Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DISTANCE LEARNING

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan


Dosen Pembimbing:Ani Fadmawati, S.Kep.,Ners, MKM

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Destafitri Egamalia (P2790522006)

Widya Suci Dharmawati (P2790522046)

Yeni Nurfitriyani (P2790522047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul ini adalah untuk


pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Ibu Ani Fadmawati,
S.Kep.,Ners, MKM yang telah membantu kami dalam proses penyusunan
makalah ini.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih juga kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Tangerang, 06 Juli 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah kepulauan di Indonesia yang terpisah dan terpencar menjadi salah

satu faktor penyebab sulit terjangkaunya pendidikan yang berkualitas dan merata.

Hal ini membuat pakar pendidikan mencari cara untuk  memecahkan masalah

yang dihadapi dengan keterbatasan jarak tersebut sehingga diharapkan muncul

sebuah metode untuk memberikan pendidikan yang seluas-luasnya dan tidak

terhambat oleh faktor waktu maupun tempat. Itulah yang menjadi alasan

terciptanya sebuah metode solutif dengan model Distance Learning.

Dewasa ini, teknologi di segala bidang semakin berkembang. Hal ini

tidak dapat dipungkiri dapat mengakibatkan perubahan yang signifikan,

khususnya dalam bidang teknologi komunikasi, yang juga mempengaruhi

system pendidikan. Pendidikan jarak jauh atau dapat juga disebut sebagai

pembelajaran jarak jauh, mungkin sudah mulai dilirik oleh para pelaku

pendidikan untuk dijadikan salah satu solusi dari sekian banyak problem

pendidikan. Lebih tepatnya lagi mulai menjadi “trend – center,” dalam

dunia pendidikan kita.

Sebenarnya istilah tersebut sudah lama digaungkan bahkan diterapkan

oleh para pendidik maupun peserta didik dalam suatu proses pembelajaran

yang notabene dalam hal ini lebih banyak dilakukan secara terpisah di luar

kelas. Secara terpisah disini berarti antara pendidik dan peserta didik tidak
berada dalam satu ruangan yang sama bahkan waktunyanya pun bisa

berbeda. Interaksi pendidik dan peserta didik dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung, misal dengan melakukan chatting lewat koneksi

internet (langsung) maupun dengan berkirim email untuk sekedar

mengumpulkan tugas (tidak langsung). Tentunya suatu proses

pembelajaran yang seperti ini juga memiliki kekurangan dalam

pengaplikasiannya.

Oleh karena itu diperlukan kecerdikan para pendidik dalam

meminimalisir kekurangan yang ada. Tentunya dengan memperhatikan

kondisi ekonomi, sosial, budaya, serta karakteristik belajar masing-masing

sasaran yang akan dituju (peserta didik). Apakah teori belajar yang sesuai

untuk diterapkan dalam pembelajaran semacam ini? Apakah peserta didik

mudah dalam menangkap materi yang disampaikan?. Maka dari itu, dalam

makalah ini kita akan membahas mengenai distance learning atau

pembelajaran jarak jauh.

B. Rumusan Masalah

a. Apa itu distance learning?

b. Mengapa harus ada distance learning?

c. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari penerapan pembelajaran model distance

learning?

d. Bagaimana implikasi pemanfaatan proses pembelajaran distance learning,

simulation, teleconference dalam pendidikan kesehatan


C. Tujuan

a. Untuk mengetahui apa itu distance learning

b. Untuk mengetahui prinsip distance learning

c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan distance learning

d. Untuk mengetahui implikasi pemanfaatan proses pembelajaran distance

learning, simulation, teleconference dalam pendidikan kesehatan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian distance learning

Distance Learning yang terkenal dengan sebutan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),

merupakan sebuah model pembelajaran solutif dari kegiatan belajar mengajar

yang terkendala waktu, tempat, dan sumber daya manusia. Perlu disepakati

terlebih dahulu bahwa model pembelajaran jarak jauh bisa dibagi dalam

beberapa bagian. Distance Learning atau pembelajaran jarak jauh, adalah bidang

pendidikan yang berfokus pada pedagogi, teknologi, dan desain sistem

instruksional yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada para siswa

yang tidak secara fisik "di situs" di kelas tradisional atau kampus. Ini telah

digambarkan sebagai "suatu proses untuk membuat dan menyediakan akses

untuk belajar ketika sumber informasi dan peserta didik dipisahkan oleh waktu

dan jarak, atau keduanya".

Bagian pertama adalah pembelajaran jarak jauh dalam lingkup e-

learning, yaitu sebuah media on-line yang memiliki sumber untuk menunjang

proses kegiatan belajar mengajar berbasis teknologi informasi melalui internet.

Sistem ini dapat berisi materi buku, modul ajar, soal-soal latihan, dan forum

diskusi.

Bagian kedua adalah pembelajaran dalam bentuk pelatihan jarak jauh.

Selain ada buku atau modul ajar, latihan soal dan test on-line, sistem ini

biasanya tetap menerapkan adanya proses tatap muka dalam proses belajar

mengajarnya, sehingga kompetensi keterampilan dalam pelatihan ini diharapkan

memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal inidilakukan sebagai


bentuk penjagaan kualitas pelatihan karena diakhir pembelajaran model tersebut

akan diberikan sertifikat sebagai tanda kelulusannya.

Model yang ketiga adalah pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk pendidikan

tinggi di perguruan tinggi (PT) dalam konteks pendidikan formal. PJJ model ini

di Indonesia telah diatur dalam KEPMEN107/U/2001. Ada beberapa pasal yang

harus digaris bawahi dalam pelaksanaan model PJJ di PT. Pada pasal 2

disebutkan: “Tujuan penyelenggaraan program pendidikan tinggi jarak jauh

adalah terwujudnya tujuan pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalam

Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi,

serta terciptanya kesempatan mengikuti pendidikan tinggi.

B. Prinsip distance learning

Untuk pembuatan program ini dititikberatkan pada prinsip-prinsip pendidikan

jarak jauh, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Prinsip Kemandirian

Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan

dapat dipelajari secara independent learning, pebelajar dihadapkan pada

pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai pembentukan

kelompok belajar, program


pendidikan yang digunakan, pola belajar yang disukai, mengunakan

sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian

program yang ditentukan sendiri oleh pebelajar. Bahan-bahan pelajaran

yang disediakan berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh pebelajar,

yang didukung oleh pembimbing atau tutorial dan ujian yang dirancang

dengan pendekatan belajar tuntas. Pebelajar belajar dengan mandiri

dengan sesedikit mungkin melakukan pertemuan dengan tutor yang

bersangkutan.

b. Prinsip Keluwesan

Prinsip ini diwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik untuk

memulai, mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar,

mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di luar ketentuan waktu

dan tahun ajaran. Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan untuk

berpindah dari pendidikan formal ke pendidikan non-formal atau

sebaliknya dari pendidikan non-formal ke pendidikan formal.

c. Prinsip Keterkinian

Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran yang

pada saat ini diperlukan (just-in-time). Hal ini berbeda dengan sistem

pendidikan dan pelatihan konvensional yang program atau

kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia,

dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa mendatang (just-in-


case). Kecepatan untuk memperoleh informasi yang baru merupakan

suatu peluang untuk dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan

bebas.

d. Prinsip Kesesuaian

Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang terkait

langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau

kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara

dengan kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang

sederhana yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang

lain. Prinsip ini disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang

pebelajar.

e. Prinsip Mobilitas

Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pebelajar untuk

berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara setelah

memenuhi kompetensi yang diperlukan.

f. Prinsip Efisiensi

Prinsip ini diwujudkan dengan pendayagunaan berbagai macam sumber

daya dan teknologi yang tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan

segala sumber disekeliling pebelajar akan membantu pebelajar untuk dapat

menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga pebelajar

tidak merasa kerepotan mengenai sumber belajarnya.

C. Kelebihan dan kekurangan distance learning



Kelebihan Distance Learning, Simulation, TeleconferenceMenurut Soekartawi

(2005), ada beberapa manfaat dari pembelajaran jarak jauh (distance learning),

diantaranya adalah:

1. Pembelajaran dapat dilakukan dengan sifat terbuka, fleksibel dan tidak terbatas

oleh waktu. Lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan masing-

masing pembelajar. Pembelajar dapat menentukan kapan saja waktu untuk

belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing. Kalau si

pembelajar

telah mencapai tujuan pembelajaran, ia dapat menghentikannya. Sebaliknya,

apabila si pembelajar masih memerlukan waktu untuk mengulangi kembali

subjek

pembelajarananya, dia bisa langsung mengulanginya tanpa tergantung pada

pembelajar lain atau pengajar. Mengingat, materi pembelajaran disimpan dalam

komputer, berarti materi itu mudah diperbarui sesuai dengan perkembangan

iptek. Kaum pembelajar dapat menanyakan hal-hal yang kurang dipahami

secara langsung kepada pengajar, sehingga keakuratan jawaban dapat terjamin.

2. Membantu interaksi antara murid yang berada di daerah terpencil dan pengajar /

instrukturnya dengan diadakannya pertemuan berkala;

3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas untuk meningkatkan

pemerataan pendidikan. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke

semua

penjuru Tanah Air dengan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas, karena

tidak memerlukan ruang kelas. Guru dan murid tidak perlu bertatap muka

secara
langsung dalam ruang kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas komputer

yang dihubungkan dengan internet atau intranet. Sehingga, dengan belajar

seperti ini akan mengurangi biaya operasional pendidikan, seperti biaya

pembangunan dan pemeliharaan gedung, transportasi, pemondokan, kertas, alat

tulis dan sebagainya.

4. Mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah.

5. Meningkatkan prestasi belajar, khususnya bagi murid yang mengalami

hambatan secara geografis karena jauh dari lokasi pembelajaran;

6. Meningkatkan rasa percaya diri bagi peserta didiknya;

7. Meningkatkan wawasan keilmuan yang tidak terbatas lagi oleh jarak, waktu,

maupun usia. Pembelajar dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai

dengan

keinginan dan kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat baik karena dapat

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti diyakini kaum pendidik,

bahwa pembelajar akan sangat efektif manakala sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan peserta didik.

8. Mengatasi kekurangan tenaga pendidikan.


Kelemahan Distance Learning, Simulation, Teleconference

Disamping adanya banyak manfaat yang diberikan oleh model belajar distance

learning, ada juga kelemahan yang dimilikinya seperti berikut ini:

1. Biaya infrastruktur yang mahal menyebabkan imbas pada biaya pendaftaran

calon peserta didik yang juga menjadi mahal.


2. Interaksi antara peserta didik dan pengajar terbatas. Kesulitan mendapat

penjelasan pengajar/ fasilitator yang sesegera mungkin apabila pelajar

mendapatkan kesulitan.Pelajar harus menunggu pengajar untuk membuka

internetnya.

3. Sulitnya menerapkan pembelajaran jarak jauh berbasis TIK bagi daerah yang

masih belum terjangkau listrik, atau belum tersentuh teknologi komputer

sama sekali.

4. Tingginya kemungkinan gangguan belajar. Karena sifat cara pendidikan jarak

jauh ini merupakan belajar mandiri, sehingga kemungkinan terjadi gangguan

selama belajar sangat mungkin, hal ini bergantung pada motivasi masing-

masing pembelajar. Demikian pula dengan kemungkinan terhentinya program

pembelajaran.

5. Pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan visi dan

persepsi terhadap tujuan yang ditentukan. Si pembelajar merasa bahwa dia telah

mencapai tujuan pembelajaran; sedangkan pengajar/fasilitator masih

menganggap belum tercapai sepenuhnya. Tetapi, kesalahan visi dan

persepsi ini dapat ditanggulangi, karena setiap akhir paket pembelajaran

diadakan evaluasi dan refleksi.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari

Proses Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh) sebagai berikut :

1. Memberikan motovasi kepada pelajar agar memiliki rasa ingin tahu dan

semangat belajar dengan cara memberikan tugas-tugas secara online,dengan

bobot yang sesuai denga pelajar tersebut.

2. Memberikan waktu kepada pelajar unuk bertanya apa yang kurang iya pahami
dibantu dengan membuka Internet atau media informasi secara onine

3. Dengan mengadakan Evaluasi dan Refleksi disetiap akhir paket pembelajaran

D. Implikasi pemanfaatan proses pembelajaran distance learning, simulation,

teleconference dalam pendidikan kesehatan

Peraturan Pemerintah no. 32, 1996 dalam DinKes DKI th 2005,

menyatakan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan

diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan

melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan

kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Dalam kategorinya tenaga

kesehatan dibagi menjadi tenaga medis, perawat, paramedis, dan non medis.

Proses peningkatan pendidikan dan pengetahuan membutuhkan upaya yang

sangat besar. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam

peningkatan pendidikan dan pengetahuan adalah faktor tempat pendidikan.

Tempat pendidikan umumnya terletak di kota besar, sedangkan secara geografis

Indonesia merupakan kepulauan sehingga perawat dari daerah lain harus

mengeluarkan biaya dan tenaga untuk menempuh pendidikan di kota besar.

Distance learning bagi keperawatan sendiri tidak harus bersifat proses

pembelajaran formal untuk mengambil gelar, namun distance learning bagi

keperawatan harus diartikan lebih luas. Selain pada pendidikan formal, media

online learning juga dimanfaatkan untuk melaksanakan courses online, dan

konsultasi on line (Indrajit,E 2004). Trend pelatihan dan kursus yang

memanfaatkan media distance learning berbasis web dapat digunakan dalam

tenaga keperawatan, sehingga tenaga keperawatan yang tersebar di berbagai


tempat berkesempatan untuk memperoleh perkembangan ilmu secara cepat

tanpa harus membuang biaya menuju ke pusat pelatihan.

Pelayanan konsultasi berbasis web dapat dilaksanakan jika ada

permasalahan dari dunia pendidikan maupun masalah terkait pelayanan

keperawatan. Melalui media ini diharapkan jika muncul permasalahan di rumah

sakit atau di puskesmas tenaga keperawatan dapat berkonsultasi dengan cepat

kepada pakar keperawatan. Selain itu jika ada kasus baru yang menarik dari

suatu rumah sakit atau komunitas beberapa institusi pendidikan juga dapat

belajar dari kasus tersebut dalam waktu yang sama (Hariyati,

2004) Peranan learning berbasis web juga dapat dimanfaatkan dalam

mendapatkan sumbersumber penelitian yang bermutu. Seorang peneliti dapat

dengan mudah mencari

studi literatur sebagai dasar dari penelitian yang akan dilaksanakan melalui

internet. Selain itu melalui media ini seorang peneliti yang telah selesai

melaksanakan penelitiannya dapat mempublikasikan hasil penelitiannya kepada

masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan teknologi komputer khususnya internet saat ini

mempengaruhi segenap aspek kehidupan, tak terkecuali bidang

pendidikan. Internet adalah jaringan global yang menguntungkan beribu

bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide are network) dan

komputer pribadi (stand alone),yang memungkinkan setiap komputer yang

terhubung kepadaya bisa melakukan komunikasi satu sama lain. salah satu

pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran jarak

jauh atau distance learning. terdapat berbagai istilah untuk mengemumkan

gagasan mengenia pembalajaran jarak jauh dengan memanfaatkan

internet,yaitu on-line learning,e-learning,internet-enable learning,virtual

learning, virtual classroom atau web based learning. Keuntungan dari

modal pembelajarna on-line adalah dapat digunakan untuk menyampaikan

pembelajaran tanpa dibatasi runag dan waktu,dapat menggunakan berbagai

sumber yang sudah tersedia di internet, bahkan ajar relatif mudah

untuk diperbarui. selain itu dapat untuk lebih meningkatkan kemandirian

siswa dalam melalkukan proses pembelajaran (Waryanto, 2006).Distance

learning adalah salah satu model pembelajaran solutif yang dibentuk dari

kerangka pemikiran untuk memecahkan masalah pembelajaran terhambat


dimensi ruang. Model ini dapat menjadi salah satu model pembelajaran

yang menjadi alternatif ketika proses suatu pembelajaran terhambat oleh

dimensi ruang dan waktu. Namun dengan memilih model ini, maka baik

peserta didik maupun instansi penyelenggara model ini harus saling

memahami bahwa tidak mudah melaksanakan program pembelajaran

dengan model ini, terlebih lagi jika menyangkut sisi finansial dan

kesiapan prosesnya. Oleh karena itu, tidak semua institusi dapat

menyelenggarakan program dengan model ini disebabkan oleh perizinan

yang ketat dari pihak pemerintah sesuai dengan KEPMEN 107/U/2001,

dan ijin penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di perguruan tinggu harus

mendapat ijin dari Dikti terlebih dahulu.


B. Daftar pustaka

• Waryanto, N. H. (2006). Online Learning Sebagai Salah Satu Inovasi

Pembelajaran.

• Marico, Albert. 2015. "Makalah Distance Learning Simulation

Dengan Meto(1)." Jakarta.

https://www.academia.edu/16934757/DISTANCE_LEARNING

SIMULATION Dengan METODE PEDUKUNG SECARA

KONVENSIONAL.

• http://e-learning-teknologi.blogspot.com/2012/11/makalah-analisis-teori-

belajar-untuk.html

• https://id.scribd.com/doc/106713635/Makalah-Distant-Learning

• http://firdaussuaib.blogspot.com/2016/06/distance-learning-pembelajaran-

jarak.html

Anda mungkin juga menyukai