Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

“Pembelajaran Jarak Jauh”

Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Aprialiani Wulandari (2011240150)


2. Bagus Prianggoro (2011240166)

Dosen Pengampu:
Dr. Basinun, S. Ag., M. Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pembelajaran Jarak Jauh” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Kewirausahaan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Pembelajaran Jarak Jauh” bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Basinun, S. Ag., M. Pd selaku dosen
mata kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh...............................................................3
B. Ciri-Ciri Pembelajaran Jarak Jauh...................................................................5
C. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh.................................................6
D. Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh..............................7
E. Peranan Pendidikan dalam Pembelajaran Jarak Jauh....................................11
F. Teknologi Pendukung Belajar Jarak Jauh......................................................12
G. Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Jarak Jauh................................15
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................17
A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh.............................................................17
B. Ciri- Ciri Pembelajaran Jarak Jauh................................................................17
C. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh...................................................................18
D. Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh............................18
E. Peranan Pendidikan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh...................................18
F. Teknologi Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh.......................19
G. Keunggulan Dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh..............................19
BAB IV PENUTUP...............................................................................................21
A. Kesimpulan...................................................................................................21
B. Saran..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kita harus bisa mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka,
lebih luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa
memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman
pendidikan sebelumnya. sistem tersebut juga mampu meningkatkan mutu
pendidikan secara merata. Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan
terbuka atau sistem belajar jarak jauh, yang merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional. Sistem belajar jarak jauh adalah suatu model
pembelajaran yang tidak terikat oleh segala peraturan yang mengikat seperti
pada pendidikan konvensional.

Kondisi geografis negara Indonesia yang unik, serta perubahan yang


besar dalam sistem pembangunan yang dipengaruhi oleh lingkungan secara
global mengharuskan kita untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih
terbuka, luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa
memandang usia, gender, lokasi, kondisi sosial, ekonomi, maupun pengalaman
pendidikan yang sebelumnya. Sistem yang perlu dikembangkan dalam
memperluas kesempatan pendidikan, juga harus berfungsi sebagai upaya
meningkatkan mutu pendidikan secara merata, meningkatkan relevansi
pendidikan sesuai dengan kebutuhan, dan meningkatkan efisiensi dalam
penyelenggraan pendidikan. Salah satu cara yang dapat digunakan dan dapat
dikembangkan dalam memecahkan persoalan tersebut adalah dengan
menerapkan sistem pendidikan jarak jauh, yang mana sistem tersebut
merupakan salah satu subsistem dalam pendidikan nasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah
yaitu adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pembelajaran jarak jauh?

1
2. Bagaimana ciri- ciri pembelajaran jarak jauh?
3. Apa saja prinsip pembelajaran jarak jauh?
4. Apa saja media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh?
5. Bagaimana peranan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh?
6. Apa saja teknologi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh?
7. Bagaimana keunggulan dan kekurangan pembelajaran jarak jauh?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran jarak jauh.
2. Untuk mengetahui ciri- ciri pembelajaran jarak jauh.
3. Untuk mengetahui prinsip pembelajaran jarak jauh.
4. Untuk mengetahui media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh.
5. Untuk mengetahui peranan pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh.
6. Untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam pembelajaran jarak
jauh.
7. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan pembelajaran jarak jauh.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh
Berbagai ahli telah mencoba mendefinisikan Pembelajaran Jarak Jauh
menurut sudut pandang masing-masing. Hombeng (1977), misalnya
menyatakan Pembelajaran Jarak Jauh dari segi proses belajar peserta didik
yang belajar dengan hanya mendapatkan sedikit supervise dari tutorial, la
mengatakan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh adalah berbagai bentuk studi pada
semua tingkatan yang tidak berada di bawah atau segera mendapatkan
supervise dari para tutor seperti halnya pengajaran. dalam ruangan kelas, tetapi
tetap mendapat keuntungan dari perencanaan dan bimbingan dari organisasi
tutorial.

1. Dohmen, (1967)
Suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara
sistematis di mana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan
penyeliaan dan pemantauan keberhasilan belajar siswa dilakukan oleh
sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang saling
berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan
menggunakan bantuan media.
2. Mac Kenzie, Christensen, & Rigby, (1968)
Suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi
sebagai alat komunikasi antara tenaga pengajar dan siswa ditambah adanya
interaksi antar siswa di dalam proses pembelajaran).
3. Law, (1971)
Sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga
pengajar di tempat seseorang belajar namun memungkinkan adanya
pertemuan-pertemuan antara tenaga pengajar dan siswa pada waktu-waktu
tertentu.
4. Peters, (1973)

3
Suatu metode untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan konsep "ban berjalan'
(division of labor). prinsip-prinsip organisasi, dan pemanfaatan media
secara ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar sehingga
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah
yang banyak pada saat yang bersamaan di manapun mereka mereka berada.
Merupakan suatu bentuk industri dari belajar dan pengajaran.
5. Moore, (1973).
Suatu metode pembelajaran dimana proses penngajaran terjadi
secara terpisah dari proses belajar sehingga komunikasi antara tenaga
pengajar dan siswa harus difasilitasi dengan bahan cetak, media elektronik,
dan media-media yang lain.
6. Welbur Schramm, (1981)
Memandang pembelajaran jarak jauh dari segi penggunaan media
komunikasi dan perannya dalam memperluas kesempatan belajar dan
dalam menyebarkan keahlian mengajar. Ia mengatakan bahwa
pembelajaran jarak jauh menggunakan media komunikasi untuk
memperluas kesempatan belajar di luar ruang kelas dari kampus, sehingga
dimungkinkan terjadinya patungan keahlian mengajar secara lebih luas
dibandingkan dengan apa yang dapat dilakukan oleh guru dan sekolah
manapun. Jika pembelajaran jarak jauh memungkinkan orang-orang yang
ingin belajar untuk belajar di mana saja mereka berada, tampa memandang
umur, pekerjaan atau jarak dari pusat belajar.
7. MacKenzie, Postage dan Schupham (1975)
Menjelaskan pembelajaran jarak jauh adalah suatu ide dalam
menciptakan suatu kesempatan bagi orang-orang yang terhalang untuk
memasuki sekolah biasa, karena sebagaian alasan seperti keterbatasan
memperoleh Pendidikan formal, keterbatasan lowongan tempat duduk,

4
keterbatasan biaya, tinggal di daerah terpencil, bekerja dan kebutuhan
lainnya.1

B. Ciri-Ciri Pembelajaran Jarak Jauh


Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang dimaksud dengan Pendidikan Jarak
Jauh (PPJ) adalah pendidikan yang pesertanya didiknya terpisah dari pendidik
dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi
komunikasi, informasi, dan media lainnya. Soekartawi memberikan ciri-ciri
yang lebih spesifik dari PJJ yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran. Selama proses


belajar siswa selaku peserta didik dan guru selaku pendidik terpisahkan
oleh tempat, jarak geografis dan waktu atau kombinasi dari ketiganya.
2. Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara
keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik media cetak (bahan
ajar berupa modul) maupun media elektronik (CD-ROM, VCD, telepon,
radio, video, televisi, komputer).
3. Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru, misalnya
resource learning center atau pusat sumber belajar, bahan ajar, infrastruktur
pembelajaran). Dengan demikian, baik siswa maupun guru tidak harus
mengusahakan sendiri keperluan dalam proses pembelajaran.
4. Komunikasi antara siswa dan guru bisa dilakukan baik melalui satu arah
maupun dua arah (two ways communication). Contoh komunikasi dua arah
ini, misalnya tele-conferencing, video-conferencing, emoderating).

5. Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan melakukan


pertemuan tatap muka (tutorial) dan ini bukan merupakan suatu keharusan.

1
Munir Tubagus, MODEL PEMBELAJARAN TERBUKA JARAK JAUH: Kajian Teoritis dan
Inovasi (Yogyakarta: PT. Nas Media Pustaka, 2021), hlm. 12-13

5
6. Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok belajar,
walaupun sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan berkelompok
diperlukan untuk memudahkan siswa belajar.

7. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak sebagai
participant.2

C. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh


Untuk pembuatan program ini dititikberatkan pada prinsip prinsip
pendidikan jarak jauh, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Kemandirian
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang
memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning, pebelajar
dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai
pembentukan kelompok belajar, program pendidikan yang digunakan, pola
belajar yang disukai, mengunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan
kebutuhan.
2. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik untuk
memulai, mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar,
mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di luar ketentuan waktu
dan tahun ajaran.Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan untuk
berpindah dari pendidikan formal ke pendidikan non-formal atau
sebaliknya dari pendidikan non-formal ke pendidikan formal.
3. Prinsip Keterkinian
Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran
yang pada saat ini diperlukan (just-in-time).Hal ini berbeda dengan sistem
pendidikan dan pelatihan konvensional yang program atau kurikulumnya
termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi

2
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif
Dan Efektif (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 28

6
keperluan masa mendatang (just-in-case). Kecepatan untuk memperoleh
informasi yang baru merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam persaingan bebas.
4. Prinsip Kesesuaian
Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang terkait
langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau
kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara
dengan kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang
sederhana yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang
lain. Prinsip ini disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang
pebelajar.
5. Prinsip Mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pebelajar
untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara
setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.3

D. Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


1. Siaran Radio
Hampir semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat yang
mampu menyampaikan berbagai informasi , melantunkan musik dan lagu
bahkan berita, tetapi tidak semua orang mengetahui bahwa program radio
disiarkan melalui gelombang elektromagnetik. Ketika kita mendengarkan
radio, kita mendengar sinyal elektronik yang menyiarkan, atau dikirim
melalui udara, terdapat frekuensi AM dan FM.
 Keunggulan
a. Biaya. Dibandingkan dengan media komunikasi massa lain
misalnya televisi, biaya penyelenggaraan media radio jauh lebih
murah dengan kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya.
Hal ini masih digunakan di negara-negara berkembang dan di
3
Iqbal Arraniri, Tantangan Pendidikan Indonesia Dimasa Depan (Cirebon: Insania, 2021), hlm.
109- 110

7
daerah lain dimana ada kendala geografis atau ekonomi pada
teknologi yang bisa diterapkan.
b. Fleksibel. Media audio sangat fleksibel dan dapat memiliki efek
yang kuat, dramatis, terutama untuk menyampaikan musik, diskusi,
dan bercerita.
c. Imajinasi stimulator. Kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi
pendengar karena radio adalah media audio saja, pendengar bebas
menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan gambar.
 Keterbatasan
a. Karakteristik. Keterbatasan utama media radio terletak pada
karakteristik media ini yang dikenal sebagai media sekali dengar,
artinya bila pendengar tidak mendengar atau tidak mengerti
informasi yang disajikan, maka informasi tersebut tidak dapat
didengar lagi kecuali melalui siaran ulangan.
b. Jadwal siaran. Masalah jadwal siaran atau rekaman program bagi
para pengajar. Umumnya para pengajar sulit mengikuti jadwal
ketat yang diberikan oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
c. Tingkat interaksi. Interaktivitas yang sangat dibutuhkan dalam
kegiatan pembelajaran jarak jauh juga merupakan keterbatasan dari
media radio. Tingkat interaktivitas media radio sangat rendah
karena pada dasarnya media radio merupakan media komunikasi
satu arah.
2. Telekonfrensi Audio
Telekonferensi audio (audio teleconference) pada dasarnya
merupakan perluasan atau perpanjangan dari pemanfaatan telepon biasa.
Kemajuan komunikasi dua arah yang terjadi dalam sebuah telekonferensi
audio umumnya dilakukan secara langsung dengan menggunakan saluran
telepon maupun satelit.
 Keunggulan
a. Biaya efektif. Sekolah dapat mengundang guru ke dalam kelas
untuk terlibat dalam dialog dengan siswa. Telekonferensi audio

8
sering dilihat sebagai cara yang efektif untuk mengadakan
pertemuan atau sesi pelatihan tanpa mengorbankan waktu dan
uang.
b. Mudah digunakan. Bentuk yang paling mudah diakses
telekomunikasi karena menggunakan layanan telepon. Perusahaan
telepon telah memudahkan untuk mengatur telekonferensi audio
dari telepon manapun
c. Interaktif. Tingkat interaktivitas dalam pemanfaatan telekonferensi
audio ini tinggi, sehingga memungkinkan peserta dan narasumber
atau instruktur dapat saling berbicara satu dengan yang lain
 Keterbatasan
a. Kurangnya informasi visual. Tidak mampu menyajikan materi
yang bersifat visual. Kendala ini dapat diatasi dengan
mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi konferensi
sebelum kegiatan dimulai
b. Miskin audio. Penerimaan suara kurang baik. Pada komunikasi
audio jarak jauh kendala kurang baiknya kualitas radio sering
ditemukan. Untuk mengatasi kendala ini, penyelenggara perlu
memperhatikan peralatan microphone-amplifier khusus disetiap
lokasi.
3. Siaran Televisi
Televisi dikenal sebagai media yang mampu menyajikan beragam
informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Dengan
perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem pemancaran dan
penerimaan tayangan televisi dapat dilakukan dengan berbagai macam
sistem, antara lain : broadcast transmission, closed-circuit television
(CCTV), Tv-Cable, satellite transmission. Walaupun sistem pemancaran
dan penerimaan siaran televisi tidak berpengaruh kepada informasi atau
program yang disiarkan, masing-masing sistem memiliki cara kerja yang
berlainan.
 Keunggulan

9
a. Menjangkau sasaran didik dalam jumlah yang besar sekaligus
secara bersamaan.
b. Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan
gerak sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui
media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan program
yang menarik dan imajinatif, yang tentunya akan menstimulasikan
dan memotivasi peserta didik dalam segala usia dan tingkat
pendidikan.
c. Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan kejadian
nyata.
d. Menjembatani peserta didik dengan institusi pembelajaran jarak
jauh. Kehadiran program televisi yang menampilkan pengajar-
pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa kesendirian
yang umumnya dirasakan oleh peserta didik.
 Keterbatasan
a. Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif
mahal.
b. Pembuatan program relatif tidak mudah dan lama.
c. Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau
diputar ulang apabila peserta didik tidak memahami materi yang
ditayangkan.
d. Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta didik tidak
mengikuti siaran pada saat ditayangkan, maka mereka kehilangan
kesempatan untuk mengikuti program. Untuk itu, diperlukan
informasi jadwal jauh sebelum waktu penayangan sehingga peserta
didik siap mengikuti siaran.
4. Komputer dan Internet
Komputer hingga saat ini merupakan satu-satunya media yang
memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif. Kebutuhan akan
kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini sangat terasa.
 Keunggulan

10
a. Konferensi melalui internet memiliki keunggulan antara lain
sebagai berikut:
b. Dapat menjangkau peserta yang tidak terbatas jumlahnya pada saat
bersamaan.
c. Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan bahkan teritorial negara.
d. Mampu menyajikan teks, gambar, animasi, suara dan video dengan
kecepatan yang relatif tinggi.
 Keterbatasan
a. Konferensi melalui internet memiliki keterbatasan antara lain
sebagai berikut:
b. Membutuhkan keterampilan menggunakan komputer (computer
literacy)
c. Pulsa internet relatif masih mahal

E. Peranan Pendidikan dalam Pembelajaran Jarak Jauh


Interaksi antara pengajar dan pebelajar memegang peranan yang sangat
penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam proses pembelajaran interaktif,
komunikasi dua arah (two ways communication) berlangsung antara pengajar
dan pebelajar. Interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang
aktivitas pembelajaran. Dibawah ini adalah deskripsi singkat mengenai peran-
peran kunci utama dalam pembelajaran jarak jauh :

1. Siswa (student), peran utama dari siswa disini adalah belajar. Dalam proses
pembelajaran jarak jauh ini tetap diperlukan keadaan yang baik, motivasi,
perencanaan, dan kemampuan untuk menganalisa materi perkuliahan,
tugas, dan tes yang diberikan seorang pengajar kepada siswa. Kemampuan
berinteraksi antara dosen dengan siswa sangat bergantung pada hubungan
teknis (technical linkage) yang menjembatani batasan antara kelas yang
terpisah dengan partisipasi siswa. Siswa perlu mengetahui bagaimana
menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan guru dan satu sama
lain. Ketika siswa ingin mengajukan pertanyaan, atau ingin menambah
diskusi, mereka harus mampu menggunakan teknologi untuk berinteraksi.

11
2. Kampus (faculty), kesuksesan dari sistem pembelajarasn jarak jauh ini
sangat ditentukan oleh kampus. Pada sistem kelas tradisional, tanggung
jawab seorang pengajar adalah memberikan materi dan memberikan
keperluan yang dibutuhkan siswa. Hal yang menarik adalah penyesuaian
kemampuan mengajar secara jarak jauh. Seorang pengajar harus mampu
membuat sistem pemahaman yang mudah, mengadaptasikan cara mengajar
antara sistem kelas tradisional dengan teknologi dari sistem pembelajaran
jarak jauh.
3. Fasilitator, sebagai jembatan antara siswa dengan pengajar. Agar efektif
maka fasilitator harus mampu menganalisa kebutuhan-kebutuhan antara
siswa dengan pengajar.
4. Staff pendukung (support staff), secara individual bagian ini tidak begitu
menonjol, tetapi pada sistem pembelajaran jarak jauh secara luas, fungsi
dari layanan pendukung sangat menentukan dari kesuksesan pembelajaran
jarak jauh, yang antara lain adalah dalam sistem pendaftaran mahasiswa
(registration), penggandaan dan penyebaran materi, pengaturan jadwal
(schedulling), pemrosesan laporan penilaian (grades),pengaturan hal
teknis, dan lain sebagainya.
5. Administrator, meskipun fungsi administrator sangat berpengaruh pada
perencanaan awal sistem pembelajaran jarak jauh, administrator juga
berperan sebagai pengambil keputusan (decision maker). Administrator
bekerja secara personal dan memastikan sumber dan teknologi yang ada
dapat bekerja secara baik dan efektif, dan selalu bertanggung jawab dalam
memaintenance sistem.

F. Teknologi Pendukung Belajar Jarak Jauh


Dalam belajar jarak jauh, teknologi pendukung dikelompokkan ke dalam 2
kategori (Duffy dkk, 2003), yaitu:

1. Pendidikan Jarak Jauh/PJJ Yang Sinkron (Synchronous Distance


Education)

12
Belajar jarak jauh yang synchronous, merupakan pembelajaran yang
terjadi pada waktu yang sama, meskipun tidak dalam tempat yang sama.
Contoh suatu kelas bahasa Inggris jarak jauh, pada hari senin ada Jadwal
Jam 8.00-12.00. Pembelajar berpartisipasi dalam pertemuan kelas pada
jam yang sama tetapi di lokasi atau mungkin di kota yang berbeda Jadi
pengertian sinkron ini dalam hal waktu, bahwa waktu untuk mengakses
pembelajaran harus sinkron antara penyelenggara dengan pebelajar.

PJJ synchronous yang dapat digunakan untuk mendukung


pembelajaran synchronous, seperti: telepon, yang merupakan teknologi
yang relatif rendah, sedangkan videocon ferencing berbasis internet
dipakai sebagai pilihan untuk teknologi tinggi. Berbagai jenis teknologi
dapat diadopsi oleh guru yang kreatif dalam rangka membantu pebelajar
berkomunikasi secara sinkron. Beberapa teknologi pendukung PJJ yang
sinkron Teknologi Telepon.

Telepon dan hasil sampingannya (by product), telephone


conferencing adalah teknologi pokok untuk penyajian yang sinkron baik
sebagai media komunikasi maupun teknologi pendukung. Telepon
menawarkan suatu penggunaan yang mudah, tidak mahal, dan merupakan
teknologi komunikasi yang siap dipakai. Sama halnya dengan semua
teknologi dengan telepon semua partisipan mengikuti pertemuan pada
waktu yang sama. Melalui telepon, baik pembelajaran langsung maupun
tanya jawab, dapat dilakukan orang per orang atau melalui komunikasi
kelompok.

a. Speakerphone
Jenis sistem koferensi yang paling umum adalah penggunaan
speakerphone yang partisipan berkomunikasi dengan menggunakan
peralatan telepon secara perorangan. Speakerphone sederhana,
meskipun kurang potensial dalam sistem konferensi. Speakerphone
merupakan suatu peralatan dengan mikrofon beberapa arah, yang
didesain untuk menangkap suara dari suatu tempat dalam ruangan.

13
Alat ini juga memiliki kontrol volume untuk menyesuaikan tingkat
suara. Meskipun alat ini sangat mudah digunakan dan ekonomis,
mikro for dan spreaker yang tersimpan dalam telepon mungkin kurang
merefleksikan suara pada ruangan yang luas.
b. Conference call
Pilihan audio lain adalah conference call. Panggilan pertemuan dapat
dilakukan melalui layanan telepon pribadi atau sistem telepon sekolah.
Ada sistem yang secara khusus menyediakan pembelajaran/diskusi
untuk kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Karena semua pebelajar
berbicara melalui telepon masing-masing, kejelasannya lebih terjamin
daripada speakerphone.
Video conferencing Teknologi ini ideal untuk bij synchronous.
Gambaran video dan audio disampaikan dengan cara yang berbeda.
Metode yang paling umum yaitu sistem teleconference berbasis
komputer yang terhubung dengan internet.
c. Internet chat
Teknologi lain yang digunakan dalam PJJ synchronous adalah
percakapan melalui internet. Program percakapan melalui teknologi
ini memungkinkan guru mengantarkan sesi interaktif ril atau
kelompok pebelajar yang berkomunikasi satu sama lain dalam waktu
yang riil.
2. PJJ Yang Tidak Sinkron (Asynchronous Distence Education)

Berlawanan dengan uraian di atas, PJJ asynchronous berbeda dalam


hal waktu. Guru dan pebelajar dapat berpartisipasi pada waktu yang
berbeda dari lokasi yang sama atau lokasi yang berbeda. Contoh: Suatu
kelas akan diajar melalui internet. Dalam hal ini, materi pelajaran
mungkin tersedia di web site, sedangkan guru dan pebelajar ber- interaksi
melalui e-mail atau pertemuan kelas. Guru dan pebelajar mungkin berada
di lokasi yang sama, atau di sekolah yang berbeda, atau bahkan di rumah,
tetapi semua nya memiliki pilihan untuk berinteraksi pada waktu yang
berbeda tempat atau sekolah.

14
Pembelajaran asymchronous juga didukung oleh teknologi dan
digital yang bervariasi. Karena pembelajaran asymchronous menyarankan
guru dan pebelajar tidak berinteraksi pada waktu yang sama, bahkan
banyak teknologi kelas yang dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari
pembelajaran ini. Misalnya, bahan-bahan cetak, televisi siaran dengan
saluran pendidian, pembelajaran dengan videotape, audiotape, semuanya
potensial untuk teknologi penyampaian yang tidak sinkron. Guru dan
pebelajar tidak memerlukan kontak pada waktu yang sama atau pada yang
sama untuk suatu peristiwa pembelajaran.4

G. Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Jarak Jauh


1. Keunggulan pembelajaran jarak jauh
a. Mata kuliah atau pelajaran jadwal terbuka memungkinkan lebih
banyak fleksibilitas, tidak hanya dari segi lokasi belajar, namun juga
waktu belajar, sehingga bagi mereka yang bekerja purna waktu saat
belajar bisa memperoleh manfaat dari pembelajaran jarak jauh dengan
kata lain pembelajaran jarak jauh dapat lebih dimungkinkan karena
peserta didik dapat menyesuaikan mata kuliahnya sambil bekerja.
b. Dari segi biaya; mata pelajaran atau kuliah pembelajaran jarak jauh
cenderung lebih murah daripada kuliah yang bertempat kampus
karena memerlukan sumber daya dan prasarana yang lebih sedikit.
Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sebagai media
pembelajaran menimbulkan biaya yang lebih rendah baik bagi
penyelenggara pendidikan jarak jauh maupun peserta didik.
c. Mata pelajaran atau kuliah pembelajaran jarak jauh terkadang
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengejar mata pelajaran
atau kualifikasi yang mungkin tidak tersedia di daerah setempat
karena kita bisa belajar dari mana saja di seluruh dunia tanpa perlu
meninggalkan rumah.
d. Mengurangi pengeluaran tambahan, seperti untuk ruang kelas dan staf
pengajar.
4
Ibid, hlm. 109-120

15
e. Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka belajar dan pada
tahapan apa.
f. Materi bahan ajar dan berbagai interaksi dalam bentuk tulisan yang
dikemas secara digital memungkinkan peserta didik untuk dapat
membaca kembali berulang-ulang informasi yang tercatat di
dalamnya.
2. Kelemahan pembelajaran jarak jauh
a. Disiplin dapat menjadi masalah bagi pendidik saat melakukan
pembelajaran jarak jauh. Jenis kenakalan-kenakalan yang biasanya
terjadi di ruang kelas juga akan dialami saat melakukan panggilan
konferensi, bedanya lebih sulit untuk mengendalikannya dari jauh.
b. Saat siswa belajar di rumah, mereka mungkin dikelilingi oleh lebih
banyak gangguan daripada saat belajar di sekolah. Siswa yang
mengobrol selama pelajaran juga mungkin lebih sulit diawasi dan
dicegah.
c. Minimnya kontak langsung antara pengajar dan peserta didik
memperlambat proses terbangunnya relasi sosial dan nilai-nilai yang
menjadi tujuan dasar dari pendidikan.
d. Keterbatasan teknologi komunikasi dan informasi yang tidak dapat
menggantikan sepenuhnya proses komunikasi dan interaksi secara
langsung yang terjadi dalam pendidikan konvensional.5

5
Dwi Ekasari Harmadji, dkk. Pembelajaran Jarak Jauh Kondisi Khusus (Malang: Tahta Media
Grup, 2021), hlm. 7-8

16
BAB III

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh
Dari beragam definisi sistem pendidikan jarak jauh terlihat adanya
persamaan maupun perbedaan. Masing-masing definisi mencerminkant hal-hal
atau konsep-konsep yang menjadi landasan pemikiran masing-masing ahli.
Definisi yang diberikan Peters memiliki konsep utama proses industrialisasi
pendidikan, sedangkan definisi dari Moore, (1973) mengemukakan transaction
distance dan otonomi siswa sebagai konsep utama. Sementara itu definisi dari
Holmberg, (1977) memeliki konsep utama otonomi siswa, komunikasi yang
tidak terus-menerus (non contigous) dan guided didactic conversation,
sedangkan Keegan, (1980), Welbur Schramm, (1981) dan MacKenzie, Postage
dan Schupham, (1975) lebih menekankan adanya integrasi kegiatan belajar dan
mengajar sebagai konsep utama dalam batasan yang diberikan.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan


metode pengajaran dimana aktifitas pengajaran dilaksankan secara terpisah dari
aktifitas belajar. Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif
pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat mengatasi
beberapa masalah yang di timbulkan akibat pengajar dan peserta didik berbeda
lingkungan geografis.

B. Ciri- Ciri Pembelajaran Jarak Jauh


Ciri utama PJJ yaitu yang pertama adanya keterpisahan antara pengajar
dengan peserta didik, baik ditinjau dari sisi jarak, ruang maupun waktu. Yang
kedua adalah adanya penggunaan media. Materi pembelajaran disampaikan
melalui media, dan tidak ada kontak langsung antara pengajar dengan
pembelajar. Keterpisahan antara pengajar dan peserta didik terlihat sebagai
elemen utama yang menjadi karakteristik dasar pendidikan jarak jauh.

17
Sementara elemen kedua, penggunaan media, merupakan dampak dari adanya
keterpisahan ini. Untuk menjembatani keterpisahan ini dibutuhkan kehadiran
media komunikasi.

C. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh


Pembelajaran jarak jauh mencakup upaya yang ditempuh pembelajar
untuk mewujudkan sistem pendidikan sepanjang hayat, dengan memperhatikan
prinsip-prinsip kebebasan, kemandirian, keluwesan, keterkinian, kesesuaian,
mobilitas, dan efisiensi.

D. Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


Komponen terpenting untuk melakukan pembelajaran jarak jauh
yaitu dengan penggunaan media. Penggunanan media dalam PJJ merupakan
suatu tuntutan yang harus diperhatikan agar materi pelajaran yang disampaikan
kepada peserta didik dapat diterima dan dipahami. Media yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh yaitu:

1. Siaran radio

2. Telekonfersi audio

3. Siaran televisi

4. Komputer dan internet

Dari keempat media yang dapat digunakan tersebut selain


mempunyai kelebihan juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, sangat
penting bagi para pendidik untuk mengidentifikasi media mana yang akan
digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan diberikan kepada
pembelajar.

E. Peranan Pendidikan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


Kunci utama peran pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh yaitu:

18
1. Siswa, dengan peran utama untuk belajar. Mampu menganalisa, berinteraksi
dengan baik dengan pengajar (guru/dosen) dan dapat menggunakan teknologi
untuk berkomunikasi.
2. Kampus (faculty), kesuksesan dari sistem pembelajaraan jarak jauh ini
sangat ditentukan oleh kampus dengan menggunakan sistem kelas tradisional.
Seorang pengajar harus mampu membuat sistem pemahaman yang mudah,
mengadaptasikan cara mengajar antara sistem kelas tradisional dengan
teknologi dari sistem pembelajaran jarak jauh.

3. Fasilitor, dengan menganalisa kebutuhan antara siswa dengan pengajar.

4. Sttaf pendukung,

5. Admisnistrator, dengan memastikan sumber dan teknologi yang ada, dan


bertanggung jawab dalam memaintenance sistem

F. Teknologi Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh


Teknologi pendukung dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu:

1. Synchronous Distance Education (Pendidikan Jarak Jauh/PJJ yang


Sinkron)
Pembelajaran sinkron (synchronous) adalah pembelajaran yang
dilakukan secara real time yaitu dimana pemebelajaran yang dilakukan
antara guru dengan siswa/mahasiswa sama-sama online dan dapat
melakukan kominikasi dua arah secara langsung memberikan feedback.
2. Asyncluromous Distance Education (Pendidikan Jarak Jauh/PJJ yang
Tidak Sinkron)
Pembelajaran asinkron (asynchronous) adalah pembelajaran yang
dilakukan secara tunda, maksudnya pembelajaran yang tidak harus sama-
sama online akan tetapi dilakukan dengan LMS (Learning Management
sistem), dimana materi sudah dipersiapkan guru/dosen supaya dapat
diakses oleh siswa/mahasiswa secara fleksibel yang dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja.

19
G. Keunggulan Dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh
 Keunggulan
1. Fleksibelitas, dapat menyesuaikan belajar dari segi lokasi belajar dan
waktu.
2. Lebih murah
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengejar mata pelajaran
yang tidak tersedia didaerahnya.
4. Mengurangi pengeluaran tambahan.
5. Dapat mengontrol tahapan belajar.
6. Bahan ajar digital, dapat dibaca dan dipelajari berulang-ulang.
 Kekurangan
1. Sulit mengendalikan sikap disiplin bagi pendidik
2. Banyak gangguan, seperti mengobrol saat pembelajaran jarak jauh
berlangsung, sehingga lebih sulit diawasi dan dikontrol.
3. Memperlambat relasi sosial dan nilai tujuan pendidikan.
4. Keterbatasan komonikasi dan interaksi.

20
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran jarak jauh adalah proses transfer pengetahuan untuk
pelajar (siswa) yang dipisahkan dari instruktur (guru) dengan waktu dan / atau
jarak fisik dan membuat penggunaan komponen teknologi, seperti video,
internet, CD, kaset, dan bentuk teknologi lainnya untuk mencapai
pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh ada beberapa faktor


yang harus diperhatikan, misalnya interaksi, pengalaman,dll. Selain itu juga
dalam pembelajaran jarak jauh terdapat prinsip - prinsip dan unsur-unsur yang
perlu diperhatikan.

Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu alternatif untuk memperoleh


kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai
alasan tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan formal atau
konvensional. Pendidikan jarak jauh ini merupakan sistem pendidikan yang
bebas untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak,
waktu, usia, jender dan batasan non akademik lainnya. Sistem ini memberikan
kebebasan kepada pebelajar atau warga belajar untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran secara bebas dan mandiri.

Keberhasilan dari program pendidikan jarak jauh ini sangat tergantung


pada pihak-pihak yang saling membantu, baik itu dari pebelajar sendiri,

21
lembaga pendidikan yang menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu kita
juga harus lebih perduli terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini
meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak lama sudah dilakukan oleh
dinas pendidikan.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam
pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun
contoh dari setiap materi yang dibahas. Penulis menyarankan kepada guru
maupun calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan, dan sesuai dengan kadaan siswa

Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan lain, oleh
karena itu saran dan kritik sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki
makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis
dan umumnya untuk pembaca.

22
DAFTAR PUSTAKA
Arraniri Iqbal. 2021. Tantangan Pendidikan Indonesia Dimasa Depan. Cirebon:
Insania.

Harmadji Dwi Ekasari, dkk. 2021. Pembelajaran Jarak Jauh Kondisi Khusus.
Malang: Tahta Media Grup.

Tubagus Munir. 2021. MODEL PEMBELAJARAN TERBUKA JARAK JAUH:


Kajian Teoritis dan Inovasi . Yogyakarta: PT. Nas Media Pustaka.

Uno Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan proses belajar


mengajar yang kreatif dan efektif . Jakarta: PT. Bumi Aksara.

23

Anda mungkin juga menyukai