DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
LINDAYANTI 18156078
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah fenomena yang tidak bisa dipungkiri semua orang dan semua
kalangan pasti akan merasakannya dampak darinya. Namun, jika hal ini tidak dibarengi
dengan filter yang kuat globalisasi dapat berakibat pada krisis akhlak yang terjadi
disemua lapisan masyarakat mulai dari pelajar hingga pejabat negara. Dikalangan pelajar
misalnya bisa dilihat dari meningkatnya angka kriminalitas mulai dari kasus narkoba,
pembunuhan, pelecehan seksual dan sebagainya. Demikian halnya dikalangan masyarakat
dan pejabat negara. Yang paling menonjol adalah semakin membudayakannya tingkat
pidana korupsi dinegeri ini.
Melihat potret buram tersebut sejumlah masyarakat menilai bahwa hal ini disebabkan
diataranya oleh gagalnya dunia pendidikan, alasannya pendidikan merupakan wadah
untuk melahirkan manusia-manusia yang mampu menyelamatkan masa depan bangsa dari
jurang keterpurukan, baik dibidang ekonomi, sosial, politil, dan lebih-lebih dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Maka dari itu perlu kiranya meninjau lebih dalam tentang fenomena globalisasi yang
sedang merebak ini dan melakukan langkah-langakah untuk menyelamatkan generasi
muda dari kehancuran akhlak dan moral.
C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter di era globalisasi ?
2. Apa dampak globalisasi pada karakter peserta didik ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Karakter menurut pusat bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian,
budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempratemen, watak.
Globalisasi berakar kata dari “globe” yang berarti bola : globe : bola bumi : bola
dunia : bola bumi buatan. Semakna dengan kata ini yang sudah diserap kedalam bahasa
Indonesia adalah “Global” yang berarti secara umum dan keseluruhan : secara bulat :
secara garis besar, bersangkut paut mengenai, meliputi seluruh dunia. Sedangkan
globalisasi adalah proses masuknya ke raung lingkup dunia. Sedangkan Abudin Nata
mendefinisikan globalisasi merujuk kepada suatu keadaan dimana antara satu negara
dengan negara lainnya sudah menyatu. Batas-batas teritorial, kultural, dan sebagainya
sudah bukan merupakan hambatan lagi untuk melakukan penyatuan tersebut.
Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kewajiban yaitu
kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif bukan hanya baik untuk individu
perseorangan tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan.
Jadi yang dimaksud dengan pendidikan karakter diera globalisasi adalah usaha
sengaja dan sadar untuk mewujutkan nilai-nilai karakter inti pada peserta didik di tengah
tantangan dan kondisi arus globalisasi yang terus berkembang.
2. Dampak Negatif
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalahmakhluk sosial.
Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapka di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat
kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberpa individu yantg
dapat mengikuti arus.
PENUTUP
KESIMPILAN
Dari uraian pembahasan diatas setidakya dapat kita tarik beberapa kesimpulan sebagai
penutup dari makalah ini sebagai berikut :
1. Yang dimaksud pendidikan karakter di era globalisasi adalah usaha sengaja dan sadar
untuk mewujudkan nilai-nilai karakter inti pada peserta didik ditengah tantangan dan
kondisi arus globalisasi yang terus berkembang.
2. Dampak globalisasi pendidikan karakter
a. Dampak poitif
Perubahan tata nilai dan sikap
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Tingkat kehidupan yang lebih baik
b. Dampak negatif
Pola hidup konsumtif
Sikap individualistik
Gaya hidup kebarat-baratan
Kesenjangan sosial