Anda di halaman 1dari 11

1

PROPOSAL USAHA
USAHA MEMBUAT MAKANAN KHAS DAERAH
NOODLEBURG ATAU NOODLEBURG

Disusun Oleh :

Nama : Shafa Regita Putri M.

No. Abs : 30

Kelas : XII IPS 3

SMA NEGERI 1 KOTA MADIUN


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………..3
B. Deskripsi Produk………………………………………………………………………...3
C. Sasaran………………………………………………………………………………….. 3
D. Tujuan…………………………………………………………………………………....3
E. Manfaat…………………………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT…………………………………………………………………………..5
B. Strategi Bisnis……………………………………………………………………………6
C. Rencana Pengembangan Produksi……………………………………………………..7

BAB III METODE PELAKSANAAN


A. Bahan…………………………………………………………………………………….8
B. Alat……………………………………………………………………………………….8
C. Cara pembuatan………………………………………………………………………...8

BAB IV BIAYA PRODUKSI


A. Rencana Keuangan…………………………………………………………………….10
B. Kelayakan Investasi……………………………………………………………………11

BAB V PENUTUP…………………………………………………….13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat memulai berwirausaha. Misalnya,
mengolah bahan mentah atau setengah jadi untuk dijadikan suatu produk yang menarik
dan diminati oleh banyak masyarakat. Sehingga produk yang dihasilkan dapat
mempunnyai nilai jual yang tinggi dan dapat dikonsumsi oleh konsumen. Membuat
variasi produk dari produk yang sudah ada sebelumnya dapat menjadi solusi untuk
memulai usaha yang baru.
Oleh karena itu kami membuat produk yang mempunyai nilai jual dan layak untuk di
konsumsi masyarakat. Kami membuat makan yang akan dikenal dengan nama “
Noodleburg ”. Makanan ini berbahan dasar mie sebagai ganti roti burger sehingga tidak
sepeti produk burger pada umumnya. Mie yang biasa kita makan ini dapat diolah
menjadi semacam burger yang kita kenal menarik. Karena pada umumnya masyarakat
Indonesia menyukai produk yang berbeda dan unik.
B. Deskripsi Produk
Burger adalah roti yang berisi daging dan sayur yang disusun dengan cara ditumpuk.
Makanan burger berasal dari benua Eropa. Noodleburg sendiri terdiri dari roti tebal
bundar yang dibelah menjadi dua. Makanan burger memang sangat terkenal di Indonesia.
Tidak aneh jika banyak outlet dan kedai makan yang menyajikan burger sebagai
menunya di berbagai tempat kuliner. Selain burger sebagai makanan Eropa yang terkenal
di Indonesia.
Popularitas mie yang merupakan makanan lokal di Indonesia juga tidak kalah saing
dengan burger. Berbagai olahan yang berbahan dasr mie banyak disukai oleh
masyarakat. Oleh karena itu menggabungkan dua makanan tersebut akan menjadi daya
tarik tersendiri karena unik.
Noodleburg yang merupakan gabungan dari produk burger dan mie menjadi inspirasi
untuk membuka usaha baru. Noodleburg dibuat dengan cara mengganti roti burger
dengan mie yang di campur dengan telur dan dijadikan omelet sebagai roti. Isian
noodleburg juga sama dengan isian burger pada umumnya hanya rotinya saja yang
diganti dengan mie.
C. Sasaran

Cita rasa yang cocok dengan lidah orang Indonesia akan membuat produk
“Noodleburg” banyak disukai oleh banyak masyarakat dari mulai anak-anak, remaja
hingga orang dewasa.

D. Tujuan
Tujuan memilih kegiatan usaha ini :
1. Mendapatkan keuntungan
2. Menciptakan inovasi baru dari produk yang sudah ada sebelumnya
3. Menarik minat konsumen untuk merasakan produk agar target penjualan tercapai
4. Mengurangi tingkat pengangguran
4

5. Memajukan ekonomi dan bisnis


E. Manfaat
Manfaat malakukan kegiatan usaha ini :
1. Dapat belajar untuk memasarkan sebuah produk
2. Dapat belajar mengelola keuangan
3. Adanya peluang untuk mendapatkan keuntungan
4. Menambah kesempatan kerja
5. Memupuk rasa kesabaran, kerja keras, kerja sama, dan semangat yang tinggi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT
a) Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
a. Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk makanan yang dapat dimakan sebagai penunda
lapar dengan harga yang ekonomis dan rasa yang lezat.
b. Kreativitas
Kami menawarkan kreativitas baru dalam mengolah mie menjadi bahan dasar
burger dengan mengganti roti burger dengan omelet mie.
c. Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku pembuatan noodleburg ini tersedia di banyak tempat dan mudah di
dapat serta harganya terjangkau.
2) Weakness (Kelemahan)
Belum memiliki cukup pengalaman untuk pemula dalam bidang usaha yang masih
sangat sedikit merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi agar dapat
mengembangkan usaha menjadi lebih baik.
5

b) Faktor Eksternal
1) Opportunities (Peluang)
a. Banyaknya konsumen
Banyaknya masyarakat yang menggemari makanan berbahan dasar mie. Dengan
adanya noodleburg ini akan menambah variasi burger dan olahan mie dan
menawarkan cita rasa baru kepada masyarakat.
b. Sistem pemasaran
Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah. Kami akan memasarkannya
dilingkungan sekolah, car free day, bazar, event, serta pada bazar yang sedang
diadakan.
2) Threats (ancaman)
Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan bisa terjadi adalah karena kalah ing
dengan penjual lain kerena banyak yang menjual produk yang sejenis.
c) Solusi mengatasi W & T

Weekness (kelemahan)

Tidak pernah berwirausaha bukan berarti tidak bisa untuk membuka usaha. Jangan
takut untuk memulai sebuah usaha walaupu belum memiliki pengalaman yang cukup.
Dalam menjalankan usaha itulah akan banyak mendapatkan pengalam dan terus belajar
sesuatu yang baru.bersifat Kerja keras,pantang menyerah, sungguh –sungguh, dan ulet
akan membuat usaha kita membuahkan hasil sedikit demi sedikit.

Oleh karena itu jika ingin memulai usaha jangan pernah takut dan terus belajar dari
kesalahan sebelumnya serta menambah pengalaman dari orang yang sudah
berwirausaha sejak lama agar dapat mengembangkan usaha sedikit demi sedikit.

Threat (Ancaman)

Dalam menjalankan usaha pasti ada persaingan antara pedagang satu dengan
pedagang lainnya. Banyak bermacam-macam usaha dengan jenis yang sama. Tetapi
sebagai seorang wirausahawan tidak boleh berkecil hati dang iri dengan orang lain
karena produk mereka tidak laku. Jika hal itu terjadi maka kita harus selalu mencoba
berfikir kreatif dan menghasilkan produk yang inovativ sehingga tidak kalah saing
dengan produk di pasaran lainnya.

B. Strategi Bisnis
1) Strategi pemasaran

Telah banyak produk burger yang bisa dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan
dan kuliner, seperti mall, foodcourt, dll. Namun dari sekian banyak tempat kuliner
6

burger sudah biasa dan familiar. Oleh sebab itu, masyarakat harus tau tentang
keberadaan produk kami. Untuk itu, kami telah menyusun strategi pemasaran.
Tahapan-tahapannya sebagai berikut:

a. Pengembangan produk

Burger memang telah banyak dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan dan


kuliner. Namun kami memberikan varian rasa yang berbeda dan tampak lebih
menarik serta lebih unik dengan mengganti roti burger dengan mie.
Noodleburg ini akan menambah cita rasa baru di dunia kuliner.

b. Pengembangan wilayah pemasaran

Area pemasaran utama adalah di sekitar daerah tempat tinggal kami. Promosi
dilakukan dari mulut ke mulut sehingga dari lingkup yang kecil sampai pada
tingkat yang lebih tinggi.

c. Kegiatan promosi

Promosi merupakan bagian penting dari proses pemasaran. Promosi sangat


mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan
promosi produk kami pada tahap awal melalui mulut ke mulut. Selanjutnya
dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini marak di dunia maya.

d) Strategi Penetapan Harga

Harga merupakan suatu variabel yang mempunyai peranan penting dalam dunia bisnis.
Harga menunjukkan kualitas dari suatu produk dan juga menjadi acuan tentang
bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang kami tawarkan
di sini, kami sesuaikan dengan sasaran kami yaitu para masyarkat yang berasal dari
berbagai kalangan. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan berbagai variable lain.
Kami akan mengutamakan kualitas makanan, dan tidak hanya berfokus mengambil
keuntungan semata.

C. Rencana Pengembangan Produksi

Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:

a. Memperluas wawasan dibidang makanan khususnya dalam memvariasikan burger

b. Menemukan dan menciptakan cara terbaru dalam memgolah mie

c. Memperluas berbagai varian rasa noodleburg

d. Meningkatkan produksi noodleburg


7

BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Bahan-bahan
Bahan mie :
 Mie instan yang sudah direbus
 Telur
 Garam
 Lada bubuk
 Minyak

Bahan isi burger :

 Selada
 telur
 Daging ham
 Tomat
 Saus sambal
 Saus tomat
D. Alat

Alat-alat yang digunakan :

 Mangkuk
 Sendok
 Pisau
 Spatula
 Teflon
 Cetakan bulat
 Kompor
 Tabung gas
 Panci
 Talenan

E. Cara pembuatan

Cara membuat mie :

1. Rebus mie instan terlebih dahulu


2. Setelah mie direbus masukkan mie ke mangkuk
8

3. Tambahkan telur, garam dan lada secukupnya


4. Aduk mie hingga semuanya tercampur rata
5. Setelah itu masak mie dengan dikukus. Sebelumnya cetak bulat-bulat mie agar
berbentuk seperti roti burger
6. Sesudah dikukus diamkan mie hingga dingin lalu cetak bulat-bulat agar berbentuk
seperti roti burger
7. Setelah dikukus kurang lebih 5 menit mie di goreng sebentar hingga warnanya agak
coklat

Cara membuat isi noodleburg :

1. Goreng daging ham dengan sedikit minyak dan api kecil hingga matang
2. Setelah itu pecahkan telur ke dalam mangkok lalu aduk telur dan beri garam dan lada
secukupnya. Lalu goreng telur membetuk bulat di sesuaikan dengan mie yang dibuat
tadi
3. Setelah ham dan telur sudah matang susun isian diatas mie
4. Taruh selada, ham, tomat, dan telur bertumpuk di atas mie. Lalu beri saus sambal
dan tomat secukupnya, setelah itu tumpuk lagi dengan mie
5. Noodleburg siap untuk dinikmati

BAB IV
BIAYA PRODUKSI
A. Rencana Keuangan
1) Biaya Investasi (Modal Awal)

Kebutuhan satuan Harga satuan Harga keseluruhan


(Rp) (Rp)
1 Sendok 4 buah 2.500 10.000
2 Baskom 1 5.000 5.000
3 Pisau 1 15.000 10.000
4 Telenan 1 5.000 5.000
5 Dandang 1 70.000 70.000
6 Handphone 1 1.000.000 1.000.000
7 Panci 1 50.000 50.000
8 Wajan 1 25.000 25.000
9 Spatula 1 10.000 10.000
10 Cetakan 1 1.000 1000
Total 1.177.000

2) Biaya Penyusutan

No Jenis barang satuan Jangka waktu Nilai penyusutan/ bulan


penyusutan
1 Sendok 4 2 tahun 416
9

2 Baskom 1 2 tahun 208


3 Pisau 1 2 tahun 416
4 Telenan 1 1 tahun 416
5 Handphone 1 6 tahun 16.666
6 Dandang 1 3 tahun 1.388
7 Panci 1 3 tahun 1.944
8 Wajan 1 3 tahun 694
9 Spatula 1 4 tahun 208
10 Cetakan 1 3 tahun 333
Total 22.689

3) Biaya Tetap

No kebutuhan Satuan Harga satuan (Rp) Harga


keseluruhan (Rp)
1 Gaji pegawai 2 x 1 bulan 100.000 200.000
2 Pembayaran listrik 1 x 1 bulan 100.000 100.000
3 Pembayaran air 1 x 1 bulan 20.000 20.000
4 Pembayaran paket 1 x bulan 30.000 30.000
internet
5 Cetak stiker 1 x 1 bulan 15.000 15.000
6 Biaya transportasi 3 x 1 bulan 10.000 30.000
bensin
7 Biaya penyusutan 1 x 1 bulan 22.689 22.689
Total biaya tetap 417.689

4) Biaya Variabel

No Kebutuhan Satuan Harga satuan (Rp) Harga keseluruhan (Rp)

1 Mie instan 6 2.500 15.000


2 ½ Telur 1 12.000 12.000
3 Garam 1 1.000 1.000
4 Lada bubuk 2 1.000 2.000
5 Selada 1 5.000 5.000
6 Daging ham 1 20.000 20.000
7 Tomat 1 5.000 5.000
8 Saus sambal 1 3.000 3.000
9 Saus tomat 1 3.000 3.000
10 Mika 15 400 6000
11 Minyak 1 5000 5000
Total biaya 77.000

Keterangan :

Dalam 1 hari produksi = 77.000

Dalam 1 bulan produksi = 77.000 X 25 hari kerja = 1.925.000

Total biaya produksi

Biaya tetap + Biaya variabel = 417.689 + 1.925.000 = 2.345.689

Harga pokok produksi


10

Total biaya : Jumlah unit = 2.345.689 : 450 = 5.212

Dibulatkan = 5.500

Harga jual = 7000

Penerimaan = 7000 X 15/hari X 25 hari

= 2.625.000

Keuntungan

Penerimaan – Total biaya produksi = 2.625.000 – 2.345.689

= 304.311

B. Kelayakan Investasi

Dari data analisis diatas dapat dihitung kelayakan investasinya.


Perhitungan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam mengeelola usaha ini.
Perhitungan biaya yang sering dilakukann yaitu Break Event Point (BEP), Return of
Investment (ROI), dan Cost Ratio (R/C)

a) Break Event Point (BEP)

BEP Harga = total biaya : total produksi = 2.345.689 : 450 = 5.212


BEP Produksi = total biaya : harga jual = 2.345.689 : 7000 = 335

Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa titik impas usaha dicapai pada
jumlah produksi sebanyak 335 buah sehingga baru mendapat keuntungan setelah
melampaui penjualan sebesar 335 buah per bulannya. Sehingga dirata-rata tiap
harinya harus menjual 14 buah (335:25)
b) Return of Investment (ROI)

Laba usaha 304.311


ROI = x 100% = x 100% = 25.85%
Modalusaha 1.177.000

ROI sebesar 25.85% menunjukkan bahwa setiap Rp 1.177.000 modal yang ditanam
akan menghasilkan keuntungan sebesar 20.56%
c) Return Cost Ratio (R/C)

total penerimaan 2.625.000


R/C = = = 1.119
total biaya 2.345.689

R/C sebesar 1.119 menunjukkan bahwa usaha layak dijalankan (R/C lebih dari 1 )
11

BAB V
PENUTUP

Noodleburg atau burger mie merupakan suatu jenis makanan yang kami buat
dengan memvariasikan bentuk bahan dasar roti burger dengan menggantinya dengan mie
sehingga tercipta produk yang unik serta baru. Produk kami ini bertujuan membuat
masyarakat agar tidak bosan dengan rasa burger roti yang pada umumnya sering
dijumpai. Rasa noodleburg yang sangat cocok dengan lidah orang Indonesia membuat
produk ini dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat Indonesia. Proses
pemasaran pada tahap awal kami lakukan melalui mulut ke mulut, lalu tahap selanjutnya
dilakukan melalui media sosial seperti blog, facebook, twitter, instagram, dll.

Anda mungkin juga menyukai