Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

MA AL – BADAR KASONGAN
“Uji Daya Hantar Listrik melalui Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ”

Mata Pelajaran : Kimia


Hari/Tanggal : Selasa, 12 Desember 2023
Kelompok :
Anggota :
A. Latar Belakang
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat
yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi
larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun
1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-
partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif)
Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga
muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus
listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan
(kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang
mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan
kovalen polar)
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang
dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada
sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.

B. Tujuan Praktikum

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan pelaksanaan praktikum yaitu :


1. Peserta didik mampu menguji kekuatan daya hantar listrik.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi perbedaan larutan didasari dengan jenis
larutannya (elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit).
C. Hipotesa (Dugaan Sementara)
1. Larutan elektrolit ditandai dengan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan akibat peristiwa penguraian ion (ionisasi)
2. Lampu akan menyala apabila larutan yang diujikan bersifat elektrolit, sedangkan jika
lampu tidak menyala maka lampu bersifat non – elektrolit

D. Alat dan Bahan


Alat :
1. Baterai 9 Volt
2. Gelas kaca
3. 2 paku putih
4. Bohlam kecil
5. Cutter/gunting
6. Korek api
7. Lakban hitam
8. Kabel
9. Sterofoam/Gabus

Bahan :
1. Larutan asam cuka CH 3 COOH
2. Larutan garam NaCl
3. Larutan gula C 6 H 12 O6
4. Larutan baking soda
5. Air sabun
6. Air spritee
7. Air marimas

E. Prosedur Kerja
1. Rekatkan baterai pada sterofoam menggunakan lakban
2. Potonglah kabel menjadi dua bagian (buat sebanyak 3 kabel)
3. Pada setiap ujung kabel dipotong/dibakar lalu tarik hingga terlihat kawat tembaga di
dalam kabel
4. Rekatkan kawat kabel yang berbeda pada masing – masing ujung baterai (muatan
positif dan muatan negatif)
5. Sambungkan sisa kawat kabel pada muatan negatif baterai pada bohlam dengan
melilitkan atau direkatkan dengan kuat
6. Sambungkan juga kawat kabel yang tersisa pada bohlam dan paku pertama dengan
melilitkan atau direkatkan dengan kuat
7. Sambungkan siswa kawat kabel pada muatan positif baterai pada paku kedua dengan
melilitkan atau direkatkan dengan kuat
8. Dekatkan kedua paku, apabila lampu menyala berarti alat uji dapat digunakan dalam
percobaan
9. Masukkan larutan kedalam gelas kaca secara berkala lalu celupkan paku ke dalam
larutan, amati proses yang terjadi secara cermat dan teliti
10. Pastikan setelah menguji coba bersihkan paku menggunakan tissu agar tidak
terkontaminasi zat lain
11. Tuliskan hasil kegiatan dalam bentuk laporan dan presentasikan.
Bahan Uji Gelembung Lampu Jenis Larutan
Asam cuka
Garam
Gula
Baking soda
Sabun
Sprite
Marimas

F. Pertanyaan
1. Bagaimana pengelompokkan larutan tersebut berdasarkan daya hantar listriknya ?
2. Jelaskan mengapa bahan – bahan tersebut digolonglan dalam elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit?
3. Bagaimana pengaruh zat yang terkandung pada tiap larutan terhadap daya hantar listrik?
4. Tuliskan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil praktikum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai