Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PPMKI

“ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED -


LEARNING (PjBL)”

Dosen Pengampu:
Mangaratua M.Simanjorang, M.Pd.,Ph.D.

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Tahnia Gisela Rodame Lubis 4203111110


Jihan Qorirah Rambe 4203311078
Togar Hamonangan Sihombing 4203311069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED - LEARNING (PjBL)

1. Pengertian Project Based-Learning (PjBL)


Project based learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik
sebagai subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil
akhir berupa produk. Artinya, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas
belajarnya sendiri, mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh
hasil berupa suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi
oleh keaktifan peserta didik. Project based learning juga adalah model pembelajaran berupa
tugas nyata seperti kerja proyek, berkelompok, dan mendalam untuk mendapatkan
pengalaman belajar yang bermakna.

Adapun pengertian project based learning menurut para ahli adalah sebagai berikut.

a. Menurut Goodman dan Stivers, yaitu pendekatan pengajaran yang dibangun di atas
kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik
yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
b. Menurut Made Wena, yaitu model pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja
proyek.
c. Menurut Grant, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
d. Menurut Afriana, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan
memberikan pengalaman belajar bermakna bagi peserta didik.
e. Menurut Fathurrohman, yaitu model pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

2. Karakteristik Project Based-Learning (PjBL)


Adapun karakteristik project based learning adalah sebagai berikut.

a. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.


b. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada Peserta didik.
c. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atau permasalahan atau
tantangan yang diberikan.
d. Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan.
e. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu.
f. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktifitas yang sudah dijalankan.
.Produk akhir aktivitas belajar dievaluasi secara kualitatif.
g. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

3. Tujuan Project Based-Learning (PjBL)


Adapun tujuan project based learning adalah sebagai berikut.

a. Melatih sikap proaktif peserta didik dalam memecahkan suatu masalah.


b. Mengasah kemampuan peserta didik dalam menguraikan suatu permasalahan di kelas.
c. Meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas dalam menyelesaikan permasalahan
yang kompleks sampai diperoleh hasil nyata.
d. Mengasah keterampilan peserta didik dalam memanfaatkan alat dan bahan di kelas
guna menunjang aktivitas belajarnya.
e. Melatih sifat kolaboratif peserta didik.

4. Sintaks Project Based-Learning (PjBL)


Adapun sintak model pembelajaran project based learning adalah sebagai berikut.

a. Menentukan pertanyaan mendasar


Sebelum masuk ke materi, guru harus memberikan pertanyaan mendasar terkait materi yang
akan dipelajari. Pertanyaan tersebut bisa dikemas dalam studi kasus di dunia nyata
dilanjutkan dengan penelusuran lebih mendalam.

b. Menyusun desain perencanaan proyek


Penyusunan desain proyek bersifat kolaboratif. Artinya, kerja sama antara guru dan peserta
didik. Pada desain ini memuat sejumlah poin, misalnya aturan main, aktivitas, dan presentasi.
c. Membuat jadwal aktivitas
Setelah guru dan peserta didik menyusun desain perencanaan proyek dilanjutkan dengan
membuat jadwal aktivitas.

Adapun contoh jadwal aktivitasnya adalah sebagai berikut.


● Menentukan timeline pengerjaan.
● Menentukan deadline pengerjaan.
● Menentukan perencanaan baru untuk menyelesaikan proyek.
● Memberikan bimbingan bagi peserta didik yang menggunakan cara di luar proyek.

d. Melakukan monitor pada perkembangan kinerja peserta didik


Selama peserta didik mengerjakan proyek yang ditugaskan, guru harus aktif memonitor
kegiatan mereka. Hal itu bertujuan untuk menjaga agar suasana belajar tetap kondusif.
Kegiatan monitor bisa dilakukan menggunakan alat perekam atau rubrik.

e. Menguji hasil kinerja peserta didik


Tingkat pencapaian peserta didik dalam menyelesaikan proyek yang tugasnya akan diuji dan
dinilai oleh guru. Penilaian ini diharapkan bisa memberikan umpan balik bagi pemahaman
peserta didik. Hasil kinerja juga bisa digunakan oleh guru untuk menyusun strategi pada
pembelajaran selanjutnya.

f. Mengevaluasi pengalaman
Evaluasi pengalaman berupa refleksi dari kegiatan yang sudah dijalankan. Pada tahap ini
guru bisa melakukan diskusi ringan dengan peserta didik terkait pengalaman selama
mengerjakan proyek.

5. Kelemahan dan Kelebihan Project Based-Learning (PjBL)

● Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut.

a. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis: PBL mendorong siswa untuk


menyelesaikan masalah yang kompleks dan multidimensi, yang dapat membantu
mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
b. Mendorong Kolaborasi: PBL biasanya melibatkan kerja kelompok, yang dapat
membantu siswa belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain dan berbagi
tanggung jawab.
c. Meningkatkan Pemahaman Materi: Dengan menerapkan konsep-konsep ke proyek
nyata, siswa seringkali dapat memahami dan mengingat materi lebih baik.
d. Mempersiapkan untuk Dunia Kerja: PBL dapat membantu siswa mengembangkan
keterampilan yang diperlukan di tempat kerja, seperti komunikasi, kerja sama tim, dan
manajemen proyek.

● Adapun kelemahannya sebagai berikut.


a. Membutuhkan Waktu dan Sumber Daya: PBL bisa memakan waktu dan sumber daya
yang cukup banyak, baik dari siswa maupun guru.
b. Penilaian Bisa Menjadi Tantangan: Penilaian proyek bisa menjadi lebih sulit
dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional karena perlu menilai proses
dan produk.
c. Ketergantungan pada Dinamika Kelompok: Suksesnya PBL seringkali bergantung
pada dinamika kelompok. Jika beberapa anggota kelompok tidak berpartisipasi, ini
bisa mempengaruhi pengalaman belajar siswa lainnya.
d. Perlu Bimbingan dan Dukungan Guru: Untuk berhasil, PBL memerlukan bimbingan
dan dukungan dari guru.

6. Permasalahan / Kesulitan yang Muncul dalam Penggunaan Project Based-


Learning (PjBL)
Adapun yang menjadi permasalahan/kesulitan/hambatan dalam penggunaan Project Based-
Learning ini adalah sebagai berikut.
a. Pemahaman Siswa: Kadang-kadang, siswa mungkin merasa kesulitan dalam
memahami konsep atau tugas yang diberikan. Ini bisa terjadi jika proyek tersebut
terlalu kompleks atau jika instruksi tidak jelas.
b. Manajemen Waktu: Mengelola waktu untuk menyelesaikan proyek bisa menjadi
tantangan besar, baik bagi guru maupun siswa. PBL membutuhkan waktu yang cukup
lama, dan jika waktu tidak dikelola dengan baik, bisa berakibat pada penyelesaian
proyek yang terburu-buru atau bahkan tidak selesai.
c. Keterlibatan Siswa: Dalam beberapa kasus, mungkin ada siswa yang kurang
berpartisipasi dalam proyek. Hal ini bisa mempengaruhi dinamika kelompok dan hasil
akhir proyek.
d. Akses Teknologi: Jika PjBL dilakukan melalui media digital, masalah akses dan
keterampilan teknologi bisa menjadi hambatan. Tidak semua siswa memiliki akses
yang sama terhadap teknologi, dan beberapa mungkin tidak memiliki keterampilan
yang cukup untuk menggunakan teknologi tersebut.
e. Penilaian: Penilaian dalam PjBL bisa menjadi tantangan karena melibatkan penilaian
keterampilan dan proses, bukan hanya hasil akhir. Ini memerlukan penilaian yang
lebih subjektif dan kompleks.

Anda mungkin juga menyukai