Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

“Akhlak, Moral, Etika, dan Budi Pekerti”

Kelas : 3E
Dosen Pengampu :
Khermarinah

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
1. Windamayanti Pohan (2223240117)
2. Adini Rossaliani (2223240101)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Akidah Akhlak. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan kepada pembaca tentang Akhlak, Moral, Etika, dan Budi
Pekerti. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Akidah
Akhlak yang telah membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih, kami menyadari, makalah yang
kami buat ini masih jauh dari kata sempurana. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 17 September 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Akhlak.............................................................................................. 2
B. Macam-Macam Akhlak.................................................................... 3
C. Moral................................................................................................ 4
D. Etika................................................................................................. 4
E. Budi Pekerti...................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain :
akhlaq, etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan
hadist.Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya
adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai perilaku
seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara
bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masingmasing
individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal.
dan eksternal tiap-tiap individu.Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini,
sangat berpengaruh terhadap perkembangan akhlak, moral, dan etika
seseorang. Kita amati perkembangan perilaku seseorang pada saat ini sudah
jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yang
cenderung mengarah pada perilaku yang kurang baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami bermaksud menyusun makalah
ini dengan alasan ingin mengetahuai lebih jauh lagi apa perbedaan antara
akhlak, etika dan moral serta ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara
akhlak, etika dan moral dan dalil apakah yang membahas lebih jelas lagi
mengenai akhlak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu akhlak?
2. Apa pengertian moral?
3. Apa itu etika?
4. Apa itu budi pekerti?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang akhlak.
2. Untuk mengetahui pengertian moral.
3. Untuk memahami tentang etika.
4. Untuk mengetahui pengertian budi pekerti.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlak
1. Pengertian akhlak
a. Akhlak Menurut BahasaUngkapan akhlak merupakan kata yang sudah
sangat familiar bagi masyarakat Indonesia walaupun sesungguhnya kata
akhlak itu berasal dari bahasa Arab ‫اخالق‬. Dalam bahasa Indonesia kata
akhlak sama dengan budi pekerti, adab, sopan santun, susila dan tata
kerama. Hamzah Ya‘qub menyebut arti akhlak sama dengan perangai,
tingkah laku atau pekerti. Di dalam kamus Istilah Agama Islam (KIAI)
disebutkan bahwa akhlak menurut bahasa adalah tindak-tanduk atau
kebiasaan-kebiasaan. Ada juga yang mengartikan akhlak dengan agama,
hal ini berpedoman pada firmah Allah surah 68 ; 4,

Artinya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.
b. Pengertian akhlak menurut istilah Memahami pengertian akhlak tidak
cukup hanya berdasarkan bahasa (etemologi) saja, akan tetapi harus
dipahami pula secara istilah (termenologi). Termenologi akhlak
dikemukakan oleh ulama-ulama akhlak dengan cara yang berbeda-beda,
seperti :
1) Al-jaziri : 13

Artinya: “Akhlaq ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, melahirkan


perbuatan-perbuatan yang diinginkan dan diusahakan seperti
perbuatan baik dan perbuatan yang buruk, perbuatan yang indah dan
perbuatan yang jelek”.
2) Imam al Ghazali (1059-1111 M)
Menurut hujjatul Islam ini, akhlak adalah

Artinya: “Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang


menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran”

3) Abd. Hamid Yunus

Artinya: “Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.

4) Ibn Maskawaih (w. 421 H.)

Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah


kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”.
QS. 17 Al-Isra; 79 -ّٗ‫الق‬NN‫ىٌش ا االخ‬٠ , artinya perilaku yang mulia. Kata
karimah juga terdapat dalam hadits Nabi Muhammad SAW., ‫االخالقَ ىبِس‬
‫ذ‬NN‫ ُّالر ثعث‬artinya: Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan budi
pekerti. (HR. Ahmad dan Baihaqi).1
2. Macam-Macam Akhlak
a. Akhlak Wadd’iyyah
Akhlak Wadd 'iyyah adalah norma yang mengajarkan kepada
manusia dengan berpedoman kepada olah pikir dan pengalaman manusia.
manusia dengan menggunakan akhlaknya berpikir dan bertindak kearah
yang baik dan benar dengan menjadikan akal sebagai rujukan dalam
perbuatan kehidupan sehari-hari.

1
Suhayib, Studi Akhlak, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016) , hal. 1.
b. Akhlak Islam
Norma keagamaan adalah akhlak yang mengajarkan akhlak kepada
manusia dengan mengambil tuntunan yang telah diberikan Allah Swt.
dan Rasulullah saw. dalam Al-Qur’an dan hadis Dengan demikian akhlak
ini mempunyai dua macam sanksi apabila dilanggar. Yang pertama
adalah sanksi dari Tuhan dan yang kedua adalah sanksi yang datang dari
masyarakat (sesama manusia).2
B. Moral
Poespoprodja, seperti dikutip Masnur Muskich menyebutkan bahwa
“Moral berasal dari bahasa latin “Mores” yang berarti adat kebiasaan. Kata
“Mores” bersinonim dengan mos, moris, manner, mores, atau manners,
morals.”
Apabila moral diartikan sebagai tindakan baik atau buruk dengan ukuran
adat, konsep moral berhubungan pula dengan konsep adat yang dibagi pada
dua macam adat, yaitu:
1. Adat Shahihah, yaitu adat yang merupakan moral masyarakat yang sudah
lama dilaksanakan secara turun temurun dari berbagai generasi, nilai-
nilainya telah disepakati secara normatif dan tidak bertentangan dengan
ajaran-ajaran yang berasal dari agama Islam, yaitu Alquran dan As-Sunnah;
2. Adat fasidah, yaitu kebiasaan yang telah lama dilaksanakan oleh
masyarakat, tetapi bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya kebiasaan
melakukan kemusyrikan, yaitu memberi sesajen di atas kuburan setiap
malam Selasa atau Jumat. Seluruh kebiasaan yang mengandung
kemusyrikan dikategorikan sebagai adat yang fasidah , atau adat yang
rusak.3
C. Etika
Secara etimologi, ada dua pendapat mengenai asal-usul kata etika, yakni;
pertama, etika berasal dari bahasa Inggris, yang disebut dengan ethic (singular)

2
Nur Syam, Buku Siswa Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah
Aliyah kelas X, (Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014), hal. 32.
3
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimendiontal,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Hal. 74.
yang berartisuatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akan
tetapi, terkadang ethics (dengan tambahan huruf s) dapat berarti singular. Jika
ini yang dimaksud maka ethics berarti suatu cabang filsafat yang memberikan
batasan prinsip-prinsip moral. Jika ethics dengan maksud plural (jamak) berarti
prinsip-prinsip moral yangdipengaruhi olehperilaku pribadi
Kedua, etika berasal dari bahasa Yunani, yang berarti ethikos yang
mengandungarti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan sikap
yang mengandunganalisis konsep-konsep seperti harus, mesti benar-salah,
mengandung pencarian kedalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral,
serta mengandung pencariankehidupan yang baik secara moral. Sedangkan
dalam bahasa Yunani kuno, etika berarti ethos, yang apabila dalam bentuk
tunggal mempunyai arti tempat tinggal yang biasa,padang rumput, kandang,
adat, akhlak, watak perasaan, sikap, cara berpikir. Dalambentuk jamak artinya
adalah adat kebiasaan. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal-usul kata ini,
maka “etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa di lakukan atau ilmu tentang
adat kebiasaan. Arti inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya etika
yang oleh Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral. 4
D. Budi Pekerti
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen pendidikan dan
Kebudayaan, 1991: 150) kata budi pekerti mempunyai pegertian antara lain:
akal, tabiat watak, akhlak, perbuatan baik, daya upaya, dan ikhtiar. Menurut
draft kurikulum berbasis kompetensi (2001), budi pekerti berisi nilai-nilai
perilaku manusia yang akan diukur menurut kebaikan dan keburukannya
melalui norma agama, norma hukum, tata karma dan sopan santun.
Ki Hajar Dewantara, menegaskan bahwa budi pekerti dapat diartikan
antara lain: 1) budi adalah akal batin manusia untuk menimbang baik dan
buruk, benar salah, luhur hina, halus kasar, dan sebagainya, 2) budi pekerti
merupakan aktualisasi hasil pertimbangan budi tadi dalam perbuata manusia,
baik perbuatan yang tampak maupun tidak tampak, 3) watak merupakan bagian

4
Arifin, dkk. Buku Ajar Akhlak dan Etika (Jakarta: UNINDRA PRESS, 2020), hal. 33
integral dari kepribadian manusia, dan kepribadian itu secara baik secara
individual maupun
masyarakat merupakan kehadiran seseorang atau bangsa itu, 4) budi
pekerti manusia akhirnya merupakan realisasi dan sekaligus menunjukkan jati
diri manusia itu sendiri (Ki Fudyartanta, 2010: 282) Berdasarkan pengertian
tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa budi pekerti adalah perbuatan yang
mempergunakan pertimbangan akal baik buruk. Dengan kata lain budi pekerti
adalah tingkah laku nyata yang berdasarkan pertimbangan batin manusia dan
teruju pada suatu maksud.5

BAB III
Penutup

BAB IV
5
Nur Latifah, Pendidikan dan Penanaman Budi Pekerti, (Kediri: STID Mustafa Ibrahim,
2015), hal. 2.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak Menurut BahasaUngkapan akhlak merupakan kata yang sudah
sangat familiar bagi masyarakat Indonesia walaupun sesungguhnya kata akhlak
itu berasal dari bahasa Arab ‫اخالق‬. Dalam bahasa Indonesia kata akhlak sama
dengan budi pekerti, adab, sopan santun, susila dan tata kerama.
Etika berasal dari bahasa Yunani ethicos, atau ethos artinya karakter,
kebiasaan, kebiasaan, watak, sifat. Sedang secara istilah etika ialah ilmu
pengetahuan yang menetapkan ukuran-ukuran atau kaidah-kaidah yang
mendasari pemberian tanggapan atau penilaian terhadap -perbuatan.
Sedangkan moral berasal dari bahasa Latin mores artinya mengenai
kesusilaan. Secara istilah moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yang
diterima secara umum. Sedangkan budi pekerti berarti tabiat, akhlak dan
watak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara akhlak, etika, moral
dan budi pekerti memiliki persamaan, yaitu berbentuk perilaku yang sifatnya
netral. Misalnya ada orang yang berbuat buruk, maka tidak tepat jika dikatakan
bahwa orang tersebut tidak mempunyai akhlak. Sebab akhlak itu sendiri adalah
perilaku. Orang itu sudah berperilaku, namun berperilaku yang buruk. Akan
lebih tepat kalau dikatakan bahwa orang tersebut berakhlak tercelah. Oleh
karena itu, semuanya tergantung kepada setiap orang/
Individu. Jika watak, karakter, kebiasaan dan tabiat itu mengarah dan
diarahkan kepada hal-hal yang baik, maka ia akan menjadi akhlak terpuji.
Sebaliknya, jika semua itu diarahkan kepada hal-hal yang jelek, maka ia akan
menjadi akhlak tercela. Karena itu, pembinaan akhlak itu sama dengan
pembinaan perilaku.
B. Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah kami, tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
kami perbaiki hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai evaluasi kedepannya
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, dkk. 2020. Akhlak dan Etika. Jakarta: UNINDRA Press.


Latifah, Nur. 2015. Pendidikan dan Penanaman Budi Pekerti. Kediri: STID
Mustafa Ibrahim.
Muslich, Masnur.2006. Pendidkan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis
Multidimendiontal. Jakarta: Bumi Aksara.
Nursyam. 2014. Buku Siswa Akidah Akhlak Kelas X. Jakarta: Kementerian Agama
Republik Indonesia.
Suhayib. 2016. Studi Akhlak. Yogyakarta: Kalimedia.

Anda mungkin juga menyukai