Anda di halaman 1dari 12

BEST PRACTICE

Nama : Herlina Umi Kahesti


NO UKG : 201503115466
NIM : E1E322256
Program Studi : PGSD

UNIVERSITAS MATARAM
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Nama : Herlina Umi Kahesti


No.UKG : 201503115466
NIM : E1E322256
Kelas : PGSD D

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SD NEGERI SEWORAN


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan hasil belajar pembelajaran tematik Tema 3
Subtema 2 Pembelajaran 2 dengan menggunakan model
pembelajaran Projek Based Learning (PJBL) berbantukan
media pembelajaran power point interaktif pada Peserta didik
kelas IV SD Negeri Seworan.
Penulis Herlina Umi Kahesti
Tanggal 22 September 2022
Situasi:  Kondisi yang menjadi latar belakang
Kondisi yang menjadi latar Berdasarkan hasil observasi menunjukkan kondisi yang
belakang masalah, mengapa menjadi latar belakang masalah sebagai berikut :
praktik ini penting untuk a. Hasil belajar Peserta didik yang masih rendah.
dibagikan, apa yang menjadi b. Proses pembelajaran yang masih cenderung berpusat
peran dan tanggung jawab pada guru.
anda dalam praktik ini. c. Peserta didik yang cenderung pasif dalam mengikuti
proses pembelajaran seperti diam dan tidak mau
bertanya kepada guru apabila belum mengerti.
d. Guru kurang menerapkan model pembelajaran
inovatif.
e. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang
mengintegrasikan IT ataupun TPACK.
f. Pada saat pembelajaran berlangsung guru cenderung
sering menggunakan metode ceramah.
Melihat permasalahan di atas, perlu dilakukan perbaikan
agar proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu cara yang
dapat membuat peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajarnya adalah
dengan menerapkan model pembelajaran Projek
Based Learning (PJBL) dengan diperbantukan media
pembelajaran berintegrasi TPACK. Di sini guru
menggunakan media power point interaktif yang di
dalamnya tidak hanya memuat materi pembelajaran tetapi
juga terdapat video pembelajaran, gambar-gambar, video
ice breaking, serta kuis interaktif.

 Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan


Alasan best practice ini penting untuk dibagikan karena
guru sangat berperan penting dalam proses pembelajaran
khususnya dalam merancang pembelajaran yang inovatif
yang dimulai dari pengembangan media pembelajaran
yang menarik sampai penentuan model pembelajaran yang
tepat yang disesuaikan dengan karakteristik muatan
pelajaran agar peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam
mengembangkan potensinya di kelas sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan Praktek
Pengalaman lapangan (PPL) yang telah di lakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Projek Based
Learning (PJBL) berbantukan media pembelajaran power
point interaktif menunjukan adanya peningkatan hasil
belajar peserta didik. Sehingga saya ingin membagikan
informasi ini agar bisa menjadi referensi untuk guru lain
dalam mengatasi permasalahan yang sama.

 Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam hal


ini?
Yang menjadi Peran dan tanggung jawab saya sebagai
seorang guru. Saya harus bisa menjadi guru yang tanggap
bagi Peserta didik. Ketika menemukan masalah dalam
pembelajaran, maka saya harus berupaya untuk
menyelesaikannya dengan berkolaborasi dengan berbagai
pihak agar masalah tersebut dapat teratasi. Saya juga harus
bisa merancang pembelajaran yang bermakna bagi peserta
didik yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Saya
juga harus mengevaluasi diri ketika menemui hasil belajar
peserta didik rendah. Karena faktor penyebab rendahnya
hasil belajar peserta didik bukan hanya disebabkan dari
faktor Peserta didik dan lingkungan tapi juga bisa
disebabkan dari faktor guru. Maka dari itu guru harus
kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagi peserta didik.
Tantangan :  Setelah dilakukan identifikasi masalah, wawancara dengan
Apa saja yang menjadi guru dan kepala sekolah ada tantangan yang dihadapi:
tantangan untuk mencapai a. Guru belum menggunakan model pembelajaran
tujuan tersebut? Siapa saja inovatif cenderung menggunakan model pembelajaran
yang terlibat, monoton
b. Kurang maksimalnya penggunaan media yang
mengintegrasikan pendekatan TPACK dalam
pembelajaran karena guru hanya mengandalkan buku
pegangan guru saja.
c. Penataan ruang kelas yang kurang tepat
Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong guru
untuk merancang pembelajaran yang inovatif dengan
menerapkan model pembelajaran Projek Based
Learning (PJBL), didampingi media pembelajaran
Power Point Interaktif dengan tujuan meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
 Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan best
practice ini antara lain:
a. Dosen Pembimbing dan guru pamong selaku mentor
kegiatan best practice
b. Kepala sekolah selaku narasumber dan pemegang
kebijakan kurikulum sekolah.
c. Guru kelas IV, selaku pemangku kegiatan
pembelajaran di kelas IV
d. Rekan sejawat, selaku partner yang membantu
menyiapkan peralatan, observer kegiatan serta
dokumentasi best practice.

Aksi :  Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi


Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut adalah :
dilakukan untuk menghadapi  Berkaitan dengan tantangan guru belum menggunakan
tantangan tersebut/ strategi model pembelajaran inovatif cenderung menggunakan
apa yang digunakan/ model pembelajaran monoton. Strategi yang di
bagaimana prosesnya, siapa gunakan adalah
saja yang terlibat / Apa saja 1. Guru harus menciptakan pembelajaran yang
sumber daya atau materi yang menarik untuk Peserta didik agar dapat
diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar dengan merancang
melaksanakan strategi ini pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif dan menggunakan media
pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi
pelajaran.

Dalam hal ini sejalan dengan yang diungkapkan


Aprilia Rahmayani (2019:59) mengatakan bahwa
“Dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa, seorang guru harus menggunakan
suatu model pembelajaran yang kreatif serta
inovatif yang dapat meningkatkan aktivitas
dalam pembelajaran sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan aktif, dan penggunaan
model atau media pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang akan di sampaikan
serta dapat menarik perhatian siswa.”

Rahmayani Aprilia.(2019). Pengaruh Model


Pembelajaran Discovery Learning dengan
Menggunakan Media Video Terhadap Hasil
Belajar Siswa. Diunduh dari:
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/article/
view/3939/2556 Diakses Pada Tanggal 22
September 2022

2. Menggunakan model Project Based Learning


(PJBL) dalam pembelajaran karena Peserta didik
akan mendapatkan pengalaman menggali potensi
diri dan berkolaborasi dengan kelompoknya
menyelesaikan suatu proyek sehingga peserta
didik akan antusias mengikuti pembelajaran yang
kemudian berdampak pada peningkatan hasil
belajarnya.

Seperti halnya yang diungkapkan SN Izzati, dkk


(2018: 1123) mengatakan bahwa “Project based
learning (PjBL) merupakan salah satu model yang
cocok digunakan dalam meningkatkan
memecahkan sebuah masalah dan berpikir
untuk menghasilkan suatu produk. Model
project based learning akan menjadi panduan
siswa untuk aktif selama pembelajaran
sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran
akan berdampak pada hasil belajar yang
diperoleh.”

Izzati SN dkk.(2018).Project Based Learning


Berbasis Literasi untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Tematik. Diunduh dari:
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/
view/11508/5439 Diakses Pada Tanggal 22
September 2022

Kelebihan model pembelajaran Project Based


Learning (PJBL)
a. Meningkatkan pemahaman materi dan
prestasi belajar peserta didik.
b. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
untuk belajar, mendorong peserta didik untuk
melakukan pekerjaan penting, dan mereka
perlu dihargai.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dan
berhasil memecahkan masalah-masalah yang
kompleks
d. Meningkatkan kolaborasi
e. Mendorong peserta didik untuk
mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan berkomunikasi
Adapun langkah-langkah Projek Based Learning
(PJBL) adalah :
1. Tahap Penentuan Pertanyaan Mendasar
Pada tahap ini, guru memberikan pertanyaan
pematik berkaitan dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari
2. Tahap Mendesain Perencanaan Proyek
Pada tahap ini, guru membagi siswa menjadi 2
kelompok heterogen dan membagikan LKPD
yang berisi penugasan membuat mozaik. Guru
mengajak peserta didik melihat video cara
membuat mozaik.
3. Tahap Menyusun Jadwal
Guru dan peserta didik membuat kesepakatan
waktu penyelesaian proyek yaitu selama 20
menit dari persiapan, penyusunan sampai
presentasi hasil karya.
4. Tahap Memonitor keaktifan Peserta didik
Peserta didik mengerjakan proyek mozaik
secara berkelompok. Guru berkeliling untuk
memonitoring pengerjaan proyek sambil
melakukan penilaian sikap sesuai rubrik yang
dibuat.
5. Menguji Hasil
Perwakilan peserta didik dari masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil karya
mozaik dan mengkomunikasikan proses
pembuatannya. Antar kelompok saling
menanggapi presentasi. Hasil karya kemudian
dipajang di papan pajangan kelas.
6. Evaluasi Pengalaman Belajar
Guru memberikan penguatan hasil proyek
dengan memberikan penilaian. Dilanjutkan
penyampaian kesimpulan pembelajaran oleh
perwakilan peserta didik.

 Berkaitan dengan tantangan kurang maksimalnya


penggunaan media yang mengintegrasikan pendekatan
TPACK dalam pembelajaran karena guru hanya
mengandalkan buku pegangan guru saja strategi yang
digunakan adalah guru meng-upgrade diri dengan
memanfaatkan internet untuk mencari berbagai
referensi media pembelajaran yang cocok. Guru juga
memanfaatkan youtube untuk mencari video-video
pembelajaran sesuai dengan materi yang di ajarkan.
Guru menyajikan media pembelajaran yang
mengintegrasikan TPACK melalui LCD Projector.
Prosesnya membuat power point interaktif yang
didalamnya menyajikan video pembelajaran, materi
pembelajaran, ice breaking dan quizz interaktif dalam
bentuk slide PPT. Guru juga menampilkan Assembler
edu berupa Visual Realistic yang mendukung materi
pembelajaran agar lebih menarik

Seperti yang diungkapkan oleh Desi Baktiningsih, dkk


(2020:85) dalam penelitiannya menunjukkan
“Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas dan
hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik
kelas V SD Negeri 1 Jeketro melalui pendekatan
TPACK memperlihatkan peningkatan yang signifikan
yaitu pada siklus 1 ketuntasan klasikal 66,67%, siklus
2 ketuntasan klasikal naik menjadi 93,33% dan pada
siklus 3 seluruh peserta didik atau 100% mengalami
ketuntasan hasil belajar. Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan
TPACK sangat efektif untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar peserta didik.”

Baktiningsih Desi, dkk (2020). Peningkatan Aktivitas


Dan Hasil Belajar Tema 4 Subtema 1 Melalui
Pendekatan TPACK (Technology Pedagogy Content
Knowledge) Pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri 1
Jeketro Tahun Pelajaran 2020/2021. Diunduh dari :
http://103.98.176.9/index.php/DIMENSI/article/view/
7286 Diakses Pada Tanggal 22 September 2022

 Berkaitan dengan tantangan Penataan ruang kelas yang


kurang tepat strategi yang digunakan adalah sebelum
memulai praktek pembelajaran guru mempersiapkan
kelas dengan membersihkan ruangan kelas, memasang
hiasan- hiasan di dinding kelas, menata dan merubah
posisi meja dan kursi peserta didik. Tempat duduk
siswa di setting per kelompok kecil. Hal itu dilakukan
agar Peserta didik merasa nyaman dan senang bisa
berada di kelas untuk mengikuti pelajaran dengan
baik.

Firdaus Rica (2016:14) mengatakan bahwa “Penataan


ruang kelas dengan segala kelebihannya yaitu dapat
menumbuhkan motivasi intrinsik yang dapat
memberikan dorongan terhadap minat siswa untuk
mempelajari konsep yang diberikan melalui berbagai
pengalaman, kejadian, fakta dan fenomena yang
dialaminya sendiri, sehingga dapat memberikan suatu
hasil yang diharapkan dan yang lebih penting adalah
siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik.”

Rica Firadaus.(2016). Pengaruh Penataan Ruang Kelas


Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V (Study
Eksperimen Di Sdn 4 Kuripan Utara) Tahun 2016.
Diunduh dari :
http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/9947 Diakses Pada
Tanggal 22 September 2022

 Pihak yang terlibat pada tahapan ini adalah guru model


sebagai pelaksana best practice.
 Sumber daya yang dibutuhkan untuk akses jaringan
internet, speaker, laptop, dan LCD Projector.

Refleksi Hasil dan dampak  Penerapan model Project Based Learning dengan
menggunakan media power point interaktif pada
Bagaimana dampak dari aksi pembelajaran tematik Kelas IV Tema 3 Subtema 2
dari Langkah-langkah yang Pembelajaran 2 efektif meningkatkan hasil belajar peserta
dilakukan? Apakah hasilnya didik. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah peserta didik
efektif? Atau tidak efektif? yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 11 orang dengan
Mengapa? Bagaimana respon prosentase ketuntasan klasikal sebesar 100%. Hasil ini
orang lain terkait dengan mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar
strategi yang dilakukan, Apa peserta didik pada pembelajaran Aksi 1 yang memperoleh
yang menjadi faktor ketuntasan klasikal sebesar 82%. KKM yang di gunakan
keberhasilan atau adalah 70. Berikut Perbandingan Hasil Belajar pada
ketidakberhasilan dari strategi pembelajaran Aksi 1 dan Aksi 2.
yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari Perbandingan Hasil Belajar Aksi 1 dan
keseluruhan proses t’ersebut Aksi 2
100
80
60
40
20
0
A TA KA A IF IF JI ZIL TA RA ZA
IDZ LIS NF I IR Z AN LAT PAN RE RIS AH ELI
AF CA A M H Z

Aksi 1 Aksi 2
Rata-rata hasil belajar peserta didik sejumlah 11 peserta
didik pada aksi 1 mencapai nili rata-rata 75 sedangkan
rata-rata pada aksi 2 mencapai nilai rata-rata 82 seperti
yang terpapar dalam diagram berikut
Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar
Aksi 1 dan Aksi 2
84
82
80
78
76
74
72
70
Aksi 1 Aksi 2

Hal ini diperkuat dengan kajian literatur dari RI Setiawan


dkk dalam penelitiannya yang berjudul Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar, menjelaskan bahwa
“Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi Student
Center. Hasil penelitian menunjukkan (1) persentase
ketuntasan hasil belajar tematik siswa kelas IV yang
semula pada prasiklus adalah 25% yang mencapai KKM
kemudian pada siklus I meningkat menjadi 60%, kemudian
pada siklus II meningkat menjadi 75% dan pada siklus III
mencapai 95% sehingga penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
dinyatakan berhasil dan sudah teruji”

RI Setiawan dkk. (2019). Model Pembelajaran Berbasis


Proyek (Project Based Learning) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Diunduh dari :
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/
dikdasbantara/article/view/372 Diakses pada tanggal 22
September 2022.
 Respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan model
Project Based Learning menggunakan media power point
interaktif sangat positif hal tersebut terlihat pada
keterlibatan peserta didik yang aktif merespon pertanyaan
guru, menyelesaikan proyek, menanggapi presentasi
kelompok, dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
Berdasarkan hasil angket peserta didik pada Aksi 1
diperoleh sebanyak 11 anak menjawab Ya pada pernyataan
1,2,3,6,7,8,9,10,13,14,dan 15. Sedangkan pada pernyataan
ke 5 dan 11 terdapat 2 peserta didik menjawab tidak serta
pernyataan ke 12 terdapat 3 peserta didik menjawab tidak.
Pernyataan 5, 11 dan 12 berkaitan dengan manfaat
pembelajaran pada aksi 1. Penulis kemudian mengevaluasi
diri dan melakukan perbaikan pada Aksi 2 sehingga
didapatkan hasil sebanyak 11 anak menjawab ya pada
masing-masing pernyataan.
Berikut perbandingan hasil angket peserta didik pada aksi
1 dan aksi 2 :
12

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Aksi 1 Ya Aksi 1 Tidak Aksi 2 Ya Aksi 2 Tidak

 Respon rekan sejawat terkait model Project Based


Learning menggunakan media power point interaktif juga
sangat baik, hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan
terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh
guru sudah berpusat pada peserta didik (student centered).
Berdasarkan hasil observasi melalui video yang dilakukan
oleh 5 rekan sejawat pada aksi 1 menujukkan adanya
kegiatan yang kurang maksimal yang dilakukan penulis
pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu pada
kegiatan penguatan karakter. Kemudian guru melakukan
perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran aksi 2 sehingga
hasil observasi oleh rekan sejawat menunjukkan guru
sudah melaksanakan setiap tahap kegiatan dengan
maksimal. Berikut perbandingan hasil observasi kegiatan
pembelajaran aksi 1 dan aksi 2.

Perbandingan Hasil Observasi Oleh Rekan Se-


jawat Aksi 1 dan Aksi 2
5
4
3
2
1
0
Ke 1a 1b 1c 2a 2b 2c 2d 2e 2f 2g 2h 2i 2j 2k 2l 3a 3b 3c
gi-
ata
n

Aksi 1 Aksi 2

 Faktor yang menjadi keberhasilan dari strategi yang


dilakukan adalah penerapan pendekatan TPACK pada
model Project Based Learning dengan menggunakan
media power point interaktif membuat pembelajaran
menjadi interaktif dan bermakna hal ini terlihat dari
antusias peserta didik pada saat mengonstruksi
pengetahuan melalui tayangan video kemudian video
kemudian melakukan kegiatan proyek setelah menyimak
tayangan video tutorial membuat mozaik. Model Project
Based Learning memberikan pengalaman kepada siswa
dalam mengorganisasi proyek, mengalokasikan waktu, dan
mengelola sumber daya seperti alat dan bahan
menyelesaikan tugas. Ketika siswa bekerja dalam
kelompok, mereka belajar untuk mempelajari keterampilan
merencanakan, mengorganisasi, negosiasi, dan membuat
kesepakatan tentang tugas yang akan dikerjakan, siapa
yang akan bertanggungjawab untuk setiap tugas, dan
bagaimana informasi akan dikumpulkan dan disajikan.
Hal ini sesuai dengan kajian literatur dari Yanti Fitria
(2021:1) yang menyatakan bahwa “Pendekatan
Technology pedagogic and content knowledge (TPACK),
Problem based learning Model, dan Project Based
Learning Model telah terbukti mampu melejitkan potensi
yang dimiliki peserta didik. Mereka mendapatkan
pengalaman untuk peka mengenali masalah dan
berkolaborasi menemukan solusi masalah yang dihadapkan
kepada mereka, serta mampu mengkomunikasikannya
dengan tepat.”

Fitria Yanti (2021). Pembelajaran Yang Melejitkan


Kecakapan Abad 21 Untuk Level Pendidikan Dasar Di Era
5.0. Diunduh dari :
http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/PSNPD/article/
view/1083 Diakses pada tanggal 22 September 2022.
Lampiran -lampiran

1. Proyek Peserta didik

2. Sample Angket Siswa


3. Sample Observasi Rekan Sejawat

4. Sampel Evaluasi Peserta didik

Anda mungkin juga menyukai