Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MAKALAH ASAL USUL DAN HAKIKAT MANUSIA

Mata Kuliah : Dasar Pemrograman


Dosen : KHAMAMI, S.Ag., M.M.

Disusun oleh

Nama : ATHALA NAUFAL PRATAMA

NIM : 3.34.20.2.06

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
Per tanyaan!

Bagaiamana Menurutmu Tentang Asal Usul Manusia Dan Hakikat Manusia

A. Menurut Evolusi Darwin Bahwa Manusia Berasal Dari Evolusi Binatang Kera
B. Menurut Konsep Al-Quran = Jelaskan Dengan Ayat Ayat Menguatkan Jawaban
Saudara

Jelaskan Dengan Argumentasi Ilmiah Tentang Pendapatmu Dalam Hal Konsep Konsep
Tersebut Contohnya Bagaimana Menurutmu Tentang Evolusi Darmin Setuju Atau
Tidak Dan Alasannya Apa

Jawaban!
A. Teori Evolusi Darwin Bahwa Manusia Dari Evolusi Binatang Kera Saya Sangat
Tidak Setuju Karena Sebenarnya Charles Darwin Sendiri Dalam Bukunya Tentang
Teori Evolusi Yang Berjudul On The Origin Of Spesies Pada Tahun 1859 Tidak
Menyatakan Bahwa .Manusia Berasal Dari Kera Akan Tetapi Teori Evolusi Darwin
Sendiri Menyatakan Bahwa Hewan Dan Tumbuhan Berasal Dari Suatu Spesies Yang
Sama Dan Spesies Tersebut Mengalami Perubahan Fisik Seiring Dengan Berjalannya
Waktu Dikarenakan Adanya Seleksi Alam. Hal Tersebut Secara Terus Menerus
Berlangsung Hingga Terbentuk Spesies Modern Seperti Sekarang Membentuk Pohon
Keluarga Yang Terus Bercanbang.

Dan Seleksi Alam Sendiri Didasari Oleh Adanya Kompetisi Dan Adaptasi, Seperti Di
Alam Terdapat Hukum Dimana Yang Kuat Yang Akan Bertahan Hidup. Dan
Misalnya Kompetisi Dalam Mendapatkan Makanan, Dan Individu Yang Tidak Bisa
Mendapatkan Makananya Sendiri Akan Mati. Dan Contohnya Jerapah Leher Panjang
Dengan Jerapah Leher Pendek Yang Dimana Jerapah Leher Pendek Sendiri Kesulitan
Dalam Mencari Makanan Dan Akhirnya Tidak Dapat Bertahan Hidup.

B. Asal Usul Manusia Menurut Konsep Al-Quran Yang Dimana Al-Quran Adalah Salah
Satu Pedoman Dan Petunjuk Bagi Umat Manusia Diseluruh Dunia Termasuk Saya
Yaitu Dalam (Surah Ali – Imran : 59) Yang Berbunyi :

‫ب ث ُ َّم قَا َل لَهُۥ‬


ٍ ‫ٱَّلل َك َمث َ ِل َءادَ َم ۖ َخلَقَهُۥ ِمن ت ُ َرا‬ َ ‫ِإ َّن َمث َ َل ِعي‬
ِ َّ َ‫س ٰى ِعند‬
‫ُكن َيَ ُك ُن‬
Artinya : Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.

Dan Dalam (Surah Ashshafaat : 11) Yang Berbunyi :,

ٍ ِ َّ ‫است َ ۡس تِ ِ ۡسم ا َ ُ ۡسم ا َ َدُّد خ ۡسَلقًقا ا َ ۡسم َّم ۡسن َخلَ ۡسقنَاؕ اِنَّا َخلَ ۡسق ٰن ُ ۡسم ِ ّم ۡسن ِ ۡسي ٍن‬
‫ب‬ ‫َ ۡس‬
Artinya : Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah),“Apakah penciptaan
mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?”
Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.

Dan Dalam (Surah Al-Shad : 71) Yang Berbunyi :


ٰ
ٍ ِ ‫ِإ ْ قَا َل َر ُّد َ ِل ْل َملَ ِ َك ِ ِإ ِنّى ٰ َخ ِل ٌۢق َ ًقَرا ِ ّمن‬
‫ين‬
Artinya : (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah".

Dan Semasa Penciptaan Adam, Allah Telah Berfirman Jadilah, Maka Jadilah Ia
(Surah Ali-Imran : 59). Oleh Itu, Proses Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
Adalah Lebih Sahih Dan Relevan Karena Mempunyai Bukti Yang Kukuh. Setelah
Berpandukan Pada (Surah Al-A’la), Penciptaan Penciptaan Atau Kejadian Manusia
Terbagi menjadi Tiga (3). Hal Ini Telah Menjadi Titik Tolak Kepada Proses Kejadian
Manusia Dan Menunjukkan Tanda-Tanda Kemuliaan Manusia.

Pertama, Allah Telah Menciptakan Manusia Pertama Daripada Tanah (Adam).


Kedua, Penciptaan Manusia Kedua Daripada Bahan Baku Manusia Pertama (Hawa).
Ketiga, Penciptaan Manusia Daripada Bahan Baku Manusia Pertama (Adam) Dan
Manusia Kedua (Hawa). Oleh Itu, Kita Sebagai Anak Cucu Adam Haruslah Merasa
Bangga Kerana Kita Ini Daripada Sebaik-Baik Kejadian Dan Lebih Mulia Daripada
Makhluk Yang Lain. Penciptaan Manusia Terbahagi Menjadi Empat (4) Tahap.
Dalam Surah (Al-Qiyamah :37-39) yang baerbunyi :

ّ ٍ ‫َلَ ْم يَ ُ نُ ْ َ ًق ِ ّمن َّم ِن‬


‫ى يُ ْمن َٰى‬

Artinya : Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). QS.
Al-Qiyamah :37.
َ َ َ َ‫ث ُ َّم َكانَ َعلَقَ ًق َ َخل‬
ٰ َّ ‫س‬
Artinya : kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,
dan menyempurnakannya, QS. Al-Qiyamah :38.

‫َ َ َ َل ِم ْنهُ ٱل َّ ْ َ ي ِْن ٱل َّ َك َر َ ْٱٱُنث َ ٰى‬

Artinya : lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. QS.
Al-Qiyamah :39.

Allah Telah Menyatakan Bahawa Manusia Terjadi Daripada Percampuan Nutfah.


Nutfah Ialah Air Mani. Air Mani Ini Terdiri Daripada Air Mani Lelaki Dan
Perempuan. Allah Telah Berfirman Dalam Al-Quran Melalui (Surah Al-Insan:2).
Mafhumnya: Sesungguhnya Kami Telah Menciptakan Manusia Daripada Setetes Air
Mani Yang Bercampur Yang Kami (Hendak Menguji Dengan Perintah Dan
Larangan).

Di Dalam Al Qur’an Proses Kejadian Manusia Secara Biologis Dejelaskan Secara


Terperinci Melalui Firman-Nya dalam Qs. Al Mu’minuun (23) : 12-14 yang berbunyi
:
ٰ ُ ‫سنَ ِمن‬
ٍ ِ ‫سلَلَ ٍ ِ ّمن‬
‫ين‬ ِ ْ ‫َ لَقَ ْد َخلَ ْقنَا‬
َ ٰ ‫ٱٱن‬

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. QS. Al Mu’minuun (23) : 12

ٍ ‫ث ُ َّم َ َ ْل ٰنَهُ نُ ْ َ ًق ِى قَ َر ٍار َّم ِك‬


‫ين‬

Artinya : Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).QS. Al Mu’minuun (23) : 13
َ ٰ ‫ضغَ َ ِع‬
َ ‫ظ ًقما َ َك‬
‫س ْ نَا‬ ْ ‫ضغَ ًق َ َخلَ ْقنَا ْٱل ُم‬ْ ‫ث ُ َّم َخلَ ْقنَا ٱلنُّد ْ َ َ َعلَقَ ًق َ َخلَ ْقنَا ْٱل َلَقَ َ ُم‬
َ‫س ُن ْٱل ٰ َخ ِل ِقين‬
َ ْ َ ُ‫ٱَّلل‬َّ َ ‫ار‬ َ ٰ ِ ‫ْٱل‬
َ َ َ ‫ظ َم لَ ْ ًقما ث ُ َّم َن َ ْ ٰنَهُ خ َْلقًقا َءاخ ََر ۚ َت‬

Artinya : Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.QS. Al Mu’minuun (23) : 13
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :

"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan.
Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya
(kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian
selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu
pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa
malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat
kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)."
(HR. Bukhari-Muslim)

C. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam


Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat
diciptakannnya manusia. Berikut ini adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan
pandangan agama islam
1. Sebagai Hamba Allah
Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT.
Sebagai seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT
dengan cara menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Sebagai seorang hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan ibadah
seperti shalat wajib, puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan
fadhilahnya), zakat (baca syarat penerima zakat dan penerima zakat), haji (syarat
wajib haji) dan melakukan ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan segenap
hati sebagaimana yang disebutkan dalam (QS. Al-Bayyinah : 5) yang berbunyi :

‫صينَ لَهُ الدِّينَ ُحنَفَا َء‬ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا ِإ اَّل ِليَ ْعبُدُوا ا‬
ِ ‫اَّللَ ُم ْخ ِل‬
ِ ‫ِين ْال َ ِيّ َي‬
ُ َ ‫الل َاا َ ۚ َو َ ِل‬
‫ص َ ا َ َويُ ْ ُ ا ا‬ ‫َويُ ِ ي ُي ا ال ا‬
Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus.

2. Sebagai al- Nas


Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam
Alquran cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan
manusia lain atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam
ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa
keberadaan manusia lainnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah
SWT pada (QS. An Nisa : 1) yang berbunyi :
‫ث ِم ْن ُه َما ِر َ ا ًق‬ َّ َ َ ‫اس ٱتَّقُ ۟ا َر َّ ُك ُم ٱلَّ ِ َخلَقَ ُكم ِ ّمن نَّ ْ ٍس ٰ َ ِ دَةٍ َ َخلَ َ ِم ْن َها َ ْ َ َها‬ُ َّ‫ٰيَ َيُّد َها ٱلن‬
‫علَ ْي ُك ْم َرقِي ًقا‬ َ َ ‫سا َءلُ نَ ِ ِهۦ َ ْٱٱ َ ْر‬
َ َّ ‫ام ۚ إِ َّن‬
َ َ‫ٱَّلل َكان‬ َ َّ ‫سا ًقء ۚ َ ٱتَّقُ ۟ا‬
َ َ ‫ٱَّلل ٱلَّ ِ ت‬ ‫َكثِ ًق‬
َ ِ‫يرا َ ن‬

Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah


menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.

3. Sebagai khalifah Allah


Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya,
manusia diciptakan oleh Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka
bumi. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT pada (QS. Shad :
26) yang berbunyi :

ٰ َ ‫اس ِ ْٲل َ ّ ِ َ َ تَت َّ ِعِ ْٱل َه‬ ِ َّ‫ض َٲ ْ ُكم َيْنَ ٱلن‬ ِ ‫ٰيَدَا ُ ۥد ُ إِنَّا َ َ ْل ٰنَ َ َخ ِلي َ ًق ِى ْٱٱ َ ْر‬
‫س ۟ا‬
ُ َ‫اب َدِيد ٌۢق ِ َما ن‬ َ ‫ٱَّلل لَ ُه ْم‬
‫ع َ ٌۢق‬ ِ َّ ‫س ِي ِل‬َ ‫عن‬ َ َ‫ضلُّد ن‬
ِ َ‫ٱَّلل ۚ إِ َّن ٱلَّ ِينَ ي‬
ِ َّ ‫س ِي ِل‬
َ ‫عن‬ َ َ َّ‫ُضل‬ ِ ‫َي‬
‫ب‬ َ ِ ‫يَ ْ َم ْٱل‬
ِ ‫سا‬

Artinya : Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)


di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu
dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. QS. Shad
: 26

Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai


pertanggung jawabannya kelak di hari akhir.

4. Sebagai Bani Adam


Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi
kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang
disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani Adam
untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat.
Dalam Alqur’an (QS. Al Araf : 26 – 27) yang berbunyi :

ُ َ ‫س ْ ٰ َء ِت ُك ْم َ ِري ًقا ۖ َ ِل‬


‫اس‬ َ ‫سا يُ ٰ َ ِر‬ َ ‫ٰ َي َ ِنى َءادَ َم قَ ْد َن َ ْلنَا‬
‫علَ ْي ُك ْم ِل َا ًق‬
ِ َّ ِ َ‫ٱلت َّ ْق َ ٰ ٰ َ ِل َ َخي ٌۢقْر ۚ ٰ َ ِل َ ِم ْن َءا ٰي‬
َ‫ٱَّلل لَ َلَّ ُه ْم يَ َّ َّك ُر ن‬

Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu


pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-
tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Araf : 26)

‫س ُه َما‬ َ ُ‫َ ْخ َر َج َ َ َ ْي ُكم ِ ّمنَ ْٱل َ نَّ ِ َين ِ ع‬


َ ‫ع ْن ُه َما ِل َا‬ ‫ٰ َي َنِى َءادَ َم َ َي ْتِنَنَّ ُك ُم ٱل َّ ْي ٰ َ ُن َك َما‬
َ‫ْث َ ت َ َر ْ نَ ُه ْم ۗ ِإنَّا َ َ ْلنَا ٱل َّ ٰيَ ِ ين‬
ُ ‫َ قَ ِيلُهُۥ ِم ْن َ ي‬ َ ‫س ْ ٰ َءتِ ِه َما ۗ ِإنَّهُۥ يَ َر ٰى ُك ْم ُه‬
َ ‫ِلي ُِريَ ُه َما‬
َ‫َ ْ ِليَا َء ِللَّ ِينَ َ يُ ْ ِمنُ ن‬

Artinya : Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu
dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami
telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang
tidak beriman.
5. Sebagai al- Insan
Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut
sebagai Al insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan
pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal lainnya.
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al hud : 9 berikut ini

‫سنَ ِمنَّا َر ْ َم ًق ث ُ َّم َن َ ْع ٰنَ َها ِم ْنهُ ِإنَّهُۥ لَ َي ُٔـ ٌۢق‬


‫س َك ُ ٌۢقر‬ ِ ْ ‫َ لَ ِ ْن َ َ ْقنَا‬
َ ٰ ‫ٱٱن‬

Artinya : Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari
Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus
asa lagi tidak berterima kasih.

6. Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)


Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al basyar karena manusia
memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh,
memerlukan makanan, berkembang biak dan lain sebagainya sebagaimana ciri-
ciri makhluk hidup pada umumnya. Sama seperti makhluk lainnya di bumi seperti
hewan dan tumbuhan, hakikat manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir
dan mengalami kematian, bedanya manusia memiliki akal dan pikiran serta
perbuatannya harus dapat dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai