Anda di halaman 1dari 8

MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING

DISUSUN OLEH : FIKA RANI


NPM :2001080004
PENDIDIKAN FISIKA
PENGERTIAN PROJECT BASED LEARNING

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based


Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap
suatu topik.
CIRI-CIRI PROJECT BASED LEARNING
a Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
.

b.Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,


c. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan
atau tantangan yang diajukan,
d.Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
e. Proses evaluasi dijalankan secara kontinu,
f. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan,
g. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
h.Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
PRINSIP PROJECT BASED LEARNING
1. Centrality
Pada project based learning proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.
2. Driving question
Project based learning difokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mengarahkan
siswa untuk mencari solusi dengan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan yang sesuai.
3. Constructive Investigation
Pada project based learning, siswa membangun pengetahuannya dengan melakukan
investigasi secara mandiri (guru sebagai fasilitator).
4. Autonomy
Project based learning menuntut student centered, siswa sebagai problem solver dari
masalah yang dibahas.
5. Realisme
Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya.
TAHAP PROJECT BASED LEARNING

1. Perencanaan
Tahap perencanaan pembelajaran merupakan tahap yang penting
dalam setiap proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Dalam pembelajaran berbasis proyek, setelah segala sesuatunya telah
direncanakan, tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan.
3. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap yang dapat mengetahui seberapa jauh
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
LANGKAH-LANGKAH PROJECT BASED
LEARNING
a. Start With the Essential Question ( Penentuan Pertanyaan
Mendasar )
b. Design Plan for the Project ( Mendesain Perencanaan
Proyek)
c. Create a Schedule ( Menyusun Jadwal )
d. Monitor the Students and the Progress of the Project
( Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek)
e. Assess the Outcome ( Menguji Hasil )
f. Evaluate the Experience ( Mengevaluasi pengalaman )
KELEBIHAN PROJECT BASED LEARNING
Beberapa keuntungan PjBL yakni :
1) Meningkatkan motivasi belajar siswa. Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu
banyak yang mengatakan bahwa siswa suka tekun sampai kelewat batas waktu.
2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian pada pengembangan
keterampilan kognitif tingkat tinggi siswa menekankan perlunya bagi siswa untuk terlibat
di dalam tugas-tugas pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus pada
bagaimana menemukan dan memecahkan masalah.
3) Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan
siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
4) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Bagian dari menjadi siswa yang
independen adalah bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks.
KELEMAHAN PROJECT BASED LEARNING
Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning:
1) Time. Proyek yang dilakukan oleh siswa sering kali membutuhkan
waktu yang lebih lama dibanding alokasi waktu yang disediakan.
2) Control. Guru harus sering mengontrol arus informasi dan memastikan
bahwa siswa membangun pemahaman mereka sendiri.
3) Support of student learning. Guru sulit untuk menentukan sejauh mana
mereka harus berperan dalam kegiatan siswa.
4) Technology use. Guru sering kali kesulitan menggunakan teknologi
dalam pembelajaran di kelas, khususnya sebagai perantara kognitif.
5) Assessment. Kesulitan juga dialami oleh guru dalam merancang
penilaian yang mempersyaratkan siswa untuk mendemonstrasikan
pemahaman mereka

Anda mungkin juga menyukai