Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas berkat


dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ pembelajaran jarak
jauh”. Makalah ini disusun sebagai tugas dari Guru Bahasa Indonesia Semester 1. Makalah ini
berisi materi tentang semua yang berhubungan dengan Pembelajaran jarak
jauh. Namun, kami menyadari betul bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini mengingat kami masih dalam proses pembelajaran. Untuk itu, kritik dan saran
sangat kami harapkan dari semua pihak yang bersifat membangun bagi kesempurnaan makalah
ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih bagi semua pihak yang telah berperan dalam
pembuatan makalah ini.

Gajah, 03 Oktober 2020

                                                                                                                                    Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh.....................................................................2
B. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh.........................................................2
C. Media Yang Digunakan DalamPembelajaran Jarak Jauh.......................................3
D. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)........................4
E. Masalah dan Kendala Pembelajaran Jarak Jauh......................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................6
A. Kesimpulan...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
      Diera informasi globalisasi informasi seperti saat ini terdapat beberapa trend dibidang
tellekomunikasi yaitu sudah saatnya diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam sistem pembeelajaran khususnya pada pembelajaran jarak jauh
dimaksudkan agar meningkatkan kemandiria, individualisasi dan otonomi peserta belajar
didalam proses pembelajarannya sesuai dengan karakteristik dari pembelajaran jarak jauh itu
sendiri. Kondisi yang ada selama ini bahwa sisem pembelajaran yang ada dalam pendidikan
jarak jauh belum fleksibel dan masih berupa refleksi dari pembelajaran yang centralized. seiring
dengan pesatnya teknologi informasi, sistem pembelajaran jarak jauh sebenarnya dapat berupa
menjadi sebuah sistemm yang interaktif, dapat melibatkan kelompok-kelompok tanpa
mengurangi keindividuan masing-masing peserta didik, dilain pihak dapat pula bersifat sangat
private dimana peserta didik dapat dikonttrol disegala situasi tanpa dibatasi oleh waktu dan
ruang.[1]
      Persoalan pendidikan bukanlah lagi masalah yang harus diselesaikan oleh satu pihak saja
namun harus menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti semua pihak juga ikut
memutuskan masalah pendidikan ini. Karena jika semua ikut memutuskan maka “centang
prenanglah” dunia pendidikan Indonesia. Banyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh
pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan atas peran strategis pendidikan sebagai suatu pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk mewujudkan pencerdasan kehidupan bangsa, telah
mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan.
B.   Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem belajar jarak jauh?


2. Bagaimana Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh?
3. Apa Media Yang Digunakan DalamPembelajaran Jarak Jauh?
4.  Apa Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)?
5.  Apa Masalah dan Kendala Pembelajaran Jarak Jauh?

C.  Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem belajar jarak jauh.


2. Untuk mengetahui Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh
3. Untuk mengetahui Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
4. Untuk mengetahui Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)
5. Untuk mengetahui Masalah dan Kendala Pembelajaran Jarak Jauh

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh


       Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran
dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa
jarak fisik maupun nonfisik.1 Jarak fisik dalam artian lokasi, dan jarak nonfisik yakni kondisi.
[2] Melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) pula dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar
berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, Selain itu pula, dalam
pembelajaran jarak jauh dikenal pula istilah E-Learning. E-learning merupakan metode
penyampaian yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. E-learning dapat dipahami sebagai
metode penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta pemrograman
yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan bahanbahan pelajaran melalui
chat room (ruang komunikasi).   
       Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pendidikan jarak jauh antara lain:
1.      Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasaran kerja.
2.      Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.
3.      Tidak tergangggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola jadwal pembelajaran yang
luwes.
4.      Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna lulusan atau keluaran.[3]

B. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh


       Untuk pembuatan program ini dititik beratkan pada prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Prinsip Kemandirian.
      Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari
secara independent learning, pebelajar dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri,
dari mulai pembentukan kelompok belajar, program pendidikan yang digunakan, pola belajar
yang disukai, mengunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
2.      Prinsip Keluwesan.
      Prinsip indiwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik untuk memulai, mencari
sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar, mengikuti ujian dan mengakhiri
pendidikannya di luar ketentuan waktu dan tahun ajaran.
3.      Prinsip Keterkinian.
       Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini
diperlukan (just-in-time). Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan dan pelatihan konvensional
yang program atau kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk
mengantisipasi keperluan masa mendatang (just-incase).

v
4.      Prinsip Kesesuaian.
       Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang terkait langsung dengan
kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat.
5.      Prinsip Mobilitas.
       Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pebelajar untuk berpindah lokasi,
jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.
6.      Prinsip Efisiensi.
       Prinsip ini diwujudkan dengan pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi
yang tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan segala sumber disekeliling pebelajarakan
membantu pebelajar untuk dapat menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga
pebelajar tidak merasa kerepotan mengenai sumber belajarnya.
C.       Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
1.    Siaran Radio.
      Hampir semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat yang mampu menyampaikan
berbagai informasi, melantunkan musik dan lagu bahkan berita, tetapi tidak semua orang
mengetahui bahwa program radio disiarkan melalui gelombang elektromagnetik. Ketika kita
mendengarkan radio, kita mendengar sinyal elektronik yang menyiarkan, atau dikirim melalui
udara, terdapat frekuensi AM dan FM.
2.      Telekonfrensi Audio.
       Telekonferensi audio (audio teleconference) pada dasarnya merupakan perluasan atau
perpanjangan dari pemanfaatan telepon biasa. Kemajuan komunikasi dua arah yang terjadi dalam
sebuah telekonferensi audio umumnya dilakukan secara langsung dengan menggunakan saluran
telepon maupun satelit.
3.      Siaran Televisi.
       Televisi dikenal sebagai media yang mampu menyajikan beragam informasi dalam bentuk
suara dan gambar secara bersamaan. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem
pemancaran dan penerimaan tayangan televisi dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem,
antara lain: broadcast transmission, closed-circuit television (CCTV), Tv-Cable, satellite
transmission
4.      Komputer dan Internet
       Komputer hingga saat ini merupakan satusatunya media yang memiliki teknologi yang
berkemampuan interaktif. Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan
ini sangat terasa. Hal ini disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain:
a)      Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran,
b)      Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan kemampuan belajar peserta
didik.
c)      Mampu menampilkan unsur audio visual,
d)     Dapat memberikan umpan balik.

vi
D.          Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)
       Kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada
proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi
instruktur maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan sekaligus kelebihan.
1.      Kelebihan pembelajaran jarak jauh
a)      Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi
secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
b)      Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja
kalau diperlukan.
c)      Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
d)     Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat
diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas.
e)      Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-mengajar karena ia
senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk pengembangan diri pribadi (Oemar
Hamalik, 1994:52)
2.      Faktor-faktor keberhasilan pembelajaran jarak jauh:
a)      Instruktur harus semangat dan konsisten (committed).
b)      Tim harus melibatkan dukungan
c)      administratif yang baik, tergantung pada jenis bahan dan metode-metode penyampaian
yang dipergunakan, serta staf perancangan dan pembuatan yang baik
d)     Bahan-bahan pengajaran harus direncanakan dengan baik sehingga mereka dapat diuji dan
selalu tersedia. Sebagian besar pekerjaan dilakukan sebelum bahanbahan tersebut diterima oleh
para peserta.
3.      Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan,
antara lain:
a)      Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta
didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
pembelajaran.
b)      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong
tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c)      Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan pembelajaran
jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat Dukungan administratif untuk proses
pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat
banyak.
d)     waktu, dan karenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar Hamalik,
1994:53.)

vii
E.    Masalah dan Kendala Pembelajaran Jarak Jauh
       Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh,
antara lain:
1.      Kurang tersedianya infrastruktur dan sumber daya pendukungnya, seperti kurang siapnya
sumber daya manusia yang terlibat (pengajar, pembelajar, atau teknisi).
2.      Adanya kekhawatiran, pendapat, atau persepsi keliru yang berkembang di masyarakat
tentang pembelajaran jarak jauh, seperti tentang rendah atau kurangnya mutu lulusan dari
pembelajaran jarak jauh dibandingkan pembelajaran konvensional secara tatap muka. Padahal
pembelajaran jarak jauh sudah diakui oleh pemerintah dan hasil yang sudah dicapainya tidak
kalah dengan pendidikan formal. Masalah lainnya adalah anggapan biayanya mahal, atau tidak
diakreditasi oleh pemerintah.
3.      Kurang atau tidak adanya dukungan dari masyarakat, kebijakan dari pemerintah atau pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholders).
4.      Pembelajarannya dianggap tidak menarik karena tidak ada atau kurangnya interaksi antara
pengajar dengan pembelajar atau
5.      pembelajar dengan pembelajar lainnya.
6.      Cara penyampaiannya yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah pembelajaran jarak jauh.
7.      Sulitnya memilih media pembelajaran yang efektif dan interaktif sesuai dengan keinginan
dan minat pembelajar.
8.      Pendidikan jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada pembelajar untuk belajar secara terpisah dari kegiatan mengajarnya, sehingga
komunikasi antara pembelajar dan pengajar harus dilakukan dengan bantuan media, seperti
media elektronik atau media cetak. Akibat terpisahnya ini, muncul masalah, yaitu pembelajar
dalam melakukan kegiatan belajarnya tidak mendapatkan pengawasan  langsung secara terus
menerus dari pengajar atau tutor yang hadir di ruang belajar atau di lingkungan sekolah. Namun
demikian, pembelajar mendapatkan perencanaan, bimbingan, dan pengawasan dalam proses
pembelajarannya dari lembaga pendidikan yang mengelola atau mengatur pendidikan jarak jauh
itu.
9.      Dalam beberapa kenyataan di lapangan pendidikan, jarang sekali ditemui pembelajaran
jarak jauh yang seluruh proses pembelajarannya dilaksanakan dengan e-learning atau online
learning.

viii
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
       Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:

1. Sistem Belajar Jarak Jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas
pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar
2. Ciri-ciri pembelajaran Jarak Jauh yaitu Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan
pembelajaran, Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara
keduanya dibantu dengan media pembelajaran, Jasa pelayanan disediakan baik untuk
siswa maupun untuk guru, Komunikasi antara siswa dan guru bisa dilakukan baik melalui
satu arah maupun dua arah (two ways communication), Proses pembelajaran di PJJ masih
dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap muka (tutorial) dan ini bukan
merupakan suatu keharusan, Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk
kelompok belajar, Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak
sebagai participant.
3. Tingkatan Pendidikan Tinggi, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah. Pendidikan
Informal.
4. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh yaitu Prinsip Kemandirian.  Prinsip
Keluwesan, Prinsip Keterkinian, Prinsip Kesesuaian, Prinsip Mobilitas, dan Prinsip
Efisiensi.
5. Pengelolaan pembelajaran jarak jauh terdiri dari Program, Kurikulum, Bahan
Ajar, Layanan Bantuan Belajar.
6. Lingkup PJJ yaitu Penyelenggaraan, Sasaran, Bentuk/model,  komponen
7. Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh yaitu radio, telekonfrensi audio,
siaran televisi, komputer dn internet
8. Kunci Utama Dan Peranannya Dalam Pembelajaran Jarak Jauh yaitu siswa, kampus, staf
pendukung, administrator.
9. Kelemahan PJJ yaitu sulit digunakan jika tak tersedia fasilitasnya terlebih jaringan
internet dan kelebihan PJJ secara umum yaitu membantu dalam komunikasi dan
pembelajaran secara mudah.
10. Masalah dan kendalah dalam PJJ yaitu Kurang tersedianya infrastruktur dan sumber daya
pendukungnya, Adanya kekhawatiran, pendapat, atau persepsi keliru yang berkembang di
masyarakat, Kurang atau tidak adanya dukungan dari masyarakat

ix
DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan pembinaan Ketenagaan. Bandung:
Trigenda Karya.
Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Harina Yuhetty dan Hardjito. 2004. Edukasi Net Pembelajaran Berbasis Internet: Tantangan
Dan Peluangnya dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana media Grup.
Sadiman, Arief S. 1999. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia, Pusat
Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirea.
Soekartawi. 2003. E-Learning Di Indonesia Dan Prosppknya Dimasa Mendatang. Surabaya:
Universitas Kristen Petra.
Sungkono. 2005. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi. Majalah Ilmiah
Pembelajaran Nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai