Anda di halaman 1dari 13

STAI ASY-SYUKRIYYAH

Tangerang – Banten

PROGRAM STUDY
ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
STAI ASY-
SYUKRIYYAH
Tangerang – Banten

MATA KULIAH :
FIQIH DAKWAH 1
DOSEN PENGAMPU :
AHMAD JIYYAD, M.Pd
STAI ASY-
SYUKRIYYAH
Tangerang – Banten

KODE ETIK DAKWAH


Disusun oleh :
• Afid Zaenalfiqri
STAI ASY-SYUKRIYYAH
Tangerang – Banten

‫ادع إلى سبيل ربّك بالحكمة‬


‫والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي‬
‫ الخ‬... ‫أحسن‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah dan pengajaran yang baik
dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik”
}QS. An-Nahl : 125{
STAI ASY-SYUKRIYYAH
Tangerang – Banten PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah suatu proses mengajak menyeru dan


membimbing umat manusia untuk berbuat baik dan
mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya.

Perkembangan dakwah ini tidak terlepas dari pengaruh


perkembangan zaman, kemajuan teknologi bahkan menuntut
dakwah
dikemas secara lebih efisien dan mudah.
STAI ASY-SYUKRIYYAH
Tangerang – Banten

KODE ETIK DAKWAH

PENGERTIAN

BENTUK-BENTUK

KARAKTERISKTIK

HIKMAH
PENGAPLIKASIAN
Kode Etik Dakwah

PEMBAHASAN

PENGETIAN BENTUK-BENTUK KARAKTERISTIK HIKMAH


Kode Etik Dakwah

PENGERTIAN
EtikaPengertian etika
berasal dari kata dakwah
ethos yaituadalah
untuk ilmu
suatu yang
kehendak mempelajari
baik yang aspek-aspek mendalam
tetap. Etika berhubungan
dengan soaletik
dari perbuatan
Kode baik atau adalah
dakwah
dakwah buruk,
yangkatabenar
berkaitan ataudengan
majemuk salah.
dari Etika
tigabaik adalahetikjiwa
kata;buruknya
kode, atau semangat
perilaku, dan apa yangyang
dan dakwah.
menyertai
seharusnya danUntuk
suatu apa memahami
tindakan. tidakmaksudnya,
yangDengan demikianperlu
sepatutnya Dengan
etikadiketahui demikian
arti
dilakukan
dilakukan oleh menurut
oleh dipahami,
seseorang
setiap pelaku untuk bahwa
dakwah perlakuan
sesuai
yang bahasa
baik masing-masing
agar Islam. kata tersebut.
tidak menimbulkan keresahan kodedan etik
orangdakwah adalah bahwa
lain menganggap kumpulantindakan
dengan syariat
tersebut memang memenuhi landasan etika (Enjang, 2009: 133-134).
Kode etik dakwah menurut M. Yunanaturan-aturan Yusuf (2003) adalah atau norma-norma
rambu-rambu etis yang yang
Samsul Munir Amin (2009: 240) menyimpulkan pendapat Abudin Nata, bahwa etika
harus dimiliki seorang juru dakwah. harus ditaati dan dijadikan landasan
sedikitnya berkaitan dengan empat hal, yaitu:
• Kode adalah tanda (kata-kata, tulisan) yang disepakati untuk maksud
Munzier Suparta (2003:
• Dari segi pemahamannya, etika 82) mengutip bertingkah
berusaha
tertentu;
pendapat
membahas
kumpulun
lakuyang
Stepen dalam
Robins,berdakwah.
peraturanperbuatan
bahwa
yang
bersistem;
istilah kode
dilakukan
kumpulan olehyang
prinsip
etikmanusia.
lazimnya merujuk pada aturan-aturan bersistem. atau prinsip-prinsip yang merumuskan
•perlakuan
Dari segibenar dan salah.
sumbernya, etika bersumber pada kumpulan
• Etik berarti akal pikiranasasdanataufilsafat.
nilai yang berkenaan dengan akhlak;
Ali Mustafa
• Dari Yaqubetika
segi fungsinya, (1997: 36) menjelaskan,
nilai
berfungsi mengenai benar kode
sebagai penilai, dan etikdan
salah
penentu dakwah
yang secara
dianut suatu
penetap umum
golongan
terhadap suatuatau
adalah etika yang
perbuatan Islamdilakukan olehdimasyarakat.
itu sendiri, mana seorang
manusia, da’i sebagai
yaitu apakah perbuatanseorang muslim
manusia dituntut
tersebut akan
• Dakwah berarti seruan, panggilan, ajakan, jamuan. (M. Yunus, 2007:
dinilai
untuk baik, buruk,
memiliki mulia, terhormat,
etikaetika yang127). dan sebagainya.
terpuji dan menjauhkan diri dari perilaku-perilaku
Maksudnya adalah seruan atau panggilan kepada ajaran Islam.
•yangDilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni berubah-rubah sesuai tuntutan zaman.
tercela.
Kode Etik Dakwah

BENTUK-BENTUK
TidakSecaraBerteman
Sifat-sifat idealnya
cerdas da’i dengan
kode etikPelaku
tersebut dakwah
dalam Maksiat
kode adalah sesuatu: yang dihasilkan dari musyawarah dan mufakat perkumpulan
etik ini meliputi
DiTidak
da’IDalam
• atau samping
Memungut
Melakukan
perjalanan
muballigh.
Seorang pendapat
Imbalan
Toleransi
dakwah
Sebagaimana
da’i haruslah
Agama
pandaiRasulullahdiartiatas,
yang
dalam SAW, Muhammad
dijelaskan
memiliki ternyata
Ali tidak
Mustafa
pandangan yangpernah Sofwan
Yacub,
luas danberkawan,
Imam
merespons Asyahari
Besar apalagi
Masjid
dan menjelaskan,
berkolusi
Istiqlal
menangani dengan dan
Jakarta paraRais
peristiwa-peristiwa
Pertanyaaan
Toleransi tentang
(tasamuh) apakah para da’i diperbolehkan memungut imbalan/biaya
memang dianjurkan oleh Islam, tetapi hanya dalam batas-batas tertentu dan tidak atau memasang tarif dari dakwah
ada
pelaku
Syuriahyang
yang
menyangkut
•maksiat
beberapa
terjadi
PBNU,
dilakukannya,
Memiliki
pada dai
para
masalah
pandangan,
ummatetika
di
maka
agama
Indonesia
terdapat
firasat,
dakwah
(aqidah).
sikap
sebenarnya
perbedaan
Dalam
terhadap
Islamiyah
setiap
memilikipara
pendapat
masalah
urusan agama
atau
kode setelah
etik yang
ulama.
(aqidah),
permasalahan Dalam dielaborasi
Islam
sudah
hal ini,
memberikan
dalam dari
adasekurang-kurangnya
Al-Quran
garis tegasbeberapa
danada
untuk
Hadits.
tiga
tidak
oleh sebab itu para da’i sebaiknya juga tidak berteman dengan pelaku maksiat sebab berteman dengan
•pendapat
kelompok
bertoleransi,
pelaku
: dapat
Da’i makskiat
harus pakar
kompromimenangkap
akan agama,
dan
berdampak sebagainya.
hal-hal sebagai
yang
negatif. tersembunyi berikut :
di balik peristiwa
• Salah
Kelompok
Mampu mengambil
satu pertama manfaat
keputusannya terdiri
dari dari para ulamayangMazhab
setiapsekurangkurangnya,
adalah peristiwa Hanafi2003:
terjadi (Suparta,
ada dan93). lain-lain. Mereka berpendapat bahwa
Tidak
tujuh
• Sopan
Berteman
memungut
Tidak
dengan
Memisahkan
mencerca
kode etik bahwa
pelaku
antara
imbalan
sesembahan
maksiat
dalamUcapan dikhawatikan
dan Perbuatan
menyiarkan
non-muslim ajaran
akan berdampak
Islam itu
dakwah.seakan-akan perbuatan maksiatnya direstui oleh da’i, sementara hukumnya
buruk atau
haram
serius karena orang bermaksiat itu
secara mutlak, baik ada perjanjian
beranggapan
Rasulullah SAW dalam melaksanakan dakwah tidak pernah pada sisi lainusaha
integritas

Dalam
Da’i
seorang
memisahkan
yang Jujur
•dapat
kode
sebelumnya
dalam
da’i
harus
etik ini
akan apa
antara
dimiliki
kecerdasan
ataupun
berdakwahberkurang
da’i yang
tidak
dilarang
dalam
haruslah
dimata
beliau
ditopang
mencerca
masyarakat.
katakan
mengemban
ataudengan
dengan
tugas Kode
ilmu
menghina
apa
dakwahnya. etik
yang
yang
agama mantapyang
ini berdasarkan
Sebab dakwah
dan
itu
merupakan
lain, karena
firman
salah
Allahsikap
dibutuhkan
satu
tindakan cermin
itu tidak
suratintelectual
al-Maidah yang
ilmiah
etis dan:
ayattinggi,
78
Kelompok
menimbulkankedua terdiri antara lainDengan
permusuhan. Imam Malik mencercabin Anas, Imam al-Syafi’i
berhala-berhala dan lain-lain.
sesembahan Mereka
orang berpendapat
musyrikin akan
•mereka
“Telah

Tidak
karena:
beliau dilaknati
kerjakan.
bahwa
menyebabkan
Pertama,
Dalam tidak
durhaka
berdakwah
orang-orang
menghasut
Artinya imbalan
memungut
orang-orang
memisahkan
dan
apa musyrik
selalu
kadang
kafir
yangdalam
antara
melampaui
diperlukan
dari
beliau
itu
Bani
berbalik
perbuatan
batas.”
sebuah
Israil
perintahkan
menyebarkandan
ijtihad
dengan
mencela beliau
ajaran
ucapan.
dalam
Allah,
menghadapi
lisan
Islam
Dawud
sebagaimana
persoalan
dan
itu hukumnya
‘Isa
firman
yang
bin Maryam.
boleh,dalam
Allah
berkembang. Untuk
Hal
baik surat
itu karena
ada perjanjian
al-An’am
itu da’i haruslah
mengerjakannya,
sebelumnya dan
maupun apa yang
tidak. beliau larang beliau juga
• Tawdhu
ayat
meninggalkannya.
•“Dan
Kelompok
(tidak
108 :tidak melakukan
Kedua,
mencurahkan seluruh
Kode
ketiga
simbong)
toleransipikirannya,
potensinya,
etik ini
agama. perasaan, kemauan maupun semangat. Da’i tidak mungkin menyumbangkan
bersumber pada firman Allah
Tidak janganlah
Ketiga,
pikiran tidak
yang baik
Menyampaikan kamujika antara
mencerca memaki lain
sesembahan
tidak
hal-halmemiliki
yang
terdiri
sembahan-sembahan
agama
kemampuan
tidak
dari al-Hasan
lain.untuk
diketahui yang al-Bashri,
mereka
mensistematiskan sembahal-Sya’bi,
pokok-pokok Ibnu
selain Allah, Sirin dan
karena
permasalahan dalamlain.
mereka Mereka
nanti
struktur akan
yang
dalam•memaki
Da’i Rahmah
surat
Keempat,
logis,
adalah
al-Saff
berpendapat
Allah (kasih
ayat
bahwa
dengan
tidak
fungsional
penyampai
2-3
melampaui
melakukan
maupun sayang)
yang
apabila artinya
adabatas
diskriminasi.
rasional.
ajaran Islam.
:
perjanjian
tanpaitu
Ajaran
sebelumnya untuk memungut imbalan dalam mengajarkan agama
pengetahuan.”
berisi hukum-hukum halal dan haram dan hal-hal kemashlahatan
“Hai orang-orang
Islam,
• Kelima, maka yangituberiman,
hal hukumnya mengapa
haram. kamu
Tetapi mengatakan
apabila tidak
taktik,ada perjanjian apaapa, kemudian orang yang
• Dakwah
Uswah
kehidupan
apaTidak yang
kepada tidak
mengajarkan
membutuhkan
tidak Hasanah
manusia.memungut
kamu
orang-orang
melakukan agama
Apabilausaha
kerjakan.
Islam
berilmu
diskriminasi
ilmiah
imbalan.
da’i
Amat
itu
untuk
yang
diberi
(ilmu)
besar
menyampaikan
Sosial
yang
menyampaikan
kebencian
imbalan,
menyangkut
maka
kebenaran,
sesuatu
di
hal sisi
itu
hukum,
hukumnya
melanjutkan
teknik, serta strategi.
sementara
boleh.
khitthah para
ia
rasul.
Karena
tidak Islam mengingatkan
mengetahui hukum itu,
Keenam,
pastilah ia tidakmenyesatkan
akan mengawani pelaku
umat. maksiat.
Dalam hal initiada
Allah telahteknologi
menegaskan dalam surat al-Isra: 36:peradaban manusia
••
Allah
“Dan
kerjakan.”
Mempunyai
Da’i bahwa
Amar
tidak
Ketujuh, Ma’ruf
boleh
janganlah
(suparta, kamu niat
kamumengatakan
nahi munkar
membeda-bedakan
tidak menyampaikan
2003: 94). mengikuti yang
tidak
apa baik
apa-apa
mungkin
atau
hal-hal
yang
terlaksana
pilih
yangtidak
yang kasih tanpa
tidakkamu antarakamu
andil
diketahui. sesama seiring
sasaran dengan
dakwah. perkembangan
ketahui. Karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan,
dan hati; semua itu akan diminta pertanggungjawabannya”
Kode Etik Dakwah

KARAKTERISTIK
Dalam etika Karakteristik
Islam akal dankode etika
naluri dakwah adalah
ini berpendirian karakteristik
sebagai berikut: dari
• 2. danetika
AkalAkal danIslam
naluri adalahitu
Naluri sendiri,
anugerah sebagaimana yang dijelaskan Munzier
Allah
• Selain Suparta,
Akal dankedua bahwa
pikiransumber
manusia cakupannya
di atas
terbatas terdiri sebagai
yang dipandang
sehingga pengetahuan dari sumber
manusia sumber moral
tidak akandalam
mampu
memecahkan
dakwah,
menentukan seluruh permasalahan
baik standar
dan burukyangyang digunakan
dalam maujud
etikaini. Akan
untuk
dakwah tetapi hanya akal dan
menentukan
adalah akal yang
dipancari cahaya al-Quran yang bisa menempatkan pada tempatnya
baikburuknya tingkah laku sang da’i, yang bersumber dari :
• naluri.
Naluri yang mendapatkan pengarahan dari petunjuk Allah yang dijelaskan dalam
1. Al-Quran dan kitabnya.
Sunnah sumber moral
Sebagai sumber3. moral
Motivasi
atauIman
pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria
baik-buruknya Dalam melakukan
suatu perbuatan tugas
adalah dakwahdan
al-Quran haruslah
Sunnah.memiliki motivasi
Kedua dasar itulah ataupun
yang
pendorong
menjadi landasan dalam
dan sumber melakukan
ajaran segala
Islam secara aktivitasnya
keseluruhan yaitu pola
sebagai akidah dandan
hidup iman
yang
menetapkan mana terpatri
yang dalam
baik dan manahati.
yangIman
burukitulah
dalamyang mendorong
menjalankan seorang
segala da’i
aktivitas
dakwah. berbuat ikhlas, beramal shaleh, bekerja keras dan rela berkorban. Iman
yang sempurna akan menjelmakan cinta dan taat kepada Allah.
Kode Etik Dakwah

HIKMAH PENGAPLIKASIAN
Hikmah dalam pengaplikasian kode etik dakwah :
• Kemajuan ruhani, di mana bagi seorang juru dakwah ia akan selalu
berpegang pada rambu-rambu etis Islam, maka secara otomatis ia akan
memiliki akhlak yang mulia Pada mad’u akan
Kode etik dakwah atau • Sebagai penuntun kebaikan, kode etik dakwah bukan menuntun sang da’i
rambu-rambu etis dalam pada jalan kebaikan tetapi mendorong memperoleh simpati atau
dan memotivasi membentuk
berdakwah apabila kehidupan yang suci dengan memproduksi respons yangdan baik
kebaikan karena
kebajikan yang
diaplikasikan dengan sungguh- mendatangkan kemanfaatan bagi da’idengan khususnyamenggunakan
dan umat manusiaetika
pada
sungguh akan berdampak tidak umumnya dakwah akan tergambar bahwa
• Membawa kepada kesempurnaan iman. Islam Iman
itu yang sempurna agama
merupakan adalan
saja buat bagi para da’i tetapi melahirkan kesempurnaan diri. Dengan bahasa lain bahwa keindahan
juga pada mad’u. yang harmonis, cinta damai.
etika adalah manifestasi dari pada kesempurnaan iman.
• Kerukunan antar umat beragama, untuk membina keharmonisan secara
ekstren dan intern pada diri sang da’i
Kode Etik Dakwah

KESIMPULAN

Kode etik berarti norma dan asas yang disepakati Bersama untuk dipedomani
dan dijalankan oleh da’i dalam berdakwah.
Kode etik dakwah adalah kumpulan aturan-aturan atau normanorma yang
harus ditaati dan dijadikan landasan bertingkah laku dalam berdakwah. Pada
hakikatnya aturan dan norma etika dakwah adalah bertitik tolak dari tuntunan al-
Quran dan Hadis. Dalam kegiatan dakwah perlu ada aturan yang jelas agar tidak
terjadi hambatan dakwah dan hal-hal yang tidak diinginkan. Aturan tersebut
merupakan kode etik dakwah sebagai penuntun da’i dalam berdakwah.
Kode etik dakwah sebenarnya untuk kepentingan dakwah, sehingga kegiatan
dakwah dapat terlaksana dengan baik dan tidak menimbulkan keresahan dan
benturan-benturan baik dikalangan antar da’i maupun di kalangan masyarakat.
Etika dan kode etik dalam melaksanakan dakwah hendaknya tetap dipertahankan
dan dilaksanakan da’i, sehingga tercapai tujuan dakwah secara efektif dan
effesien.
TERIMA KASIH
STAI ASY-SYUKRIYYAH
Tangerang – Banten

PROGRAM STUDY
ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

Anda mungkin juga menyukai