Anda di halaman 1dari 8

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)


Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Oleh :

Nama Mahasiswa PPG : Fransiska Siska, S.Pd

Nomor UKG : 201508091632

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


DALAM JABATAN KATEGORI I GELOMBANG II
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
Nama : Fransiska Siska
No. UKG : 201508091632

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMA NEGERI 1 SUNGAI BETUNG


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada
submateri Penanganan Limbah Padat melalui Model
Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
Penulis Fransiska Siska, S.Pd.
Tanggal 06 Januari 2023 dan 13 Januari 2023 (PPL aksi 2)
Situasi: A. Kondisi yang menjadi latar belakang :
Kondisi yang menjadi latar 1. Kurangnya motivasi belajar peserta didik pada
belakang masalah, mengapa submateri Penanganan Limbah Padat
praktik ini penting untuk 2. Pembelajaran yang dilakukan tidak bersifat student
dibagikan, apa yang menjadi center
peran dan tanggung jawab anda 3. Model dan metode pembelajaran yang digunakan
dalam praktik ini. tidak variatif
4. Guru masih mendominasi selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah.
B. Mengapa praktik ini penting dibagikan :
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk
dibagikan karena saya pikir masih banyak guru yang
mengalami permasalahan yang sama dengan
permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini
diharapkan selain bisa memotivasi diri sendiri, juga
diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi
rekan guru lain.
C. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini :
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada
submateri Penanganan Limbah Padat
2. Menjadi fasilitator bagi peserta didik selama proses
pembelajaran
3. Memastikan pembelajaran berjalan dengan efektif
sesuai sintaks model pembelajaran yang digunakan
4. Dengan menggunakan model pembelajaran inovatif
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai
yang diharapkan
5. Menumbuhkan sikap profil pancasila dalam diri siswa
seperti taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong-
royong, berpikir kritis dan kreatif
Tantangan : Tantangan :
Apa saja yang menjadi 1. Karakteristik dan kemampuan peserta didik yang
tantangan untuk mencapai berbeda, yang berdampak pada proses pembelajaran
tujuan tersebut? Siapa saja yang seperti kurang fokus dalam kegiatan pembelajar,
terlibat, kurangnya motivasi untuk belajar, dan tidak aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Guru dan Siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran PJBL sehingga perlu penyesuaian selama
proses pembelajaran
Siapa saja yang terlibat :
Adapun yang terlibat dalam praktik ini adalah kepala sekolah
sebagai penanggung jawab, guru sebagai subjek praktek dan
peserta didik sebagai objek praktek.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru sesuai tantangan
Langkah-langkah apa yang yang dihadapi, antara lain :
dilakukan untuk menghadapi 1. Meningkatkan fokus belajar peserta didik
tantangan tersebut/ strategi apa a) Mengkondisikan keadaan ruangan kelas yang nyaman
yang digunakan/ bagaimana dan bersih
prosesnya, siapa saja yang b) Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
terlibat / Apa saja sumber daya seperti dengan menyelipkan kegiatan ice breaking di
atau materi yang diperlukan awal proses pembelajaran
untuk melaksanakan strategi ini 2. Pemilihan media pembelajaran yang menarik
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru berbasis
digital sehingga dapat mengintegrasi TPACK seperti
pemanfaatan slide powert point (ppt) dalam
menampilkan gambar, video pembelajaran, dan
penggunaan aplikasi google form dalam pelaksanaan tes
kognitif.
3. Pemilihan model pembelajaran yang inovatif
Model pembelajaran yang dipilih adalah model
pembelajaran Project Base Learning (PJBL) yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif,
membangun kolaborasi antarsiswa. Dalam proses
pembelajaran telah menerapkan sintak-sintak model
pembelajaran Project Base Learning (PJBL) mulai dari
penentuan pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan
proyek, menyusun jadwal pembuatan proyek, monitoring
kemajuan dan pembuatan proyek, menguji hasil dan
evaluasi pengalaman belajar. Semua sintak yang ada pada
model pembelajaran tersebut dilakukan oleh siswa
sehingga pembelajaran bersifat berpusat pada siswa
(student centered).
4. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Dalam persiapan pembelajaran guru juga menyusun
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sesuai dengan
sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran Project
Base Learning (PJBL), sehingga dapat mempermudah
siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model ini
antara lain adalah pemahaman dan kompetensi guru akan
model pembelajaran PJBL yang diterapkan dalam
pembelajaran dan juga pemahaman guru mengenai materi
pelajaran.

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi langkah-langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi menunjukan hasil yang efektif.
dari Langkah-langkah yang 1. Pembelajaran dengan model Project Based Learning
dilakukan? Apakah hasilnya (PJBL) pada materi Penanganan Limbah Padat telah
efektif? Atau tidak efektif? mampu meningkatkan motivasi belajar siswa hal ini
Mengapa? Bagaimana respon tampak selama proses pembelajaran siswa terlihat aktif
orang lain terkait dengan strategi dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil analisis nilai
yang dilakukan, Apa yang sikap diperoleh 56,25% dalam kategori istimewa dan
menjadi faktor keberhasilan atau 43,75% dalam kategori amat baik.
ketidakberhasilan dari strategi 2. Model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
yang dilakukan? Apa dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa, seperti
pembelajaran dari keseluruhan pada saat guru menampilkan permasalahan sampah
proses tersebut plastik yang ada di lingkungan sekitar siswa mampu
merumuskan pertanyaan mendasar tentang solusi apa
yang dapat dilakukan terhadap permasalahan sampah
plastik yang ada, pada saat kegiatan diskusi siswa terlihat
aktif berdiskusi bersama teman kelompok dalam
mendesain suatu proyek untuk membuat suatu produk
dari sampah plastik sebagai upaya penanganan limbah
padat yang ada dilingkungan sekitar.
3. Pembelajaran dengan model Project Based Learning
(PJBL) juga mampu mengembangkan sikap gotong
royong dan kreatif siswa yang ditunjukkan dengan siswa
dapat bekerja sama dalam menyelesaikan proyek yang
sudah dirancang dan mampu menghasilkan produk
kreatif dari sampah plastik yang ada dilingkungan sekitar
mereka seperti tas dari sedotan bekas, tong sampah dari
botol bekas, bunga mawar dari kantong kresek dan tas
dari sampah sachet, sebagai bentuk penanganan limbah
padat yang ada dilingkungan sekitar siswa.
4. Pembelajaran dengan model Project Based Learning
(PJBL) pada materi penanganan limbah padat juga
memberikan hasil belajar yang positif kepada siswa hal
ini ditunjukan dengan capaian ketuntasan kelas sebesar
93,75% pada postest yang dilaksanakan diakhir kegiatan
pembelajaran.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan :


1. Sebagian besar respon peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran ini sangat senang dan termotivasi untuk
belajar. Respon peserta didik dapat dilihat saat kegiatan
refleksi di akhir pembelajaran
2. Respon Kepala Sekolah sangat positif dan mendukung
penuh atas kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Respon rekan sejawat sangat positif, mereka juga ingin
menerapkan model pembelajaran yang telah saya
lakukan. Karena berdampak terhadap motivasi belajar
peserta didik.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh


kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama
dalam hal pemilihan model dan media pembelajaran inovatif
yang dikembangkan dalam RPP yang telah dibuat serta
bagaimana kesiapan peserta didik dalam mengikuti kegiatan.

Sungai Betung, 24 Januari 2023

Penulis

Fransiska Siska, S.Pd.


RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PPG DALJAB KATEGORI 1 GEL. 2 2022

Nama : Fransiska Siska, S.Pd.


Instansi : SMA Negeri 1 Lembah Bawang
Prodi : Pendidikan Biologi

LATAR BELAKANG RENCANA TINDAK LANJUT


Rencana tindak lanjut (RTL) merupakan suatu rancangan keberlanjutan dari suatu
program yang sudah diikuti untuk didesiminasikan ke pihak lain, dalam hal ini adalah teman
sejawat sebagai upaya pemantauan dalam peningkatan keprofesionalan seorang guru secara
berkelanjutan.

PPG Dalam Jabatan tahun 2022 secara garis besar melatih peserta untuk dapat
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik dengan menerapkan model
pembelajaran inovatif seperti model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) berbasis TPACK, video pembelajaran yang
profesional, dan praktik baik (Best Practice) yang ilmiah sebagai bentuk perwujudan guru
profesional. Oleh karena itu, setelah peserta mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran
dalam PPG Daljab ini, maka penyusunan RTL perlu dilakukan sebagai upaya memberikan
kebermanfaatan yang sama kepada pihak lain, khususnya teman sejawat di instansi peserta.

Berikut rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan peserta sebagai bentuk
pengimbasan/ desiminasi pada teman sejawat di instansi asal peserta, yaitu SMA Negeri 1
Lembah Bawang.

Perencanaan kegiatan
RENCANA TEMPAT PIHAK
WAKTU KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN TERKAIT
Pembentukan Panitia Ruang Guru Kepala
Jumat,
Pelaksanaan RTL SMAN 1 sekolah, 08.00 – 11.00
17 Februari
Lembah Guru/Teman WIB
2023
Bawang sejawat
Penyusunan dan
Pemaparan materi
RTL dengan media
power point (PPT):
a) Pemaparan
mengenai Model
Pembelajaran PBL Ruang Guru
Sabtu,
dan PJBL SMAN 1 Guru/Teman 08.00 – 12.00
24 Februari
b) Contoh RPP dan Lembah sejawat WIB
2023
LKPD dengan Bawang
Model pembelajar
PBL dan PJBL
c) Contoh video
kegiatan
pembelajaran
dengan model
pembelajaran PBL
dan PJBL
d) Contoh skenario
video implementasi
RPP
e) Contoh laporan
best practice

RTL 1 - Materi Penyusunan RPP


RENCANA TEMPAT PIHAK
WAKTU KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN TERKAIT
RPP, Bahan Jumat,
Ruang Guru SMAN Guru/Teman 08.00 – 12.00
Ajar, Media 03 Maret
1 Lembah Bawang sejawat WIB
2023
LKPD, Sabtu,
Ruang Guru SMAN Guru/Teman 08.00 – 12.00
Instrumen 04 Maret
1 Lembah Bawang sejawat WIB
2023

RTL 2 - Materi Pembuatan Video Pembelajaran


RENCANA TEMPAT PIHAK
WAKTU KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN TERKAIT
Pembuatan skenario kamis, Ruang Guru
Guru/Teman 08.00 – 12.00
video implementasi 09 Maret SMAN 1 Lembah
sejawat WIB
RPP 2023 Bawang
Latihan pembuatan Jumat,
Guru/Teman 08.00 – 12.00
video dan 10 Maret Ruang Kelas
sejawat WIB
perekaman video 2023
Editing dan Sabtu, Ruang Guru
Guru/Teman 08.00 – 12.00
Finalisasi Video 11 Maret SMAN 1 Lembah
sejawat WIB
2023 Bawang

RTL 3 - Materi Penyusunan Praktik Baik/ Best Practice


RENCANA TEMPAT PIHAK
WAKTU KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN TERKAIT
Koordinasi
Jumat, Ruang Guru
Persiapan dan Guru/Teman 08.00 – 12.00
17 Maret SMAN 1 Lembah
pelaksanaan Best sejawat WIB
2023 Bawang
Practice
Analisis Data dan Sabtu, Ruang Guru
Guru/Teman 08.00 – 12.00
Penyusunan Best 18 Maret SMAN 1 Lembah
sejawat WIB
Practice 2023 Bawang
Refleksi :
1. Pengalaman apa yang diperoleh ibu/bapak dalam mengembangkan RTL?
Pengalaman yang sangat menarik karena dapat mengembangkan RTL dari kegiatan
PPG Daljab yang telah diikuti selama ini dan dapat membagikannya kepada rekan
guru yang ada di instansi tempat saya mengajar.
2. Menurut analisis ibu/bapak, apakah penyusunan RTL dari suatu kegiatan perlu?
Perlu, karena merupakan tidak lanjut dari kegiatan yang sudah kita lakukan dan sebagai
upaya pemantauan dalam peningkatan keprofesionalan seorang guru secara
berkelanjutan.
3. Apa hambatan yang dialami dalam kegiatan menyusun RTL?
Hambatan yang dialami adalah :
Keterbatasan alat bantu , seperti laptop, yang mendukung pembelajaran.
Durasi waktu yang kurang panjang.
4. Apa yang ibu/bapak lakukan untuk mewujudkan keterlaksanaan RTL yang ibu/bapak
susun?
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, guru/ teman sejawat, menyusun jadwal
kegiatan pelaksanaan RTL, mempersiapkan perangkat dan media pembelajaran serta
alat yang akan digunakan, dan mengantisipasi hambatan yang terjadi seperti
bekerjasama dengan pengelola Lab. Komputer untuk peminjaman laptop bagi peserta
desiminasi yang tidak memiliki laptop, dan membentuk tutor/pendamping belajar untuk
membimbing peserta yang kesulitan dalam kegiatan pelaksanaan RTL.

Anda mungkin juga menyukai