b. Tujuan
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk :
1. Mengenal alat-alat laboratorium kimia
2. Menguji daya hantar listrik suatu larutan
3. Mengelompokan larutan-larutan sebagai larutan elektrolit dan non elektrolit
4. Mengelompokan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
c. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan dapat megenali dan mengetahui cara kerja serta
fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium kimia, dapat mengetahui zat kimia yang
mengandung elektrolit dan yang tidak mengandung elektrolit.
BAB II
Kajian teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat
terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,
misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan
lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran
logam) dan mineral tertentu.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius,
ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut
Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik
positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan
sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion
inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas
dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan
anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika
arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang
menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan
ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang
menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu larutan elektrolit kuat , larutan elektrolit
lemah dan non elektrolit.
a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal
ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi
ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-
ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
c. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak
ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa.
BAB III
Metodologi Praktikum
A. Waktu dan tempat
Hari : Minggu
C. Prosedur kerja
Langkah-Langkah Pengujian
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa
membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak menyala
sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada
gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda yang
digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita
menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur.
6.dengan cara yang sama pada cara kerja no.3, uji daya hantar larutan lain yang telah di sediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
2. Natrium hidroksida merupakan basa dan alkali yang sangat kaustik, mampu menguraikan
protein pada suhu lingkungan biasa dan dapat menyebabkan luka bakar bila terpapar. Senyawa
ini sangat larut dalam air, dan dengan mudah menyerap kelembaban dan karbon dioksida dari
udara. Senyawa ini membentuk hidrat dengan rumus NaOH·nH2O.[12] Senyawa monohidratnya
NaOH·H2O mengkristal dari larutan berair pada rentang suhu antara 12,3 hingga 61,8 °C.
"Natrium hidroksida" yang tersedia secara komersial sering kali merupakan senyawa monohidrat
ini, dan data yang dipublikasikan mungkin merujuk pada senyawa ini dan bukan senyawa
anhidratnya. Pada percobaan ini Natrium hidroksida, merupakan larutan elektrolit kuat karena
nyala lampunya terang dan terdapat banyak gelembung.
3. Kalium hidroksida dapat ditemukan dalam bentuk murni dengan mereaksikan natrium
hidroksida dengan kalium tidak murni. Hal ini biasanya dijual sebagai pelet tembus pandang,
yang akan menjadi lekat di udara karena KOH merupakan higroskopis. Akibatnya, KOH
biasanya mengandung berbagai jumlah air (serta karbonat, lihat di bawah). Kelarutan dalam air
merupakan sangat eksotermik. larutan berair ini terkadang disebut cairan alkali (lye) kalium.
Bahkan pada suhu tinggi, padatan KOH tidak mengalami dehidrasi dengan mudah.
4. Asam asetat atau cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
Pada percobaan ini Larutan Cuka, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu
indikator tidak menyala namun masih terdapat gelembung disekitar elektrode.
5. Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi
sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang.
Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan
menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Pada percobaan ini Asam Sulfat, merupakan
larutan elektrolit kuat karena nyala lampunya terang dan terdapat banyak gelembung.
6. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol. Pada percobaan ini Larutan Alkohol, merupakan larutan Non
elektrolit karena lampu indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
7. Natrium bikarbonat (disebut juga sebagai baking powder [bahasa Inggris: baking powder],
sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbonat) adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO2.
Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam
dan telah digunakan sejak lama. Pada percobaan ini Natrium Bikarbonat, merupakan larutan
elektrolit kuat karena nyala lampunya terang dan terdapat banyak gelembung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan di atas,
o Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya lampu, maka larutan
tersebut merupakan larutan elektrolit kuat (karena larutan terionisasi dengan baik). Sedangkan
jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali (karena tidak dapat terionisasi dengan
baik dan sedikit menghasilkan ion) tetapi muncul gelembung pada elektoda maka larutan
tersebut merupakan larutan elektrolit lemah.
o Kuat lemah keelektrolitan suatu larutan bergantung pada kesempurnaan ionisasi larutan jika
dialiri arus listrik.
B. Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan pengamatan
agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.
2. Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang
dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
3. Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan mempengaruhi
hasi percobaan.
4. Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan
mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
5. Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau
memastikan terhadap hasinya.
6. Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada
elektroda.
7. Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak
tumpah.
DAFTAR PUSTAKA
http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html
http://dhealkha.blogspot.co.id/2015/02/laporan-hasil-percobaan-dan-pengamatan.html
https://www.google.com/search?
q=HASIL+DAN+PEMBAHASAN+MAKALAH+UJI+LARUTAN+ELEKTROLIT&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta&channel=fflb#
http://wandaaziizah.blogspot.co.id/2013/03/laporan-uji-larutan-elektrolit-dan-non.html
https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-praktikum-larutan-
elektrolit-dan-non-elektrolit/
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/
http://aandira126.blogspot.co.id/2013/10/laporan-hasil-percobaan-larutan.html
http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/11/makalah-larutan-elektrolit-dan-non.html