D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Kelompok 3 :
1. SURURIN MAUDHUNAH 160204013
6. ANDRIANSYAH 160204087
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang maha esa telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Tuhan
yang maha esa mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan
dan pengayakan yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang SIMULASI MOODLE E-LEARNING
dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia Kesehatan
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
banyak membantu penyusun agar dapat menyelesai kan Makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
( Kelompok 6 )
DAFTAR ISI
2
COVER .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 2
2.1 Pengertian e-Learning .............................................................................. 2
2.2 Fungsi e-Learning .................................................................................... 3
2.3 Tujuan e-Learning .................................................................................... 3
2.4 Model Pengembangan ............................................................................ 4
2.5 Prosedur Pengembangan ......................................................................... 4
2.6 Kelebihan & Kekurangan e-Learning ...................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 9
BARBUT ............................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pembelajaran memiliki beragam metode dan media yang dapat
digunakan. Setiap pergantian kurikulum pasti akan muncul berbagai macam
metode pembelajaran yang dianggap lebih mendorong dalam meningkatkan
kompetensi. Media juga akan mengalami perkembangan dari yang konvensional
menjadi berteknologi yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam proses
pembelajaran. Selain itu, pada kurikulum 2013 peserta didik lebih dituntut untuk
belajar mandiri. Secara tidak langsung guru dituntut untuk menyiapkan metode
dan media yang dapat mengarahkan peserta didik untuk dapat belajar secara
mandiri (Maturidi, 2014)
Manusia mulai bergantung pada teknologi informasi baik dalam
berkomunikasi, bisnis dan menambah ilmu pengetahuan sehingga mulai munculah
konsep e-goverment, e-commercy, e-learning dan lain sebagainya. Media yang
mudah dijangkau dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat memang sangat
dibutuhkan. Bahkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menerapkan
buku elektronik yang menggunakan 3 teknologi informasi yang dapat diakses di
www. http://kemdikbud.go.id untuk mempermudah pelajar dalam mencari
informasi materi belajar.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui Simulasi e-Learning
1.2.2 Mengetahui tingkat kelayakan e-learning yang dikembangkan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Fungsi e-Learning
e-Learning sebagai suatu model pembelajaran yang baru memiliki
beberapa fungsi terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom
instruction), memaparkan fungsi e-Learning tersebut sebagai berikut (Kamil
2010):
2.2.1 Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen atau tambahan apabila peserta
didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan
bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran.
2.2.2 Komplemen
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran
yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis: 2002). Sebagai komplemen berarti
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement
atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional.
2.2.3 Substitusi
Beberapa perguruan tinggi di negara maju memberikan beberapa alternatif
model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya
agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya
sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.
6
e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk
menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai
fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun
software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan
teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari
kegiatan e-Learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning,
merupakan suatu proses pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada
dalam satu ruangan kelas secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan
proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan
kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran yang berkesinambungan,
artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun malam hari, tanpa
dibatasi waktu perternuan.
Berbagai peluang tersebut diatas rnasih menghadapi berbagi tantangan
baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan
yang mendukung terhadap kelangsungan e-Learning. Dikemukakan juga sepintas
mengenai peluang dan tangangan media e-Learning, seperti pada media voice
mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education,
videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau
broadcast television.
7
Berdasarkan konsep pengembangan ADDIE yang dikemukakan oleh Branch
dapat disusun sebuah rancangan pengembangan dalam penelitian. Rancangan ini
lebih menerangkan terhadap konsep dan prosedur dalam penelitian. Berikut
penjelasan konsep penelitian dan pengembangan yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan konsep pengembangan ADDIE yang dikemukakan oleh Branch
dapat disusun sebuah rancangan pengembangan dalam penelitian. Rancangan ini
lebih menerangkan terhadap konsep dan prosedur dalam penelitian. Berikut
penjelasan konsep penelitian dan pengembangan yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Konsep Indikator
1. Analisis Menganalisis kebutuhan 1. Menganalisis kegiatan pembelajaran
untuk menentukan masalah dan solusi dengan melakukan observasi.
yang tepat serta 2. Menganalisis kebutuhan media
menentukankompetensi peserta didik untuk pembelajaran Simulasi Digital
merupakan dasar dalam 3. Menganalisis materi ajar pada mata
pengembangan e-learning pelajaran Simulasi Digital.
2. Evaluasi I Memilih sebuah solusi 4. Menentukan penggunaan media
dari analisis kebutuhan sesuai dengan kebutuhan.
3. Desain Menentukan desain 5. Menyusun karakteristik dan
pengembangan, penilaian, dan spesifikasi media.
pengimplementasian media 6. Menyusun garis besar isi materi
pada media.
7. Mendesain media.
8. Membuat instrumen penilaian
media.
9. Menyusun kegiatan pembelajaran.
8
5. Pengembangan Menghasilkan e- 11. Membuat e-learning. 12. Menyusun
learning. materi ajar. 13. Melakukan validasi
media dan materi
9
Fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan
ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa
(student-centered learning).
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto dan Asep, 2008, Menjadi Guru Professional, Yogyakarta: C.V. Andi
Offset
Suyanto, 2005, Teknologi Informasi untuk bisnis, Yogyakarta: C.V Andi Offset
Maturidi Ade Djohar, 2014, Metode penelitian teknik informatika, Yogyakarta:
CV. Budi Utama
Kamil, M. 2010, e-Learning Sebuah Prospek Pembelajaran.
12
BARBUT
13
14
15
16
17
18
19
20
21