Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AKHLAK TASAWUF

AKHLAK , MORAL DAN ETIKA

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf


Dosen pengampu :

Disusun Oleh :
1. Amara Ismay 2241040079
2. Maysa Killa Putri 2241040038
3. Zahra Aullia Syahrani 2241040110
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Makalah ilmiah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, Febuari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah.............................................................................


B. Rumusan masalah......................................................................................
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Moral dan Etika..........................................................


B. Persamaan dan Perbedaan Akhlak Moral dan Etika..................................
C. Perbuatan yang Termasuk Akhlak Moral dan Etika..................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi
pentingnya akhlak, etika dan moral. Ketiganya adalah hal yang sangat penting
karena telah mencakup segala pengertian, tingkah laku, tabiat, perangai, karakter
manusia yang baik bahkan yang buruk dalam hubungan dengan Allah SWT atau
dengan sesama makhluk.
Timbulnya kesdaran atau pendirian akhlak, etika dan moral merupakan pola
dan tindakan yang berdasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup yang selalu
berpegng teguh pada akhlak, etika dan moral adalah tindakan yang tepat dalam
mewujudkan kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak sesuai dengan
akhlak,etika dan moral yang baik merupakan tindakan yang menentang kesadaran
tersebut. Sebagai generasi penerus kita harus beraklak yang baik dalam
kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai.
Untuk itu pada makalah ini akan memaparkan tentang pengertian akhlak,
etika dan moral serta perbedaan antara akhlak,etika dan moral.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak,moral dan etika?
2. Apa persamaan dan perbedaan akhlak,moral dan etika ?
3. Apa saja perbuatan yang mencangkup akhlak,moral dan etika ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian akhlak,moral dan etika.
2. Untuk mengetahui Apa persamaan dan perbedaan akhlak,moral dan etika.
3. Untuk mengetahui Apa saja perbuatan yang mencangkup akhlak,moral
dan etika.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak, Moral, dan Etika


1. Pengertian Akhlak
Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, yakni jama’ dari “khuluqun”
yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama,
sopan santun, adab, dan tindakan. Kata akhlak juga berasal dari kata khalaqa
atau khalaqun artinya kejadian, serta erat hubungan dengan “Khaliq” yang
artinya menciptakan, tindakan, atau perbuatan, sebagaimana terdapat kata al-
khaliq yang artinya pencipta dan makhluq yang artinya diciptakan.1
Secara linguistis, kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, yaitu isim
masdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai
timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala yuf’ilu if’alan yang berarti alsajiyah
(perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan,
kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan ad-din (agama). Kata
akhlaq juga isim masdar dari kata akhlaqa, yaitu ikhlak. Berkenaan dengan
ini, timbul pendapat bahwa secara linguistis, akhlak merupakan isim jamid
atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata. Dalam
pengertian umum, akhlak dapat dipadankan dengan etika atau nilai moral.
Ahmad Amin dalam bukunya al-akhlaq, mendefinisikan akhlak dengan
kebiasaan seseorang. Atau kecenderungan hati atas suatu perbuatan dan telah
berulang kali dilakukan sehingga mudah mengerjakannya tanpa lebih dahulu
banyak pertimbangan.2 Semua definisi akhlak secara subtansi tampak saling
melengkapi, dengan ciri akhlak, yaitu sebagai berikut.
1) Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.

1
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, op. cit., h. 43
2
5A. Rahman Ritonga, Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, ( Surabaya: Amelia, 2005), h. 7.
2) Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa
pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan perbuatan, orang
yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur
atau gila
3) Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan,
dan keputusan yang bersangkutan.
4) Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan
main-main atau karena bersandiwara, perbuatan yang dilakukan ikhlas
semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena
ingin mendapatkan pujian.3
Secara terminologis, pengertian akhlak adalah tindakan yang berhubungan
dengan tiga unsur yang sangat penting berikut :
1) Kognitif sebagai pengetahuan dasar manusia melalui potensi
intelektualitasnya;
2) Afektif, yaitu pengembangan potensi akal manusia melalui upaya
menganalisis berbagai kejadian sebagai bagian dari pengembangan
ilmu pengetahuan.
3) Psikomotorik, yaitu pelaksanaan pemahaman rasional ke dalam bentuk
perbuatan yang konkret.
Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan
bahwa akhlak itu abstrak, tidak dapat diukur diberi nilai oleh indrawi
manusia. Untuk itu memberi penilaian baik atau buruknya akhlak seseorang
dilihat dari perbuatan-perbuatan yang sudah menjadi kebiasaannya, dan
inilah yang disebut dengan perbuatan akhlak.

2. Pengertian Moral
Poespoprodja, seperti dikutip Masnur Muskich menyebutkan bahwa
“Moral berasal dari bahasa latin “Mores” yang berarti adat kebiasaan. Kata
“Mores” bersinonim dengan mos, moris, manner, mores, atau manners,
morals.”4

3
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, op.cit., h. 44
4
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimendiontal, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), h. 74
Apabila moral diartikan sebagai tindakan baik atau buruk dengan
ukuran adat, konsep moral berhubungan pula dengan konsep adat yang
dibagi pada dua macam adat, yaitu:
1) Adat Shahihah, yaitu adat yang merupakan moral masyarakat yang
sudah lama dilaksanakan secara turun temurun dari berbagai generasi,
nilai-nilainya telah disepakati secara normatif dan tidak bertentangan
dengan ajaran-ajaran yang berasal dari agama Islam, yaitu Alquran
dan As-Sunnah.
2) Adat fasidah, yaitu kebiasaan yang telah lama dilaksanakan oleh
masyarakat, tetapi bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya
kebiasaan melakukan kemusyrikan, yaitu memberi sesajen di atas
kuburan setiap malam Selasa atau Jumat. Seluruh kebiasaan yang
mengandung kemusyrikan dikategorikan sebagai adat yang fasidah ,
atau adat yang rusak.
Pengertian moral sama dengan akhlak karena secara bahasa artinya
sama, yaitu tindakan atau perbuatan. Moralitas manusia dibagi menjadi
dua, yaitu: (1) moralitas yang baik; dan (2) moralitas yang buruk.
Perbedaan dari kedua konsep itu, yaitu akhlak dan moral terletak pada
standar atau rujukan normatif yang digunakan. Akhlak merujuk pada
nilai-nilai agama, sedangkan moral merujuk pada kebiasaan.

3. Pengertian Etika
Kata etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang artinya adat
kebiasaan. Etika merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi memiliki
perbedaan yang substansial, yaitu konsep akhlak berasal dari pandangan
agama terhadap tingkah laku manusia, sedangkan konsep etika berasal dari
pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat. 5
Etika adalah tingkah laku manusia yang ditransmisikan dari hasil pola
pikir manusia. Dalam Ensiklopedi Winkler Prins dikatakan bahwa etika
merupakan bagian dari filsafat yang mengembangkan teori tentang tindakan
dan alasan-alasan diwujudkannya suatu tindakan dengan tujuan yang telah
dirasionalisasi.
Dalam ensiklopedi New American, sebagaimana diuraikan oleh
Hamzah Ya’qub disebutkan bahwa etika adalah kajian filsafat moral yang
tidak mengkaji fakta-fakta, tetapi meneliti nilai-nilai dan perilaku manusia
serta ide-ide tentang lahirnya suatu tindakan.

5
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, op.cit., h 49
Etika (adab) bisa diartikan dengan standar-standar moral yang mengatur
prilaku kita. Hal ini senada dengan perkataan Mufti Amir yang mengutif pendapat
Deddy Mulyana bahwa etika (adab) adalah :
“Standar-standar yang mengatur prilaku kita: bagaimana kita
bertindak dan mengharapkan orang lain bertindak. Etika (adab) pada
dasarnya merupakan dialektika antara kebebasan dan tanggung jawab,
antara tujuan yang hendak dicapai dan cara untuk mencapai tujuan itu, ia
berkaitan dengan penilaian tentang pantas atau tidak pantas, yang berguna
atau tidak berguna, dan yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.”6
Selanjutnya Hamzah Mahmud yang merujuk kepada beberapa
pendapat para ahli menyebutkan pengertian etika secara terminologis.
a) Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang
disistematisasi tentang tindakan moral yang betul.
b) Etika merupakan bagian dari filsafat yang mengembangkan teori
tentang tindakan, hujah-hujahnya dan tujuan yang diarahkan kepada
makna tindakan.
c) Etika merupakan ilmu tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta
tetapi tentang nilai-nilai, tidak mengenai sifat tindakan manusia tetapi
tentang idenya, karena itu bukan ilmu positif tetapi ilmu yang formatif.
d) Ilmu tentang moral atau prinsip-prinsip kaidah moral tentang tindakan
dan kelakuan.7
Dari semua pandangan yang berhubungn dengan pengertian etika di
atas, dapat diambil pemahaman bahwa etika adalah cara pandang manusia
tentang tingkah laku yang baik dan buruk, yang digali dari berbagai sumber
yang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur tindakan dengan pendekatan
rasional dan filosofis.

B. Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Moral dan Etika


Persamaan

a) Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau


gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang
baik.
6
Mufti Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 17
7
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya, (Bandung: Alfabeta, 2012)., h.14
b) Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup
manusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya.
Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang
atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas
kemanusiaannya.
c) Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak
semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis,
dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap
orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut
diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan
lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
secara tersu menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi
yang tinggi.

Perbedaan
Dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu : berdasarkan tolak ukur dan
berdasarkan sifat
1) Berdasarkan Tolak Ukur
 Akhlak tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah
 Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
 Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat
berupa adat atau aturan tertentu.
2) Berdasarkan Sifat
 Etika bersifat teori
 Akhlak dan Moral bersifat praktis

C. Perbuatan Yang Mencakup Akhlak, Moral dan Etika

Akhlak
a. Menghormati orang yang lebih tua. Dengan tidak memotong
pembicaraannya, mendahului langkah atau jalannya, membiarkan yang
lebih tua dahulu dalam melakukan sesuatu.
b. Menghargai orang yang lebih muda. Tidak meremehkan
danmerendahkannya, karena bisa jadi ilmunya lebih dari kita, 2 juga tidak
boleh menindasnya karena sudah ada kebencian dan rasa tidak suka kita
kepadanya.
c. Berkata lemah lembut kepada orang yang lebih tua, apalagi disaat orang
tua kita telah tua, maka mereka akan lebih sensitif.
d. jika kita tidak memperhatikan sikap kita terhadap kedua orang tua kita.

e. Bersikap dengan kasih sayang kepada orang yang lebih muda, sebagai
manusia yang mempunyai akhlak baik tentunya akan menyanyangi orang-
orang yang lebih muda darinya.
f. Memberikan hadiah kepada orang lain baik, tidak hanya saat hari spesial
saja tapi juga saat adanya prestasi-pretasi positif yang didapatkan ataupun
karena sebab-sebab yang lainnya.
g. Menjenguk teman dan saudara yang sedang sakit, islam juga
mensunnahkan perilaku ini, karena dengan menjenguk kita juga
menyenangkan hatinya yang sedang susah karena merasakan sakit8.
Bersedekah dikala lapang dan sempit, jangan saat kita tidak
berkelimpahan uang kita berhenti berbagi, karena sedekah bukan hanya
sekedar uang saja.
h. Memberi makan orang yang kelaparan, karena disebagian harta kita ada
hak-hak orang lain salah satunya yang sedang mengalami musibah
kelaparan.
i. Memberi kepada orang yang membutuhkan, saat ini kita banyak melihat
orang-orang berbagi namun sedikit yang tepat sasaran, namun ada pula
yang masih tidak peduli sama sekali dengan keadaan orang lain.
j. Membuang sampah pada tempatnya.
k. Berlaku adil kepada setiap orang.

Moral
a. Membuang sampah pada tempatnya, perilaku ini mudah dilakukan, malah
dengan tidak melakukannya akan mendatangkan hal negatif seperti banjir.
b. Menjalankan perintah agama sesuai yang dianut, agar menjadi orang yang
bermoral seharusnya mengindahkan peraturannya karena baik untuk
dilaksanakan dan berguna bagi diri sendiri.
c. Menaati peraturan yang ada, peraturan dibuat untuk ditaati bukan untuk
dilanggar karena peraturan dibuat untuk menghindari terjadi hal yang
tidak diinginkan.
d. Menghormati dan menerapkan sikap sopan santun karena sifat ini
merupakan cerminan karakter baik yang sebenarnya pada seseorang.
e. Tidak membuat kerusuhan, kerusuhan adalah keadaan dimana terjadi
kekacauan dalam masyarakat. Kerusuhan juga diartikan kondisi dimana
nilai dan norma yang ada tidak berfungsi, karena itu menjaga lingkungan
tetap tentram adalah kewajiban dari setiap individu dalam masyarakat.

Etika
a. Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai
mereka yang cacat.
b. Etika bergaul, mendudukkan orang lain pada kedudukannya masing-
masing dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
c. Bermuka manis dan tersenyumlah bila anda bertemu orang lain.
d. Berbicaralah kepada orang lain sesuai dengan kemampuan akal mereka.
e. Berbaik sangkalah kepada orang lain, hal ini juga Allah sebutka dalam
Al-quran agar kita tidak sembarangan dan seenaknya berburuk sangka
kepada orang lain, hal ini bukan hanya merugikan orang lain tapi juga diri
sendiri karena membuat hati kita was-was dan tidak tenang dan janganlah
mencurigai dengan memata-matai mereka.
f. Memaafkan kekeliruan orang lain,
g. janganlah mencari-cari kesalahan-kesalahan orang lain dan tahanlah rasa
benci terhadap mereka.
h. Berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu', tidak sombong atau
mengalihkan wajah dari orang lain karena takabur. Memelihara pandangan
mata baik bagi laki-laki maupun perempuan.
i. Memjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal, serta
beramar ma'ruf nahi munkar.
j. Perempuan hendaknya berjalan dipinggir jalan, karena terdapat dalam
hadis yang menyebutkan hal ini, dan merupakan etika baik bagi
perempuan untuk melakukannya.
k. Berupaya untuk mencari makanan yang halal dan hendaklah setiap makan
dan minum yang kamu lakukan diniatkan dengan ibadah agar dapat
kebaikan.
l. Jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur, namun
duduklah dengan benar di lantai.
m. Memulai makan dan minum dengan bismillah dan dengan tangan yang
kanan. Sesudah makan dianjurkan menjilati jari-

Anda mungkin juga menyukai