Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan”

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. Aprialiani Wulandari (2011240150)


2. Dede Hendra Aswari (2011240146)
3. Elisa Antasari (2011240149)
4. Lorensio Doneta Pastio Alibi (2011240161)

Dosen Pengampu:
Sri Kenengsi, M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan” tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Kewirausahaan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Kenengsi, M.pd selaku
dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Olehkarena itu, kritik dan saran yang membangun kan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Karakteristik Kewirausahaan.........................................................................3
B. Karakteristik Umum Wirausaha Yang Berhasil.............................................4
C. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan.................................................................6
D. Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan.........................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh


Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di
Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa Negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.

Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat


memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.


Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah
ini kami akan mejelaskan tentang krakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah
yaitu adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?


2. Bagaimana karakteristik wirausaha yang berhasil?
3. Apa saja yang menjadi nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
4. Bagaimana sikap dan kepribadian kewirausahaan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk mengetahui sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik kewirausahaan.


2. Mengetahui karakteristik wirausaha yang berhasil.
3. Mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan.
4. Mengetahui sikap dan kepribadian kewirausahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Karakteristik Kewirausahaan

Menurut Scarborough (M. Scarborough) dan Thomas W. Zimmerer


(Thomas W. Zimmerer) mengusulkan karakteristik kewirausahaan sebagai
berikut:
1. Keinginan untuk tanggung jawab, yang bertanggung jawab atas upaya
mereka.

2. Preferensi untuk risiko sedang, yaitu risiko sedang, artinya selalu


menghindari risiko terlalu rendah atau terlalu tinggi.
3. Keyakinan dalam kesuksesan mereka, inilah keyakinan untuk sukses.

4. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang cepat, yaitu memiliki


semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya untuk masa depan
yang lebih baik.
5. Energik, penuh semangat, dan berusaha mewujudkan keinginannya dan
menciptakan masa depan yang lebih baik.
6. Orientasi masa depan, yaitu menghadapi masa depan, memiliki visi dan visi
jangka panjang.
7. Keterampilan organisasi, yaitu kemampuan mengorganisasi sumber daya
untuk menciptakan nilai tambah.

Pejabat propaganda Small Business Administration percaya bahwa


wirausahawan sukses biasanya memiliki ciri-ciri kepribadian berikut: 1)
Memiliki kepercayaan diri untuk bekerja keras secara mandiri dan berani
menghadapi risiko untuk mencapai hasil, 2) Memiliki keterampilan organisasi,

3
dapat menetapkan tujuan, berorientasi pada hasil, dan bertanggung jawab atas
kerja keras, 3)Menjadi kreatif dan mampu melihat peluang dalam
berwirausaha, 4) Bersikaplah menantang dan cari kepuasan pribadi saat
mengajukan ide.

Agar sukses, pengusaha memiliki karakteristik tertentu. Dalam


"Entrepreneurship and Small Business Development Report" (1986), yang
dikutip dalam Scarborough dan Thomas sebagai berikut:
1. Bersikaplah proaktif, ambil inisiatif, dan tegas.

2. Berorientasi pada prestasi yang tercermin dari pandangan dan tindakan


terhadap peluang, penekanan pada efisiensi penekanan pada kualitas kerja,
perumusan rencana dan penekanan pada pengawasan.

3. Memiliki komitmen yang kuat terhadap orang lain.1

B. Karakteristik Umum Wirausaha Yang Berhasil


Seorang wirausahawan berhasil karena memiliki karakter tertentu, secara
umum karakteristik wirausahawan yang berhasil memiliki beberapa ciri
sebagai berikut:

1. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi


Seorang wirausahawan yang berhasil dalam mengerjakan usahanya
tidak asal asalan, dia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik
sehingga menghasilkan nilai maksimal. Dorongan untuk selalu berprestasi
tinggi harus ada dalam diri seorang wirausahawan karena dapat
membentuk mental yang selalu lebih unggul dan mengerjakan segala
sesuatu melebihi standar yang ada.
2. Perspektif Ke Depan
Kesuksesan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. Setiap saat
mencapai target. sasaran, atau impian, maka dari itu segeralah membuat
impian-impian baru yang dapat memacu serta memberi semangat dan
antusiasme untuk mencapainya. Biasakan memiliki target, baik harian,

1
Mardia dkk, Kewirausahaan (Medan: Yayasan Kita menulis, 2021), hlm 9-10.

4
bulanan maupun tahunan, entah peningkatan taraf hidup. tingkat
keuntungan, mobil idaman, rumah baru, dan kantor baru.
3. Kreativitas Tinggi
Wirausahawan pada umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi
yang lebih tinggidaripada orang yang tidak berwirausaha. Hal-hal yang
belum terpikirkan oleh oranglain sudah terpikirikan olehnya dan
wirausahawan mampu membuat hasil inovasinya menjadi permintaan.
4. Perilaku Inovasi Tinggi
Seorang wirausahawan harus segera menerjemahkan mimpi-
mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnis. Jika impian dan
tujuan hidup merupakan fondasi bangunan hidup dan bisnis, inovasi dapat
diibaratkan sebagai pilar-pilar yang menunjang kukuhnya hidup dan
bisnis. Impian harus selalu ditunjang oleh inovasi yang tiada henti
sehingga bangunan hidup dan bisnis menjadi kokoh dalam situasi apapun,
baik ketika menghadapi kesulitan dan tantatangan.
5. Berkomitmen Terhadap Pekerjaan
Sering kali orang berhenti karena di antara sukses dan kegagalan.
Namun, seseorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang kuat
dalam pekerjaannya karena jika tidak akan berakibat tidak berhasil
terhadap segala sesuatu yang telah dirintisnya.
6. Tanggung Jawab
Komitmen sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu
melahirkan tanggung jawab. Seorang wirausahawan selalu mengerjakan
sesuatu dengan tepat waktu dan terukur, selalu jujur dan mengerjakan
tugas sesuai dengan ketentuan, tidak suka meniru (mencontek) dan
mandiri untuk mencapai keberhasilan.
7. Kemandirian
Usahawan mengoptimalkan segala daya upaya yang dimilikinya
sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa
harus diatur oleh orang lain.
8. Berani Menghadapi Resiko

5
Semakin besar risiko yang dihadapinya, makin semakin besar pula
kemungkinan dan kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
Sebaliknya, semakin kurang berani menghadapi resiko, maka
kemungkinan keberhasilan juga semakin sedikit. Tentu saja, risiko-risiko
ini sudah harus diperhutungkan terlebih dahulu.
9. Selalu Mencari Peluang
Wirausahawan harus harus menciptakan sendiri peluang, yaitu
dengan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, dan sesuatu yang
lebih bermanfaat serta mudah digunakan. Dia harus mampu melakukan
beberapa hal sekaligus dalam sekali waktu. Kemampuan inilah yang
membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi
oleh perusahaan.2

C. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan


Authur Kurilof dan John M. Mempil (1993:20), mengemukakan
karakteristik kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku
kewirausahaan seperti:

NILAI-NILAI PERILAKU
Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
Resiko moderat Tidak melakukan spekulasi,
melainkan berdasarkan perhitungan
yang matang
Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada
sebaik mungkin
Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata
untuk memperoleh kejelasan
Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu
untuk memandu kegiatan
Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang
besar walaupun berada dalam situasi
2
Suryana, Kewirausahaan: Kiat Dan Poses Menuju Sukses (Jakarta: Salemba Empat, 2013),
hlm.26-35.

6
berat
Uang Melihat uang sebagai suatu sumber
daya, bukan tujuan akhir
Manajemen proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan
masa depan

Adapun kepribadian wirausaha terletak pada Kepercayaan diri


Kemampuan mengorganisasi.kreativitas, serta menyukai tantangan.

Secara umum nilai-nilai hakiki kewirausahaan, meliputi:

1. Percaya diri.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil.
3. Keberanian mengambil resiko.
4. Kepemimpinan.
5. Berorientasi ke masa depan.
6. Keorsinalan: kreativitas dan inovasi. 3

D. Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan


Terdapat beberapa definisi tentang kepribadian, salah satunya adalah
definisi dari para teoritikus bahwa kepribadian merupakan bagian dari
individu yang paling mencerminkan atau mewakili si-pribadi, bukan hanya
membedakan ia dengan yang lain, tapi yang lebih penting itulah irinya yang
sebenarnya (Hall & Lindzey, 1996). Seorang wirausahawan haruslah
memiliki watak yang mampu melihat ke depan, yaitu melihat, berpikir,
dengan penuh perhitungan, mencari alternatif masalah dan pemecahannya.
Secara umum dapat digambarkan kepribadian yang perlu dimiliki
wirausahawan, sebagai berikut:

1. Percaya diri

3
Visca Dwi Febrianti, Nilai Nilai Kewirausahaan, diakses dari
https://id.scribd.com/document/444962557/nilai-nilai-kewirausahaan, pada tanggal 4 April 2022
pukul 10.56.

7
Kepercayaan diri adalah keyakinan yang tumbuh dalam diri
seseorang setelah melakukan penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki
(Safriyani, 2000). Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang
jiwanya sudah matang. Kematangan seseorang ditunjukkan dari sikap
yang:
 Tidak tergantung pada orang lain.
 Bertanggungjawab
 Obyektif
 Kritis tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain,
tetapi mempertimbangkannya secara kritis
 Emosional stabil
 Berjiwa sosial
 Memiliki kedekatan dengan sang khalik (Alloh SWT)

Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan.


Saat seseorang menawarkan produknya, dibutuhkan kepercayaan diri
untuk bisa berinteraksi dengan baik dan meyakinkan. Saat seseorang akan
memulai untuk berwirausaha, jika ia percaya diri maka ia akan berusaha
agar usahanya bisa dibuka dan berjalan. Sebaliknya, orang yang tidak
percaya diri akan kerap patah sebelum melangkah. Salah satu hal yang
bisa membantu agar seseorang bisa memiliki kepercayaan diri yang baik,
adalah dengan mensyukuri semua yang telah diberikan Tuhan kepadanya.
Selanjutnya orang tersebut harus yakin bahwa dia bisa melakukan segala
sesuatu dengan baik jika dia mempersiapkannya dengan matang.

2. Merujuk pada tujuan akhir


Setiap orang pasti memiliki tujuan. Dalam dunia wirausaha, orientasi
terhadap tujuan ke depan sangat penting artinya. Seorang wirausahawan
bisa berhasil biasanya karena ia memiliki visi ke depan yang berusaha ia
capai dengan bersungguh-sungguh.
Jalan menuju sukses tidak selalu mudah. Seseorang kadang harus
menempuh atau melakukan pekerjaan yang tampaknya remeh,

8
membutuhkan banyak energi dan tidak bergengsi. Orang yang berorientasi
pada hasil atau merujuk pada tujuan akhir, akan bersedia menjalani proses
yang tidak mengenakkan ataupun melakukan hal yang tidak disukai,
karena dirinya fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Misalnya seseorang
yang akan memulai usaha membuka warung burger, maka ia harus
bersedia bekerja keras, mulai dari membuat menu burger sampai melayani
pembeli. Awalnya ia harus mengalami pasang surut, dagangannya tidak
laku atau ada complain dari pembeli, belum lagi harus berani malu" karena
harus agresif menawarkan dagangannya ke siapa saja, serta harus masuk
menjadi anggota corps kaki lima. Semua itu dilakukannya karena merujuk
pada tujuan akhir: menjadi pemilik resotran burger. Jika ia tidak bersedia
melewati proses ini, maka cita-citanya membuat restoran akan semakin
jauh dari jangkauan.
3. Gigih
Seorang yang berjiwa wirausaha, perlu memiliki sifat pantang
menyerah. Ibarat seorang pendaki, semakin sulit tantangannya semakin
keras usahanya untuk bisa mencapai puncak. Sama halnya dengan seorang
wirausahawan, ia membutuhkan semangat pantang menyerah saat
berusaha mewujudkan inovasi maupun ide barunya. Apabila
wirausahawan tidak gigih, maka nasibnya akan sama dengan pendaki yang
tidak pernah sampai puncak gunung karena selalu kembali ke bawah
sebelum bisa mencapai setengah perjalanan.
Tingkat kegigihan seseorang bisa dilihat dari kemampuannya untuk
bertahan dalam situasi sulit. Kemampuan ini dikenal dengan Adversity
Intelligence dan tingkat penguasaannya dikenal dengan adversity quotient
(AQ). Adversity Quotient memiliki empat dimensi yaitu:
 Control: seberapa besar individu mampu memberi pengaruh secara
positif terhadap situasi
 Ownership: sejauh mana individu mangendalikan diri sendiri untuk
memperbaiki situasi yang dihadapi tanpa mempedulikanpenyebabnya

9
 Reach/jangkauan: penilaian seseorang mengenai seberapa
jauhkesulitan akan menjangkau atau menyebar ke bagian-bagaian lain
dari kehidupannya.
 Endurance: seberapa lama individu menganggap kesulitan akan
berlangsung atau bertahan. (Helmi, 2004).
4. Berani mengambil resiko
Dunia wirausaha penuh dengan tantangan, dan terkadang spekulatif.
Keberanian seseorang dalam mengambil resiko memiliki arti penting
dalam hal ini. Persaingan, perubahan selera maupun kebutuhan pasar,
harga bahan baku yang turun naik, kerugian dan masih banyak lagi
tantangan lain yang mesti dihadapi jika memang berniat memasuki dunia
wirausaha. Seseorang yang tidak memiliki keberanian mengambil resiko
akan cenderung selalu memilih untuk berada di zona aman, Zona aman
adalah wilayah dimana seseorang merasa nyaman, aman, terhindar dari
resiko konflik atau situasi yang tidak menyenangkan. Orang yang memilih
selalu berada di zona aman akan mencari hal-hal yang menghindarkannya
dari resiko, sehingga cenderung mandeg atau bertahan dalam situasi atau
posisi tertentu. Sikap bertahan di zona aman tersebut jelas tidak
mendukung dalam dunia wirausaha yang menuntut inovasi, keberanian
mencoba, bahkan spekulasi.
Seorang wirausahawan sejati akan memilih untuk keluar dari zona
aman, melakukan hal yang mungkin tidak dilakukan oleh orang lain,
menelurkan ide-ide baru dan melaksanakannya, serta berani menghadapi
resiko. Manajemen resiko menjadi faktor penting yang mendukung
keberanian pengambilan resiko ini.
Keberanian mengambil resiko juga perlu didukung oleh perhitungan
yang matang, sehingga tidak sekedar modal nekat. Semakin baik seseorang
membuat pertimbangan, maka resiko akan semakin bisa terantisipasi.
Pepatah mengatakan: "jika seseorang berani mencoba, maka 50% ia akan
gagal. Tapi jika seseorang tidak berani mencoba, maka 100% ia akan
gagal".

10
Seseorang yang berani mengambil resiko akan mengambil peluang
keberhasilan yang hanya 50% itu, lalu kecermatan dan persiapan yang
matang akan membantunya meningkatkan probabilitas keberhasilan itu
menjadi 70% atau 90%.
5. Kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan atau leadership dapat dilihat dari bagaimana
seseorang mampu mempengaruhi, mengkoordinir, memimpin dan
mengambil keputusan dalam sebuah tim. Salah satu gaya kepemimpinan
bagi seorang wirausaha adalah prophetic leadership (kepemimpinan
kenabian). Kepemimpinan prophetic adalah pemimpin yang memiliki
kemampuan mengendalikan diri dan mempengaruhi orang lain dengan
tulus, dilakukan dengan kesadaran, tidak dipaksa atau memaksa.
Karakteristik kepemimpinan prophetic adalah shiddiq (jujur), berpedoman
pada nurani dalam berpikir, bersikap dan bertindak), amanah
(bertanggungjawab, berkomitmen tinggi, dapat dipercaya), tabligh
(komunikatif, mengamalkan. memberi contoh), fathanah (kompeten dalam
menyelesaikan masalah) (Tim Trainer OCB, 2007)
6. Keorisinilan
Orisinil dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru atau belum ada
sesuatu yang sama sebelumnya. Baru disini disini tidak selalu berarti
belum pernah ada sama sekali, tapi bisa juga merupakan modifikasi,
kombinasi atau reintegrasi dari komponen yang sudah ada, sehingga
memunculkan fungsi, cita rasa maupun variasi baru. Bobot orisinalitas
suatu ide maupun produk akan tampak dari sejauh manakah ia berbeda
dari apa yang sudah ada sebelumnya.
7. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan


sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Supriadi dalam Alma,
2005). Seorang wirausaha kreatif memiliki peluang lebih besar untuk
menciptakan produk yang unik dan berbeda, serta dapat merespon

11
kesempatan dengan lebih baik. Kemampuan berpikir kreatif menuntut
beberapa hal, antara lain:

 Sikap terbuka
 Keberanian untuk berbeda dengan biasanya
 Menguasai satu bidang dengan sangat baik.
 Buying low, selling high: melihat sesuatu dari yang tidak disukai
banyak orang, kemudian mengolahnya dan memunculkan kembali
menjadi sesuatu yang berbeda di saat yang tepat sehingga bernilai
tinggi.
8. Selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Seorang wirausaha akan berusaha memberikan yang terbaik kepada


pelanggan. Memberikan yang terbaik tidak hanya berupa produk, tapi juga
layanan dan sikap. Dengan memberikan sikap terbaik maka orang tersebut
telah membuka peluang bagi dirinya untuk dipercaya, dan pada saatnya,
memperoleh keuntungan dari kepercayaan tersebut.4

4
Aris Slamet Widodo, Buku Ajar Kewirausahaan: Entrepreneur Agribusiness Start Your Own
Business (Yogyakarta: Jaring Inspiratif, 2012), hlm. 3-7.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang wirausahawan haruslah mempunyai karakter dan mental yang
kuat dan gigih dalam menghadapi segala macam kendala sehubungan dengan
upaya untuk meraih sukses kedepannya. Kesuksesan tidak datang begitu saja
melainkan harus dengan usaha yang keras dan kegigihan dalam menghadapi
segala kemungkinan kegagalan. Semakin mendekati kesuksesan semakin
besar pula rintangan yang akan dihadapi seorang wirausahawan. Keberanian
dalam mengambil tindakan, pintar dalam membaca peluang, tekun serta
mempunyai sikap yang baik (jujur) merupakan modal untuk meraih
kesuksesan dalam berwirausaha.

B. Saran
Tidak ada satupun seorang wirausahawan di muka bumi ini yang
langsung merasakan indahnya kesuksesan sebelum merasakan kegagalan dan
rintangan yang berat yang bertubi-tubi menghadang. Dalam sebuah
kesuksesan seseorang pasti ada proses dalam mencapainya. Tidak ada
kesuksesan yang instan. Maka dari itu jangan mengharapkan kesuksesan jika
takut dalam menghadapi sebuah rintangan dan kegagalan. Anggaplah
rintangan dan kegagalan sebagai penuntun dalam meraih kesuksesan bukan
malah menganggapnya sebagai kutukan. Kuncinya adalah kegigihan dalam
menjalani semua kemungkian-kemungkinan terburuk yang akan dihadapi
nantinya dalam berwirausaha.

13
DAFTAR PUSTAKA

Febrianti, Visca Dwi. Nilai Nilai Kewirausahaan.


https://id.scribd.com/document/444962557/nilai-nilai-kewirausahaan,
diakses pada 4 April 2022 pukul 10.56.
Mardia, dkk. 2021. Kewirausahaan. Medan: Yayasan Kita menulis.

Suryana. 2013. Kewirausahaan: Kiat Dan Poses Menuju Sukses . Jakarta:


Salemba Empat.

Widodo, Aris Slamet. 2012. Buku Ajar Kewirausahaan: Entrepreneur


Agribusiness Start Your Own Business. Yogyakarta: Jaring Inspiratif.

14

Anda mungkin juga menyukai