Anda di halaman 1dari 8

NAMA : FIKA RANI

NPM : 2001080004
MK : AGAMA ISLAM
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

TUGAS
1. Tuliskan surat Al- Mukminun ayat 12- 14 beserta artinya!
2. Bandingkan proses kejadian manusia menurut Hadist dan
Al- Qur’an!

JAWABAN:
1. Al-Mu’minun : 12

ٰ
ٍ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ٱإْل ِ ن ٰ َسنَ ِمن ُسلَلَ ٍة ِّمن ِط‬
‫ين‬
Arti : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah.
Al-Mu’minun : 13

ْ ُ‫ثُ َّم َج َع ْل ٰنَهُ ن‬


ٍ ‫طفَةً فِى قَ َر‬
‫ار َّم ِكي ٍن‬
Arti : Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim).
Al-Mu’minun : 14

ُ‫طفَةَ َعلَقَةً فَخَ لَ ْقنَا ْٱل َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَخَ لَ ْقنَا ْٱل ُمضْ َغةَ ِع ٰظَ ًما فَ َك َسوْ نَا ْٱل ِع ٰظَ َم لَحْ ًما ثُ َّم أَن َشأْ ٰنَه‬
ْ ُّ‫ثُ َّم َخلَ ْقنَا ٱلن‬
َ‫ك ٱهَّلل ُ أَحْ َس ُن ْٱل ٰ َخلِقِين‬ َ ‫خ َْلقًا َءاخ ََر ۚ فَتَبَا َر‬
Arti : Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Surat Al-Mu’minun ayat 12-14 (Tafsir al-Muyassar)
•Kemudian Kami menciptakan nuthfah itu menjadi alaqah, yaitu
gumpalan darah merah. Lalu selepas empat puluh hari, Kami
ciptakan alaqah itu menjadi mudhghah, yaitu gumpalan daging
sebesar satu suapan yang dikunyah. Kemudian Kami menciptakan
gumpalan daging yang lunak itu menjadi tulang-tulang, lalu Kami
membungkus tulang-tulang itu dengan daging, dan setelah itu Kami
ciptakan dia menjadi makhluk (dalam bentuk) yang berbeda dengan
meniupkan ruh padanya. Mahaberkah Allah yang memperindah
ciptaan untuk segala sesuatu.

2. •Menurut Hadist
Setiap manusia terlahir dari rahim seorang ibu kecuali Nabi Adam
dan Hawa, karena mereka manusia pertama yang diciptakan oleh
Allah swt. Semua orang pun telah ditentukan takdirnya, matinya,
rezekinya, dan amal perbuatannya. Hal ini pun dijelaskan oleh
Rasulullah saw. Di dalam hadis sebagai berikut.
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ َ ِ‫ َح َّدثَنَا َرسُو ُل هللا‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫ع َْن اَبِ ْي َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن َع ْب ِد هللاِ ب ِْن َم ْسعُوْ ٍد َر‬
‫ط ِن أُ ِّم ِه أَرْ بَ ِع ْينَ يَوْ ًما ثُ َّم يَ ُكوْ ُن فِ ْي‬ ْ َ‫ق إِ َّن أَ َح َد ُك ْم يُجْ َم ُع خ َْلقُهُ فِى ب‬ ُ ‫ق ْال َمصْ ُدو‬ ُ ‫َو َسلَّ َم َوهُ َو الصَّا ِد‬
‫ك فَيَ ْنفُ ُخ فِ ْي ِه الرُّ وْ َح َوي ُْؤ َم ُر‬ ُ َ‫ك ثُ َّم يَ ُكوْ ُن فِ ْي َذلِكَ ُمضْ َغةً ِم ْث َل َذلِكَ ثُ َّم يُرْ َس ُل ْال َمل‬ َ ِ‫َذلِكَ َعلَقَةً ِم ْث َل َذل‬
‫ب ِر ْزقِ ِه َوأَ َجلِ ِه َو َع َملِ ِه َو َشقِ ٌّى أَوْ َس ِع ْي ٌد فَ َوالَّ ِذى الَ إِلَهَ َغ ْي ُرهُ إِ َّن أَ َح َد ُك ْم لَيَ ْع َم ُل‬ ِ ‫ت بِ َك ْت‬ٍ ‫بِأَرْ بَ ِع َكلِ َما‬
ِ َّ‫ق َعلَ ْي ِه ْال ِكتَابُ فَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل الن‬
‫ار‬ ُ ِ‫ع فَيَ ْسب‬ٌ ‫بِ َع َم ِل أَ ْه ِل ْال َجنَّ ِة َحتَّى َما يَ ُكونَ بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهَا إِالَّ ِذ َرا‬
‫ق َعلَ ْي ِه‬ ُ ِ‫ع فَيَ ْسب‬ ٌ ‫ار َحتَّى َما يَ ُكونَ بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهَا إِالَّ ِذ َرا‬ ِ َّ‫فَيَ ْد ُخلُهَا َوإِ َّن أَ َح َد ُك ْم لَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل الن‬
)‫ (رواه البخاري ومسلم‬.‫ْال ِكتَابُ فَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل ْال َجنَّ ِة فَيَ ْد ُخلُهَا‬
Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a., ia berkata, Rasulullah
saw. Yang dialah orang yang jujur dan terpercaya pernah bercerita
kepada kami.
“Sesunggunya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim
ibunya selama empat puluh hari (berupa nutfah/sperma), kemudian
menjadi alaqah (segumpal darah) selama waktu itu juga, kemudian
menjadi mudghah (segumpal daging) selama waktu itu pula,
kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya
dan mencatat empat perkara yang telah ditentutkan yaitu; rezekinya,
ajal, amal perbuatan, dan sengsara atau bahagianya.
Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, sesunggguhnya ada
seseorang di antara kalian beramal dengan amalan penghuni surga,
sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali sehasta
saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia beramal
dengan amalan ahli neraka, maka ia pun masuk neraka.
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah saw. Telah menjelaskan
kepada kita bahwa tahapan penciptaan manusia itu dimulai dari
berupa janin di dalam perut ibunya. Lalu selama 120 hari janin itu
mengalami tiga fase. 40 hari pertama adalah fase berupa
mani/sperma. Sedangkan 40 hari kedua adalah fase berupa
segumpal darah. Dan 40 hari ketiga adalah fase berupa segumpal
daging.
Lalu setelah genap empat bulan atau 120 hari tersebut, Allah swt.
Pun mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam janin itu.
Allah swt. Juga memerintahkannya untuk menuliskan empat
takdirnya. Rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan bahagia serta
celakanya. Sementara tidak ada yang tahu rezeki apa yang dituliskan
malaikat itu, kapan ajal/kematian kita datang, apa yang akan kita
lakukan esok, serta termasuk golongan bahagia atau celakakah kita
nanti.
Oleh karena itu, hadis ini menjadikan motivasi kita untuk
memperbanyak amal shalih, karena di antara kita semua tidak ada
yang tahu kapan kematian akan menghampiri.

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QURAN


Tahap pertama
Nutfah: yaitu tahap pertama dimulai setelah pembuahan atau
minggu pertama.
Itu,dimulai,setelah,terjadinya,pencampuran,air,mani
Maksud firman Allah dalam surahal-Insan:2
2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes
mani yang bercampur[1535] yang Kami hendak mengujinya (dengan
perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan
melihat.
[1535] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan
perempuan.
Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal kata nutfah adalah nutf artinya
air yang sedikit yang ada di dalam suatu wadah apakah sumur,
tabung dan sebagainya. Sementara kata amsyaj berasal dari
Kata masyj yang berarti pencampuran
Berbasis pada makna kata tersebut maksud ayat di atas adalah
sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan manusia dari air mani pria
dan air mani perempuan.
Dari nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang
berbeda, perilaku yang berbeda serta membuat pria dan perempuan.
Dari nutfah pria akan terbentunya saraf, tulang dan fakultas,
sedangkan dari nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan
daging.
Tahap Kedua
Alaqah: Tahap pembentukan alaqah adalah pada akhir pekan
pertama / hari ketujuh. Pada hari yang ketujuh telor yang sudah
dibuahi itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin). Setelah itu
Kami mengubah nutfah menjadi alaqah.
Firman Allah yang artinya
“Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah”
Al-Mukminun: 14
Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna
segumpal darah. Ini mungkin dibuat berdasarkan pandangan mata
kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang diliputi
oleh darah. Selain itu alaqah memiliki beberapa maksud:
Sesuatu yang bergantung atau melekat pacet atau lintah suatu buku
atau benjolan darah
Tingkat alaqah adalah tingkat pada minggu pertama sampai minggu
ketiga di dalam rahim.

Tahap Ketiga
Mudghah: Pembentukan mudghah dikatakan terjadi pada minggu
keempat. Kata mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran
yaitu surat Al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14
Firman Allah yang artinya
“Lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi segumpal daging”
Al-Mukminun: 14
Diperingkat ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang,
telinga dan anggota-anggota yang lain. Selain itu sistem pernafasan
bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini
memiliki saluran darahnya sendiri. Jantung bayi itu mulai berdengup.
Untuk perkembangan selanjutnya, darah mulai mengalir dengan
lebih banyak lagi kesitu untuk memasok oksigen dan nutrisi yang
cukup. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mulai bekerja
sendiri.

Tahap Keempat
IZAM DAN Lahm: Pada tingkat ini yaitu minggu kelima, keenam dan
ketujuh adalah tingkat pembentukan tulang yang mendahului
pembentukan oto-otot. Bila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot
akan membungkus rangka tersebut.
Firman Allah yang artinya:
“Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da
kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging”
Al-Mukminun: 14
Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang
kompleks. Pada tahap ini perut dan usus, seluruh saraf, otak dan
tulang belakang mulai terbentuk. Bersamaan dengan itu sistem
pernapasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke
kantong-paru mulai terlihat. Begitu juga dengan organ reproduksi,
kalenjar, hati, buah penggang, kandung urin dan lain-lain terbentuk
dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mulai tumbuh.
Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu
kedelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.sistem pernafasan
bayi mula berfungsi sendiri.
Tahap Kelima
NASY’AH KHALQAN akhar: Pada tahap ini yaitu pada minggu
kedelapan, beberapa perubahan lagi terjadi. Perubahan pada tingkat
ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke tingkat janin.Pada bulan
ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya
Kuku-kukunya pun mulai tumbuh. Pada bulan keempat,
pembentukan plasenta menjadi cukup lengkap menyebabkan saldo
pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk menyempurnakan
semua anggota yang sudah ada. Meskipun perubahan tetap berlaku
tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi saja.
Tahap Keenam
NAFKHUR-RUH: Yaitu tingkat peniupan roh. Para ulama Islam
menyatakan kapan roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang
berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini
terjadi setelah empat puluh hari dan setelah terbentuknya organ-
organ tubuh termasuk organ seks. Nilai kehidupan mereka telah
dimulai sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan
mereka bukanlah proses perkembangan fisik semata tetapi telah
memiliki hubungan dengan Allah melalui ikatan kesaksian
sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-
A’raf: 172. Dengan ini entitas roh dan jasad saling bantu membantu
untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah swt
172. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-
anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah aku ini
Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi”. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,

Anda mungkin juga menyukai