Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMA Negeri 3 Sragen
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Tujuan yang ingin dicapai 3.3Menjelaskan dan membandingkan bentuk Fungsi dan Relasi. 4.3Menganalisis Domain, Kodomain dan Range pada suatu Fungsi. Penulis Darmanto Tanggal 23 Oktober 2023 Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Kondisi yang menjadi latar Pembelajaran matematika yang dilakukan sebelumnya belakang masalah, mengapa masih bersifat teacher centered dengan metode ceramah praktik ini penting untuk sehingga peran siswa belum optimal. Proses dibagikan, apa yang menjadi pembelajaran yang dilakukan dirasa kurang menarik peran dan tanggung jawab anda bagi siswa sehingga berdampak pada motivasi belajar dalam praktik ini. yang rendah, hasil belajar yang tidak optimal, kurangnya pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal HOTS, dan kurang menariknya pembelajaran karena pembelajaran yang monoton. Praktik pembelajaran ini perlu dilakukan untuk meningkatkan peran siswa dalam mengkonstruksi dan menerapkan pengetahuannya secara optimal melalui masalah yang diberikan dengan model PBL dengan variasi soal HOTS. 2. Praktik baik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena : a. Praktik baik ini dapat memotivasi saya sendiri untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif, b. Praktik baik ini bisa memotivasi guru lain dalam hal mendesain pembelajaran yangkreatif dan inovatif, c. Praktik baik ini dapat menjadi referensi guru lain khususnya guru matematika pada materi relasi dan fungsi. 3. Peran dan tanggung jawab saya dalam kegiatan praktik pembelajaran Adapun peran dan tanggung jawab saya selaku guru dalam praktik pembelajaran ini adalah bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan pendekatan, model pembelajaran, dan media pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik dan karakteristik materi, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif. Dengan efektifnya penggunaan pendekatan, model dan media pembelajaran yang inovatif maka dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika, motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada materi relasi dan fungsi. Sebagai guru peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada siswa dengan menerapkan konsep merdeka belajar merupakan bagian kompetensi profesional guru. Hal ini diimplementasikan dengan berbagai hal yakni: a. Pembelajaran dengan PBL dengan tujuan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. b. Pembelajaran berdiferensiasi dengan tujuan menciptakan ruang merdeka belajar bagi siswa. c. Pembelajaran dengan menerapkan masalah kontekstual dengan tujuan meningkatkan kemampuan berpikir HOTS bagi siswa. d. Melakukan pembelajaran dengan aplikasi geogebra sebagai penunjang pembelajaran berbasis TPACK sehingga pembelajaran lebih menarik. Tantangan : 1. Mengacu pada latar belakang permasalahan di atas, Apa saja yang menjadi adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan, tantangan untuk mencapai yaitu : tujuan tersebut? Siapa saja yang a.Motivasi belajar yang rendah. terlibat, b.Hasil belajar yang belum optimal. c.Kurangnya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dengan variasi soal HOTS. d.Kurang menariknya pembelajaran karena belum adanya pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar. e.Media belajar yang terkendala dengan jaringan internet. 2. Unsur yang terlibat dalam tantangan ini: a. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. b. Guru sebagai pelaksana pembelajaran c. Siswa kelas XI -H sebagai objek pembelajaran. d. Orang tua sebagai fungsi pengawasan hasil yang dicapai siswa dalam belajar. Aksi : 1. Langkah-langkah untuk menghadapi tantangan. Langkah-langkah apa yang Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dilakukan untuk menghadapi menghadapi tantangan, yaitu : melakukan identifikasi tantangan tersebut/ strategi apa masalah, eksplorasi penyebab masalah, penentuan yang digunakan/ bagaimana penyebab masalah, penentuan solusi, pengembangan prosesnya, siapa saja yang perangkat pembelajaran, pelaksanaan aksi atau praktik, terlibat / Apa saja sumber daya evaluasi, refleksi dan rencana tindak lanjut. atau materi yang diperlukan 2. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model untuk melaksanakan strategi ini pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik siswa pada materi relasi dan fungsi. Adapun pendekatan, model pembelajaran inovatif dan media pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan implementasi TPACK melalui aplikasi geogebra. Proses pembelajaran yang dilakukan meliputi: a. Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning / PBL). b. Penggunaan TPACK dalam pembelajaran yakni dengan aplikasi geogebra. c. Pembelajaran berbasis HOTS dengan variasi soal kontekstual. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan model PBL dengan memanfaatkan aplikasi geogebra. Hal ini perlu dipersiapkan dengan matang agar tujuan pembelajaran tercapai. Unsur-unsur yang diperlukan diantaranya adalah gawai dan internet. 3. Proses Proses diawali dari identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, penentuan penyebab masalah, pengembangan perangkat pembelajaran, pelaksanaan aksi atau praktik, evaluasi, refleksi dan rencana tindak lanjut. 4. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini Pihak yang terlibat dalam kegiatan adalah siswa kelas XI _ H, rekan sejawat, dan kameramen. 5. Sumber daya yang diperlukan Dalam melaksanakan strategi ini diperlukan berbagai alat dan bahan yakni 1 set perangkat pembelajaran yang terdiri dari Modul Ajar, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran dan instrumen penilaian. Dengan kata lain, yang diperlukan sebagai sumber daya adalah kompetensi dan kreatifitas guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Modul Ajar, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran dan instrumen penilaian yang berpusat pada aktifitas siswa. Refleksi Hasil dan dampak 1. Dampak dari aksi yang dilakukan Bagaimana dampak dari aksi Dampak dari penerapan model pembelajaran problem dari Langkah-langkah based learning (PBL), membuat siswa lebih yang dilakukan? bersemangat dan tidak bosan dalam pembelajaran, Apakah hasilnya karena pada saat pembelajaran menerapkan efektif? Atau tidak efektif? pembelajaran berdeferensiasi proses, konten, dan Mengapa? Bagaimana respon produk sehingga siswa dibagi ke dalam beberapa orang lain terkait dengan strategi kelompok yang heterogen dalam satu kesatuan gaya yang dilakukan, Apa yang belajar dan secara berkelompok siswa berdiskusi menjadi faktor keberhasilan atau menemukan solusi atas permasalahan yang ditemui, ketidakberhasilan dari strategi mempresentasikan hasil diskusi sebagai solusi dari yang dilakukan? Apa permasalahan, menjawab pertanyaan yang diberikan pembelajaran dari keseluruhan guru atauteman dalam kelompok yang berbeda. proses tersebut Dengan model pembelajaran problem based learning (PBL), siswa lebih termotivasi dalam mengikutiproses pembelajaran dan berdampak pada pembelajaran lebih berkualitas, hal ini dapat terlihat dari indikator motivasi siswa yang cenderung tinggi. 2. Hasil menunjukkan progresifitas positif dan sangat efektif, namun perlu didukung dengan fasilitas atau sarana dan prasarana yang memadai, pemilihan metode, pendekatan, model dan media yang tepat atau sesuai karakteristik siswa, materi dan karakteristik lingkungan belajar. Selain itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen dari guru untuk terus berinovasi secara berkelanjutan demi penyelesaian setiap permasalahan pembelajaran yang dihadapi. Dengan kata lain bahwa adanya signifikansi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdampak pula pada meningkatnya hasil belajar siswa, serta makin berkualitasnya pembelajaran matematika khususnya materi relasi dan fungsi. 3. Respon Siswa Tanggapan siswa terhadap strategi yang diimplementasikan oleh guru adalah siswa merasa sangat senang, antusias, aktif dalam pembelajaran. Alasannya karena sangat membantu siswa melakukan identifikasi, memehami, menganalisis dan mengaplikasikan pengetahuannnya. Hal ini dapat terlihat saat siswa berdiskusi, mencari dan menemukan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, mampu mempraktekkan serta dapat membuat refleksi dan menarik sebuah kesimpulan atas pembelajaran yang mereka ikuti. 4. Faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi. Kegiatan praktik pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang sudah didesain sebelumnya. Kendati masih terdapat beberapa kelemahan dalam pengimplementasiannya, namun strategi ini ternyata dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, motivasi dan hasil belajar siswa. 5. Pembelajaran dari keseluruhan proses yang dapat diambil Meningkatnya kualitas pembelajaran matematika, motivasi dan hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi dengan diterapkannya pembelajaran inovatif dengan model pembelajaran problem based learning (PBL), maka penulis dapat merekomendasikan bahwa: Pentingnya implementasi atau penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam pembelajaran secara umum maupun dalam pembelajaran matematika secara khusus sebagai alternatif solusi dari pemecahan permasalahan pembelajaran yang ditemui atau dialami di kelas atau sekolah seperti motivasi belajar dan hasil belajar siswa.