Anda di halaman 1dari 8

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode

STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil


Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Peserta didik
Dalam Pembelajaran

DISUSUN OLEH

NAMA : MEGA DAHLIANA, S. Pd

NIM : F4351221047

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMP Negeri 3 Bunut Hulu


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan menulis teks cerita pendek
berdasarkan kerangka cerita dengan memperhatikan struktur
teks cerita pendek pada siswa kelas IX A dengan model
Project Based Learning (PjBL)
Penulis Mega Dahliana, S. Pd.
Tanggal 7 Desember 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar Rendahnya kemampuan menulis siswa dalam menulis teks
belakang masalah, mengapa cerita pendek dilihat dari analisis data hasil menulis teks
praktik ini penting untuk cerpen peserta didik. Dari 20 peserta didik, hanya 6 peserta
dibagikan, apa yang menjadi didik (30%) yang memperoleh nilai di atas KKM, sebanyak
peran dan tanggung jawab anda 14 peserta didik (70%) belum mencapai KKM. Berdasarkan
dalam praktik ini. pengalaman dan hasil observasi di kelas IX A SMP Negeri 3
Bunut Hulu, terdapat berbagai latar belakang masalah yang
menjadi penyebab dan pemicu rendahnya kemampuan
menulis teks cerita pendek tersebut adalah:
1. Peserta didik belum mampu menulis teks cerita pendek
berdasarkan struktur teks cerita pendek ditandai dengan
ditemukannya kekeliruan dalam penulisan urutan
struktur teks cerita pendek.
2. Proses pembelajaran satu arah membuat pembelajaran
terasa kaku dan membosankan sehingga peserta didik
tidak merasa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
3. Pendidik kurang menerapkan pembelajaran berbasis
HOTS.
4. Pendidik kurang memanfaatkan model dan media
pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk
mendukung proses pembelajaran agar peserta didik
memiliki rasa ingin tahu dan semangat selama proses
pembelajaran.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan
karena menjadi bahan refleksi untuk memperbaiki masalah
yang terjadi. Pembelajaran menggunakan model Project
Based Learning dalam meningkatkan kemampuan menulis
teks cerita pendek perlu untuk dilakukan karena model
pembelajaran ini memberikan nuansa belajar yang baru,
berpusat kepada peserta didik, membantu peserta didik
dalam mengasah kemampuan memecahkan suatu masalah
dan menghasilkan karya yang nyata. Model pembelajaran ini
adalah salah satu model pembelajaran yang inovatif yang
mengajak peserta didik untuk terlibat secara langsung dalam
proses pembelajaran, memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik, serta meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sehingga peserta didik
tidak lagi merasa bosan dan malas ketika mengikuti proses
pembelajaran.
Praktik pembelajaran baik ini juga dapat menjadi wadah
untuk memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik
serta menjadi bahan referensi positif untuk ditularkan kepada
rekan guru yang lainnya.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda


dalam praktik ini?
Peran pendidik adalah sebagai motivator dan fasilitator yang
bertanggung jawab dalam merancang dan menyusun
perangkat pembelajaran berupa langkah-langkah kegiatan
yang akan dilaksanakan di kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung. Peserta didik berperan dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan proses pembelajaran yang telah
disampaikan oleh pendidik sesuai langkah-langkah kegiatan
yang sudah direncanakan. Pendidik dan peserta didik harus
melakukan kolaborasi dan bekerjasama dalam melakukan
setiap aktivitas yang ada dalam rencana kegiatan yang sudah
disiapkan oleh pendidik agar tujuan pembelajaran tercapai.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
Apa saja yang menjadi tujuan tersebut?
tantangan untuk mencapai Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri,
tujuan tersebut? Siapa saja yang wawancara kepada rekan sejawat, kepala sekolah maka
terlibat, tantangan untuk mencapai tujuan tersebut dapat ditilik dari
tiga kondisi diantaranya:
1. Aspek peserta didik
a. Kurangnya rasa percaya diri peserta didik
b. Peserta didik belum mampu diajak untuk berpikir
secara kritis karena belum terbiasa.
c. Karakteristik gaya belajar peserta didik yang
berbeda-beda.

2. Aspek pendidik
Tantangan dari pendidik yaitu:
a. Pendidik belum menciptakan pembelajaran yang
melibatkan peserta didik untuk terlibat aktif.
b. Pendidik belum menerapkan model pembelajaran
yang inovatif.
c. Pendidik belum melaksanakan pembelajaran berbasis
TPACK dan hanya fokus kepada penjelasan di buku
paket.
d. Pendidik tidak menciptakan ruang kelas yang nyaman
bagi peserta didik.
Siapa saja yang terlibat ?
Praktik pembelajaran ini dilaksanakan di SMP Negeri 3
Bunut Hulu pada kelas IX A dengan jumlah peserta didik 20
orang. Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini tentunya
peserta didik, pendidik, kepala sekolah, serta rekan sejawat.
Peserta didik sendiri sebagai titik sentral yang mengalami
proses pembelajaran. Pendidik yang merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran. Kepala sekolah sebagai
fasilitator dan katalisator yang membantu mengarahkan dan
memonitor proses pembelajaran. Rekan sejawat yang
memberikan informasi-informasi yang mengarahkan kepada
perilaku yang lebih baik, memberikan motivasi dan masukan
yang membangun selama proses pembelajaran.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan.
dilakukan untuk menghadapi Tantangan tersebut harus segera diselesaikan dengan baik
tantangan tersebut/ strategi apa oleh seorang pendidik profesional. Langkah-langkah yang
yang digunakan/ bagaimana dilakukan, yaitu:
prosesnya, siapa saja yang 1. Pendidik melakukan koordinasi dengan kepala sekolah
terlibat / Apa saja sumber daya serta rekan sejawat untuk menentukan solusi dari
atau materi yang diperlukan masalah yang terjadi di sekolah.
untuk melaksanakan strategi ini 2. Pendidik merancang kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning yang mampu meningkatkan keaktifan belajar
peserta didik, menciptakan suasana pembelajaran yang
inovatif, efektif dan menyenangkan yang berpusat pada
peserta didik agar tercapainya tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran Project Based Learning merupakan
model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta
didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara
berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan
batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah
produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang
lain.
Karakteristik model Project Based Learning adalah
sebagai berikut.
a. Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai
dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga
pemaparan produk.
b. Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap
proyek yang akan dihasilkan.
c. Proyek melibatkan peran teman sebaya, pendidik,
orang tua, bahkan masyarakat.
d. Melatih kemampuan berpikir kreatif.
e. Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan
perkembangan gagasan.

Sintak model Project Based Learning sebagai berikut:


a. pertanyaan mendasar
b. mendesain perencanaan produk
c. menyusun jadwal pembuatan
d. memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
e. menguji hasil
f. evaluasi pengalaman belajar

3. Pemilihan media ajar berbasis TPACK untuk


memudahkan pendidik mentransformasi ilmu
pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi
belajar peserta didik. Pendidik menggunakan video
pembelajaran yang menarik dan disajikan lewat
proyektor.

4. Proses penilaian dilakukan secara keseluruhan dari


ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tentunya
dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi,
indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik
penilaian untuk melengkapi penilaian akhir
pembelajaran.

5. Agar kegiatan pembelajaran semakin menyenangkan


dan tidak membosankan, maka diperlukan dukungan
yang optimal salah satunya dengan mendesain kelas
yang kreatif dan interaktif. Ruang kelas merupakan
tempat berlangsungnya proses belajar mengajar,
sehingga ruangan ini berpengaruh besar terhadap
semangat peserta didik dalam menuntut ilmu.
Pendidik memilih menata ruangan tempat duduk
peserta didik dengan menggunakan model U
tujuannya agar siswa merasakan pengalaman belajar
yang berbeda dari yang biasanya.

Langkah-langkah proses pembelajaran sebagai berikut :


Langkah dalam proses pembelajaran dibuat dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 3 kegiatan
yaitu, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Kegiatan pendahuluan selama 15 menit terdapat
kegiatan seperti orientasi, apersepsi, motivasi, dan
pemberian acuan. Kegiatan inti selama 90 menit terdapat 6
sintak dalam model pembelajaran PjBL yaitu pertanyaan
mendasar, mendesain perencanaan produk, menyusun
jadwal pembuatan, memonitor keaktifan dan perkembangan
proyek, menguji hasil serta evaluasi pengalaman belajar.
Kemudian kegiatan penutup selama 15 menit yaitu terdapat
kegiatan refleksi, menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Dengan adanya RPP
pendidik dapat menjalankan semua langkah-langkah
kegiatan dalam pembelajaran tersebut dengan terarah dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi hasilnya cukup baik dan efektif, hal ini dapat dilihat
dari Langkah-langkah yang dari:
dilakukan? Apakah hasilnya Dampak dari penerapan model pembelajaran Project
efektif? Atau tidak efektif? Based Learning terbukti dapat meningkatkan kemampuan
Mengapa? Bagaimana respon menulis teks cerita pendek peserta didik kelas IX A SMP
orang lain terkait dengan strategi Negeri 3 Bunut Hulu. Hal ini dibuktikan dengan hasil
yang dilakukan, Apa yang analisis data setelah dilaksanakan model pembelajaran
menjadi faktor keberhasilan atau Project Based Learning semua peserta didik (100%) lulus
ketidakberhasilan dari strategi KKM. Dari hasil data ini terlihat bahwa pembelajaran
yang dilakukan? Apa menggunakan model Project Based Learning membuat
pembelajaran dari keseluruhan peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan dalam
proses tersebut proses belajar mengajar, karena pada saat pembelajaran
peserta didik bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas
proyek yang diberikan. Secara berkesinambungan motivasi
belajar peserta didik meningkat maka hasil belajar peserta
didik turut meningkat. Pemilihan model pembelajaran dan
pendekatan belajar serta kegiatan – kegiatan belajar yang
berpusat pada peserta didik sangat mampu meningkatkan
keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran sehingga
peserta didik memiliki semangat untuk belajar.
Pengunaan media pembelajaran berbasis audio visual
dengan pemanfaatan media salindia dan video pembelajaran
sangat membantu pemahaman peserta didik. Selain itu,
penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual juga
dapat menarik minat peserta didik karena pembelajaran lebih
menyenangkan. Dengan penyediaan konten – konten
pembelajaran yang menarik peserta didik semakin aktif
untuk mengikuti materi yang disajikan, sehingga minat
belajarnya meningkat.
Suasana belajar di kelas jadi lebih menyenangkan dan
tidak membosankan. Terlihat dari respon peserta didik
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini
dapat dilihat saat kegiatan inti dan refleksi akhir
pembelajaran dimana peserta didik terlibat aktif dalam
kegiatan inti dan juga memberikan refleksi bahwa
pembelajaran sangat menyenangkan, dan media
pembelajarannya menarik serta mudah dipahami.

Apakah hasilnya efektif?


Berdasarkan dampak yang dirasakan maka dapat
disimpulkan bahwa solusi yang telah dilaksanakan sangat
efektif untuk meningkatkan semangat dan hasil belajar
peserta didik.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi


yang dilakukan?
1. Respon dari kepala sekolah selama proses pembelajaran
yang dilakukan sangat baik dan memberikan dukungan
penuh karena memberikan nuansa baru dalam mengajar
dan proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada
pendidik sehingga suasana kelas menjadi lebih terasa
hidup karena peserta didik terlibat langsung dalam
proses pembelajaran.
2. Respon dari rekan sejawat sangat antusias dan tertarik
untuk menerapkan model pembelajaran yang sudah
dilakukan. Menurut rekan sejawat, pendidik telah
keluar dari zona mengajar yang klasikal dan monoton
dengan gaya ceramah. Sehingga membuat peserta didik
menjadi lebih tertarik dengan proses belajar mengajar
yang berbeda. Penyusunan tempat duduk dengan model
yang berbeda juga memberikan suasana belajar yang
baru karena selama ini menggunakan susunan gaya
lama yang klasik.
3. Peserta didik merasa senang selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning dan media
audiovisual karena mereka dapat melihat langsung
gambar dan video pembelajaran yang disajikan dengan
menarik. Tidak lagi berfokus pada buku paket sehingga
peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh.

Keberhasilan dari strategi yang dilakukan?


Faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran ini
sangat ditentukan oleh peserta didik sebagai pelaku dalam
proses pembelajaran serta dukungan kepala sekolah dan
rekan sejawat yang ada di unit kerja. Selama proses
pelaksanaan aksi pendidik berusaha semaksimal mungkin
untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan. Selain itu, faktor keberhasilan dalam proses
pembelajaran ini adalah penerapan model Project Based
Learning yang dapat meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam menulis teks cerpen berdasarkan struktur dan
dapat memberikan hasil positif dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik.

Hal penting apa didapat dari keseluruhan proses


pembelajaran yang dilakukan:

Pembelajaran dari keseluruhan proses yang telah dilakukan


adalah bahwa pendidik merupakan fasilitator dan motivator
bagi peserta didik. Sudah selayaknya pendidik harus mampu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
menarik serta berpusat pada peserta didik sehingga peserta
didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pendidik
harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan dan
memilih model pembelajaran, media pembelajaran, dan
strategi mengajar yang sesuai dengan karakteristik materi
dan karakteristik perkembangan zaman yang dapat
membantu pendidik dalam menciptakan kelas yang kondusif
dan menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini akan
berdampak pada kemampuan peserta didik lebih meningkat
dan akan lebih aktif karena proses pembelajaran berpusat
kepada peserta didik. Pendidik hanya fasilitator dan
motivator yang membimbing dan mengarahkan peserta didik
dalam proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai