Anda di halaman 1dari 8

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode

STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil


Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Peserta didik
Dalam Pembelajaran

DISUSUN OLEH

NAMA : MEGA DAHLIANA, S. Pd

NIM : F4351221047

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMP Negeri 3 Bunut Hulu


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memproduksi teks cerita pendek berdasarkan kerangka teks
cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan dengan tepat.
Penulis Mega Dahliana, S. Pd.
Tanggal 17 Desember 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar Peralihan pembelajaran jarak jauh (daring) ke pembelajaran
belakang masalah, mengapa tatap muka memberikan pengaruh semangat belajar peserta
praktik ini penting untuk didik menurun. Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi
dibagikan, apa yang menjadi di kelas IX A SMP Negeri 3 Bunut Hulu, terdapat berbagai
peran dan tanggung jawab anda latar belakang masalah yang menjadi penyebab dan pemicu
dalam praktik ini. rendahnya kemauan belajar tersebut adalah:
1. Peserta didik malas mengerjakan soal yang diberikan
guru, malu dalam mengungkapkan pendapat, dan acuh
terhadap proses belajar mengajar.
2. Proses pembelajaran satu arah membuat pembelajaran
terasa kaku dan membosankan sehingga peserta didik
tidak merasa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
3. Peserta didik tidak dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran.
4. Pendidik kurang memanfaatkan model dan media
pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk
mendukung proses pembelajaran agar peserta didik
memiliki rasa ingin tahu dan semangat selama proses
pembelajaran.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan
karena saya rasa hampir semua pendidik mengalami
permasalahan yang hampir sama seperti yang saya alami,
sehinga praktik ini diharapkan dapat menjadi refleksi juga
diharapkan menjadi referensi serta inspirasi bagi rekan
pendidik lainnya untuk mengatasi masalah yang serupa
dengan masalah yang saya alami. Praktik pembelajaran baik
ini juga dapat menjadi wadah untuk memupuk motivasi saya
sendiri untuk terus memperbaiki kekurangan proses
pembelajaran yang saya laksanakan dan menjadi bahan
referensi positif untuk ditularkan kepada rekan guru yang
lainnya.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini?
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah
sebagai seorang pendidik. Tentunya sebagai pendidik saya
harus menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa
tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan
bakatnya, Menciptakan lingkungan pembelajaran yang
kondusif dan edukatif dimana peserta didik bebas
mengemukakan pendapat dan mengekspresikan diri melalui
penerapan model pembelajaran yang inovatif yang
melibatkan peserta didik secara langsung untuk mengalami
dan merasakan proses pembelajaran. Saya berperan sebagai
fasilitator dan motivator bagi peserta didik dan bertanggung
jawab juga atas ketercapaian hasil belajar peserta didik.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
Apa saja yang menjadi tujuan tersebut?
tantangan untuk mencapai Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri,
tujuan tersebut? Siapa saja yang wawancara kepada rekan sejawat, kepala sekolah maka
terlibat, tantangan untuk mencapai tujuan tersebut dapat ditilik dari
tiga kondisi diantaranya:
1. Aspek peserta didik
a. Kurangnya rasa percaya diri peserta didik
b. Kurangnya dukungan untuk belajar dari orang tua
peserta didik dengan alasan orang tua sibuk bekerja.
c. Peserta didik merasa tidak ada gunanya untuk
sekolah.
d. Peserta didik belum mampu diajak untuk berpikir
secara kritis karena belum terbiasa.
e. Karakteristik gaya belajar peserta didik yang
berbeda-beda.

2. Aspek pendidik
Tantangan dari pendidik yaitu:
a. Pendidik belum mampu membangun konsep belajar
sesuai dengan materi yang diajarkan sesuai dengan
karakteristik belajar anak.
b. Pendidik belum menciptakan pembelajaran yang
melibatkan peserta didik untuk terlibat aktif.
c. Pendidik belum menerapkan model pembelajaran
yang inovatif.
d. Pemilihan media ajar yang tidak sesuai.
e. Pendidik tidak pernah mengajak peserta didik untuk
melakukan percobaan dengan berkolaborasi bersama
kelompok.
f. Pendidik belum melaksanakan pembelajaran berbasis
TPACK dan hanya fokus kepada penjelasan di buku
paket.
g. Pendidik tidak menciptakan ruang kelas yang nyaman
bagi peserta didik.
3. Aspek sekolah/fasilitas pendukung
Proyektor/infokus yang ada di sekolah hanya 1 buah saja,
sehingga pendidik harus bergantian dalam
menggunakannya. Serta belum dibelinya layar khusus
untuk proyektor/infokus. Pendidik harus menggunakan
papan tulis sebagai layar pengganti.

Siapa saja yang terlibat ?


Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini tentunya
peserta didik, pendidik, kepala sekolah, serta rekan sejawat.
Peserat didik sendiri sebagai titik sentral yang mengalami
proses pembelajaran. Pendidik yang merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran. Kepala sekolah sebagai
fasilitator dan katalisator yang membantu mengarahkan dan
memonitor proses pembelajaran. Rekan sejawat yang
memberikan informasi-informasi yang mengarahkan kepada
perilaku yang lebih baik, memberikan motivasi dan masukan
yang membangun selama proses pembelajaran.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan.
dilakukan untuk menghadapi Tantangan tersebut harus segera diselesaikan dengan baik
tantangan tersebut/ strategi apa oleh seorang pendidik profesional. Pendidik melakukan
yang digunakan/ bagaimana koordinasi dengan kepala sekolah serta rekan sejawat untuk
prosesnya, siapa saja yang menentukan solusi dari masalah yang terjadi di sekolah.
terlibat / Apa saja sumber daya Kemudian pendidik merancang pembelajaran yang sesuai
atau materi yang diperlukan dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran
untuk melaksanakan strategi ini yang mampu membangkitkan semangat dan keaktifan
belajar peserta didik. Pemilihan model pembelajaran inovatif
yang disesuaikan dengan karakteristik muatan pelajarannya
dengan bantuan media pembelajaran yang inovatif berbasis
teknologi (TPACK).

Strategi yang digunakan yaitu:


1. Pemilihan model pembelajaran
Pendidik hendaknya bisa menciptakan suasana pembelajaran
yang inovatif, efektif dan menyenangkan yang berpusat pada
peserta didik agar tercapainya tujuan pembelajaran. Pendidik
menerapkan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL). Model pembelajaran Project Based Learning
merupakan model pembelajaran yang melibatkan keaktifan
peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara
berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan
batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah
produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Karakteristik model Project Based Learning adalah sebagai
berikut.
a. Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai
dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga
pemaparan produk.
b. Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap
proyek yang akan dihasilkan.
c. Proyek melibatkan peran teman sebaya, pendidik,
orang tua, bahkan masyarakat.
d. Melatih kemampuan berpikir kreatif.
e. Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan
perkembangan gagasan.
Sintak model Project Based Learning sebagai berikut:
a. pertanyaan mendasar
b. mendesain perencanaan produk
c. menyusun jadwal pembuatan
d. memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
e. menguji hasil
f. evaluasi pengalaman belajar

2. Pemilihan media pembelajaran


Pemilihan media pembelajraan yang tepat dapat
membantu peran pendidik dalam mengajar.
Penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk
memudahkan pendidik mentransformasi ilmu
pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi belajar
peserta didik. Pendidik menggunakan video
pembelajaran yang menarik dan disajikan lewat
proyektor.

3. Penilaian
Seorang pendidik juga dituntut untuk menilai secara
keseluruhan dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari
kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik
penilaian untuk melengkapi penilaian akhir
pembelajaran.

4. Kondisi ruangan
Agar kegiatan pembelajaran semakin menyenangkan
dan tidak membosankan, maka diperlukan dukungan
yang optimal salah satunya dengan mendesain kelas
yang kreatif dan interaktif. Ruang kelas merupakan
tempat berlangsungnya proses belajar mengajar,
sehingga ruangan ini berpengaruh besar terhadap
semangat peserta didik dalam menuntut ilmu.
Mendesain ruangan dengan baik mulai dari kebersihan,
kerapihan, dan keindahan sehingga peserta didik
memiliki semangat belajar yang baik serta
pembelajaran yang nyaman. Salah satunya dengan
menata tempat duduk dengan berbagai bentuk seperti
model U, model O, model berhadapan.
Langkah-langkah proses pembelajaran sebagai berikut :
Pendidik dapat mengawali pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan pemantik yang dapat membantu
peserta didik dalam menggali pengetahuannya sebagai dasar
memahami materi pelajaran. Selama kegiatan pembelajaran,
pendidik melibatkan peserta didik dalam setiap proses.
Pendidik perlu menciptakan pembelajaran baru yang
melibatkan peran aktif peserta didik baik secara individu
maupun berkelompok untuk membuat suatu karya sehingga
pengetahuan peserta didik dapat tertanam lama kerena
peserta didik belajar dan langsung mempraktikkan serta
melakukan kegiatan.
Langkah dalam proses pembelajaran dibuat dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 3 kegiatan
yaitu, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Kegiatan pendahuluan selama 15 menit terdapat
kegiatan seperti orientasi, apersepsi, motivasi, dan
pemberian acuan. Kegiatan inti selama 90 menit terdapat 6
sintak dalam model pembelajaran PjBL yaitu pertanyaan
mendasar, mendesain perencanaan produk, menyusun
jadwal pembuatan, memonitor keaktifan dan perkembangan
proyek, menguji hasil serta evaluasi pengalaman belajar.
Kemudian kegiatan penutup selama 15 menit yaitu terdapat
kegiatan refleksi, menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Dengan adanya RPP
pendidik dapat menjalankan semua langkah-langkah
kegiatan dalam pembelajaran tersebut dengan terarah dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi hasilnya cukup baik dan efektif, hal ini dapat dilihat
dari Langkah-langkah yang dari:
dilakukan? Apakah hasilnya 1. Dampak dari penerapan model pembelajaran Project
efektif? Atau tidak efektif? Based Learning membuat peserta didik lebih
Mengapa? Bagaimana respon bersemangat dan tidak bosan dalam proses belajar
orang lain terkait dengan strategi mengajar, karena pada saat pembelajaran peserta didik
yang dilakukan, Apa yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas proyek
menjadi faktor keberhasilan atau yang diberikan. Secara berkesinambungan motivasi
ketidakberhasilan dari strategi belajar peserta didik meningkat maka hasil belajar
yang dilakukan? Apa peserta didik turut meningkat. Pemilihan model
pembelajaran dari keseluruhan pembelajaran dan pendekatan belajar serta kegiatan –
proses tersebut kegiatan belajar yang berpusat pada peserta didik sangat
mampu meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik memiliki
semangat untuk belajar.
2. Pengunaan media pembelajaran berbasis audio visual
dengan pemanfaatan media salindia dan video
pembelajaran sangat membantu pemahaman peserta
didik. Selain itu, penggunaan media pembelajaran
berbasis audio visual juga dapat menarik minat peserta
didik karena pembelajaran lebih menyenangkan.
Dengan penyediaan konten – konten pembelajaran yang
menarik peserta didik semakin aktif untuk mengikuti
materi yang disajikan, sehingga minat belajarnya
meningkat.
3. Suasana belajar di kelas jadi lebih menyenangkan dan
tidak membosankan. Terlihat dari respon peserta didik
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini
dapat dilihat saat kegiatan inti dan refleksi akhir
pembelajaran dimana peserta didik terlibat aktif dalam
kegiatan inti dan juga memberikan refleksi bahwa
pembelajaran sangat menyenangkan, dan media
pembelajarannya menarik serta mudah dipahami.

Apakah hasilnya efektif?


Berdasarkan dampak yang dirasakan maka dapat
disimpulkan bahwa solusi yang telah dilaksanakan sangat
efektif untuk meningkatkan semangat dan hasil belajar
peserta didik.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi


yang dilakukan?
1. Respon dari kepala sekolah selama proses pembelajaran
yang dilakukan sangat baik dan memberikan dukungan
penuh karena memberikan nuansa baru dalam mengajar
dan proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada
pendidik sehingga suasana kelas menjadi lebih terasa
hidup karena peserta didik terlibat langsung dalam
proses pembelajaran.
2. Respon dari rekan sejawat sangat antusias dan tertarik
untuk menerapkan model pembelajaran yang sudah
dilakukan. Menurut rekan sejawat, pendidik telah
keluar dari zona mengajar yang klasikal dan monoton
dengan gaya ceramah. Sehingga membuat peserta didik
menjadi lebih tertarik dengan proses belajar mengajar
yang berbeda. Penyusunan tempat duduk dengan model
yang berbeda juga memberikan suasana belajar yang
baru karena selama ini menggunakan susunan gaya
lama yang klasik.
3. Peserta didik merasa senang selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning dan media
audiovisual karena mereka dapat melihat langsung
gambar dan video pembelajaran yang disajikan dengan
menarik. Tidak lagi berfokus pada buku paket sehingga
peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh.

Keberhasilan dari strategi yang dilakukan?


Faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran ini
sangat ditentukan oleh dukungan kepala sekolah dan rekan
sejawat yang ada di unit kerja. Selama proses pelaksanaan
aksi pendidik berusaha semaksimal mungkin untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan. Pendidik harus memiliki kemauan untuk
terus belajar sesuai dengan perkembangan zaman dan
teknologi yang dintegrasikan ke dalam proses pembelajaran
agar dapat membantu peserta didik dalam proses
perkembangannya. Selain itu, faktor keberhasilan dalam
proses pembelajaran ini adalah penerapan model Project
Based Learning berbantuan media audiovisual dan media
salindia yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dapat memberikan hasil positif dalam meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik.

Hal penting Apa didapat dari keseluruhan proses


pembelajaran yang dilakukan:

Pembelajaran dari keseluruhan proses yang telah dilakukan


adalah bahwa pendidik merupakan fasilitator dan motivator
bagi peserta didik. Sudah selayaknya pendidik harus mampu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
menarik serta berpusat pada peserta didik sehingga peserta
didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pendidik
harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan dan
memilih model pembelajaran, media pembelajaran, dan
strategi mengajar yang sesuai dengan karakteristik materi
dan karakteristik perkembangan zaman yang dapat
membantu pendidik dalam menciptakan kelas yang kondusif
dan menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini akan
berdampak pada kemampuan peserta didik lebih meningkat
dan akan lebih aktif dalam kelas karena proses pembelajaran
berpusat kepada peserta didik. Pendidik hanya fasilitator dan
motivator yang membimbing dan mengarahkan peserta didik
dalam proses belajar. Penggunaan media pembelajaran
berbasis TPACK berupa video, audiovisual, salindia dan
media sederhana lainnya dapat menumbuhkan rasa
penasaran peserta didik sehingga dapat merangsang peserta
didik untuk belajar lebih aktif. Sebagaimana peran guru
sebagai fasilitator dan motivator dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai