Anda di halaman 1dari 5

KASUS BALITA USIA 2 – 5 TAHUN

Kasus 1 : Ina  TANDA BAHAYA UMUM


Ina, anak perempuan umur 15 bulan. Berat badan 8,5 kg. Panjang badan 67 cm, Suhu
38,5C. Ibu mengatakan ini kunjungan pertama.
Petugas kesehatan bertanya, "Anak ibu sakit apa?" Ibunya menjawab, "Sudah 4 hari ini
Ina batuk, dan ia tidak suka makan."
Petugas kesehatan memeriksa apakah Ina menunjukkan tanda bahaya umum. Ia
bertanya, "Apakah Ina bisa minum atau menyusu?" Ibunya menjawab, "Tidak. Ina tidak
mau menyusu." Petugas kesehatan memberi air kepada Ina. Ia terlalu lemah untuk
mengangkat kepalanya. Ia tidak bisa minum atau menyusu.
Kemudian, petugas bertanya kepada ibu Ina, "Apakah Ina muntah?" Ibunya berkata, "
sering muntah." Lalu ditanyakan apakah Ina kejang. Ibunya berkata, "Tidak."
Petugas kesehatan memeriksa apakah Ina letargis atau tidak sadar. Ketika petugas
berbicara dengan ibu, Ina memperhatikan mereka dan melihat ke sekeliling ruangan. Ia
sadar dan tidak letargis. Petugas memeriksa anak “tidak ada stridor”, “tidak biru”, “akral
dingin”
Sekarang jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
a) Tulis nama Ina, jenis kelamin, umur, berat dan panjang badan serta suhu badannya
pada tempat kosong yang disediakan pada bagian atas formulir di halaman berikut.
b) Tulis masalah Ina pada garis setelah pertanyaan "Anak ibu sakit apa?"
c) Tandai dengan () untuk kunjungan pertama atau kunjungan ulang.
d) Klasifikasikan hasil penilaian anak!
e) Apakah tindakan yang harus dilakukan petugas?

Kasus 2: Audi  TANDA BAHAYA UMUM, BATUK/SUKAR BERNAFAS, DEMAM


Audi anak perempuan, umur 7 bulan, Berat badan 5,8 kg. Panjang badan 59 cm. Suhu
badan 38°C. Ibu berkata anaknya batuk selama 2 hari. Petugas kesehatan memeriksa
tanda-tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa Audi dapat menyusu. Ia tidak muntah
dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Anak terdengar wheezing. Frekuensi
pernapasan Audi : 56 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan
Saturasi Oksigen 91%.
Catat gejala-gejala Audi dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan. Apakah tindakan
petugas?

Kasus 3 : Anindita
Anindita anak perempuan, umur 20 bulan. Berat badan 10 kg, Panjang badan 83 cm
dan suhu badan 37°C. Ibu berkata anak batuk selama 3 hari.
Petugas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa anak bisa
minum, tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis.
Petugas kesehatan menghitung napas : 36 kali per menit, tidak melihat tarikan dinding
dada ke dalam dan tidak mendengar wheezing ketika mendengarkan napas anak itu.
Catat gejala-gejala Anindita pada Formulir Pencatatan berikut ini. Klasifikasikan
penyakit Anindita dan tulis jawaban saudara dalam kolom klasifikasi. Apakah tindakan
petugas kesehatan?

Kasus 4 : Ratri
Ratri anak perempuan, umur 14 bulan. Berat badan 12 kg. Panjang badan 94 cm. Suhu
badan 37.5°C. Ibu berkata bahwa anak menderita diare selama 3 minggu, tidak ada
tanda-tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernapas.
Petugas kesehatan memeriksa diare Ratri. Ibu mengatakan bahwa tidak ada darah
dalam tinja anak. Anak tampak selalu rewel dan gelisah. Matanya tidak cekung. Ia
minum dengan lahap. Cubitan kulit perut kembali segera.
Catat gejala pada Ratri dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan. Apakah tindakan
petugas?
Kasus 5 : Andi
Andi anak laki-laki, umur 3 tahun. Berat badan 10 kg. Tinggi badan 75 cm. Suhu badan
370C. Ibu datang hari ini karena Andi batuk dan diare.
Andi tidak menunjukkan tanda bahaya umum dan batuk selama 3 hari. Ia menghitung
napas: 36 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau stridor.
Ibu mengatakan bahwa Andi diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah dalam tinja,
anak tampak rewel dan gelisah. Mata tidak cekung, ia dapat minum tetapi tidak haus.
Cubitan kulit perut segera kembali.
Catat gejala Andi dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan. Apakah tindakan
petugas?

Kasus 6 : Edo
Edo anak laki-laki, umur 10 bulan. Berat badan 8 kg. Panjang badan 69 cm. Suhu
badan 38.50 C. Ia datang hari ini karena diare selama 3 hari. Ibu melihat ada darah
dalam tinja anak.
Edo sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya umum dan tidak batuk atau
sukar bernapas.
Petugas menilai tanda-tanda dehidrasi. Anak sadar dan tidak letargis, tidak gelisah atau
rewel. Matanya tidak cekung. Ia minum seperti biasa ketika diberi minum dan tidak
kelihatan haus. Cubitan kulit perutnya kembali dengan segera. Catat gejala dan
klasifikasikan pada Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Kasus 7: Rafli

Rafli, anak laki-laki umur 18 bulan, berat 6 kg, panjang badan 68 cm dan suhu 38.5°C. Ibu membawanya
hari ini karena anak demam dan ada ruam.
Petugas kesehatan melihat Rafli kelihatan seperti tulang tertutup kulit, anak bisa minum, tidak muntah,
tidak kejang, sadar dan tidak letargis.
Ia tidak batuk atau sukar bernapas dan tidak diare.

Rafli tinggal di daerah risiko rendah malaria. Ibu membawa anak mengunjungi keluarga yang tinggal di
daerah risiko malaria tinggi sekitar 1 minggu yang lalu.

Anak demam selama 5 hari, mempuyai ruam kemerahan menyeluruh dan matanya merah. Ia menderita
campak. Lehernya tidak kaku dan tidak ada pilek.
Petugas kesehatan memeriksa gejala komplikasi campak. Anak tidak mempunyai luka di mulut. Tidak
ada nanah keluar dari matanya dan tidak ada kekeruhan pada kornea. Tidak ada tanda perdarahan
termasuk bintik perdarahan di kulit, dan tidak ada tanda-tanda syok atau gejala DBD yang lain.

Rafli tidak mempunyai masalah telinga

Selanjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Rafli tampak sangat kurus, tidak pucat, kedua
kakinya tidak bengkak.

Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif falsiparum.

Catat gejala Rafli dan klasifikasinya dalam Formulir Pencatatan, tentukan tindakan.
KASUS BALITA USIA < 2 BULAN

Kasus 1 : Bayi Ny. Ati

Bayi perempuan Ny. Ati umur 5 hari diperiksa petugas kesehatan pada waktu
kunjungan rumah. Berat badan bayi 3100 gram, suhu 35,6 0C. Ibu mengatakan seluruh
tubuh bayi kaku. Petugas tidak melihat tremor, tidak mendengar adanya suara
melengking bayi. Terlihat tangan bayi bergerak-gerak seperti petinju dan tidak berhenti
ketika dielus-elus, mulut bayi tidak mencucu. Seluruh tubuh bayi kaku tanpa
rangsangan. Pada hitungan napas pertama 62 kali/menit, hitungan kedua 65 kali/menit.
Tidak ditemukan suara bayi merintih. Catat gejala dan klasifikasikan pada Formulir
Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Kasus 2 : Bayi ibu Lilis

Pada waktu kunjungan rumah petugas kesehatan mendapati bayi laki-laki Ibu Lilis
umur 4 hari sakit parah. Ketika ditimbang, beratnya 2850 gram. Petugas tidak
menemukan riwayat kejang. Hasil pemeriksaan tidak ada tanda/gejala kejang. Hitungan
napas bayi: 62 kali/menit, hitungan kedua 58 kali/menit. Tidak ada tarikan dinding dada
ke dalam yang sangat kuat, tidak terdengar bayi merintih. Suhu 36,8 ⁰C. Ditemukan
pustul di kulit dan pusar kemerahan. Catat gejala dan klasifikasikan pada Formulir
Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Kasus 3 : Hani

Hani, bayi perempuan umur 3 minggu dibawa ibunya ke puskesmas karena diare
selama 2 hari. Berat badan 3600 gram, suhu 36,30C. Hani sadar dan tidak letargis,
gelisah dan rewel, matanya cekung. Pada pemeriksaan didapat cubitan kulit perut
kembali segera dan terdapat pustul di kulit. Hitung napas 57 kali / menit. Catat gejala
dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?
Kasus 4: Erna
Erna, bayi perempuan umur 1 bulan dibawa ibunya karena diare selama 3 hari. Berat
badan 3700 gram, suhu 35.9⁰C. Hitung napas 58 kali / menit. Erna masih bias minum,
tidak muntah dan tidak ada riwayat kejang. Pada pemeriksaan tidak ditemukan tarikan
dinding dada kedalam yang kuat, tidak merintih, mata tidak bernanah dan pusarnya
normal. Anak tampak letargis, matanya cekung, cubitan kulit perut kembalinya lambat.
Catat gejala dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan
petugas?

Kasus 5 : Kirana

Kirana,bayi perempuan berumur 4 hari, lahir normal dan cukup bulan. Pada waktu
kunjungan rumah, ibu mengatakan tubuh bayinya kuning sejak 2 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan: berat badan 2900 gram, suhu 37,5 ⁰C. Kirana bisa minum ASI,
gerakannya normal dan tidak ada riwayat kejang. Petugas tidak menemukan nanah di
mata, pusarnya normal, ditemukan pustul di leher. Hitung napas 59 kali / menit. Kirana
tidak diare, kulit tampak kuning sampai siku dan lutut. Tinja berwarna pucat. Catat
gejala dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan
petugas?
Kasus 6: Emi

Saat kunjungan rumah, ibu mengatakan bayi perempuannya kuning 1 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan didapatkan: Emi berumur 5 hari, berat badan 2100 gram, suhu
37.2⁰C,frekuensi napas 54 kali/menit. Tidak ditemukan tanda/gejala kemungkinan
Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri. Ibu mengatakan Emi diare sejak kemarin
dan pada pemeriksakan tidak ditemukan gejala/ tanda dehidrasi. Kulit bayi kuning
dibagian kepala dan leher. Tinjanya normal. Catat gejala dan klasifikasikan pada
Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Kasus 7: Ina

Ina, bayi perempuan berumur 3 minggu, berat badan 4100 gram, suhu 36.7 ⁰C dibawa
ibu ke puskesmas karena mata bernanah sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan:
ada sedikit nanah di mata, tidak ditemukan pustul di kulit dan pusarnya normal. Hitung
napas 56 kali / menit. Ina tidak diare dan tidak ikterus. Catat gejala dan klasifikasikan
pada Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Kasus 8: Kirana
Menurut ibu, tidak ada kesulitan dalam menyusui bayinya. Kirana menyusu 8 kali dalam
24 jam dan tidak diberi makanan/minuman lain.Pada pemeriksaan tidak ditemukan luka
atau bercak putih di mulut dan celah bibir/ langit-langit. Petugas menggunakan KMS
untuk menentukan berat badan menurut umur. Catat gejala dan klasifikasikan pada
Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Kasus 9: Emi
Ibu mengatakan tidak ada kesulitan dalam menyusui bayinya. Emi menyusu 6 -7 kali
dalam 24 jam dan tidak mendapat minuman/makanan selain ASI. Tidak ditemukan luka/
bercak putih di mulut ataupun celah bibir / langit-langit. Setelah menentukan berat
badan menurut umur, petugas melakukan penilaian cara menyusui, didapatkan: dagu
bayi menempel payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawahnya membuka
keluar, areola ibu terlihat lebih banyak dibagian atas daripada bagian bawah mulut bayi.
Seluruh badan bayi tampak tersangga dengan baik, kepala dan tubuh lurus, badan bayi
menghadap ke dada dan dekat ke badan ibu. Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi
istirahat dan hanya terdengar suara menelan. Catat gejala dan klasifikasikan pada
Formulir Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Kasus 10: Ina


Ibu mengatakan biasanya bayi menyusu dengan baik. Selama sakit ini ia menyusu 3 kali
sehari. Ibu memberikan susu formula 3 kali sehari memakai dot. Pada pemeriksaan
ditemukan bercak putih di mulut. Ketika ibu menyusui bayinya tampak: dagu bayi
menempel pada payudara ibu, mulut kurang terbuka, bibir bawah membuka keluar, areola
terlihat lebih banyak di bagian bawah. Badan bayi tidak tersangga dengan baik, kepala
dan tubuh lurus, badan bayi tidak menghadap ke dada ibu dan jauh dari badan ibu. Bayi
mengisap dangkal dan cepat. Catat gejala dan klasifikasikan pada Formulir
Pencatatan, tentukan Apakah tindakan petugas?

Anda mungkin juga menyukai