Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

LARUTAN
ELEKTROLIT DAN
NON ELEKTROLIT
(Pertemuan 1)

RINA PUSPITASARI
201503291143

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
A. Petunjuk Pembelajaran
1. Bacalah pendahuluan yang menggambarkan cakupan materi yang akan kamu pelajari.
2. Bacalah Tujuan pembelajaran.
3. Pahami materi pelajaran secara seksama, bila perlu garis bawahi hal-hal yang dirasa penting.
4. Pahami contoh soal yang diberikan.
B. Tujuan Pembelajaran
1 Peserta didik mampu menyelidiki uji daya hantar listrik laruran elektrolit dan non
elektrolit beberapa larutan yang ada di lingkungan dan larutan yang ada di
laboratorium melalui praktikum dengan teliti.
2 Peserta didik mampu membedakan larutan yang bersifat elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat daya hantar listrik melalui pengamatan pada percobaan
dengan benar
3 Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya melalui pengamatan pada percobaan dengan
benar
4 Peserta didik mampu menyimpulkan sifat larutan elektrolit (elektrolit kuat dan
elektrolit lemah) dan non elektrolit berdasarkan hasil percobaan dengan benar
C. Materi pembelajaran
1. Pendahuluan

Perhatikan gambar di bawah ini

Gambar (1) Gambar (2)

Pertanyaan :
Gambar (1) Ketika tangan basah, kita tidak boleh menyentuh stop kontak.
Gambar (2) Terdapat nyala lampu dan gelembung gas pada larutan dan tidak terdapat
nyala lampu dan gelembung gas pada larutan.
Mengapa demikian dapat terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan diatas baca dan terus pelajari materi ajar ini dengan
baik.

2. Materi
LARUTAN ELEKTROLIT adalah larutan yang memiliki partikel-partikel berupa ion-
ion yang dapat menghantarkan listrik.

Berdasarkan proses pembentukan ion-ionnya (ionisasi), larutan elektrolit memiliki dibagi


menjadi 2 jenis, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

1 Larutan Elektrolit Kuat


• Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit yang terurai sempurna menjadi
ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya dalam larutan air atau dalam keadaan
lebur.
• Karena sifat inilah larutan yang dapat menghantarkan listrik paling baik
adalah larutan yang masuk dalam kelompok larutan elektrolit kuat.
• Ciri-ciri larutan elektrolit kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi
untuk membentuk ion bebas ketika dilarutkan, dan tidak ada molekul netral yang
terbentuk dalam larutan.
• Semakin banyak tersedianya ion bebas dalam suatu elektrolit, semakin besar
kapasitasnya untuk membawa atau menghantarkan arus.
2 Larutan Elektrolit Lemah
• Larutan elektrolit lemah yaitu elektrolit yang tidak terurai sempurna menjadi ion
atau mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah zat yang terurai menjadi ion
tidak banyak dan menjadi penghantar listrik yang buruk.
• Ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah hanya sebagian terionisasi dalam
air (biasanya 1% sampai 10%). Karena itu, elektrolit lemah tidak seefisien
elektrolit kuat dalam menghantarkan listrik.
• Zat-zat dalam larutan elektrolit lemah biasanya meliputi asam lemah dan basa
lemah, yang sebagian besar merupakan senyawa kovalen. Beberapa molekul
netral hadir dalam larutan elektrolit lemah ini.

LARUTAN NON ELEKTROLIT merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan


listrik karena zat-zat yang dilarutkan tidak menghasilkan ion atau tidak mengalami ionisasi
sama sekali.
Contoh larutan non elektrolit adalah Etil alkohol (etanol) karena tidak terionisasi ketika
dilarutkan dalam air. Contoh lain adalah glukosa dalam air membentuk larutan non
elektrolit karena meskipun gula larut dalam air, namun gula tetap mempertahankan
identitas kimianya.

Tabel contoh larutan elektrolit kuat dan lemah serta larutan non-
elektrolit:
Gambar di atas merupakan salah satu contoh penggambaran perbedaan jumlah
molekul ion yang dimiliki oleh elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit.
Di mana larutan non elektrolit tidak menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas
sehingga tidak akan menghantarkan listrik, sedangkan pada larutan elektrolit kuat
maupun lemah memiliki ion-ion yang bergerak bebas.
Meskipun untuk larutan elektrolit lemah tidak menghasilkan ion sebanyak elektrolit
kuat sehingga lampu yang menyala pada elektrolit lemah tidak seterang atau dapat
dikatakan menyala redup dibandingkan elektrolit kuat.
Kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik menunjukkan adanya ion-
ion bermuatan listrik yang dapat bergerak bebas di dalam larutan. Sedangkan
larutan non elektrolit tidak memiliki kemampuan ini.
Ketika zat yang terionisasi dapat bergerak bebas dalam larutan, memungkinkan
muatannya leluasa mengalir, sehingga aliran muatan tersebut sangat ideal sebagai
penghantar arus listrik. Inilah alasan mengapa larutan elektrolit disebut sebagai
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Sedangkan larutan non elektrolit adalah senyawa yang tidak terionisasi sama sekali
dalam larutan, tidak terdapat ion-ion di dalam larutan, zat hanya berupa molekul
yang tidak bermuatan listrik. Tidak adanya aliran muatan dari pergerakan ion-ion,
menyebabkan larutan yang mengandung non elektrolit tidak dapat menghantarkan
listrik.
Elektrolit Senyawa Ion dan Kovalen
Berdasarkan dari terbentuknya ikatan ion dalam larutan, senyawa yang termasuk
elektrolit adalah senyawa ion dan kovalen polar, sedang untuk senyawa yang
termasuk non elektrolit adalah senyawa yang ikatan nya terbentuk dari senyawa
kovalen non polar.
Senyawa Ion

Sesuai namanya, senyawa ini terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas
dalam pelarutnya, contohnya larutan NaCl, dimana terdiri dari ion Na+ dan ion Cl-.
Senyawa NaCl hanya dapat menghantarkan listrik jika dilarutkan atau dilelehkan,
sementara jika dalam bentuk kristal atau padatan, NaCl tidak dapat menghantarkan
listrik, karena ion tidak dapat bergerak bebas.
Senyawa Kovalen Polar

Senyawa kovalen bersifat polar apabila dilarutkan kedalam air, karena air
merupakan pelarut polar. Antara molekul air dan molekul zat terlarut akan terjadi
tarik menarik yang cukup kuat untuk memutuskan ikatan-ikatan molekul tertentu,
dan membentuk ion.
Sehingga dapat disimpulkan hanya senyawa kovalen polar yang dalam bentuk
larutan saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan yang berbentuk lelehan
dan padatan tidak dapat menghantarkan listrik.
Contoh larutan yang termasuk dalam senyawa kovalen polar adalah larutan HCl
atau yang biasa disebut larutan asam klorida.
Untuk mempermudah kalian mengingat dan memahaminya, kalian bisa tabel
dibawah ini, perbedaan elektrolit pada senyawa ion, kovalen polar, dan kovalen non
polar.
Derajat Ionisasi
Derajat ionisasi adalah parameter larutan elektrolit yang berupa perbandingan
antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula, oleh karena itu
digunakan persamaan sebagai berikut

Rumus derajat ionisasi.


Dimana, 𝛂 = derajat ionisasi.
Dengan ketentuan sebagai berikut,
a. ��=1, maka zat mengalami ionisasi sempurna, atau dapat digolongkan asam
atau basa kuat.
b. 0<��<1, maka zat mengalami ionisasi sebagian, atau dapat digolongkan
asam atau basa lemah.
c. ��=0, maka tidak mengalami ionisasi sama
sekali.
Daftar Pustaka

Purba, Michael.2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 revisi Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga
Sudarmo, Unggul. 2016. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Surakarta : Erlangga
https://www.zenius.net/blog/materi-larutan-elektrolit-non-
elektrolit

Anda mungkin juga menyukai