dari 200 negara di dunia dan memberikan tantangan tersendiri bagi
lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi.Untuk mengantisipasi
penularan virus tersebut, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan,
mulai dari isolasi, social dan physical distancing hingga Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan warga untuk tinggal di
rumah, bekerja, beribadah dan belajar di rumah (Jamaluddin dkk., 2020,
hlm. 2)
Dalam rangka mencegah perkembangan dan penyebaran Covid-19 di
lingkungan satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tanggal 9
Maret 2020 yang berisi 14 imbauan atau instruksi. Covid-19 merupakan
infeksi virus baru yang mengakibatkan infeksi sebanyak 90.308 orang per 2
Maret 2020. Virus ini bermula di Wuhan, China pada 31 Desember 2019.
Virus yang merupakan strain RNA positif tunggal ini menginfeksi saluran
pernapasan traktat (Yuliana, 2020, hlm. 192)
Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan tentang bekerja dari
rumah, bekerja dari rumah, dan bekerja dari rumah. Namun, adanya
kebijakan ini juga mempengaruhi kegiatan dasar manusia, khususnya di
bidang pendidikan, karena adanya kebijakan home schooling. Ini merupakan
masalah baru dalam dunia pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Learning
Menurut Hanum (2013) e-learning atau e-learning adalah jenis model
pembelajaran yang didorong dan didukung oleh pemanfaatan informasi dan
komunikasi.teknologi. E-learning dapat didefinisikan sebagai salah satu
bentuk teknologi informasi yang diterapkan pada pendidikan dalam bentuk
dunia maya Hanum (2013). Munir (2013:) berpendapat bahwa istilah e-learning
paling baik digunakan dalam upaya mentransformasi pembelajaran sekolah
dan perguruan tinggi ke dalam format digital yang terhubung dengan
teknologi internet.
“Pembelajaran daring adalah bentuk pendidikan baru untuk
pembelajaran abad 21. Guru adalah perencana pendidikan daring, fasilitator
interaktif, dan ahli materi pelajaran,” kata (Hanum, 2013: 93). Elearning
merupakan sistem pembelajaran open source yang menggunakan aplikasi web
yang dapat dijalankan dan diakses menggunakan web browser, ungkap
Rahayu (2010). Pembelajaran daring adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung pendidikan dan
pembelajaran melalui sarana jaringan komputer lainnya, kata Rahayu (2010).
Pembelajaran online adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
memanfaatkan teknologi multimedia, kelas virtual, video, teks online
animasi, email, pesan suara, telepon, dan video streaming (Kuntarto, 2017).
Menurut Moore et al (2011) pembelajaran online adalah pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan internet dengan aksesibilitas, fleksibilitas, konektivitas,
dan kemampuan untuk menciptakan berbagai jenis interaksi pembelajaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online adalah
pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dimana dalam
penerapannya memanfaatkan perangkat elektronik yang terhubung dengan
jaringan internet.

2
B. Dampak E-Learning Pada Proses Pebelajaran
1. Dampak Positif
a. Salah satu alasan popularitas pembelajaran online adalah
memungkinkan pembelajaran terjadi di bawah kendali siswa,
kapan pun dan di mana pun.
b. Pembelajaran online juga menjanjikan untuk mempromosikan
keadilan dengan memberikan siswa akses ke pembelajaran yang
mungkin tidak tersedia, seperti kursus akselerasi di daerah
pedesaan terpencil.
c. Dengan mempertimbangkan keragaman siswa dan batasan
geografis, pembelajaran online dapat memberikan dukungan
profesional ke sekolah untuk semua siswa.
d. Guru yang berpengalaman dapat mengajar di lingkungan individu
dan dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa berbakat dan siswa
yang mencoba untuk belajar (Dichev et al., 2013, hlm. 92)
e. Belajar online mengajarkan Anda keterampilan manajemen waktu
yang penting, yang membuat menemukan keseimbangan kerja-
belajar yang baik lebih mudah. Memiliki agenda bersama antara
siswa dan guru juga dapat mendorong kedua belah pihak untuk
menerima tanggung jawab baru dan memiliki lebih banyak
otonomi.
f. Bagi seoran mahasiswa, ini bisa menjadi metode pembelajaran
yang berguna untuk mengasah keterampilan dalam mata pelajaran
yang sulit, atau mempelajari keterampilan baru (Josep, 2020).
Salah satu faktornya adalah fleksibilitasnya, di mana pembelajaran
online memungkinkan guru dan siswa untuk mengatur kecepatan
belajar mereka sendiri, dan ada fleksibilitas tambahan dalam
mengatur jadwal yang sesuai dengan agenda semua orang.
g. Sisiwa atau mahasiswa dapat mengulang pelajaran kapan saja.
h. Jumlah siswa atau mahasiswa yang ikut dalam proses ajar mengajar
tidak di batasi.

3
2. Dampak Negatif
a. Menurut Tarkar (2020), pendidikan siswa tidak hanya terganggu
dengan penutupan sekolah, universitas, dan universitas. Penutupan
tersebut juga berdampak pada reputasi mahasiswa di seluruh
dunia. Banyak ujian dan penilaian telah dibatalkan atau ditunda
karena penutupan sekolah.
b. Banyaknya keluhan dari orag tua murid, seperti keluhan banyaknya
tugas yang diberikan oleh guru, dan fasilitas internet yang kurang
memadai sehingga pembelajaran mengalami hambatan.
c. Masih banyak guru dan instruktur yang belum familiar dengan
pengajaran melalui teknologi internet khususnya di berbagai
daerah di Indonesia.
d. Keefektifan pembelajaran online masih rendah karena guru tidak
dapat memantau dan berinteraksi secara langsung dengan proses
pembelajaran siswa dan tidak mengetahui apakah mereka
memahami atau tidak.
e. Kemampuan guru dalam menguasai e-learning masih kurang
karena waktu yang terlalu singkat, kurangnya informasi dan pra
pelatihan.
f. guru tidak dapat secara langsung mengawasi proses belajar siswa
dan dokumen elektronik terbatas.
g. Memakakan banyak kuota internet.
h. Sisiwa atau mahasiswa yang kurang memiliki motivasi untuk belajar
cenderung gagal.

4
C. Penerapan E-Learninng di Perguruan Tinggi
Di kampus, seiring dengan kasus pandemi Covid-19, pembelajaran
yang selama ini dilakukan dengan metode tatap muka atau offline tiba-tiba
harus beralih ke metode online. Berdasarkan Surat Edaran Rektor UHO
Nomor 02/UN29/RT/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Perumusan
Kebijakan Dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) di
Lingkungan Universitas Halu Oleo (UHO) pada butir 2) ditegaskan bahwa:
“semua kegiatan belajar mengajar (KBM) atau perkuliahan tatap muka
digantikan dengan metode pembelajaran online dengan memanfaatkan media
online yang tersedia di UHO pada link http://e green.uho.ac.id atau online
lainnya media.
Di tingkat nasional menerbitkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 36962/MPK.A/HK/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang
Pembelajaran Daring dan Bekerja dari Rumah untuk Mencegah Penyebaran
Covid-19 pada poin 4a menekankan pelaksanaan pembelajaran daring di
rumah bagi pelajar dan mahasiswa, dan pada poin 4b menjelaskan proses
pengajaran atau perkuliahan dari rumah melalui video conference, dokumen
digital, dan fasilitas online lainnya dari provider yang telah bekerjasama
dengan Kemdikbud yang disediakan secara gratis (Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, 2020).
Berdasarkan hasil evaluasi Kemdikbud, pembelajaran online yang
dilakukan dosen dan mahasiswa berjalan cukup efektif meskipun perubahan
terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Ada 33,51% siswa yang mampu
memahami materi pembelajaran online; 30,90% memahami materi dengan
baik; dan 5,64% memahami materi dengan sangat baik. Hasil evaluasi juga
menyebutkan bahwa sebanyak 25,34% mahasiswa menyatakan dosen mampu
menyampaikan materi kuliah secara online; 45,56% dosen menyampaikan
materi perkuliahan dengan baik; dan 15,84% dosen menyampaikan materi
perkuliahan dengan sangat baik (Seno, 2020).

5
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Aturan terkait elearning ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020. Hal itu menyangkut
penetapan kebijakan pendidikan darurat terkait penyebaran virus corona
(covid19), salah satu jenis kegiatan yang dilakukan secara daring.
Berdasarkan pembahasan dalam makalah di atas dapat disimpulkan
bahwa, Pelaksanaan pembelajaran online sudah berjalan cukup baik, Peserta
didik dan pendidik sudah memiliki fasilitas dasar yang dibutuhkan,
Pembelajaran daring memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya mulai dari
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran, Siswa dituntut untuk lebih mandiri dan termotivasi dalam
kegiatan pembelajaran, Ada kelebihan dan kekurangan belajar online.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, R., Sentryo, I., & Hasan, S. (2020). Online Learning And Its Problems In
The Covid-19 Emergency Period. Jurnal Prima Edukasia, 8(1), 86-
95.doi:https://doi.org/10.21831/jpe.v8i1.32165
Milla,H., Yusuf,E., Suharmi, Zufiyardi, Efendi,R., & Annisa,A,. (2021) Analysis
of the Implementation of Online Learning During Covid-19. International
Journal of Multicultural and Multireligious Understanding. Volume 8, Issue
4 April: 538-544. http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v8i4.2577
Pamungkas, D.E., Sukarma, & Purnomo, B. (2021). Analysis Of Online Learning
Process During The Covid-19 Pandemic In Primary School Teachers.
International Journal for Educational and Vocational Studies, Vol. 3, No. 6:
423-431. https://ojs.unimal.ac.id/ijevs/index

Anda mungkin juga menyukai