Anda di halaman 1dari 5

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAS ISLAM TERPADU MATARAM


Lingkup Pendidikan SMA
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI
MIA mata pelajaran kimia pada materi perhitungan pH
asam lemah dan basa lemah dengan model Problem Based
Learning (PBL)
Penulis Novita Supiyani, S.Pd
Tanggal 9 Januari 2023

Situasi: Kodisi yang menjadi latar belakang masalah adalah


Kondisi yang menjadi latar terdapat lebih dari 50% siswa yang belum mencapai KKM
belakang masalah, mengapa yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan oleh beberapa
praktik ini penting untuk faktor diantaranya :
dibagikan, apa yang menjadi  Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kimia
peran dan tanggung jawab anda masih rendah
dalam praktik ini.  Siswa kesulitan menyelesaikan soal-soal HOTS
 Kurangnya minat baca siswa dalam pembelajaran
pada materi larutan asam basa
 Model pembelajaran yang diterapkan guru belum
inovatif
 Media pembelajaran yang digunakan tidak menarik
 Pembelajaran masih berpusat pada guru
 Guru kurang memberikan apresiasi /reward terhadap
peserta didik

Salah satu model pembelajaran yang tepat diterapkan untuk


meningkatkan kemampuan siswa dalam mnyelesaikan
masalah pada pelajaran kimia dalah dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Praktik ini penting dibagikan karena dengan pengunaan


model pembelajaran yang inovatif dan didukung dengan
pengunaan media pembelajaran yang menarik serta metode
yang variatif dapat melibatkan siswa secara aktif dan saling
berkolaborasi dalam pembelajaran, sehingga kemampuan
siswa dalam menyelesaikan masalah dapat meningkat dan
berpengaruh pada hasil belajar akan mengalami peningkatan
juga.

Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik


ini akan menerapkan model pembelajaran yang inovatif
sehingga proses pembelajaran bisa terarah dan efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan pengamatan,
Apa saja yang menjadi kajian literatur, wawancara guru, kepala sekolah, dan pakar
tantangan untuk mencapai maka didapati tantangan yaitu:
tujuan tersebut? Siapa saja yang 1. Siswa terbiasa dengan pembelajaran yang berpusat pada
terlibat, guru, sehingga siswa menjadi pasif dan ketergantungan
pada guru sangat tinggi.
2. Dalam proses pembelajaran siswa jarang terlibat untuk
menyelesaikan masalah akibatnya siswa jadi tidak
percaya diri dalam pembelajaran yang menggunakan
model inovatif.
Dengan adanya tantangan tersebut maka seorang guru
diharuskan untuk kreatif dalam menggunakan model,
metode dan media yang tepat dan inovatif sehingga akan
mendukung proses pembelajaran.
Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini, antara lain :
 Kepala sekolah
Peran Kepala sekolah dalam praktik pembelajaran
model PBL adalah:
 Pendukung kegiatan PPL
 Sebagai supervisor yang berkewajiban membina
guru agar menjadi pendidik dan pengajar yang baik.
dan melakukan pengawasan akademik dan
manajerial terhadap kegiatan pembelajaran sekolah.
 Dosen dan Guru Pamong
Sebagai Pembimbing dalam proses melaksanakan
pembelajaran PPL yang telah di laksanakan
tanggal 9 Januari 2023
 Guru
Peran guru dalam praktik pembelajaran PBL adalah
sebagai sumber belajar dan fasilisator bagi siswa.
Oleh karenanya guru harus menguasai materi
pelajaran
 Teman sejawat
Peran teman sejawat dalam praktik pembelajaran
model PBL adalah sebagai rekan berdiskusi dan
mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang
ditemukan di kelas selama proses pembelajaran
 Siswa
Peran siswa dalam praktik pembelajaran model PBL
sebagai subjek belajar. Artinya siswa harus berperan
aktif dalam pembelajaran agar dapat mengulang
Kembali pengalaman-pengalaman belajarnya dalam
bentuk perubahan/perkembangan baik dalam
kognitif, efektif dan psikomotor
 Orang tua,
Peran orang tua sangat penting dalam Keberhasilan
belajar siswa. Orang tua selalu memberikan
dukungan positif, nasehat, motivasi, dan
memfasilitasi segala kebutuhan belajar anak

Aksi : Berdasarkan tantangan tersebut, maka guru diharuskan


Langkah-langkah apa yang untuk melakukan langkah-langkah atau strategi yang
dilakukan untuk menghadapi inovatif dalam menghadapi tantangan tersebut. Adapun
tantangan tersebut/ strategi apa langkah-langkah atau strategi yang dapat dilakukan adalah
yang digunakan/ bagaimana sebagai berikut :
prosesnya, siapa saja yang 1. Model pembelajaran harus tepat, dan salah satu
terlibat / Apa saja sumber daya pembelajaran yang tepat untuk diterapkan adalah model
atau materi yang diperlukan pembelajaran problem based learning (PBL). Dengan
untuk melaksanakan strategi ini menerapkan sintak-sintaknya sebagai berikut :
a. Orientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasi Peserta didik untuk belajar
c. Membimbing penyeledikan individu dan kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Dengan model PBL dengan sintak-sintaknya tersebut
akan menjadikan proses pembelajaran akan lebih hidup,
dimana semua kegiatan pembelajaran akan berpusat
pada siswa.
2. Strategi yang dipakai adalah dengan menggunakan
metode dan pendekatan yang tepat. Metode yang
digunakan yaitu metode yang sesuai dengan
karakteristik materi dan siswa, diantarnaya adalah
metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Dan
pendekatan yang bisa digunakan adalah dengan
pendekatan saintific.
3. Menggunakan media ajar yang interaktif seperti PPT
dan media intraktif lainnya.
4. Merancang pembelajaran dan mengembangkan RPP
dengan kegiatan yang berpusat pada siswa, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah.
5. Membuat dan menyusun bahan ajar dan LKPD disusun
secara logis, sistematis dan menarik sehingga tujuan
pembelajaran tercapai

Adapun sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan


model pembelajaran ini adalah meningkatkan pemahaman
guru akan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan pemahaman guru akan materi ajar dan
karakteristik siswa. Termasuk juga sumber daya berupa
peningkatan sarana dan prasarana seperti pengadaan media
dalam mendukung proses pembelajaran. Begitu juga
dengan sumber belajar seperti buku teks, modul, maupun
sumber belajar dari internet.
Refleksi Hasil dan dampak Dengan menerapkan model pembelajaran PBL dampak
Bagaimana dampak dari aksi yang dirasakan sangat positif, baik dari keaktifan siswa,
dari Langkah-langkah yang kerjasama siswa dalam diskusi dan kemampuan siswa
dilakukan? Apakah hasilnya dalam menyelesaikan masalah. Hal ini tidak terlepas dari
efektif? Atau tidak efektif? penerapan model PBL yang sangat menentukan tercapainya
Mengapa? Bagaimana respon tujuan pembelajaran dimulai dari tahap orientasi siswa
orang lain terkait dengan strategi pada masalah, materi yang dipelajari siswa merupakan
yang dilakukan, Apa yang topik yang bersifat kontekstual, mengoorganisasikan siswa,
menjadi faktor keberhasilan atau membimbing penyelidikan individu dan kelompok,
ketidak berhasilan dari strategi mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi, dan
yang dilakukan? Apa mengevaluasi proses pemecahan masalah.
pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut Hasil dari pelaksanaan model PBL tersebut sangat efektif
dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah. Dilihat dari hasil evaluasi
pembelajaran, tingkat keaktifan siswa meningkat dari 68%
di pertemuan 1 menjadi 85% di pertemuan 2. Begitu juga
keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah terdapat
kenaikan yang sangat signifikan dari 61% siswa yang
trampil pada pertemuan 1 menjadi 75% siswa yang trampil
dan sangat trampil pada pertemuan 2. Sedangkan tingkat
ketuntasan belajar siswa berdasarkan hasil evaluasi belajar
peserta didik sudah mencapai 75%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL sangat efektif
dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah.

Respon siswa sangat positif terhadap penerapan model


pembelajarn PBL, hal ini tercermin dari hasil wawancara
kepada siswa, rata-rata siswa sangat senang dengan
penerapan model PBL. Adapun respon guru atau rekan
sejawat berdasarkan survei sangat positif, hal ini terlihat
dari dukungan rekan-rekan guru dalam membantu proses
kegiatan PPL di sekolah.

Faktor keberhasilan meningkatkan kemampuan siswa


dalam menyelesaikan masalah melalui penerapan model
PBL adalah hal ini dikarenakan PBL merupakan
pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran dirancang
sesuai kebutuhan belajar siswa.

Perangkat pembelajaran yang digunakan juga membantu


siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah. Desain pembelajaran yang berpusat pada siswa
dimana pada saat pembelajaran, siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, siswa bersama-sama dalam
kelompoknya menyelesaikan masalah yang ada didalam
LKPD, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
membuat semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran.
Metode dan media ajar yang digunakan juga membuat
siswa merasa senang dan tidak tegang. Pembelajaran yang
diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya
mendapat feedback positive dari siswa dan guru lain serta
kepala sekolah dengan adanya penerapan model PBL dalam
pembelajaran. Selain itu semakin memahami bahwa guru
merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus
mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran
baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dan
lain-lain agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai