Anda di halaman 1dari 8

METODE PRAKTEK "METODE PROYEK"

DALAM PENERAPAN PADA MATERI SD/MI

Kelompok 5
1. Sindi Aulia Balqis Parade 2220201065
2. Muhammad Mizan 2220201070
3. Luthfiah Azzahra 2220201077
4. Nurmala Dewi 2220201079
5. Nasywa Azzahra 2220201080
6. Vivi Silviana 2220201093
Pembelajaran bebasis proyek
Adapun uraian yang dipaparkan oleh Bell (2005) mengenai metode proyek adalah :
1. Project Based Learning is curriculum fueled and standards based Model
pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menghendaki
adanya standar isi dalam kurikulumnya.
2. Project Based Learning asks a question or poses a problem that each student
can answer Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menuntut
pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun ( a guiding
question ).
3. Project Based Learning asks students to investigate issues and topics
addressing real-world problems while integrating subjects across the curriculum
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta
didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar berbagai subjek materi.
4. Project Based Learning is a models that fosters abstract, intellectual
taskstoexplore complex issues Pembelajaran berbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang memperhatikan pemahaman peserta didik dalam melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna.
prinsip Pembelajaran berbasis proyek
menurut Thomas (2000) dalam Wena (2009:145), pembelajaran berbasis proyek memiliki
berbagai prinsip, yaitu:
1. Prinsip Sentralistis ( centrality ) Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek merupakan
esensi dari kurikulum.
2. Prinsip Pertanyaan Pendorong/Penuntun ( driving question ) Kerja proyek berfokus
pada “pertanyaan atau permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang
memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu.
3. Prinsip Investigasi Konstruktif ( contructive investigation ) Merupakan proses yang
mengarah pada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan
konsep, dan resolusi.
4. Prinsip Otonomi ( autonomy ) Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek dapat diartikan
sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi, dan bertanggung jawab.
5. Prinsip Realistis ( realism ) Proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti di
sekolah
Karakteristik-karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

sedangkan menurut Buck Institute For Education (1999) dalam Made belajar
berbasis proyek memiliki karakteristik yaitu:
1. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
3. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
4. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan
5. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu
6. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang meraka kerjakan
7. Hasil akhir berupa produk dan di evaluasi kualitasnya
8. Kelas memiliki atmosfir yang memberikan toleransi kesalahan dan perubahan.
Tahap-Tahap Pembelajaran Berbasis Proyek

Tahap PerencanaanTahap perencanaan pembelajaran merupakan tahap yang sangat


01 penting dalam setiap proses pembelajaran karena tahap perencanaan ini sangat
mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Apalagi untuk mengerjakan proyek-
proyek pembelajaran yang kompleks, tahap perencanaan harus dirancang secara
sistematis sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

02 Tahap pelaksanaanTahap pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek merupakan


tahap pembelajaran yang sangat penting karena melalui proses inilah peserta didik
mampu merasakan penglaman belajar yang kompleks.

Tahap evaluasi/penilaianTahap evaluasi merupakan tahap penting dalam


03 pembelajaran berbasis proyek agar agar pendidik atau guru mengetahui
seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Kelebihan
1. Meningkatkan motivasi
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
3. Meningkatkan kolaborasi
4. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
5. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna
memecahkan masalah dunia

Kelemahan
1. Kebanyakan permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalah kedisiplinan
2. Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah
3. Membutuhkan biaya yang cukup banyak
4. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional
5. Banyaknya peralatan yang harus disediakan
6. Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari
Malu bertanya sesat di jalan,
ini kelas bukan di jalan, jadi
gak usah nayya,gak bakal
kesesat

TERIMA KASIH
Kesimpulan:
Pembelajaran berbasis proyek atau tugas adalah sebuah metode penyajian bahan pembelajaran yang diberikan oleh
guru kepada peserta didik berupaseperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual
maupunsecara kelompok. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran dan memberikan kesempatan peserta didik melakukansendiri kegiatan belajar yang ditugaskan.
Selain itu kompetensi yang dikembangkan selain kompetensi disiplin ilmu (discipline-based competencies) dan
kompetensi interpersonal (interpersonal competencies) dan kompetensi intrapersonal (intrapersonal competencies)
dalam diri siswa. Kompetensi disiplin ilmu berkaitan dengan pemahaman konsep, prinsip danteori dari disiplin ilmu.
Kompetensi interpersonal mencakup kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, berperilaku sopan dan baik,
menangani konflik, bekerjasama, membantu orang lain, dan menjalin hubungan dengan orang lain dan masyarakat.
Kompetensi intrapersonal mencakup apresiasi terhadap keragaman, melakukan refleksi diri, disiplin, beretos kerja
tinggi, membiasakan diri hidup sehat,mengendalikan emosi, tekun, mandiri, dan mempunyai motivasi. Model
pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip yaitu : Prinsip sentralistis (centrality), pertanyaan dan
permasalahan, Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation), Prinsip otonomi (autonomi), Prinsip
realistis (realism). Tahap pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 3 fase yaitu:
1.Tahap Perencanaan
2.Tahap Pelaksanaan
3.Tahap Evaluasi/Penilaian

Anda mungkin juga menyukai