A. Latar Belakang
Pelaksanaan perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu
1- 2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari. Masalah
payudara yang sering terjadi pada masa nifas salah satunya adalah mastitis.
Mastitis adalah peradangan payudara yang disebabkan oleh kuman, terutama
staphylococos aureus melalui luka pada puting susu dan peradangan darah
Cholifah dan Dwi, 2015).
Data masalah menyusui pada bulan april hingga juni 2012 di Indonesia
menunjukkan 22,5% mengalami putting susu lecet, 42% ibu mengalami
bendungan ASI, 18% ibu mengalami air susu tersumbat, 11% mengalami
mastitis dan 6,5% ibu mengalami abses payudara yang disebabkan oleh
kesalahan ibu dalam menyusui bayinya. (Hasana, 2017)
Berdasarkan data dari Klinik LMT Siregar Medan November tahun 2020
Ada sebanyak 15 orang ibu hamil yang berkunjung ke klinik dan dilakukan
pengkajian mengenai pengetahuan perawatan payudara hampir rata rata ibu
hamil tidak mengetahui cara melakukan perawatan payudara sehingga berisiko
terjadinya kasus mastitis dikalangan ibu hamil di Klinik LMT Siregar. Untuk
itu pwrlu dilakukan penyuluhan perawatan payudara.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan ibu hamil dapat mengetahui dan
memahami tentang perawatan payudara pada ibu hamil pada masa nifas
secara mandiri
2. Tujuan khusus
Setelah dilakkukan penyuluhan ini diharapkan ibu hamil dapat:
a. Mengetahui pengertian dari perawatan payudara.
b. Mengetahui manfaat perawatan payudara.
c. Mengetahui beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam perawatan
payudara.
d. Mengetahui akibat dari tidak dilakukannya perawatan payudara.
e. Mengetahui waktu pelaksanaan perawatan payudara
f. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
perawatan payudara
g. Mengetahui perawatan payudara dengan masalah
C. Pelaksanaan
1. Topik kegiatan
Perawatan payudara pada ibu hamil
2. Sasaran kegiatan
Ibu hamil
3. Strategi
a. Penyaji memberi informasi tentang pengertian dari perawatan payudara
pada ibu hamil
b. Penyaji memberi informasi tentang manfaat perawatan payudara pada
ibu hamil
c. Penyaji memberi informasi tentang beberapa alat dan bahan yang
digunakan dalam perawatan payudara pada ibu hamil
d. Penyaji memberi informasi tentang akibat dari tidak dilakukannya
perawatan payudara pada ibu hamil
e. Penyaji memberi informasi tentang waktu pelaksanaan perawatan
payudara pada ibu hamil
f. Penyaji memberi informasi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan perawatan payudara pada ibu hamil
g. Penyaji memberi informasi tentang perawatan payudara dengan
masalah.
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
5. Media/Alata
1) Media
a. Leaflet
b. LCD
2) Alat
a. Laptop
b. LCD
c. Latar proyector
6. Waktu dan tanggal
a. Hari : Rabu, 02 Desember 2020
b. Waktu : 16:00 wib
c. Tanggal : 02 November 2020
7. Perorganisasian waktu
1. Acara diawali dengan pembukaan oleh ketua :
Arjun Prajun Siagian
2. Penyuluhan tentang perawatan payudara pada ibu hamil yang
disampaikan selama 30 menit
a. Sururin Maudhunah
b. Hikmah Sikutiro
3. Penutup oleh Pembawa Acara : May Thent Gustaviany Daeli
8. Organisasi Kepanitiaan
Ketua Panitia : Arjun Prajun Siagian
Sekretaris : Bika Utami
Bendahara : Yola Hermanisa
Pembawa Acara : May Thent Gustaviany Daeli
Penyaji/Leader : Sururin Maudhunah
: Hikmah Sikutiro
Sie. Perlengkapan : Teuku Hamdi
: Dirman Laia
: Sry Novita
: Hilyati Husnah
: Mega Oktafia Sianturi
: Emma Pratiwi
Sie. Konsumsi : Yuliana Romayanti
: Ridho Marwara
: Rutina Pasaribu
Sie. Dokumentasi : Ridho Marwara
: Arjun Prajun Siagian
Sie Acara : Erma Fitri Samosir
: Elis Melina br. Manullang
: Icca Cerahwati
: Lena Selviani
Sie Peneri Tamu : Elis Melina Br Manullang
: Erma Fitri Samosir
Peserta : Ibu Hamil di wilayah kerja Klinik LMT
Siregar Jl. Binjai 10,8 KM
9. Uraian Tugas
a. Ketua panitia
Bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara sejak perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, hingga berakhirnya kegiatan serta
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
b. Sekretaris
Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan
(perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi).
c. Bendahara
Bertanggung jawab mempersiapkan dana untuk kegiatan
d. Penyaji
Bertanggung jawab memimpin dan mengarahkan proses acara,
merencanakan pertemuan berikutnya dan menutup acara.
e. Pembawa Acara
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi siswa dan siswi untuk
menggali informasi yang berhubungan dengan kesehatan, membuka
dan menutup acara selesai.
f. Dokumentasi
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi dokumentasi ( Photo/Video)
dari setiap kegiatan yang dilakukan selama penyuluhan berlangsung.
g. Fasilitator
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi setiap kebutuhan dan keluhan
peserta serta mendampingi perserta saat kegiatan berlangsung.
h. Peralatan
Bertangguang jawab dalam penyediaan fasilitas media non media yang
diperlukan selama berlangsungnya kegiatan hingga selesai nya
kegiatan.
10. Susunan Acara
a. Kata Sambutan
Ketua Panitian: Arjun Prajun Siagian
b. Peyampaian Materi
1. Sururin Maudhunah
2. Hikmah Sikutiro
Keterangan :
= Perawat
= Ibu Hamil
A. Analisis Situasi
Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
Perawatan Payudara Pada Masa Nifas. Dari hasil data klinik LMT Siregar
banyak ibu post partum datang ke klinik dengan keluhan mastitis.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan Perawatan Payudara Pada Masa Nifas selama ±
30 menit, diharapkan para Ibu hamil dapat memahami betapa pentingnya
Perawatan Payudara Pada Masa Nifas secara mandiri. Sehingga akan terjadi
perubahan prilaku kesehatan di masyarakat kearah yang lebih positif.
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. Infokus
4. Video
MATERI
Perawatan Payudara Pada Ibu Ibu Hamil
A. Pengertian
Perawatan payudara pada masa kehamilan adalah salah satu bagian
penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui
nantinya. Payudara perlu dipersiapkan sejak masa kehamilan sehingga bila
bayi lahir dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
Perawatan payudara juga sangat membantu keberhasilan dalam pemberian
ASI dini, yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif (Adam dkk,
2016).
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara
yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai
sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali
sehari. Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan
salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati (Adam
dkk, 2016).
C. Cara Perawatan Payudara
1. Persiapan alat untuk perawatan payudara
a. Handuk/Washlap
b. Kapas
c. Waskom berisi air dingin 1 buah
d. Waskom berisi air hangat 1 buah
e. Minyak kelapa/baby oil
2. Pelaksanaan
a. Lepaskan pakain
b. Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian
tempelkan/kompreskan pada areola mamae selama 5 menit
kemudian bersihkan dengan diputar.
c. Putting di pegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar 5-10 kali
ke dalam dan ke luar
d. Jika putting susu tenggekam, tarik putting susu sebanyak 10x/
merangsang putting dengan ujung waslap
e. Licinkan kedua telapak tangan dengan baby oil/minyak kelapa, lalu
tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara
menghadap ke bawah. Lalu lingkari payudara dari bagian atas
sampai bawah, lakukan sebanyak 20x.
f. Tangan kiri menyokong dan tangan kanan melakukan pengurutan
mulai pangkal payudara ke arah putting secara menyeluruh,
lakukan sebanyak 20x.
g. Tangan kiri menyokong dan tangan kanan menggenggam
melakukan pengurutan mulai pangkal payudara ke arah putting
secara menyeluruh, lakukan sebanyak 20x.
h. Merangsang payudara dengan kompres air hangat lalu air dingin
secara bergantian.
i. Keringkan dan bersihkan payudara
G. Penatalaksanaan
a. Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua
sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan
pada puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan
gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa kali
dan dilakukan secara rutin.
b. Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera
menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini,
Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu
ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin
yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus
menghisap maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni
menunggu ASI keluar baru menyusui.
c. Penanganan puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lece dan memerah ASI
secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di suapkan
menggunakan sendok kecil . Olesi dengan krim untuk payudara yang
lecet. Bila ada madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.
d. Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi
Menetes Pelan Dan Badan Terasa Demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan
keras, juga sedikit nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air
susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti pembesaran kelenjar di
ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas wajar.
Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa
menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh
memerlukan cairan lebih banyak. Inilah pentingnya minum air putih 8
sampai dengan 10 gelas sehari.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, dkk. 2016. Perawatan Payudara Pada Masa Kehamilan Dan Pemberian
Asi Eksklusif. ISSN : 2339-1731. Manado: Jurnal Ilmiah Bidan.
Cholifah, Noor dan Dwi Astuti. 2015. Teraphy Praktik Perawatan Payudara Dengan
Kejadian Mastitis Pada Ibu Nifas Di Wilayah Puskesmas Kaliwungu Kabupaten
Kudus Tahun 2015. ISSN 2407-9189. Kaliwangi: The 2nd University Research
Coloquium 2015
Bobak, dkk. 2014. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC
Saleha, sitti. 2019. AsuhanKebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Saryono, Dyah. 2019. Perawatan payudara. Jogjakarta:Mitra Cendikia.
LAMPIRAN PERTANYAAN