Anda di halaman 1dari 26

ETIKA,

ETIKET,
KAIDAH DAN
MORAL

SAUFIK LUTHFIANTO
Pertemuan-2
Agenda
Topic one
Topic two
Topic three
Topic four
Topic five

I N F O R M AT I K A ETIKA PROFESI
2
ETIKA
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal

ETIKA
I N F O R M AT I K A

kata “etika” yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta


etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti
ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi
terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai
untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis
(asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa
yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
ETIKA PROFESI

4
Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru
I N F O R M AT I K A

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip


dari Bertens 2000), mempunyai arti

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
ETIKA PROFESI

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat

5
K. Bertens berpendapat bahwa arti kata “etika” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat
I N F O R M AT I K A

lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar
daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti
berikut

1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama
Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai
ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia
perorangan maupun pada taraf sosial.
ETIKA PROFESI

2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik
Jurnalistik
3. Ilmu tentang yang baik atau buruk

6
Etika dapat dikaji dari berbagai aspek, akan tetapi secara garis besar terdapat tiga aspek
yang dominan dalam mempelajari etika yaitu:

ASPEK ASPEK
NORMATIF KONSEPTUAL ASPEK DESKRIPTIF
• Aspek normatif ialah aspek yang • Diarahkan pada penjernihan • Kajian ini berkaitan dengan
mengacu pada konsep-konsep/ide-ide dasar, pengumpulan fakta-fakta yang
normanorma/standar moral yang prinsipprinsip, problema relevan dan spesifikasi yang
diharapkan untuk mempengaruhi problema dan tipe-tipe argumen dibuat untuk memberikan
perilaku, kebijakan, keputusan, yang dipergunakan dalam gambaran tentang fakta-fakta
karakter individual. membahas isu-isu moral dalam yang terkait dengan unsur-unsur
wadah kode etik normatif dan konseptual

I N F O R M AT I K A ETIKA PROFESI
7
ETIKA DAN MORAL
Istilah etika dan moral sering dicampur adukan.
ETIKA DAN
I N F O R M AT I K A

Dalam banyak tulisan, jarang ditemukan penulis yang


menggunakan peristilahan tersebut secara konsisten.

MORAL Namun dalam tulisan ini penulis berusaha mencari


kandungan kedua istilah tersebut. Etika berasal dari
bahasa
Yunani yaitu “ethos”, yang artinya kebiasaan atau
watak, sedangkan moral dari bahasa Latin “mos”
(jamak mores) yang artinya cara hidup ata kebiasaan.
ETIKA PROFESI

9
SISTEMATIKA ETIKA

10
I N F O R M AT I K A ETIKA PROFESI
ASPEK-ASPEK KODE PERILAKU
I N F O R M AT I K A

1. Code of conduct, merupakan kode perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien
dan majikan, media dan umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesinya.
2. Code of profession, merupakan standar moral, bertindak etis dan memiliki kualifikasi serta
kemampuan tertentu secara profesional.
ETIKA PROFESI

3. Code of publication, merupakan standar moral dan yuridis etis melakukan kegiatan
komunikasi, proses dan teknis publikasi untuk menciptakan publisitas yang positif demi
kepentingan publik
4. Code of enterprise, menyangkut aspek hukum perizinan dan usaha, UU PT, UU Hak Cipta,
Merek dan Paten, serta peraturan lainnya

11
ETIKET
Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa
ETIKET
I N F O R M AT I K A

pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan


sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang
beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket
adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh
masyarakat tertentu dan menjadi norma serta
panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota
masyarakat yang baik dan menyenangkan
ETIKA PROFESI

13
PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET
I N F O R M AT I K A

1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik
atau buruk sebagai akibatnya. Etiket menetapkan cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul
ETIKA PROFESI

dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan
sopan santun dan kebaikan.
3. Etika bersifat absolut, artinya ticlak dapat ditawar-tawar lagi. Kalau perbuatan baik mendapat
pujian dan yang salah harus mendapat sanksi. Etiket bersifat relatif, yaitu hal yang dianggap tidak
sopan dalam suatu kebudayaan daerah tertentu, belum tentu di daerah lainnya juga tidak sopan.
4. Etika berlaku tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir. Etiket hanya berlaku
jika ada orang lain yang hadir. jika tidak ada orang lain, etiket itu tidak berlaku

14
KAIDAH DAN NORMA
Tata itu diwujudkan dalam "aturan main" yang menjadi

KAIDAH DAN
I N F O R M AT I K A

pedoman bagi segala pergaulan kehidupan sehari-hari


sehingga kepentingan masing-masing anggota masyarakat

NORMA
terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat
mengetahui "hak dan kewajibannya masing-masing sesuai
dengan tata peraturan
Tata itu lazim disebut "kaidah" (bahasa Arab) dan "norma"
(bahasa Latin) atau ukuran-ukuran yang menjadi pedoman
ETIKA PROFESI

16
NORMA MENURUT ISINYA TERBAGI MENJADI
I N F O R M AT I K A

DUA JENIS:

1. Perintah, merupakan keharusan bagi seseorang untuk


berbuatsesuatu karena akibatnya dipandang baik.
2. Larangan, merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak
ETIKA PROFESI

berbuat sesuatu karena akibatnya dipandang tidak baik

17
ARTI NORMA :
I N F O R M AT I K A

untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana seseorang harus bertindak


dalam masyarakat, perbuatanperbuatan mana yang harus dijalankannya, dan
perbuatanperbuatan mana yang harus dihindari
ETIKA PROFESI

18
GOLONGAN KAIDAH:
I N F O R M AT I K A

1. Aspek kehidupan pribadi (individual), meliputi:


a) Kaidah kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup pribadi atau kehidupan yang beriman;
b) Kehidupan kesusilaan, nilai moral, dan etika yang tertuju pada kebaikan hidup pribadi demi tercapainya
kesucian hati nurani yang berakhlak berbudi luhur (akhlakul kharimah).
ETIKA PROFESI

2. Aspek kehidupan antarpribadi (bermasyarakat); meliputi:


c) Kaidah atau norma-norma sopan-santun, tata krama, dan etiket dalam pergaulan sehari-hari dalam
bermasyarakat (pleasant living together);
d) Kaidah-kaidah hukum yang tertuju pada terciptanya ketertiban, kedamaian, dan keadilan dalam
kehidupan bersama atau bermasyarakat yang penuh dengan kepastian atau ketenteraman (peaceful
living together

19
Moral memiliki arti:
MORAL
I N F O R M AT I K A

a) ajaran tentang baik buruk yang diterima


umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
akhlak, budi pekerti, asusila;
b) kondisi mental yang membuat orang tetap
berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, isi
hati atau keadaan perasaan
ETIKA PROFESI

20
KLASIFIKASI MORAL (Sumaryono):
I N F O R M AT I K A

1. Moralitas Objektif
2. Moralitas Subjektif
3. Moralitas Instrinsik
ETIKA PROFESI

4. Moralitas Ekstrinsik

21
Menurut Lawrence Konhberg, ada 6 (enam) orientasi tahap
I N F O R M AT I K A

perkembangan moral, yakni:

1. Orientasi hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material


2. Orientasi hedonistis hubungan manusia
3. Orientasi konformitas
ETIKA PROFESI

4. Orientasi otoritas
5. Orientasi kontrak sosial
6. Orientasi moral prinsip suara hati, individual, komprehensif, dan universal

22
Perbedaan etika dengan etiket
I N F O R M AT I K A

No. Etika Etiket

1 Tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika Menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang
memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan
Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh tertentu
dilakukan atau tidak boleh dilakukan

2 selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang Hanya berlaku untuk pergaulan
dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa
ETIKA PROFESI

3 lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah
mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar- kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam
tawar kebudayaan lain.

Orang dapat memegang etiket namun berbohong sebaliknya hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja
seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin berbohong sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam.
karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket
Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh sungguh namun menipu
baik

23
Sifat-sifat standar moral (velasquez (1992)
I N F O R M AT I K A

1. Pada umumnya semua standar moral berhubungan dengan hal-hal berkonsekuensi serius bagi
kesejahteraan individu maupun kelompok manusia. Standar moral juga diberlakukan terhadap
kepentingan kesejahteraan hewan, rasa hormat kepada lingkungan alam sekitar.
2. Karena bersifat alamiah, maka standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah semena mena
ETIKA PROFESI

oleh keputusan badan-badan berwenang tertentu.


3. Standar moral bukan memihak kepentingan diri sendiri.
4. Standar moral didasarkan pada pertimbangan adil alamiah.
5. Semua standar moral berhubungan dengan perasaan manusia

24
I N F O R M AT I K A

The way to
get started is
to quit
talking and
ETIKA PROFESI

begin doing.

Walt Disney

25
Thank You

I N F O R M AT I K A ETIKA PROFESI
26

Anda mungkin juga menyukai