Anda di halaman 1dari 23

WORKSHOP LUARAN MODUL & MEDIA PRESENTASI POWER POINT/CANVA

PELATIHAN PEKERTI
KERJA SAMA POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
DENGAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TANGGAL 2 – 10 FEBRUARI 2023

MODUL & MEDIA PRESENTASI POWER POINT/CANVA

Petunjuk/instruksi:
Berdasarkan RPP yang Saudara buat, buatkan modul/Hand out sebagai bahan ajarnya, dengan
format seperti terlampir. Kemudian dibuatkan Media Presentasi yang menarik dan interaktif bisa
memadukan Animasi, Link, slide transition dll., di Power point/Canva atau yang lainnya,
minimal seperti contoh terlampir:
Ketentuan:
1. Laporan sudah selesai paling lambat tanggal ….
2. Dikumpulkan berupa soft file melalui link:
bit.ly/Luaran_Workshop_Kerma_Pekerti_Polbeng
3. Cantumkan daftar pustaka yang menjadi rujukan.
4. Format nama file: Luaran_5_nama peserta

SELAMAT MENGERJAKAN
CONTOH FORMAT MODUL

MODUL 1
TEKNIK PENGELOLAAN KELAS
MATA KULIAH PEKERTI-AA
KODE : 21PKT01

Disusun oleh :

Dr. Drs. Ma’mun Sutisna, S.Sos., M.Pd.


NIP: 196205021989031008

PUSAT PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL(P2AI)


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
Contoh
Modul 1 Pengelolaan Kelas(Classroom Managemnt)
A. Pendahuluan
B. Kemampuan Akhir yang Diharapkan(Sub CPMK)-lihat di RPS
C. Objektif Perilaku Siswa(OPS)
D. isi/teori
1. Pendahuluan
2. Apa Pegelolaan Kelas itu?
3. Apa Tujuan Pengelolaan Kelas ?
4. Bagaimana Teknik- Teknik yang Digunakan dalam Mengelola Kelas?
5. Komunikasi di dalam kelas
6. Hal- hal yang harus diperhatikan dan dihindari dalam pengelolaan kelas
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas
E. Rangkuman
F. Latihan Soal
G. Daftar Pustaka
MODUL PELATIHAN PEKERTI - AA

PENGELOLAAN KELAS
KODE : 21PKT01

Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Polban tahun 2021


dibiayai dari DIPA Politeknik Negeri Bandung
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riret dan Pendidikan Tinggi
Tahun Anggaran 2021

Disusun oleh :

Dr. Drs. Ma’mun Sutisna, S.Sos., M.Pd.


NIP: 196205021989031008

PUSAT PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL(P2AI)


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan YME Karena atas izin-Nyalah
akhirnya Modul Pengelolaan Kelas ini dapat kami selesaikan. Modul ini disusun untuk
mendukung salah satu keterampilan dasar dosen dalam melakukan proses pembelajaran.
Modul ini dapat digunakan mahasiswa atau calon dosen yang nantinya akan menjadi guru
ataupun dosen. Para praktisi bidang keahlian lain yang ingin mendalami dan meneliti serta
menguasai Teknik-Teknik pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran atau proses pelatihan
dapat pula membaca modul ini.
Pemyusun Menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan modul ini
sangat kami harapka.
Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada kepada manajemen Polban dan
khusunya P2AI serta semua pihak yang telah membantu untuk terwujudnya modul ini. Semoga
buku ini dapat bermanfaat dalam pengembangan kompetensi pedagogik dosen.

Penyusun,

Dr. Drs. Ma’mun Sutisna, S.Sos., M.Pd.


MODUL 21PKT01
TEKHNIK PENGELOLAAN KELAS

A. Pendahuluan

Modul Bahan Ajar e-Learning Polban Pelatihan Pengembangan Ketermpilan Teknik


Instruksional(Pekerti) dan Applied Approach(AA) , sebagairnana modul lainnya, merupakan
salah satu sarana dalam kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang baik harus memiliki unsur organisasi pendidikan yang sehat,
pengelolaan pendidikan tinggi yang transparan dan akuntabel, ketersediaan rancangan
pembelajaran pendidikan tinggi dalam bentuk kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan
pasar kerja, kemampuan dan keterampilan SDM akademik dan non akademik yang handal
dan professional, dan ketersediaan sarana-prasarana serta fasilitas belajar yang memadai.
Oleh karena itu, sejalan dengan berkembangnya ilmu keguruan dan metode pembelajaran, maka
sangat dirasakan keperluan tersusunnya modul Pengembangan Ketermpilan Teknik
Instruksional(Pekerti) dan Applied Approach(AA).
Modul ini dapat difungsikan sebagai sumber informasi maupun media pembelajaran dalam
konteks perkuliahan atau pelatihan. Dimana bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta
pelatihan sebagai calon dosen agar kompeten dalam sebagai mengajar baik dalam pengembangan
tujuan pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan kelas,
merekonstruksi mata kuliah, pemilihan metode mengajar yang tepat sehingga dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang dosen dapat lebih efektif dan efisien.

B. Kemampuan Akhir yang dikarapkan


Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa dapat menerapkan tekhnik pengelolaan kelas
yang tepat dalam proses pembelajaran.

C. Objektif Perilaku Siswa (OPS)


Setelah mempelajari topik ini, diharapkan mahsiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran
2. Menjelaskan tujuan pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran.
3. Memperagakan teknik- teknik yang digunakan dalam mengelola kelas
4. Memperagakan penggunaan komunikasi yang baik dalam mengelola kelas
5. Mengidentifikasi hal- hal yang harus diperhatikan dihindari dalam pengelolaan kelas
6. Mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas
D. Uraian Isi atau Teori
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom
Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Banyak ahli
yang mengemukakan pendapatnya tentang manejemen kelas, diantaranya: menurut
Surjana (2004) pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-
kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, dan penilaian. Hamalik dalam Dewi ( 2004) menyatakan bahwa kelas
adalah suatu kelompok orang-orang yang melakukan kegiatan belajar bersama dengan
mendapat pengajaran dari seorang guru.(3)
Definisi diatas menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan seperangkat
perilaku yang digunakan guru untuk menata dan memelihara kondisi kelas yang akan
memampukan para siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien. Berdasarkan
Edmund & Everson (dalam Djiwandono, 2002), pengelolaan kelas didefinisikan sebagai
tingkah laku siswa yang tidak banyak mengganggu kegiatan guru dan siswa lain, dan
juga tingkah laku guru yang dapat menghasilkan prestasi siswa yang tinggi karena
keterlibatan siswa di kelas, dan bisa menggunakan waktu belajar yang efisien. (3)
Menurut Stenberg & William (2002), manajemen kelas didefinisikan sebagai
seperangkat teknik dan keahlian yang digunakan oleh guru untuk mengontrol siswanya
secara efektif guna menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi semua siswa.
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah untuk menciptakan dan mempertahankan
lingkungan yang positif yang akan memaksimalkan pembelajaran siswa (Woolfolk,
2004). (3)
Nawawi dalam Sukmawati (2006) mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau
pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan
potensi kelas berupa pemberian kesempatan seluas-luasnya pada setiap personal untuk
melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
pengembangan siswa. (3)
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah
kemampuan guru dalam mengontrol siswanya secara efektif, meningkatkan keterlibatan
siswa dalam kelas dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap
murid dalam setiap kegiatan proses belajar sehingga kelas tersebut dapat menggunakan
waktu belajar yang ada dengan efisien sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar
yang positif bagi semua siswa. (3)
Latihan 1

Setelah Saudara mempelajari uraian teori 1, untuk mengecek penguasaan Saudara


terhadap apa yang telah dipelajari, kerjakan soal di bawah ini !
a. Coba Sudara kemukakan berdasarkan bahasa anda sendiri pengertian dari
pengelolaan kelas.

2. Tujuan Pengelolaan Kelas


Woolfolk (2007), Santrock (2004) mendefinisikan pengelolaan kelas sebagai
sebuah teknik yang digunakan pengajar untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang sehat. Ada 2 alasan pentingnya pengelolaan kelas.(3)
a. Meningkatkan waktu yang digunakan untuk belajar secara efektif, dimana saat ini
waktu pembelajaran yang efektif sangat diperlukan oleh siswa.(3)
Belajar di dalam kelas dapat terwujud dalam berbagai macam kegiatan seperti
mendengarkan guru mengajar, membaca, mengerjakan tugas, disela sela proses
belajar ada waktu yang menginterupsi, ada yang bercanda, ada yang mengganggu
temannya, ada yang datang terlambat, juga perpindahan dari satu kelas ke kelas lain,
hal tersebut akan memakan sebagian dari waktu belajar yang sudah ada sehingga
waktu belajar tidaklah penuh dipakai untuk belajar. Banyak menit menit yang
terbuang setiap harinya ke interupsi, gangguan, keterlambatan, dan proses
perpindahan (Karweit & Slavin, dalam Woolfolk 2007), hal ini yang menjadikan
salah satu dari tujuan utama pengelolaan kelas, menyediakan waktu yang lebih
banyak yang dialokasikan ke pembelajaran.(3)
Hasil dari teknik pengelolaan kelas yang dilakukan dapat diketahui dengan
mengevaluasi berapa banyak waktu yang benar-benar dimiliki siswa untuk belajar.
Allocated time adalah waktu yang tersedia untuk proses belajar mengajar, engaged
time adalah waktu dimana siswa benar –benar menggunakannya untuk belajar.
Semakin baik pengelolaan di suatu kelas, semakin baik pula waktu yang tersedia
untuk pembelajaran, dan akan membawa pada kesuksesan siswa dalam pembelajaran
mereka. Sehingga siswa dapat melangkah kepada tujuan pengelolaan kelas yang
berikutnya yaitu pengelolaan diri sendiri, dimana siswa belajar untuk membuat
keputusan, menghadapi konsekuensi, menentukan tujuan dan prioritas, mengatur
waktu, bekerja sama, mengembangkan kepercayaan pada teman sekelas dan pada
guru. (Santrock, 2004 & Woolfolk 1990).(3)

b. Tujuan pengelolaan kelas berikutnya adalah untuk mencegah berkembangnya


masalah yang ada, sebuah kelas yang terkelola dengan baik tidak hanya efektif dalam
waktu belajar tetapi juga mencegah masalah untuk berkembang lebih lanjut
(Santrock, 2004 & Woolfolk) (3)

Latihan 2
Setetah anda mempelajari uraian topik 2, untuk mengevaluasi kemampuan anda terhadap
yang dipelajari tersebut, kerjakan soal di bawah ini :
a. Jelaskan secara ringkas tujuan pengelolaan kelas !

3. Teknik- Teknik yang Digunakan dalam Mengelola Kelas


Teknik- teknik yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar ynag optimal :
a. Menciptakan Kondisi Belajar yang Optimal
Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal berhubungan
dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan kegiatan
belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga perhatian siswa
terpusat pada materi pelajaran.(1)

b. Menunjukkan Sikap Tanggap


Menujukkan sikap tanggap terhadap berbagai perilaku yang muncul di dalam
kelas, baik perilaku yang mendukung seperti tanggap terhadap perhatian siswa,
keantusiasan siswa, motivasi belajar siswa yang tinggi; maupun tanggap terhadap
perilaku yang tidak mendukung seperti ketidakacuhan, dan motivasi belajar yang
rendah. Untuk memberikan kesan tanggap ini dapat dilakukan dengan berbgai cara
diantaranya :
1) Memberikan komentar baik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari
maupun terhadap perilaku siswa. Komentar yang bersifat positif dan
menggugah perhatian siswa sangat diperlukan untuk membangun suasana yang
optimal. Hindari komentar- komentar yang bernada mengancam atau
mematahkan semangat siswa untuk belajar. Misalnya :
“ Saudara- Saudara, materi pelajaran yang akan kita pelajari hari ini
adalah materi yang sangat sulit untuk dipahami. Banyak kakak- kakak kelas
Saudara yang gagal dan terpaksa harus mengulang, Oleh karena itu, kalian
harus benar- benar bekerja keras agar dapat menguasai pokok bahasan ini.
Sebab, kalau tidak tentu saja kalian akan gagal seperti yang pernah dialami
oleh sebagian kakak kelas Saudara”.
Komentar semacam itu dapat membuat siswa frustasi. Melalui komentar
yang bernada ancaman seperti itu, guru bukan memotivasi belajar, akan tetapi
justru mematikan motivasi siswa untuk berlajar. Oleh sebab itu, sebaiknya
komentar yang dapat membangun motivasi belajar siswa. Coba Saudara
perhatikan dan bedakan komentar di atas dengan komentar di bawah ini :
“ Saudara- Saudara, kali ini anda akan berhadapan dengan pokok
bahasan yang cukup menantang. Nanti Saudara akan bertemu dengan materi
pelajaran yang sangat mengasyikkan, karena Saudara ditantang untuk bekerja
dan berpikir sedikit lebih keras. Memang diantara kakak- kakak kelas Saudara,
ketika dalam mempelajari pokok bahasan ini banyak yang kurang berhasil
untuk memahami sekaligus sehingga terpaksa harus mengulang. Namun, tidak
sedikit yang berhasil denagn sangat memuaskan. Oleh sebab itu untuk
keberhasilan Saudara, mari kita sama- sama pusatkan perhatian pada materi
ini.”
Bagaimana menurut Saudara dengan komentar guru tersebut? Ya,
komentar guru di atas dapat memberikan persepsi yang positif terhadap materi
pelajaran yang akan disajikan, sehingga melalui komentar seperti itu, siswa
akan merasa termotivasi untuk mempelajari matri pelajaran. (1)
2) Menjaga kotak mata, artinya setiap saat guru perlu memperhatiakn siswa
melalui pandangan secara terus- menerus. Melaui pandangan itu siswa akan
merasa diperhatikan. Sering dalam dalam proses pembelajaran, guru tidak
melakukan kontak mata. Kalau pandangannya tidak mengarah ke langit- langit
kelas, maka ia akan mengarahkan pandangannya keluar melalui jendela kelas.
Perilaku seperti ini mengakibatkan kurangnya kontrol terhadap perilaku siswa(1)
3) Gerak mendekat, arinya guru perlu member perhatian khusus baik kepada
individu maupun kepada kelompok. Gerak mendekat akan member kesan
adanyaa perhatian guru terhadap aktivitas siswa, sehingga akan terbagun
suasana akrab dan bersahabat antara guru dan siswa. Disamping itu gerak
mendekat juga dapat dilakukan untuk mengembalikan kondisi belajar siswa,
misalnya gerak mendekat pada siswa yang berperilaku mengganggu. (1)

c. Memusatkan Perhatian
Kondisi belajar mengajar akan dapat dipertahankan jika selama proses
berlangsung guru dapat mempertahankan konsentrasi belajar siswa. Teknik yang
dapat kita gunakan untuk mempertahankan perhatian siswa adalah dengan
memusatkan perhatian siswa secara terus menerus dengan cara :
1) Memberikan ilustrasi- ilustrasi secara visual, misalnya dengan mengalihkan
pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa memutuskan kontak
pandang.
2) Memberikan komentar secara verbal melalui kalimat- kalimat yang segar tanpa
keluar dari konteks materi pelajaran yang sedang dibahas. (1)

d. Memberikan Petunjuk dan Tujuan yang Jelas


Siswa akan belajar dengan perhatian penuh, jika memahami tujuan yang harus
dicapai serta mengerti apa yang harus dilakukan. Seing terjadi kurangnya
konsntrasidisebabkan ketidakpahaman terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.
(1)

e. Memberi Teguran dan Penguatan


Teguran diperlukan sebagai upaya memodifikasi tingkah laku. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menegur mahasiswa diantaranya :
1) Menegur diarahkan kepada siswa yang benar- benar mengganggu kondisi kelas
dengan perilaku yang menyimpang.
2) Menegur dilakukan secara verbal dengan menghindari peringatan- peringatan
yang kasar, menghina atau mengejek.
Sebaliknya penguatan perlu dilakukan kepada siswa yang memberikan respons
positif dengan memberikan pujian atau penghargaan baik secara verbal atau komentar-
komentar yang wajar maupun melalui isyarat- isyarat yag menyejukkan dan
menyenangkan. (1)

Selain itu ada keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi


belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap
gangguan siswa yang berkelanjutan. Setelah guru menangani gangguan yang berulang-
ulang dengan respons yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah,
konselor sekolah atau orang tua siswa.(2)
Bukan kesalahan professional guru apabila tidak dapat menangani setiap
problema siswa didalm kelas. Namun pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan
strategi dalam perbaikan tingkah laku siswa yang terus- menerus menimbulkan
gangguan dengan cara :
a. Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang
mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut
dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
b. Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
1) Mempeelancar tugas- tugas dengan cara mengusahakan terjadinya kerjasama
yang baik dalam pelaksanaan tugas.
2) Memelihara kegiatan- kegiatan kelompok dengan cara memelihara dan
memulihkan semangat siswa dan menangani konflik yang timbul.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat
menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang
muncul, dan ia mengetahui sebab- sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatuhan
tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.(2)

Kegiatan 1
Saudara dibagi ke dalam tiga kelompok di dalam kelas. Setiap kelompok mengambil
satu topik materi yang akan diajarkan di depan kelas dalam waktu 15 menit dengan
menerapkan teknik- teknik mengelola kelas. Setelah didiskusikan, satu orang
perwakilan dari masing- masing kelompok menyajikan materi secara bergantian.
Setelah satu kelompok selesai menyajikan akan diminta tanggapan dari kelompok lain.

4. Komunikasi di dalam kelas


Dalam mengelola kelas dan menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam kelas,
diperlukan kemampuan komunikasi yang bagus. Aspek komunikasi.(3)
a. Kemampuan berbicara
Seluruh kelas baik pengajar maupun murid akan mendapat keuntungan jika
dilakukan berbicara secara efektif. Berbicara di dalam kelas dan kepada murid, yang
harus diutamakan adalah kejelasan (Santrock, 2004).
Beberapa strategi untuk dapat berbicara dengan jelas didepan kelas.
 Memilih kosakata yang dapat dimengerti murid di kelas tersebut.
 Berbicara dalam tempo yang tepat, tidak terlalu lambat tidak terlalu cepat.
 Memberi tekanan pada setiap kata yang diucapkan, hindari berbisik.
 Gunakan perencanaan dan logika berpikir yang baik untuk dapat berbicara jelas di
depan kelas.
Beberapa aspek komunikasi verbal yang lain (Santrock 2004, Kauchak 2004)
yaitu :
 Aggressive style
Sebuah cara untuk menghadapi konflik dengan cara yang kasar. Perintah yang
diberikan cenderung kasar. Individu yang agresif cenderung tidak peka dengan
hak dan perasaan orang lain.
 Manipulative style
Sebuah cara berkomunikasi dimana individu dapat memperoleh apa yang
diinginkannya dengan cara membuat orang lain menyesal tentang apa yang
mereka lakukan terhadap individu.
 Passive style
Sebuah cara berkomunikasi dengan cara tidak memberi tahu apa yang
sebenarnya pembicara inginkan.
 Assertive style
Sebuah cara berkomunikasi dimana pembicara mengekspresikan perasaannya,
meminta apa yang sebenarnya diinginkan, dan berkata tidak pada hal yang tidak
diinginkan, disertai dengan tindakan yang mendukung. (Santrock 2004). (3)
Gaya asertif ini bertolak belakang dengan tiga gaya komunikasi lainnya.
Individu yang menggunakan gaya komunikasi model agresif cenderung tidak
peduli kepada hak dan perasaan orang lain, mereka cenderung bertindak secara
kasar, individu yang menggunakan gaya manipulatif tidak mempedulikan rasa
bertanggung jawab dan kebaikan pelaku. Individu yang menggunakan gaya pasif
tidak mengungkapkan perasaan mereka dan tidak memberi tahu apa yang dia
inginkan. Bertolak belakang dengan gaya asertif, yang mengutarakan perasaan si
pembicara, mengutarakan apa yang mereka inginkan dan mengatakan apa yang
tidak diinginkan.(3)
Menurut pandangan ahli keasertifan Robert Alberti dan Michael Emmons
(1995) keasertifan membangun suatu konstruksi hubungan yang positif. Diantara
beberapa aspek komunikasi verbal yang ada yang terbaik adalah komunikasi
dengan gaya asertif (Santrock, 2004). Dalam penelitian ini untuk aspek
komunikasi verbal akan ditekankan kepada gaya komunikasi asertif. (3)
b. Menjadi Pendengar
Kejelasan dalam berkomunikasi dengan siswa merupakan suatu hal yang
penting, dan pengajar dapat meningkatkan keefektifan berkomunikasi dengan cara
menjadi pendengar yang baik ( Gordon, dalam Kauchak, 2004). Mendengar adalah
sebuah keterampilan yang penting untuk memulai dan menjaga hubungan
persahabatan (Pearson& others, 2006; Tubbs &Moss, 2006 dalam Santrock, 2008). (3)
Sebuah pengelolaan di dalam kelas akan menjadi lebih mudah jika pengajar
dan muridnya adalah pendengar yang baik. Pendengar yang baik mendengar dengan
baik, mereka tidak hanya menyerap informasi secara pasif. Pendengar yang aktif
berarti memberikan perhatian penuh kepada pembicara, berfokus kepada isi pesan,
baik pesan intelektual maupun pesan emosional (Santrock, 2004). (3)

Kegiatan 2 (lanjutan kegiatan 1)


Perwakilan dari masing- masing kelompok mengulangi penyajian materi yang sama
dengan kegiatan 1 secara bergantian. Pada sesi dengan menggunakan komunikasi yang
baik dan memperbaiki kesalahan- kesalahan yang terjadi pada kegiatan 1. Setelah satu
kelompok selesai menyajikan akan diminta kembali tanggapan dari kelompok lain.

5. Hal- hal yang harus diperhatikan dan dihindari dalam pengelolaan kelas

Hal- hal yang harus diperhatikan :


a. Kehangatan dan keantusiasan
Kehangatan dan keluwesan akan menciptakan iklim kelas yang menyenangkan.
b. Tantangan
Penggunaan kata- kata, tindakan, atau bahan yang menantang akan meningkatkan
gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya tingkah
laku yang menyimpang.
c. Bervariasi
Penyediaan alat, media, gaya, dan interaksi belajar mengajar yang bervariasi
merupakan kunci tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari
kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar mengajar
yang efektif
e. Penekanan pada hal- hal yang positif
Guru harus menekankan hal- hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian
siswa pada hal- hal yang negative.
f. Penanaman disiplin diri
Guru harus mendorong siswa untuk melaksankan disiplin diri sendiri dan guru
hendaknya menjadi contoh atau teladan tentang pengendalian diri dan pelaksanaan
tanggungjawab.(2)

Hal- hal yang harus dihindari :


a. Campur tangan yang berlebihan (teachers instruction)
Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar,
pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan akn terganggu dan terputus.
b. Kelenyapan (fade away)
Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi instruksi, penjelasan, petunjuk
atau komentar dan kemudian menghentikan penjelasan tanpa alsan yang jelas. Bisa
terjadi dalam bwtuk diam dalam waktu yang terlalu lama, kehilangan akal, atau
melupakan lagkah- langkah dalam pelajaran. Akibatnya membiarkan pikiran siswa
mengawang- awing, melantur dan mengganggu keefektifan serta kelancaran
pelajaran.
c. Ketidaktepatan memulai dan mengakiri kegiatan (stop and starts)
Hal ini terjadi jika guru menghentikan kegiatan pertama dan memulai kegiatan
kedua, kemudian kembali pada kegiatan pertama.
d. Penyimpangan (digression)
Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahan tetentu memungkinkan
terjadi penyimpangan yang dapat mengganggu kegiatan siswa.
e. Bertele- tele (overdwelling)
Kesalahan ini terjadi jika pembicaraan guru bersifat mengulang- ulang hal tetentu,
memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran sederhana menjadi
ocehan yang panjang. (3)

Latihan 3
Setelah Saudara mempelajari uraian teori 5, untuk mengecek penguasaan Saudara
terhadap apa yang telah dipelajari, kerjakan soal di bawah ini !
a. Jelaskan hal- hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas !
b. Jelaskan hal- hal yang harus dihindari dalam pengelolaan kelas !

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas


Proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas agar berlangsung dengan lancar
dan efektif diperlukan adanya pengelolaan kelas beserta aspek-aspeknya. Pengelolaan
kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, kondisi lingkungan kelas, pemahaman tentang
konsep pengelolaan kelas, kapasitas intelegensi guru yang diperlukan untuk penyelesaian
masalah dalam kelas sehingga guru dapat melaksanakan dan mempertahankan
pengelolan kelas, dan juga kepribadian dari guru sendiri ( Santrock 2004). (3)
Kondisi lingkungan kelas yang berarti, kelas yang ideal sangat jarang di jumpai.
Kondisi lingkungan kelas yang sering ditemui adalah ruangan kelas terlalu kecil, tempat
penyimpanan barang terlalu kecil, kondisi lingkungan yang bising. Situasi dan lokasi
dimana kelas berada sangat mempengaruhi proses belajar mengajar yang berlangsung.
Doyle dalam Woolfolk (2004), menjelaskan bahwa kelas bersifat multidimensional,
tidak dapat diprediksi, simultan dan kelas bersifat umum. Hal ini berarti banyak kejadian
dan tugas yang harus diselesaikan guru pada waktu yang bersamaan, dan setiap langkah
yang dilakukan oleh guru mendapat perhatian dari seluruh kelas. Hal ini sangat
mempengaruhi bagaimana seorang guru dapat mengelola kelasnya. (3)
Berdasarkan paparan di atas tentang kondisi kelas, dapat diambil kesimpulan bahwa
pengelolaan kelas juga dipengaruhi oleh bagaimana pemahaman guru tentang konsep
pengelolaan kelas, bila guru kurang mempunyai pemahaman tentang bagaimana
pengelolaan kelas maka guru tidak bisa membuat perencanaan bagaimana seharusnya
mengelola kelasnya sehingga proses belajar yang ada dapat berjalan efektif
(Bullough,1989 ; Weinstein, Woolfoolk,et all, 1994). Hal lain yang dapat mempengaruhi
pengelolaan kelas adalah kapasitas intelegensi guru. Kemampuan intelegensi guru sangat
diperlukan untuk penyelesaian masalah dalam kelas sehingga guru dapat melaksanakan
dan mempertahankan pengelolan kelas (Emmer Evertson et al, 2003), dan juga faktor
kepribadian dari guru sendiri. (3)
Faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi pengelolaan kelas seorang guru
adalah, pemahaman tentang pengelolaan kelas, yang dapat berarti apakah guru tersebut
sudah mendapat training tentang pengelolaan kelas (Martin, Yin, & Baldwin dalam
Martin, Yin & Mayall, 2006) (3)

Latihan 3

Setelah Saudara mempelajari uraian teori 5, untuk mengecek penguasaan Saudara


terhadap apa yang telah dipelajari, kerjakan soal di bawah ini !
a. Jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas !

E. Rangkuman
1. Pengelolaan kelas adalah kemampuan guru dalam mengontrol siswanya secara efektif,
meningkatkan keterlibatan siswa dengan cara memberikan kesempatan seluas- luasnya
kepada siswa dalam kegiatan proses belajar sehingga kelas tersebut dapat menggunakan
waktu belajar dengan efisien sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif
bagi semua siswa.
2. Tujuan pengelolaan kelas adalah
a. Meningkatkan waktu yang digunakan untuk belajar secara efektif.
b. Mencegah berkembangnya masalah yang ada dan mencegah masalah untuk
berkembang lebih lanjut
3. Teknik- teknik yang digunakan dalam mengelola kelas
a. Penciptaan kondisi belajar yang optimal
b. Menunjukkan sikap tanggap
c. Memusatkan perhatian
d. Menberikan petunjuk dan tujuan yang jelas
e. Member teguran dan penguatan
4. Dalam mengelola kelas, seorang guru henadaknya dapat menggunakan komunikasi
secara efektif dengan menggunakan komunikasi assertive dimana pembicara
mengekspresikan perasaannya, meminta apa yang sebenarnya diinginkan, dan berkata
tidak pada hal yang tidak diinginkan, disertai dengan tindakan yang mendukung
5. Hal- hal yang harus diperhatikan dan dihindari dalam pengelolaan kelas
a. Hal- hal yang harus diperhatikan :
 Kehangatan dan keantusiasan
 Tantangan
 Bervariasi
 Keluwesan
 Penekanan pada hal- hal yang positif
 Penanaman disiplin diri
b. Hal- hal yang harus dihindari :
 Campur tangan yang berlebihan (teachers instruction)
 Kelenyapan (fade away)
 Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and starts)
 Penyimpangan (digression)
 Bertele- tele (overdwelling)
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas adalah kondisi lingkungan kelas,
pemahaman guru tentang konsep pengelolaan kelas, kapasitas intelegensi guru yang
diperlukan untuk penyelesaian masalah dalam kelas sehingga guru dapat melaksanakan
dan mempertahankan pengelolan kelas, dan juga kepribadian dari guru sendiri.

F. Review/ Latihan Soal


1. Pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan
penilaian. Pernyataan tersebut adalah pengertian pengelolaan kelas menurut…
a. Surjana
b. Edmun & Everson
c. Stenberg & William
d. Nawawi
2. Menurut Stenberg & William, manajemen kelas didefinisikan sebagai berikut…
a. Suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan
penilaian
b. Kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian
kesempatan seluas-luasnya
c. Seperangkat teknik dan keahlian yang digunakan oleh guru untuk mengontrol
siswanya secara efektif
d. Tingkah laku siswa yang tidak banyak mengganggu kegiatan guru dan siswa lain, dan
juga tingkah laku guru yang dapat menghasilkan prestasi siswa
3. Yang dimaksud dengan Allocated Time sebagai tujuan dari pengelolaan kelas adalah…
a. Waktu yang tersedia untuk proses belajar mengajar
b. Waktu dimana siswa benar–benar menggunakannya untuk belajar
c. Waktu yang dialokasikan oleh Guru bagi siswa
d. Waktu yang dihabiskan oleh siswa
4. Di bawah ini adalah alasan pentingnya dilakukan pengelolaan kelas, yaitu…
a. Menciptakan kondisi belajar yang optimal
b. Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok
c. Memberikan petunjuk dan tujuan yang Jelas
d. Meningkatkan waktu yang digunakan untuk belajar secara efektif
5. Menjaga kontak mata merupakan salah satu tekhnik pengelolaan kelas yang harus
diperhatikan dalam…
a. Memusatkan perhatian
b. Menunjukkan sikap tanggap
c. Memberi komentar
d. Memberi teguran dan penguatan
6. Pemberian teguran dan penguatan dalam tekhnik pengelolaan kelas diperlukan untuk hal-
hal di bawah ini, yaitu..
a. Meningkatkan keefektifan berkomunikasi
b. Menciptakan kondisi belajar yang optimal
c. Modifikasi tingkah laku
d. Mengurangi ketidakpahaman terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai
7. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk dapat berbicara dengan jelas di depan
kelas, diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Memilih kosakata yang dapat dimengerti murid di kelas tersebut
b. Berbicara dalam tempo yang tepat, tidak terlalu lambat tidak terlalu cepat
c. Memberi tekanan pada setiap kata yang diucapkan, hindari berbisik
d. Berbicara dengan keras
8. Sebuah cara berkomunikasi dengan cara tidak memberi tahu apa yang sebenarnya
pembicara inginkan merupakan cirri dari komunikasi verbal…
a. Asertif Style
b. Pasif Style
c. Agresif Style
d. Manipulatif Style
9. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tekhnik pengelolaan kelas adalah….
a. Kehangatan dan keantusiasan
b. Menjadi pendengar
c. Campur tangan berlebihan
d. Mengontrol Emosi
10. Pembicaraan guru yang bersifat mengulang-ulang hal tetentu, memperpanjang
keterangan atau penjelasan dan mengubah teguran sederhana menjadi ocehan yang
panjang merupakan hal yang harus dihindari karena bersifat…
a. Berlebihan dalam campur tangan
b. Bertele-tele
c. Ketidaktepatan
d. Memiliki penguatan
11. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pengelolaan kelas, diantaranya adalah…
a. Kemampuan mahasiswa dalam menerima pelajaran
b. Saling pengertian antara guru dan siswa
c. Kondisi lingkungan kelas
d. Kondisi emosi guru
12. Menurut Doyle sebuah kelas memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah bersifat...
a. Khusus
b. Dapat diprediksi
c. Satu dimensi
d. Simultan
DAFTAR PUSTAKA

1. Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.


Kencana : Jakarta.
2. Usman, Uzer. 2008. Menjadu Guru Profesional. Remaja Rosdakarya : Bandung
3. ---------------. http://digilib.ubaya.ac.id. Teknik Pengelolaan Kelas. Diakses tanggal 23
Nopember 2010.

Anda mungkin juga menyukai