“Larutan Elektrolit
dan
Larutan Non-Elektrolit”
Nama Pengamat :
1. Aurelia
2. Felicity Wijaya
3. Suciana
4. Kelvin Lukardi
5. Rendy Wirawan
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmatnya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum kimia ini.
Dalam penulisan laporan hasil praktikum ini, berbagai masalah telah dialami oleh
penulis. Oleh karena itu, selesainya laporan hasil praktikum ini tentu saja bukan
karena kemampuan penulis semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan
dari guru-guru pembimbing.
Dalam penulisan laporan hasil praktikum kimia ini, penulis menyadari pengetahuan
dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari guru pembimbing agar laporan hasil
praktikum ini dapat menjadi lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Laporan hasil uji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit
serta mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non
elektrolit.
BAB II
PEMBAHASAN
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion).
Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau
senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal
ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi
ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-
ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak
ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa.