Adapun judul makalah ini adalah “KONSEP PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ), PEMBELAJARAN
DALAM JARINGAN (DARING), SELAMA PANDEMI COVID19, & ATURAN-ATURAN PEMERINTAH”
Penulis menyusun makalah ini guna menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah, semoga
dengan adanya makalah ini menjadi salah satu penambatan wawasan keilmuan bagi kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku pembimbing mata kuliah Fiqh Kontemporer
yang telah memberikan bimbingan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh nilai tugas
kelompok pada pembelajaran ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat, tata bahasa, maupun dalam pemateri yang kami buat. Oleh karena
itu kami sangat membutuhkan saran dan kritik agar dapat membantu memperbaiki makalah ini.
Dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan memberi tambahan ilmu bagi kawan-
kawan dan kami khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari berbagai kelemahan dan kekurangan,
antara lain (Rusman. 2011:352) :
1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama
peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values
dalam proses pembelajaran.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan
pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat waktu, dank
arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (OemarHamalik, 1994:53)
Selain itu Rusma dalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017, hlm. 211) mengatakan
bahwa karaktersitik dalam pembelajaran elearning antara lain:
1) Interactivity (interaktivitas),
2) Independency (kemandirian),
3) Accessibility (aksesibilitas),
4) Enrichment (pengayaan).
Pembelajaran daring harus dilakukan sesuai dengan tata cara pembelajaran jarak jauh.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) nomor 109
tahun 2013 ciri-ciri dari pembelajaran daring adalah:
1) Pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak
jauh melalui penggunaan berbagai mendia komunikasi.
2) Proses pembelajaran dilakukan secara elektronik (e-learning), dimana memanfaatkan
paket informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja.
3) Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi dikembangkan dan dikemas
dalam bentuk yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta digunakan dalam
proses pembelajaran.
4) Pendidikan jarak jauh memiliki karakteristik bersifat terbuka, belajar, mandiri, belajar
tuntas, menggunakan teknlogi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi
pendidikan lainnya, dan berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi.
5) Pendidikan jarak jauh bersifat terbuka yang artinya pembelajaran yang
diselenggarakan secara fleksibel dalam hal penyampaian, pemilihan dan program studi dan
waktu penyelesaian program, jalur dan jenis pendidikan tanpa batas usia, tahun ijazah, latar
belakang bidang studi, masa registrasi, tempat dan cara belajar, serta masa evaluasi hasil
belajar.
Dari penejelasan tentang karakteristik/ciri dari pembelajaran daring maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik/ciri pembelajaran daring yaitu dengan menggunakan
media elektronik, pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan internet, pembelajaran
dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun serta pembelajaran daring bersifat terbuka.
C. Aturan-aturan Pemerintah
Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 dalam surat edaran tersebut
dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan dirumah melalui daring atau jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan pengalam belajar yang bermakna bagi peserta didik
Dengan pembelajaran daring memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja, kapan saja
dengan memperpanjang waktu belajar mereka. Siswa dapat berinteraksi dengan guru
dengan menggunakan beberapa media sosial seperti Classroom, Vidio Converence, Telepon
atau Live Chat, Zoom maupun melalui Pembelajaran daring adalah bentuk pembelajaran
jarak jauh yang memanfaatkan teknologi, komunikasi dan internet. Pelaksanaan
pembelajaran daring dibutuhkan untuk menjawab tantangan di era revolusi 4.0 yang
memanfaatkan segala bentuk informasi digital dalam proses pembelajaran
Pemerintah telah mengeluarkan Permendikbud No.24 Tahun 2012 tentang
penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Sehingga secara legal formal, PJJ diakui sah
dilaksanakan di Indonesia dengan segala keterbatasannya.
Secara konsep PJJ sama dengan tatap muka yaitu adanya pola interaksi dua arah atau
lebih antara guru dengan siswa secara terencana, sistematis, dan terukur. Di mana tetap
mengacu pada norma serta karakter siswa yang bermanfaat secara praktis dan akademis.
Istilah Pembelajara Jarak Jauh (PJJ) yang tercantum dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yang menyatakan bahwa Pendidikan Jarak
Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik, dan pembelajarannya
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media
lainnya
Letak perbedaan dengan tatap muka bahwa pendidikan jarak jauh lebih menekankan
penggunaan teknologi dan informasi atau berbasis IT. Oleh karena itu strategi, metode,
serta teknik pembelajaran tetap direncanakan dengan pemilihan media komunikasi yang
tepat.
Sedikitnya ada 6 aspek yang mencirikan dalam pendidikan jarak jauh. Yaitu: 1) adanya
dua atau lebih pihak yang mengadakan kontak melalui sistem kendali jarak jauh; 2) adanya
hubungan tatap muka satu-satu dengan siswa dalam bentuk bantuan, bimbingan, dan
pelatihan individual; 3) adanya suatu komunikasi dua arah yang teorganisasi untuk
menghubungkan dua tempat atau lebih yang berjauhan; 4) tidak didominasi oleh pengajar
tatap muka; 5) menggunakan aspek-aspek komunikasi, sosial dan pendagogik; 6) menuntun
disiplin diri yang tinggi dan kegiatan siswa yang maksismum untuk berhasil.
Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan
siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau
online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di
Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi
lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah.
Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana
membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa
tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Fuadi, T. M., Musriandi, R., & Suryani, L. (2020). Covid-19 : Penerapan Pembelajaran Daring Di
Perguruan Tinggi. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 4(2), 193–200.
Kurnia, W., & Lena, M. S. (2021). Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Luring Terhadap Hasil
Belajar Siswa SD. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1743–1749.
Prawiyogi, A. G., Purwanugraha, A., Fakhry, G., & Firmansyah, M. (2020). Efektifitas
Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Sisiwa di SDIT Cendekia Purwakarta.
Jurnal Pendidikan Dasar, 94-101.
Yunita, Elihami. (2021). Pembelajaran Jarak Jauh Dengan Media E-Learning Diskursus Melalui
Problem Soving di Era Pandemik Covid19. Jurnal Edukasi Nonformal, 2 (1) 133-140