Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TAFSIR 2

“Perkembangan Janin Dalam Rahim (QS. Al-Mu’minun : 12-14)

Dosen Pengampu :
Firdaus Lc, MA.

Disusun Oleh :
Nada Syifa ‘Ainulhaq (2103051)
Rohili (2103048)
Apid Zainal Fikri (2103026)

Sekolah Tinggi Agama Islam Asy-Syukriyyah


Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita,

karena nikmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan dengan baik dan tepat

pada waktunya. Makalah yang kami susun ini berjudul “Perkembangan Janin Dalam Rahim”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir 2.

Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi kami selaku penulis dan juga

kepada para pembaca khususnya dalam mengetahui perkembangan janin di dalam rahim.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Firdaus. Lc, MA

selaku dosen pengampu mata kuliah Tafsir 2. Dan bagi pihak lain yang telah membantu

penulisan makalah ini.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka

dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk

makalah ini agar kedepannya bisa lebih baik lagi

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

a. Kitab Tafsir Qurthubi

b. Kitab Tafsir Jami’ Al-Bayan fi At-Tafsir Al-Qur’an Imam At-Thabari

c. Kitab Tafsir Al-Bahrul Muhith Ibn Hayyan

d. Kitab Al-Asas fi Tafsir Sa’id Hawa

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tafsir merupakan ilmu syari’at yang paling agung dan tinggi kedudukannya.
Ia merupakan ilmu yang paling mulia objek pembahasannya dan tujuannya, serta
sangat dibutuhkan bagi umat Islam dalam mengetahui makna dari Al-Qur‟an
sepanjang zaman. Tanpa tafsir seorang muslim tidak dapat menangkap mutiara-
mutiara berharga dari ajaran Ilahi yang kandung dalam Al-Qur’an.
Tafsir adalah salah satu upaya dalam memahami, menerangkan maksud,
mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Upaya ini telah dilakukan sejak masa
Rasulullah SAW, sebagai utusan-Nya yang ditugaskan agar menyampaikan ayat ayat
tersebut sekaligus menandainya sebagai mufassir awwal (penafsir pertama).
Sepeninggalan nabi hingga saat ini, tafsir telah mengalami banyak perkembangan
yang sangat bervariatif dengan tidak melepas kategori masanya. Dan tak lepas
keanekaragaman secara metode (manhaj thariqah), corak (laun’) maupun pendekatan-
pendekatan (alwan) yang digunakan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam
sebuah karya tafsir hasil manusia yang tak pernah sempurna.

Corak penafsiran Al-Qur‟an tidak lepas dari perbedaan, kecenderungan,


interest, motivasi mufasir, perbedaan misi yang diemban, perbedaan kedalaman
(capacity) dan ragam ilmu yang dikuasai, perbedaan masa, lingkungan serta
perbedaan situasi dan kondisi, dan sebagainya. Kesemuanya menimbulkan berbagai
corak penafsiran yang berkembang menjadi aliran yang bermacam-macam dengan
metode-metode yang berbeda-beda.
2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tafsir surah Al-Mu’minun ayat 12-14 dengan rujukan kitab tafsir
Qurthubi
2. Jelaskan tafsir surah Al-Mu’minun ayat 12-14 dengan rujukan kitab tafsir Jami’
Al-Bayan Imam At-Thabari
3. Jelaskan tafsir surah Al-Mu’minun ayat 12-14 dengan rujukan kitab tafsir Al-
Bahrul Muhith Ibn Hayyan
4. Jelaskan tafsir surah Al-Mu’minun ayat 12-14 dengan rujukan kitab Al-Asas fi

Tafsir Sa’id Hawa

3. Manfaat

Makalah ini bermanfaat sebagai pembelajaran dalam menelaah dan meneliti tafsir Al-

Qur’an surah Al-Mu’minun ayat 12-14 tentang perkembangan janin di dalam rahim

agar kita mudah mengambil makna di dalam surah tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

a. Kitab Tafsir Qurthubi

‫س ٰللَ ٍة ِّمنْ ِط ْي ٍن‬ َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن‬


ُ ْ‫سانَ ِمن‬
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal)

dari tanah." (Al-Mu’minun : 12)

‫ثُ َّم َج َع ْل ٰنهُ نُ ْطفَةً فِ ْي قَ َرا ٍر َّم ِك ْين‬

Artinya: "Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)

dalam tempat yang kokoh (rahim)." (Al-Mu’minun : 13)

َ ‫ض َغةَ ِع ٰظ ًما فَ َك‬


‫س ْونَا‬ ْ ‫ثُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل َعلَقَةَ ُم‬
ْ ‫ض َغةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم‬

َ ‫ا ْل ِع ٰظ َم لَ ْح ًما ثُ َّم اَ ْن‬


‫شْأ ٰنهُ َخ ْلقًا ٰا َخ ۗ َر‬

َ‫سنُ ا ْل َخالِقِي ْۗن‬ ‫هّٰللا‬


َ ‫فَتَبَا َر َك ُ اَ ْح‬

Artinya: "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat,

lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan

segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang

itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya

makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling

baik." (Al-Mu’minun : 14)


Dalam ayat dibahas empat masalah,yaitu:

َ ‫ااْل ِ ْن‬
1. َ‫سان‬ ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا‬ menurut Al-Qurhubi : Maksudnya adalah dari tanah yang murni.

Sedangkan keturunannya, mereka berasal dari tanah dan air mani. Al-Kalbi

berkata, As-Sulaalah adalah tanah yang apabila engkau memerasnya makai a akan

keluar dari sela-sela jarimu.

ْ ُّ‫“ الن‬Air Mani.” Pada awal surah Al-Hajj sudah dijelaskan


2. Kedua, firman Allah َ‫طفَة‬

kata Nuthfah, Alaqah, dan Mudhghah beserta hukum-hukum yang dikandungnya.

3. Firman Allah SWT, ‫ ثُ َّم اَ ْن َشْأ ٰنهُ َخ ْلقًا ٰا َخ َر‬Para ulama berbeda pendapat tentang ayat ini.

Ibnu Abbas Asy-Sya’bi, Abu Al-Aliyah, Adh-Dhahhak, dan Ibnu Zaid, “ Itu

adalah dihembuskannya ruh kepada makhluk tersebut, setelah sebelumnya ia

adalah benda mati.

4. Firman Allah, َ‫ك هّٰللا ُ اَحْ َسنُ ْال َخالِقِ ْي ۗن‬


َ ‫ فَتَبَا َر‬maka, Mahasucilah Allah, pencipta yang paling

baik.

b. Kitab Tafsir Jami’ Al-Bayan Imam At-Thabari

‫س ٰللَ ٍة ِّمنْ ِط ْي ٍن‬ َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن‬


ُ ْ‫سانَ ِمن‬
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati

(berasal) dari tanah." (Al-Mu’minun : 12)

Maksudnya adalah, Kami saripatikan ia darinya. Oleh karena itu, Adam

diciptakan dari tanah yang diambil dari permukaan bumi.

Demikian penakwilan kami, sesuai dengan penakwilan para ahli takwil, meski

terjadi perbedaan pendapat di antara mereka tentang makna lafazh َ‫ ااْل ِ ْن َسان‬pada ayat
ini. Namun sebagian mengatakan bahwa maksudnya adalah Adam. Mereka yang

berpendapat demikian menyebutkan riwayat-riwayat berikut ini :

1. Muhammad bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad

bin Tsaur menceritakan kepada kami dari Ma'mar, dari Qatadah, tentang firrnan
ٍ ‫ِط ْي‬
Nya ‫ن‬ ‫" َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن س ُٰللَ ٍة ِّم ْن‬Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah," dia berkata,

Maksudnya adalah, Adam diciptakan dari saripati bumi.

2. Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazaq

memberitahukan kepada kami, ia berkata: Ma'mar memberitahukan kepada kami

dari Qatadah, tentang firman-Nya, ‫ْن‬


ٍ ‫ِطي‬ ‫" َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن س ُٰللَ ٍة ِّم ْن‬Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari

tanah," dia berkata "Maksudnya adalah, Adam diciptakan berasal dari saripati

bumi, dan keturunannya diciptakan dari air yang hina (air mani).

Pendapat yang paling tepat menurut kami adalah yang mengatakan bahwa

maksudnya adalah, sesungguhnya Kami telah menciptakan anak Adarn dari air

mani Adam. Jadi, kata tersebut merupakan sifat air mani Adam. Sedangkan

ٍ ‫ ِط ْي‬adalah Adam, karena ia tercipta darinya.


maksud lafazh ‫ن‬

‫ثُ َّم َج َع ْل ٰنهُ نُ ْطفَةً فِ ْي قَ َرا ٍر َّم ِك ْي ٍن‬

Artinya: "Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)

dalam tempat yang kokoh (rahim)." (Al-Mu’minun : 13)

Telah dimaklumi bahwa ia tidak menernpati tempat yang kokoh, yaitu Rahim

kecuali setelah ia diciptakan dalam tulang punggung laki-laki, lalu ia

berpindah menempati rahim.

َ ‫ض َغةَ ِع ٰظ ًما فَ َك‬


‫س ْونَا‬ ْ ‫ثُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل َعلَقَةَ ُم‬
ْ ‫ض َغةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم‬

َ ‫ا ْل ِع ٰظ َم لَ ْح ًما ثُ َّم اَ ْن‬


‫شْأ ٰنهُ َخ ْلقًا ٰا َخ ۗ َر‬

َ‫سنُ ا ْل َخالِقِي ْۗن‬ ‫هّٰللا‬


َ ‫فَتَبَا َر َك ُ اَ ْح‬
Artinya: "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat,

lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan

segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang

itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya

makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling

baik." (Al-Mu’minun : 14)

ْ ُ‫ ثُ َّم َج َع ْل ٰنهُ ن‬Maksudnya adalah, kemudian Kami jadikan


ٍ ‫طفَةً فِ ْي قَ َر‬
1. Firman-Nya, ‫ار َّم ِك ْي ٍن‬

manusia yang Kami jadikan dari saripati tanah, air mani, dalam tempat yang

kokoh (air mani laki-laki tersimpan dalam rahim perernpuan) Tempat itu disebut

kokoh karena ia dikokohkan dan dipersiapkan untuk menyimpan air mani sampai

batas waktu tertentu.

2. Firman-Nya, ً‫علَقَة‬
َ ْ ُّ‫ ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬Maksudnya adalah, Kami jadikan air mani yang
َ‫طفَة‬
Kami simpan dalam rahim tersebut segumpal darah.

3. Firman-Nya, ً‫ُمضْ َغة‬ َ‫ فَخَ لَ ْقنَا ْال َعلَقَة‬Maksudnya adalah, segumpal darah

tersebut Kami jadikan segumpal daging.

ٰ ‫ِع‬
4. Firman-Nya, ‫ظ ًما‬ َ‫ فَخَ لَ ْقنَا ْال ُمضْ َغة‬Maksudnya adalah, kemudian segumpal

daging tersebut Kami jadikan tulang-belulang.

5. Firman-Nya, ‫لَحْ ًما‬ ‫ فَ َك َسوْ نَا ْال ِع ٰظ َم‬Maksudnya adalah tulang-belulang tersebut
Kami bungkus dengan daging.

َ َ‫ٰاخ‬
6. Firman-Nya, ‫ر‬ ْ ُ‫ ثُ َّم اَ ْن َشْأ ٰنه‬Maksudnya adalah Kami jadikan manusia ini
‫خَلقًا‬
dalam bentuk lain. Sebagian berpendapat bahwa maksud “penciptaan yang lain”

yaitu ditiupkannya roh kedalamnya sehingga menjadi manusia, yang sebelumnya

hanyalah bentuk.
َ ‫ْال‬
7. Firman-Nya, ۗ َ‫خالِقِ ْين‬ ‫اركَ هّٰللا ُ اَحْ َس ُن‬
َ َ‫ فَتَب‬Para ahli takwil berbeda pendapat tentang
penakwilan ayat ini. Sebagian berpendapat bahwa maksudnya adalah, Mahasuci

Allah, sebaik-baik pembuat (pencipta)

Anda mungkin juga menyukai