Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata ”ETIKA” memiliki 3 arti yaitu:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak kewajiban moral
(akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan akhlak.
3. Nilai yang benar dan salah yang dianut suatugolongan atau masyarakat.1
Menurut K. Bertens
Istilah “ETIKA” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang, habitat;
kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha)
artinya adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang terbentuknya istilah
“etika” oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (384-322 SM). Sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Jadi jika kita membatasi diri pada asal usul kata ini, “etika” berarti: ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.2
1
K. Bertens, ETIKA, KANISIUS, Yokyakarta, 2013, hal 4
2
K. Bertens, ETIKA, KANISIUS, Yokyakarta, 2013, hal 4
3
Dr. J. Verkuyl. Etika Kristen bagian umum, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2015, hal 1
1
Etika adalah ilmu atau studi mengenai norma-norma yang mengatur tingkah laku
manusia. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa etika itu berbicara tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia; tentang apa yang benar,baik dan tepat. Etika membahas,
menganalisa, dan kemudian merumuskan obyek studinya itu secara rasional dan masuk akal. Ia
menempuh prosedur dan memakai metode yang ilmiah. Itulah sebabnya dikatakan bahwa etika
itu adalah ilmu.4
1. Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya akhlak, budi pekerti, Susila.
2. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan
sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan.
3. Ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.5
Menurut K. Bertens
Jika kata moral dipakai sebagai kata sifat, sama dengan “etis” dan jia dipakai sebagai kata
benda, artinya sama dengan “etika”, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegagang
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. “Moralitas” (dari kata
sifat latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral, hanya ada nada lebih
abstrak. Kita berbicara tentang moralitas suatu perbuatan, artinya segi moral suatu perbuatan atau
baik buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenan
dengan baik dan buruk.6
4
Darmaputera Eka, Etika sederhana untuk semua, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2015, hal 5
5
https://kbbi.web.id/moral
6
K. Bertens, ETIKA, KANISIUS, Yokyakarta, 2013, hal 6
2
Kata moral telah mendangkal artinya, kadang-kadang “moral” dan “mos” atau “mores”
hanya berarti kelakuan lahir seseorang, sedang “etika” tidak hanya menyinggung perbuatan lahir
saja tetapi senantiasa menyinggung juga kaidah dan motif-motif perbuatan seseorang yang lebih
dalam.7
Menurut K. Bertens
Amoral berarti tidak berhubungan dengan konteks moral,di luar suasana etis, non moral.
Kata amoral juga dijelaskan sebagai tidak bermoral, tidak berakhlak. contohnya memeras para
pensiunan.Itu adalah tindakan amoral. Sedangkan Immoral berarti bertentangan dengan moralitas
yang baik, secara moral buruk, tidak etis.9
Menurut K. Bertens
Etika dan etiked memiliki persamaan dan perbedaan. Etika berarti moral dan etiked berarti sopan
santun.
Persamaan:
1. Etika dan etiked menyangkut perilaku manusia. Istilah-istilah ini hanya kita pakai
mengenai manusia, hewan tidak mengenal etika maupun etiked.
7
Dr. J. Verkuyl. Etika Kristen bagian umum, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2015, hal 1-2
8
Darmaputera Eka, Etika sederhana untuk semua, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2015, hal 6
9
K. Bertens, ETIKA, KANISIUS, Yokyakarta, 2013, hal 6
3
2. Baik etika maupun etiked mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi
norma bagi perlaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan
atau tidak oleh dilakukan.
Perbedaaan:
1. Etiked menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara beberapa
cara yang mungkin, etiked menunjukan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan
serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Sedangkan etika memberi norma tentang
perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan
atau tidak.
2. Etiked hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang hadir atau tidak ada saksi
mata, etiked tidak berlaku sedangkan etika selalu berlaku juga kalau tidak ada saksi mata.
Etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain.
3. Etiked bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan,bisa saja
dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Sedangkan etika jauh lebih absolute.
4. Etiked memandang manusia dari segi lahirnya saja sedangkan etika menyangkut manusia
dari segi dalam.10
10
K. Bertens, ETIKA, KANISIUS, Yokyakarta, 2013, hal 8-9
4
Daftar Pustaka:
Dr. J. Verkuyl. Etika Kristen bagian umum, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2015.
Darmaputera Eka, Etika sederhana untuk semua, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2015.
https://kbbi.web.id/moral.