0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan5 halaman
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MIA pada materi pH asam dan basa.
2. Tantangan yang dihadapi adalah siswa terbiasa dengan pembelajaran berpusat pada guru dan kurang aktif dalam menyelesaikan masalah.
3. Guru menggunakan model PBL, metode diskusi dan tanya jawab, serta media interaktif untuk membuat siswa aktif dalam pembel
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MIA pada materi pH asam dan basa.
2. Tantangan yang dihadapi adalah siswa terbiasa dengan pembelajaran berpusat pada guru dan kurang aktif dalam menyelesaikan masalah.
3. Guru menggunakan model PBL, metode diskusi dan tanya jawab, serta media interaktif untuk membuat siswa aktif dalam pembel
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MIA pada materi pH asam dan basa.
2. Tantangan yang dihadapi adalah siswa terbiasa dengan pembelajaran berpusat pada guru dan kurang aktif dalam menyelesaikan masalah.
3. Guru menggunakan model PBL, metode diskusi dan tanya jawab, serta media interaktif untuk membuat siswa aktif dalam pembel
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMAS ISLAM TERPADU MATARAM
Lingkup Pendidikan SMA Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MIA mata pelajaran kimia pada materi perhitungan pH asam lemah dan basa lemah dengan model Problem Based Learning (PBL) Penulis Novita Supiyani, S.Pd Tanggal 9 Januari 2023
Situasi: Kodisi yang menjadi latar belakang masalah adalah
Kondisi yang menjadi latar terdapat lebih dari 50% siswa yang belum mencapai KKM belakang masalah, mengapa yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan oleh beberapa praktik ini penting untuk faktor diantaranya : dibagikan, apa yang menjadi Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kimia peran dan tanggung jawab anda masih rendah dalam praktik ini. Siswa kesulitan menyelesaikan soal-soal HOTS Kurangnya minat baca siswa dalam pembelajaran pada materi larutan asam basa Model pembelajaran yang diterapkan guru belum inovatif Media pembelajaran yang digunakan tidak menarik Pembelajaran masih berpusat pada guru Guru kurang memberikan apresiasi /reward terhadap peserta didik
Salah satu model pembelajaran yang tepat diterapkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam mnyelesaikan masalah pada pelajaran kimia dalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Praktik ini penting dibagikan karena dengan pengunaan
model pembelajaran yang inovatif dan didukung dengan pengunaan media pembelajaran yang menarik serta metode yang variatif dapat melibatkan siswa secara aktif dan saling berkolaborasi dalam pembelajaran, sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dapat meningkat dan berpengaruh pada hasil belajar akan mengalami peningkatan juga.
Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik
ini akan menerapkan model pembelajaran yang inovatif sehingga proses pembelajaran bisa terarah dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan pengamatan, Apa saja yang menjadi kajian literatur, wawancara guru, kepala sekolah, dan pakar tantangan untuk mencapai maka didapati tantangan yaitu: tujuan tersebut? Siapa saja yang 1. Siswa terbiasa dengan pembelajaran yang berpusat pada terlibat, guru, sehingga siswa menjadi pasif dan ketergantungan pada guru sangat tinggi. 2. Dalam proses pembelajaran siswa jarang terlibat untuk menyelesaikan masalah akibatnya siswa jadi tidak percaya diri dalam pembelajaran yang menggunakan model inovatif. Dengan adanya tantangan tersebut maka seorang guru diharuskan untuk kreatif dalam menggunakan model, metode dan media yang tepat dan inovatif sehingga akan mendukung proses pembelajaran. Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini, antara lain : Kepala sekolah Peran Kepala sekolah dalam praktik pembelajaran model PBL adalah: Pendukung kegiatan PPL Sebagai supervisor yang berkewajiban membina guru agar menjadi pendidik dan pengajar yang baik. dan melakukan pengawasan akademik dan manajerial terhadap kegiatan pembelajaran sekolah. Dosen dan Guru Pamong Sebagai Pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran PPL yang telah di laksanakan tanggal 9 Januari 2023 Guru Peran guru dalam praktik pembelajaran PBL adalah sebagai sumber belajar dan fasilisator bagi siswa. Oleh karenanya guru harus menguasai materi pelajaran Teman sejawat Peran teman sejawat dalam praktik pembelajaran model PBL adalah sebagai rekan berdiskusi dan mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemukan di kelas selama proses pembelajaran Siswa Peran siswa dalam praktik pembelajaran model PBL sebagai subjek belajar. Artinya siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran agar dapat mengulang Kembali pengalaman-pengalaman belajarnya dalam bentuk perubahan/perkembangan baik dalam kognitif, efektif dan psikomotor Orang tua, Peran orang tua sangat penting dalam Keberhasilan belajar siswa. Orang tua selalu memberikan dukungan positif, nasehat, motivasi, dan memfasilitasi segala kebutuhan belajar anak
Aksi : Berdasarkan tantangan tersebut, maka guru diharuskan
Langkah-langkah apa yang untuk melakukan langkah-langkah atau strategi yang dilakukan untuk menghadapi inovatif dalam menghadapi tantangan tersebut. Adapun tantangan tersebut/ strategi apa langkah-langkah atau strategi yang dapat dilakukan adalah yang digunakan/ bagaimana sebagai berikut : prosesnya, siapa saja yang 1. Model pembelajaran harus tepat, dan salah satu terlibat / Apa saja sumber daya pembelajaran yang tepat untuk diterapkan adalah model atau materi yang diperlukan pembelajaran problem based learning (PBL). Dengan untuk melaksanakan strategi ini menerapkan sintak-sintaknya sebagai berikut : a. Orientasi peserta didik pada masalah b. Mengorganisasi Peserta didik untuk belajar c. Membimbing penyeledikan individu dan kelompok d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya e. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Dengan model PBL dengan sintak-sintaknya tersebut akan menjadikan proses pembelajaran akan lebih hidup, dimana semua kegiatan pembelajaran akan berpusat pada siswa. 2. Strategi yang dipakai adalah dengan menggunakan metode dan pendekatan yang tepat. Metode yang digunakan yaitu metode yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa, diantarnaya adalah metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Dan pendekatan yang bisa digunakan adalah dengan pendekatan saintific. 3. Menggunakan media ajar yang interaktif seperti PPT dan media intraktif lainnya. 4. Merancang pembelajaran dan mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. 5. Membuat dan menyusun bahan ajar dan LKPD disusun secara logis, sistematis dan menarik sehingga tujuan pembelajaran tercapai
Adapun sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan
model pembelajaran ini adalah meningkatkan pemahaman guru akan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan pemahaman guru akan materi ajar dan karakteristik siswa. Termasuk juga sumber daya berupa peningkatan sarana dan prasarana seperti pengadaan media dalam mendukung proses pembelajaran. Begitu juga dengan sumber belajar seperti buku teks, modul, maupun sumber belajar dari internet. Refleksi Hasil dan dampak Dengan menerapkan model pembelajaran PBL dampak Bagaimana dampak dari aksi yang dirasakan sangat positif, baik dari keaktifan siswa, dari Langkah-langkah yang kerjasama siswa dalam diskusi dan kemampuan siswa dilakukan? Apakah hasilnya dalam menyelesaikan masalah. Hal ini tidak terlepas dari efektif? Atau tidak efektif? penerapan model PBL yang sangat menentukan tercapainya Mengapa? Bagaimana respon tujuan pembelajaran dimulai dari tahap orientasi siswa orang lain terkait dengan strategi pada masalah, materi yang dipelajari siswa merupakan yang dilakukan, Apa yang topik yang bersifat kontekstual, mengoorganisasikan siswa, menjadi faktor keberhasilan atau membimbing penyelidikan individu dan kelompok, ketidak berhasilan dari strategi mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi, dan yang dilakukan? Apa mengevaluasi proses pemecahan masalah. pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Hasil dari pelaksanaan model PBL tersebut sangat efektif dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran, tingkat keaktifan siswa meningkat dari 68% di pertemuan 1 menjadi 85% di pertemuan 2. Begitu juga keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah terdapat kenaikan yang sangat signifikan dari 61% siswa yang trampil pada pertemuan 1 menjadi 75% siswa yang trampil dan sangat trampil pada pertemuan 2. Sedangkan tingkat ketuntasan belajar siswa berdasarkan hasil evaluasi belajar peserta didik sudah mencapai 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL sangat efektif dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.
Respon siswa sangat positif terhadap penerapan model
pembelajarn PBL, hal ini tercermin dari hasil wawancara kepada siswa, rata-rata siswa sangat senang dengan penerapan model PBL. Adapun respon guru atau rekan sejawat berdasarkan survei sangat positif, hal ini terlihat dari dukungan rekan-rekan guru dalam membantu proses kegiatan PPL di sekolah.
Faktor keberhasilan meningkatkan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah melalui penerapan model PBL adalah hal ini dikarenakan PBL merupakan pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan belajar siswa.
Perangkat pembelajaran yang digunakan juga membantu
siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Desain pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana pada saat pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompoknya menyelesaikan masalah yang ada didalam LKPD, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya membuat semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Metode dan media ajar yang digunakan juga membuat siswa merasa senang dan tidak tegang. Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya mendapat feedback positive dari siswa dan guru lain serta kepala sekolah dengan adanya penerapan model PBL dalam pembelajaran. Selain itu semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dan lain-lain agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.