Anda di halaman 1dari 6

LK 3.

1 Menyusun Best Practices


Nama : Zulkipli
No.UKG : 201900817205
Instansi : SMPN 1 Makarti Jaya

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMPN 1 Makarti Jaya


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin dicapai 1. Membangkitkan semangat belajar siswa
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada soal
cerita
Penulis Zulkipli, S.Pd
Tanggal 24 September 2022
Situasi :

Kondisi yang menjadi latar Semangat belajar merupakan hal yang penting
belakang masalah dalam pembelajaran. Jika tidak semangat maka
prestasi siswa akan menurun. Menurut Roffina
(2020) didalam jurnalnya mengatakan
“Semangat merupakan syarat mutlak dalam
belajar; seorang siswa yang belajar tanpa
semangat (atau kurang motivasi) tidak akan
berhasil dengan maksimal. Dalam implikasinya
pada dunia belajar, siswa atau pelajar tidak
akan termotivasi secara penuh dalam belajar”.

Dalam praktik pembelajaran yang penulis


lakukan selama ini tidak membuat siswa
semangat dalam belajar. Penulis hanya
menggunakan buku siswa dan buku guru.
Pada saat mengajar penulis juga masih
cenderung monoton (lebih banyak ceramah) dan
tidak menggunakan model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa. Dampaknya,
pembelajaran di kelas menjadi kaku dan
anak-anak tampak kurang bersemangat. Selain
itu, penulis juga jarang memberikan soal dalam
bentuk cerita kepada siswa sehingga mereka
kurang terlatih untuk mengerjakan soal
berbentuk cerita. Hal ini dikarenakan,
kurangnya semangat belajar siswa sehingga
guru hanya memberikan soal-soal sederhana
yang dianggap tidak terlalu sulit bagi siswa.

Berdasarkan hasil wawancara melalui google


forms pada siswa SMPN 1 Makarti Jaya, penulis
memperoleh informasi tentang alasan siswa
tidak bersemangat saat belajar matematika
yaitu:
a. Siswa menganggap matematika pelajaran
yang sulit dimengerti;
b. Siswa mengantuk, izin keluar dan
mengobrol saat guru menjelaskan. Hal
ini, dapat diartikan siswa malas belajar
matematika;
c. Siswa kurang memahami soal dalam
bentuk cerita.

Mengapa praktik ini penting Praktik ini sangat penting untuk dibagikan
untuk dibagikan? karena berguna bagi guru yang memiliki
masalah yang sama. Sehingga praktik ini dapat
memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas
dalam pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif.

Apa yang menjadi peran dan Peran dan tanggung jawab penulis dalam
tanggung jawab anda dalam praktik ini yaitu sebagai pendidik yang
praktik ini? bertanggung jawab terhadap kegiatan
pembelajaran di kelas dan menggunakan model
pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa.
Sehingga dapat melibatkan peran aktif dalam
pembelajaran.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi Setelah melakukan identifikasi masalah dengan


tantangan untuk mencapai refleksi diri, wawancara dengan guru/teman
tujuan tersebut? sejawat dan siswa. Tantangan yang dihadapi
untuk mencapai tujuan yaitu:
1. Mencari informasi dan memahami model
pembelajaran inovatif yang melibatkan
keaktifan siswa agar siswa kembali
bersemangat dalam belajar dikarenakan
guru masih menggunakan pembelajaran
konvensional (ceramah) dan kurangnya
pengetahuan tentang model pembelajaran
inovatif.
2. Siswa mampu menyelesaikan soal cerita dan
nilai siswa bisa mencapai KKM dalam
mengerjakan soal tersebut.

Siapa saja yang terlibat? Didalam tantangan ini yang terlibat yaitu :
1. Penulis sebagai guru yang melaksanakan
praktik dan fasilitator dalam pembelajaran.
2. Siswa sebagai subjek utama dalam proses
pembelajaran.
3. Pihak sekolah sebagai pihak yang
memberikan izin pelaksanaan sekaligus
menyediakan sarana dan prasarana di
sekolah.
4. Dosen dan Guru Pamong yang memberikan
bimbingan dan arahan terkait seluruh
tahapan kegiatan.
Aksi :

Langkah-langkah apa yang Langkah-langkah yang dilakukan untuk


dilakukan untuk menghadapi menghadapi tantangan tersebut sebagai berikut:
tantangan tersebut? 1. Membuat perangkat pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa dan memilih soal
cerita dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual) berbasis HOTS.
2. Berkoodinasi dengan kepala sekolah dan
wakil bidang kurikulum agar siswa
diperbolehkan membawa hp saat praktik
pembelajaran karena digunakan untuk
mencari informasi atau referensi dan sebagai
media pembelajaran.
3. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan
sesuai rancangan pembelajaran untuk
dipergunakan dalam praktik pembelajaran
(infokus, layar, laptop, kabel, hp, sound
system)
4. Melaksanakan proses pembelajaran
dengan strategi pembelajaran yang dipilih.

Strategi apa yang digunakan? Strategi yang digunakan dalam aksi untuk
penyelesaian masalah yaitu menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan pendekatan saintifik, pengembangan
4C, Literasi, Pengembangan Pendidikan
Karakter (PPK) dan TPACK berbantuan Media
Powerpoint (PPT) dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD).

Bagaimana prosesnya? Proses yang dilakukan dalam aksi ini yaitu


menyiapkan perangkat dengan menggunakan
model PBL terdiri dari :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Kegiatan pendahuluan
Salam pembuka, berdo’a, mengecek
kehadiran, memeriksa kesiapan siswa,
menyampaikan tujuan pembelajaran,
appersepsi dan motivasi.
b. Kegiatan Inti sesuai sintaks PBL
Fase Kegiatan
Orientasi peserta Guru menampilkan
didik pada masalah di PPT.
masalah Kemudian siswa
menyimak dan
menganalisis masalah
yang ditampilkan.
Mengorganisasi- Guru membentuk
kan peserta didik kelompok heterogen dan
untuk belajar mengatur tempat duduk
pada tiap kelompok yang
sudah dibentuk lalu
membagikan LKPD dan
bahan ajar.
Membimbing Guru mengarahkan
penyelidikan siswa untuk membaca
individu maupun informasi di buku paket,
kelompok bahan ajar dan internet.
Guru berkeliling
memantau jalannya
diskusi dan membimbing
siswa jika mengalami
kesulitan.
Menyajikan dan Siswa menuliskan hasil
mengembangkan diskusinya dan
hasil karya menyajikan /
mempresentasikan di
depan kelas.
Menganalisis dan Siswa menganalisis dan
mengevaluasi mengevaluasi jawaban
pemecahan kelompok menyaji.
masalah Kemudian guru
memberikan reward pada
kelompok penyaji dan
memberikan penguatan.
c. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan, mengerjakan soal
evaluasi, refleksi pembelajaran,
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya, berdo’a dan salam
penutup.
2. LKPD dan bahan ajar berbasis PBL.
3. Menggunakan media berbasis teknologi
yaitu Powerpoint dan Quizizz.
4. Membuat instrumen penilaian terdiri dari
penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

Siapa saja yang terlibat? Pihak yang terlibat untuk melaksanakan strategi
ini yaitu guru, siswa dan pihak sekolah.

Apa saja sumber daya atau Sumber daya yang diperlukan untuk
materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu:
melaksanakan strategi ini ? 1. Kajian literatur berupa jurnal-jurnal
penelitian yang menggunakan model
pembelajaran PBL.
2. Sumber daya yang ada disekolah berupa
aliran listrik, infokus, layar, kabel, sound
system dan sinyal internet.
Materi yang diperlukan dalam melaksanakan
strategi ini yaitu :
Aksi ke-1 : Materi Relasi dan Fungsi
Aksi ke-2 : Materi Sistem Persamaan Linier
Dua Variabel (SPLDV)

Refleksi Hasil dan Dampak :

Bagaimana dampak dari aksi Dampak yang dirasakan dari aksi ke-1 dan aksi
dari Langkah-langkah yang ke-2 pada langkah-langkah model pembelajaran
dilakukan? PBL yaitu :
1. Terjadi peningkatan persentase jumlah
siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Miniminal (KKM) 70 dari aksi ke-1 sampai
aksi ke-2 pada soal evaluasi menggunakan
soal cerita berbasis HOTS yang dapat dilihat
dari data di bawah ini :
Aksi 1 Aksi 2
I II I II
62,07 % 68,97 % 70,00 % 82,76 %

2. Terjadinya perubahan keaktifan siswa dari


aspek sikap kearah yang lebih baik saat aksi
ke-1 sampai aksi ke-2. Hal ini, diperoleh
pada lembar observasi dengan indikator
penilaian sikap yang menunjukan prilaku
mandiri, rasa ingin tahu, jujur dan tanggung
jawab. Data persentase jumlah siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Aksi 1 Aksi 2
Predikat
I II I II
Sangat 10,34 17,24 23,33 37,93
Baik (A) % % % %
58,62 65,52 56,67 51,72
Baik (B)
% % % %
Cukup 31,03 17,24 20,00 10,35
Baik (C) % % % %

3. Terjadinya perubahan keaktifan siswa dari


aspek keterampilan kearah yang lebih baik
pada aksi ke-1 sampai aksi ke-2. Hal ini,
diperoleh pada lembar observasi penilaian
kinerja dengan indikator aktif dalam diskusi,
terampil menemukan konsep, terampil
dalam menyajikan dan terampil dalam
mengkomunikasikan. Data persentase
jumlah siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Aksi 1 Aksi 2
Predikat
I II I II
Sangat 6,90 13,79 16,67 31,03
Terampil % % % %
27,59 31,03 40,00 44,83
Terampil
% % % %
Cukup 24,14 31,03 23,33 17,24
terampil % % % %
Kurang 41,38 24,14 20,00 6,90
Terampil % % % %

Apakah hasilnya efektif? Atau Hasil yang diperoleh pada saat evaluasi dari
tidak efektif? Mengapa? penggunaan model pembelajaran PBL sangat
efektif. Dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran yang tergambar pada
sintaks PBL dan lembar observasi, dimana
kegiatan tersebut dapat membangkitkan
semangat belajar siswa dan meningkatkan
persentase jumlah siswa mencapai ketuntasan
pada soal cerita. Hal ini, sejalan dengan
Setyawati. dkk (2019) di dalam jurnal
penelitiannya menyebutkan “penerapan model
pembelajaran PBL tidak hanya dapat mengukur
hasil belajar siswa, melainkan model tersebut
mampu meningkatkan keaktifan siswa dengan
menerapkan langkah-langkah PBL,
mendengarkan dan melakukan arahan guru,
dan sumber belajar lainnya.”

Bagaimana respon orang lain Respon terkait dengan strategi yang dilakukan
terkait dengan strategi yang menggunakan Model Pembelajaran PBL yaitu:
dilakukan? 1. Respon siswa dilihat dari hasil refleksi
sebagian besar mengatakan pembelajaran
yang menyenangkan.
2. Respon pihak sekolah sangat mendukung
terkait dengan strategi yang dilakukan demi
meningkat prestasi siswa di sekolah.
3. Respon orang lain setelah melihat video
youtobe penulis yaitu komentar sangat
menginspirasi.

Apa yang menjadi faktor Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan
keberhasilan atau yaitu dengan adanya dukungan dari pihak
ketidakberhasilan dari strategi sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana
yang dilakukan? di sekolah serta guru yang mempunyai
keterampilan dalam menerapkan model PBL
yang sesuai dengan situasi dalam kelas.

Apa pembelajaran dari Pembelajaran dari keseluruhan proses yaitu :


keseluruhan proses tersebut? 1. Model PBL dapat membangkitkan semangat
belajar siswa.
2. Model PBL dapat meningkatkan hasil belajar
siswa terhadap kemampuan pemecahan
masalah pada soal cerita.
3. Guru seharusnya tidak hanya mengajar
dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran
matematika yang kontekstual sesuai dengan
latar belakang siswa, situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.

Kajian Pusaka

Roffina, Zamrat Desi. 2020. Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Dalam


Pembelajaran Relasi dan Fungsi Melalui Pendekatan Saintific. Volume 4
Nomor 1 Tahun 2020.
Setyawati, Suci. dkk 2019. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas 2 SD.
Jurnal Ilmiah Pengembangan Pendidikan Vol. VI No.2 Tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai