Anda di halaman 1dari 4

1. A.

Hakikat manusia QS Al-Mukminun 12-24


Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan
mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami
tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami). Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran;
lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa
menghilangkannya. Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan
anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-
buahan itu kamu makan, dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan
minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan. Dan sesungguhnya pada binatang-
binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu
dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah
yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, dan di atas punggung binatang-
binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena)
sekalikali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepadaNya)?"
Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah
manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan
kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami
mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu
B. Hakikat Manusia QS As- Sajdah (32):7
Secara umum para Ulama – Ulama membagi ayat – ayat al-quran yang turun itu dalam dua periode
besar ada peroide sebelum nabi hijrah ada yang turun setelah nabi hijrah, yang sebelum hijrah ayat2
itu alquran itu dinamakan makiah yang turun nya itu di mekkah, ada yang setelah nabi hijrah yang
dinamakan madaniah. Ayat2 yang turun dimekkah itu pada dasar nya berbicara tentang prinsip prinsip
pokok ajaran islam mengenai ke Esa an Allah SWT, Wahyu, Kenabian, dan mengenai hari kemudian.
Sedangkan ayat2 suci setelah nabi hijrah ke madinah, pada dasar nya berbicara tentang hukum –
hukum, serta berperaktek dalam kehidupan bermasyarakat dan lain sebagainya. Ayat QS As-Sajdah
merupakan ayat yang berprinsip mengenai ke Esaan Allah SWT, kekuasaan Allah SWT, serta wahyu
dan lain sebagainya. Sebagai contohnya mengenai surat QS As- Sajdah ini adalah
ْٓ‫ق ْاال ِ ْنس‬
َ ‫َخل َق ٗه َوبَ َد اَ َخ ْل‬
َ ‫َشي ٍء‬ َ ْ‫الَّذ ْن ﴿السجدة ٍ ان ِم ْن ِط ي ِ َِي اَح‬
ْ ‫س نَ ُك َّل‬
Artinya : Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia
dari tanah.
C. Hakikat Manusia Qs At-tin (95) : 4
Surah at-Tin ialah urutan surah yang ke-95 dalam Al-Qur’an, yang terdiri atas delapan ayat dan
termasuk surah makiyah (surah yang diturunkan di kota Mekah). Dalam surah ini, Allah bersumpah
dengan empat hal, yakni: 1. Demi buah tin 2. Demi buah zaitun 3. Demi Bukit Sinai 4. Demi kota
Mekah yang aman Para ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan surah at-Tin ialah
tempat tinggal Nabi Nuh a.s. di Damaskus yang banyak ditumbuhi pohon tin, sedangkan zaitun ialah
tempat tinggalnya Nabi Isa a.s. di Baitulmukadas yang banyak ditumbuhi buah zaitun. Bukit sinai
ialah tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Allah, letaknya persis berada di luar tembok
Yerusalem, sedangkan kota Mekah yang aman ialah Mekah al-Mukaramah. Kota ini sejak zaman
jahiliah sampai sekarang tetap terjaga dan terpelihara kesuciannya. Selain itu, Mekah adalah tempat
pertama kali Nabi Muhammad saw. menerima wahyu. Allah swt. bersumpah dengan keempat nama
tersebut karena tempat itu ialah lokasi para nabi yang telah gigih memperjuangkan agama Allah
dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ketawakalan. Meskipun dalam berdakwah mereka
mendapatkan tantangan, hambatan dan rintangan, namun mereka tidak pantang menyerah. Ole karena
itu, mereka digelari dengan sebutan Ulul azmi, artinya mereka yang memiliki kemauan keras. Mereka
ialah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad saw.
Manusia diciptakan oleh Allah swt. dalam bentuk yang sempurna jika dibandingkan dengan makhluk
lain, karena manusia mempunyai akal dan nafsu. Dengan akalnya, manusia dapat mengontrol emosi
sehingga mereka akan hidup dalam ketenteraman dan kerukunan. Di samping itu. Allah mengangkat
derajat kemulian kepada manusia dengan beberapa kelebihan, diantaranya diberikan kemampuan
untuk memperoleh penghidupan, baik dari daratan maupun dari lautan. Sebaliknya, dengan nafsunya
manusia akan bertindak sewenang-wenang tidak mempunyai aturan dalam hidupnya persis layaknya
hewan. Padahal, yang membedakan antara manusia dan hewan adalah akalnya. Dengan potensi
manusia diberi tugas oleh Allah swt., yakni untuk beribadah, tetapi jika manusia tidak menerima
potensi berarti dia telah menempatkan diri dalam potensi hewani. Jika manusia sudah mengikuti hawa
nafsunya dan tidak mau menerima tuntunan yang telah diajarkan oleh Allah swt. melalui Rasulullah
saw., ia akan menjadi makhluk yang paling rendah, bahkan lebih rendah dari hewan. Agar kita tidak
terjerumus kepada perbuatan nafsu, sebaiknya bentengi diri kita dengan keimanan dan berbuat baiklah
kepada orang tua, guru dan teman serta iringi perbuatan itu dengan keikhlasan karena Allah.
D. Hakikat manusia Qs. Asy Syam. 91:8
Nikmat Allah di atas yang enam (matahari, bulan, siang, malam, langit dan bumi) bisa dirasakan oleh
manusia. Yang selaiknya membuat manusia terus bersyukur kepada-Nya. Pada ayat selanjutnya Allah
lengkapkan dengan nikmat abstrak lainnya. Yaitu petunjuk dan jalan ketakwaan untuk ditempuh para
pencari kebahagiaan dan jalan kefasikan untuk dijauhi agar tak terjerumus dalam jurang kenistaan dan
kecelakaan yang abadi. “Maka Allah ilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”
(QS. 91: 8) Dan jiwa yang beruntung dan bahagia adalah jiwa yang mau berusaha terus me-nyucikan
diri. “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu” (QS. 91: 9). Kesucian jiwa ini
harus terus kita rawat, jaga dan pelihara dari kekotoran. Tentunya dengan ketakwaan yang kualitasnya
terus kita tingkatkan. Selain itu dengan doa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw, “Ya
Allah karuniakan kepada kami hati yang bertaqwa, bersihkan dan sucikan karena Engkau sebaik-baik
Dzat yang menyuci-kannya, Engkau yang menguasainya dan menjadi tuan atasnya”. . ّ ‫اللهم آت نفوسنا‬
8])‫ أنت وليها وموالها‬،‫ وزكها أنت خير من زكاها‬،‫)تقواها‬
E. Hakikat manusia Qs. Faathir (35 : 11)

َ ‫طفَ ٍة ثُ َّم َج َعلَ ُك ْم اَ ْز َواج ًۗا َو َما تَحْ ِم ُل ِم ْن اُ ْن ٰثى َواَل ت‬


‫َض ُع اِاَّل بِ ِع ْل ِم ٖ ۗه َو َما يُ َع َّم ُر ِم ْن ُّم َع َّم ٍر َّواَل يُ ْنقَصُ ِم ْن ُع ُم ِر ٖ ٓه اِاَّل‬ ٍ ‫َوهّٰللا ُ خَ لَقَ ُك ْم ِّم ْن تُ َرا‬
ْ ‫ب ثُ َّم ِم ْن ُّن‬
‫هّٰللا‬
‫ب اِ َّن ٰذلِكَ َعلَى ِ يَ ِس ْي ٌر‬ ٍ ۗ ‫فِ ْي ِك ٰت‬
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu
berpasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan
melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak
pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sungguh, yang
demikian itu mudah bagi Allah.
F. Hakikat manusia QS. Adz-Dzaariyaat (51):56
Dalam ayat ini Allah, menerangkan bahwa diciptakan jin dan manusia untuk mengabdi kepada-Nya
semata. Ini artinya jika ada penyimpangan oleh manusia dari ketentuan aturan (agama) Allah ini
berarti bertentangan terhadap kejadian manusia.
Surat Adz-Dzaariyaat (51) : 56
َ ‫ت ْال ِج َّن َواِإْل ْن‬
ِ ‫س ِإاَّل لِيَ ْعبُد‬
‫ُون‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.

2. Lahirnya ilmu pengetahuan disebabkan kebutuhan-kebutuhan manusia yang berkemauan hidup


berbahagia. Dalam mencapai dan memenuhi kebutuhan hidupnya itu, manusia menggunakan akal
pikirannya. Mereka menengadah ke langit, memandang alam sekitarnya dan melihatdirinya sendiri.
Dalam hal ini memang telah menjadi Qudrat dan Iradah Tuhan, bahwa manusia dapat memikirkan
sesuatu kebutuhan hidup untuk mempertahankan dan mengembangkan generasinya. Adapun ayat-ayat
Al-Quran yang menyuruh berpikir antara lain Q.S. Yunus (10) : 101 : ‫ض ۗ َو َما‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫قُ ِل ا ْنظُرُوْ ا َما َذا فِى السَّمٰ ٰو‬
َ‫ت َوالنُّ ُذ ُر ع َْن قَوْ ٍم اَّل يُْؤ ِمنُوْ ن‬ ُ ‫ تُ ْغنِى ااْل ٰ ٰي‬Artinya : Katakanlah, “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di
bumi!” Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan
‫اَولَم يتَفَ َّكرُوْ ا ف ٓي اَ ْنفُسهم ۗ ما َخلَ َ هّٰللا‬
bagi orang yang tidak beriman. dan Q.S. Ar-Ruum (30) : 8 : ‫ض‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫ق ُ السَّمٰ ٰو‬ َ ِْ ِ ْ ِ َ ْ َ
‫ر‬ ‫ف‬ ٰ
‫ك‬ َ ‫ل‬ ‫م‬‫ه‬ ِّ ‫ب‬
َ‫ِ ِ ِ ِئ َ ِ ْ ِ ُوْ ن‬‫ر‬ ‫ا‬ ۤ َ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫اس‬َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫م‬
َ‫ِّ ن‬ ‫ًا‬
‫ر‬ ْ
‫ي‬ ‫ث‬ َ
‫ك‬ َّ
‫ن‬ ‫ا‬ ‫و‬ ۗ‫ًى‬
‫م‬ ‫س‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ج‬َ ‫ا‬ ‫و‬ ِّ
‫ق‬ ‫ح‬
ِ ِ َ ّ َ ُّ ٍ َ َ َ ِ ِ َ َ َ َ ْ
‫ال‬ ‫ب‬ ‫اَّل‬‫ا‬ ‫ٓا‬ ‫م‬ُ ‫ه‬َ ‫ن‬‫ي‬ْ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ yang artinya : Dan mengapa mereka tidak
memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan
sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.

3. Hukum islam memberi 4 macam hak terhadap manusia yaitu :


 Hak Tuhan :
Pertama, beriman dan tidak menyekutukan-Nya
Kedua, kita harus menerima petunjuk-Nya
Ketiga, kita harus menaati-Nya
Keempat, kita harus menyembah-Nya
 Hak diri sendiri :
Hak kepribadian seseorang yang meliputi hak jasmani dan rohani, yang di sebut dengan hak jasmani
dan rohani, yang dimaksud dengan hak jasmani adalah suatu kebutuhan dari jasmani seperti makan
dan minum, sedangkan yang di maksud dengan hak rohani adalah suatu kebutuhan rohani seperti
perasaan aman dan ketenangan batin.
 Hak orang lain :
Hak untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa menggangu hak orang lain, seperti mencuri milik
orang lain, merampas, menyogok, menipu, khianat, mengijon dan riba, karena rizeki yang diperoleh
dengan jalan tersebut akan merugikan orang lain.
 Hak atas harta :
Hak untuk memelihara dan memanfaatkan harta yang diberikan Allah sesuai dengan ketentuan-Nya.

4. Menurut studi tinjauan sosiologi dan psikologi tentang bentuk dan proses kehidupan manusia
mengartikan suatu studi tentang interaksi kemanusiaan dan interaksi sosial. Demikian individu dalam
sikap dan tindak tanduknya mampu mempengaruhi orang lain, masyarakat, atau kelompok di
sekitarnya. Namun perlu diperhatikan bahwa individu itu, di samping dibentuk oleh dirinya sendiri
juga dibentuk oleh masyarakat dan lingkungan hidupnya.

5. Akal merupakan syarat yang harus ada dalam diri manusia untuk dapat menerima taklif (beban
syari'at) dari Allah SWT. Fungsi akal adalah sebagai pengendali bagi seorang mukmin. Rasulullah
SAW bersabda, “Setiap sesuatu memiliki alat dan kendalinya, alat dan kendali bagi seorang mukmin
adalah akalnya.

Anda mungkin juga menyukai