Anda di halaman 1dari 5

Latihan 2

Oleh
Deli Syaputri
Poltekkes Kemenkes Medan

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN


( LEARNING MODELS AND STRATEGIES)

STRATEGI PROJECT BASED LEARNING (PJBL)


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi pembelajaran menjadi hal yang penting untuk mengatasi ketidakseimbangan antara
hasil dengan metode pembelajaran. Dengan adanya strategi pembelajaran yang tepat dapat
menyesuaikan sistem pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi
pelajaran, sehingga target ketercapaian pembelajaran bisa dicapai. Strategi pembelajaran yang
dibutuhkan saat ini yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada aktifitas peserta didik dalam
suasana yang lebih menyenangkan. Sehingga potensi peserta didik dapat tergali dan teraktualisasikan
dengan baik dan dapat menjadi pengalaman yang bisa digunakan untuk menghadapi tantangan masa
depan
Pentingnya meningkatkan strategi pembelajaran lebih baik lagi adalah sebagai solusi untuk
mengatasi masalah pemberdayaan pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia di masa
depan. Salah satu penyebab permasalahan lulusan yang kurang memiliki kualitas yang diharapkan
yaitu strategi pembelajaran yang diterapkan belum berorientasi pada memberdayakan peserta didik
dan tugas pendidikan yang begitu berat banyak diserahkan kepada yang bukan ahlinya. Para pendidik
biasanya lebih banyak mendominasi dengan memberikan ice breaker agar suasana kelas menjadi
lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Cara seperti ini tidak sepenuhnya salah, akan tetapi
substansi dari pembelajaran itu sendiri akan menjadi hilang sehingga akibat yang ditimbulkan akan
fatal yaitu peserta didik tidak memiliki kompetensi yang diharapkan pendidik dan tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan tertentu. Menurut
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan caracara yang dipilih untuk
menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran
meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada pserta didik (Uno, 2012, p. 2). Menurut Suparman strategi pembelajaran merupakan perpaduan
urutan kegiatan pembelajaran (tahap-tahap yang perlu dilalui/ diikuti dalam penyajian materi
pembelajaran) metode atau teknik pembelajaran (prosedur teknis pengorganisasian bahan dan
pengelolaan peserta didik dalam proses pembelajaran), media pembelajaran (peralatan dan bahan
pembelajaran yang digunakan sebagai media proses pembelajaran), dan waktu pembelajaran (waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran) (Nasution, 2017, p. 5).
B. Desain Strategi Pembelajaran (Project Based Learning)
1. Pengertian Project Based Learning
Project based learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik
sebagai subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir
berupa produk. Artinya, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya
sendiri, mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa suatu
produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta
didik.
2. Pengertian Project Based Learning Menurut Para Ahli
Para ahli boleh saja memiliki penafsiran arti yang berbeda-beda, namun inti dasarnya tetap
sama. Project based learning adalah model pembelajaran berupa tugas nyata seperti kerja proyek,
berkelompok, dan mendalam untuk mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Adapun
pengertian project based learning menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a. Menurut Goodman dan Stivers, yaitu pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan
pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
b. Menurut Made Wena, yaitu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
c. Menurut Grant, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.\
d. Menurut Afriana, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan
memberikan pengalaman belajar bermakna bagi peserta didik.
e. Menurut Fathurrohman, yaitu model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan
sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Tujuan Project Based Learning
Dengan diterapkannya suatu model pembelajaran tentu mengandung tujuan yang hendak
dicapai. Adapun tujuan project based learning adalah sebagai berikut.
a.Melatih sikap proaktif peserta didik dalam memecahkan suatu masalah.
b.Mengasah kemampuan peserta didik dalam menguraikan suatu permasalahan di kelas.
c. Meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas dalam menyelesaikan permasalahan yang
kompleks sampai diperoleh hasil nyata.
d.Mengasah keterampilan peserta didik dalam memanfaatkan alat dan bahan di kelas guna
menunjang aktivitas belajarnya.
e.Melatih sifat kolaboratif peserta didik.
4. Sintak Model Pembelajaran
Sintak pembelajaran merupakan tahapan atau fase yang harus dikerjakan pada
pembelajaran. Dengan adanya sintak, alur kegiatan pembelajaran menjadi jelas dan terstruktur.
Adapun sintak model pembelajaran project based learning adalah sebagai berikut.
A. Menentukan pertanyaan mendasar
Sebelum masuk ke materi, dosen harus memberikan pertanyaan mendasar terkait materi
yang akan dipelajari. Pertanyaan tersebut bisa dikemas dalam studi kasus di dunia nyata
dilanjutkan dengan penelusuran lebih mendalam.
B. Menyusun desain perencanaan proyek
Penyusunan desain proyek bersifat kolaboratif. Artinya, kerja sama antara dosen dan
peserta didik. Pada desain ini memuat sejumlah poin, misalnya aturan main, aktivitas, dan
presentasi.
C. Membuat jadwal aktivitas
Setelah dosen dan peserta didik menyusun desain perencanaan proyek dilanjutkan
dengan membuat jadwal aktivitas. Adapun contoh jadwal aktivitasnya adalah sebagai berikut.
 Menentukan timeline pengerjaan
 Menentukan deadline pengerjaan
 Menentukan perencanaan baru untuk menyelesaikan proyek
 Memberikan bimbingan bagi peserta didik yang menggunakan cara di luar proyek.
D. Melakukan monitor pada perkembangan kinerja peserta didik
Selama peserta didik mengerjakan proyek yang ditugaskan, dosen harus aktif memonitor
kegiatan mereka. Hal itu bertujuan untuk menjaga agar suasana belajar tetap kondusif. Kegiatan
monitor bisa dilakukan menggunakan alat perekam atau rubrik.
E. Menguji hasil kinerja peserta didik
Tingkat pencapaian peserta didik dalam menyelesaikan proyek yang ditugasnya akan diuji
dan dinilai oleh dosen. Penilaian ini diharapkan bisa memberikan umpan balik bagi pemahaman
peserta didik. Hasil kinerja juga bisa digunakan oleh dosen untuk menyusun strategi pada
pembelajaran selanjutnya.
F. Mengevaluasi pengalaman
Evaluasi pengalaman berupa refleksi dari kegiatan yang sudah dijalankan. Pada tahap ini
dosen bisa melakukan diskusi ringan dengan peserta didik terkait pengalaman selama
mengerjakan proyek.
5. Kelebihan dan Kekurangan
Sama seperti model pembelajaran lainnya, model project based learning juga memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut.
1.Bisa meningkatkan ketekunan peserta didik saat pembelajaran.
2.Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena peserta didiknya aktif.
3.Keterampilan peserta didik dalam mengelola suatu proyek semakin terasah.
4.Meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik.
5.Melatih sifat kolaboratif di dalam kelas.
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut.
1.Membutuhkan peralatan yang lebih kompleks, sehingga dibutuhkan tim teaching.
2.Waktu yang dibutuhkan lebih lama, sehingga dosen harus bisa mengondisikan agar kelas
tetap kondusif.
3.Perbedaan topik yang diberikan oleh dosen bisa menimbulkan ketidakpahaman peserta didik
tentang keseluruhan topik.
4.Proyek akan terhambat jika peserta didiknya pasif dan kesulitan dalam mengumpulkan data.

Anda mungkin juga menyukai