SEJARAH GEREJA
Jemaat GMIT Yarden Labat
SEJARAH GEREJA : Jemaat GMIT Yarden-Labat
“Membangun Persekutuan dan Kebersamaan dalam Tubuh Kristus”
(Efesus 4:1-16)
Disusun Oleh:
MARSEL C. S. LAISBUKE
MERYANA NOMLENE
Semester/kelas:
V (Lima)/B
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah Tritunggal yang senantiasa
menuntun umat-Nya. Atas Kehendak Tuhan yang telah menuntun kami dalam
melakukan peneltian dan menulis makalah tentang “SEJARAH GEREJA: Jemaat GMIT
Yarden-Labat” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dalam Penelitian dan Penulisan Makalah SEJARAH GEREJA ini
adalah untuk memenuhi tugas Pdt. Dr. Yuda D. Hawu Haba, M.Th pada mata kuliah
SEJARAH GEREJA DI INDONESIA. Selain itu, makalah dan penelitian ini juga bertujuan
untuk menggali informasi tentang Sejarah Gereja Jemaat GMIT Yarden-Labat guna
untuk memberikan informasi dan menambah wawasan bagi pembaca dan penulis
tentang Sejarah Gereja tersebut.
Kami mengucapkan limpah Terima Kasih kepada bapak Pdt. Dr. Yuda D. Hawu
Hawa, M.Th selaku dosen pembimbing SEJARAH GEREJA DI INDONESIA, bapak Pdt.
Daibel N. D. Tlonaen S.Th, M.pd selaku Ketua Majelis Jemaat GMIT Yarden-Labat dan
kepada semua narasumber yang telah membantu kami dalam pelitian dan penulisan.
Kami juga mengucapkan limpah Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
PENULIS
2
DAFTAR ISI:
A. REFLEKSI ........................................................................................................................................ 33
B. KESIMPULAN................................................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 42
3
BAB I
PENDAHULUAN
Jemaat Yarden Labat adalah bagian dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam
wilayah pelayanan Klasis Kota Kupang. Wilayah Jemaat GMIT Yarden Labat berada
dalam wilayah RT. 004 RW. 02 Kelurahan Bakunase II, kecamatan Kota Raja, Kota
Kupang. Jemaat GMIT Yarden Labat saat ini di pimpin oleh bapak Pdt. Daibel N. D.
Tlonaen, S.Th., M.Pd sebagai pendeta/pelayan.
Wilayah pelayanan Jemaat GMIT Yarden Labat meliputi 8 rayon dengan jumlah 415
kepala keluarga, 1.675 anggota jemaat 1.669 anggota baptis dan 1.050 anggota sidi.
Dalam wilayah jemaat GMIT Yarden Labat terdapat fasilitas atau bangunan umum
pemerintah yaitu Kantor Kelurahan Bakunase II, Polsekta Oebobo dan Puskesmas
Pembantu (pustu).1
Wilayah kelurahan Bakunase II terdiri dari daratan yang agak tinggi dari permukaan
laut dan sebagian daratan tersebut diperuntukan bagi lahan pertanian. Kelurahan
Bakunase II berada dalam wilayah kecamatan Kota Raja Kota Kupang dan berada pada
bagian selatan Kecamatan Kota Raja. Adapun jarak antara Kantor Lurah Bakunase II
dengan Kantor Camat Kota Raja adalah ± 2 KM. Luas wilayah Kelurahan Bakunase II
adalah 1 KM dan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Timur dengan
Kelurahan Naikolan, Kelurahan Naikoten 1 dan Kelurahan Sikumana. Sebelah Barat
dengan Kelurahan Bakunase. Sebelah Utara dengan Kelurahan Batuplat. Sebelah Selatan
dengan Kelurahan Airnona.
1 Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 2.
2 Laporan Bulanan Bakunase II (Bulan November 2020), Hal 4-20.
4
Diploma maupun Sarjana. Sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Bakunase II yaitu: 1
buah TK, 5 PAUD dan 3 SD. Kelurahan Bakunase II memiliki 1 buah Puskesmas
pembantu dan 5 Posyandu (Bougenvile, Sinar Kasih, Nekamese, Batam dan Mutiara)
sebagai sarana dan prasarana yang membantu Kelurahan Bakunase II dalam bidang
kesehatan. Adapun berbagai kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang
dilaksanakan setiap bulannya yaitu: Imunisasi, penyuluhan, pemberian makan
tambahan dll.
Milik
NO Sarana Pendidikan Pemerintah Swasta
1 TK - 1
2 SD 3 -
3 SLTP - -
4 SLTA - -
5 Perguruan Tinggi - -
6 PAUD - 5
7 Pendidikan Formal - -
Jenis Bangunan4
1 Permanen 495
2 Semi Permanen 73
3 Dinding/Darurat 140
3 Ibid,Hal 7.
4 Ibid, Hal. 9.
5
No Sarana Peribadatan Jumlah
1 Gereja Protestan 2
2 Gereja Katholik 1
3 Masjid 1
4 Pura -
5 Wihara -
2 Lapangan Voly -
3 Lapangan Basket -
1 BANK - -
Fasilitas Kesehatan8
6
2 Posyandu 5 -
➢ Keadaan Demografis9
Jumlah
Pekerjaan L P Jumlah
7
PNS 166 139 305
TNI 7 1 8
POLRI 19 5 24
Guru 42 35 77
Dosen 14 2 16
Dokter 0 3 3
Mantri/Bidan 1 5 6
Pengemudi/Sopir 65 10 75
Montir/Tukang Service 25 10 35
Pensiunan TNI 1 5 6
Pensiunan POLRI 12 0 12
➢ Kedaan Masyarakat
8
Tingkat Pendidikan Jumlah Jumlah
L PP
Belum Sekolah 227 210 437
PAUD 45 47 92
TK 163 147 310
SD 520 697 1.217
SLTP 580 464 1.044
SLTA/SMU/SMK 590 640 1.230
D-1/ D-2/ D-3 260 367 627
D-2 (Diploma 2) 0 0 0
D-3 (Diploma 3) 0 0 0
S-1 (Sarjana Strata 1) 453 295 748
S-2 (Sarjana Strata 2) 8 4 12
S-3 (Sarjana Strata 3) 3 0 3
Buta Huruf 76 64 150
JUMLAH 2.925 2.935 5.870
Penduduk Kelurahan Bakunase II terdiri dari beberapa suku yaitu: Rote, TTU, TTS,
Belu dan Sumba yang penyebarannya tidak merata pada 18 RT dan 5 RW yang ada
dalam wilayah Kelurahan Bakunase II. Namun tidak membuat perbedaan antara suku
yang satu dengan suku yang lain sebab telah terjalin interaksi yang kuat diantaranya.
Sehingga mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pelayanan di wilayah
Kelurahan Bakunase II. Jika ditinjau dari kondisi ketentraman dan ketertiban wilayah
maka selama bulan November 2020 siklus keamanan dan ketertiban di wilayah
Kelurahan Bakunase II aman terkendali. Terjalinnya kondisi ini didukung oleh: Adanya
9
koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kelurahan Bakunase II dengan tokoh
masyarakat dan pihak kepolisian. Serta adanya kepolisian sector Oebobo yang berada di
wilayah Kelurahan Bakunase II.
➢ Keadaan Keagamaan11
10
Kristen Protestan 2.478 2.562 5.040
Kristen Katholik 325 236 571
Islam 122 137 259
Hindu - - #VALUE!
Budha - - -
Kongfuchu - - -
JUMLAH 2.925 2.935 5.870
11
BAB II
PEMBAHASAN
Jemaat GMIT Yarden Labat, awal berdirinya merupakan sebuah mata jemaat
cabang GMIT Syalom Airnona yang berada dalam wilayah Klasis Kota Kupang ( wilayah
pelayanan rayon III). Secara administratif Jemaat Yarden berpusat di Labat Jln.
Alamandar dulu RT 024/ RW 08 lingkungan IV Kelurahan Bakunase Kecamatan
Oebobo Kota Kupang dan saat ini menjadi RT 004/ RW 002 Kelurahan Bakunase II
Kecamatan Kota Raja Kota Kupang. Semuanya bermula karena jarak yang jauh ± 2 KM
dari Labat ke GMIT Syalom Airnona, adanya perkembangan jumlah jemaat yang
semakin bertambah serta kerinduan dari anggota jemaat terkhususnya orang tua dan
kaum muda yang kesulitan untuk menghadiri perjamuan Kudus tepat waktu karena
jarak yang ditempuh jauh sehingga membuat mereka tidak bisa mengikuti kebaktian
tepat waktu. Sehingga mucullah inisiatif untuk membangun sebuah gedung untuk dapat
digunakan sebagai tempat beribadah.
Kerinduan anggota Jemaat GMIT Syalom Airnona yang bermukim di wilayah Labat
tersebut sebenarnya untuk merealisasikan hasil keputusan Sidang Majelis Jemaat
Syalom Airnona pada tahun 1982 tentang pengembangan pemekaran Jemaat Syalom
Airnona. Hal ini disambut baik oleh seperempat bagian anggota Majelis Jemaat Syalom
termasuk anggota Majelis Jemaat dari lingkungan wilayah Labat. Yang menjadi
tantangan atau hambatan ketika delapan (8) orang anggota Majelis Jemaat wilayah
Labat meminta untuk adanya pemekaran wilayah pelayanan, namun oleh sebagian
besar anggota MJ Syalom tidak setuju untuk mendirikan rumah ibadah di Labat.
Permintaan Majelis Jemaat wilayah tersebut pun tak kunjung diberikan selama kurun
waktu 2 tahun. Pada tahun 1982 kembali diangkat usulan untuk mendirikan gedung
Gereja. Dengan melaui insiatif 4 orang anggota Majelis Wilayah Labat diantaranya:
12Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 6.
GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (ANGGOTA PGI) MAJELIS JEMAAT SYALOM, MEMORI,
PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA JEMAAT YARDEN, GMIT, NTT, 1992. Hal. 13-16.
12
Bapak Yacob Dimu Rihi, Bapak Jacob Haan, Bapak Benyamin Laa dan Ibu R. Tallo-Ludji
Pau, yang kemudian melaksanakan dua kali pertemuan untuk membahas kerinduan
anggota Jemaat wilayah Labat yang merindukan sebuah gedung untuk berbakti.13
Rapat perdana saat itu berlangsung alot karena ada pro dan kontra di antara
tokoh jemaat tentang kerinduan untuk mendirikan rumah ibadah. Dari rapat tersebut
kemudian disepakati beberapa hal-hal penting yakni: Rapat diajukan dengan
mengundang banyak tokoh jemaat serta persiapan pembentukan panitia pembangunan
rumah ibadah KA/KR.
13Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (ANGGOTA PGI) MAJELIS JEMAAT SYALOM, MEMORI,
PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA JEMAAT YARDEN, GMIT, NTT, 1992. Hal. 13-16.
13
2. Perencanaan pembangunan gedung KA/KR adalah gedung darurat berukuran
18x7 meter dan tinggi 4 meter. Pembangunan gedung darurat ini dijadikan
gedung kebaktian bagi anak-anak KA/KR di wilayah Labat karena selama ini
kebaktian dilaksanakan pada dua wilayah terpisah yaitu KA/KR wilayah Labat
1 bertempat di rumah bapak Markus Dimu Heo dan KA/KR Labat II bertempat
di rumah bapak Soleman Auw.
3. Segera menghubungi bapak Pdt. Karel Biremanu untuk memberikan sebidang
tanah guna pembangunan gedung kebaktian KA/KR.
4. Modal dasar pembangunan gedung kebaktian KA/KR dari sumbangan
spontanitas panitian pembangunan berupa: semen 10 sak, pasir 1 ret dan batu
karang 3 ret.
14
semua jemaat dan unsur kategorial yang ada di lingkungan Labat. Dengan menggunakan
liturgi model 1 dan model 2 dengan nyanyian yang dipakai adalah “Sekarang Beri
Syukur” (SBS).
Ketika jemaat masih mengunakan gedung KA/KR sebagai tempat untuk berbakti
maka semua pelayanan dan sakramen masih harus dilaksanakan di Jemaat induk
sehingga pelayanan ibadah dilayani oleh Pendeta dan Penatua dari Jemaat induk dan
sakramen-sakramen seperti Baptisan dan Perjamuan Kudus harus dilakukan di Jemaat
induk hal ini sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sehingga tidak ada pelayanan
sakramen yang terjadi di gedung KA/KR yang digunakan sebagai tempat untuk
berbakti. Pada masa sebelum tahun 1960-an, di kawasan ini telah bermukim namun
terpencar-pencar penduduk pendatang yang umumnya berasal dari Sabu dan Alor yang
sudah beragama Kristen sekitar 9 KK. Mereka inilah yang menjadi inilah yang menjadi
wilayah pelayanan Gereja Syalom Airnona. Dalam perkembangannya penduduk wilayah
Labat ialah: Tingginya semangat kebersamaan antara suku, sehingga tidak ada lagi
padangan mengenai suku melainkan semua anggota Jemaat saling melihat bahwa
mereka semua adalah orang-orang yang sehati, yang juga punya mimpi dan harapan
serta kerinduan yang sama untuk membangun gedung Gereja. Sehingga “Tuhan” dilihat
sebagai oknum utama yang mendorong semangat persaudaraan mereka semua Jemaat
wilayah Labat untuk muwujudkan kerinduan tersebut.14
14 GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (ANGGOTA PGI) MAJELIS JEMAAT SYALOM, MEMORI,
PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA JEMAAT YARDEN, GMIT, NTT, 1992. Hal. 13-16.
15
B. JEMAAT BERDIRI SENDIRI
Dalam rangka kebaktian HUT GMIT ke 43 dan HUT Reformasi Tingkat Jemaat
Syalom Airnona pada 30 Oktober 1990 maka Ketua Panitia Pembangunan Bapak Drs.
John Damaleru menyerahkan gedung kebaktian KA/KR yang belum selesai 100%
digunakan untuk berbakti. Dengan demikian tanggal 31 Oktober 1990 dilaksanakan
acara pembukaan berdirinya gereja cabang yang diberi nama jemaat GMIT Yarden
Labat cabang Syalom Kupang yang ditandai dengan pembacaan maklumat oleh Wakil
Ketua Klasis Kota Kupang Bapak. Drs. Marthen Djo dan pemukulan lonceng Gereja
pertanda telah dimulainya kebaktian pelayanan di Jemaat GMIT Yarden Labat cabang
Syalom Airnona. Terbentuknya Jemaat GMIT Yarden Labat Cabang Syalom Airnona
berdasarkan hasil keputusan sidang Majelis Jemaat Syalom Airnona tahun 1982 untuk
dilaksanakan pada tahun pelayanan 1990/1991. Dasar pertimbangan dari persidangan
Majelis Jemaat Syalom Airnona untuk pemekaran Gereja karena:
4) Melihat kondisi Jemaat lanjut usia (Lansia) yang tidak mampu berjalan jauh.15
Pengukuhan untuk pendewasaan mata Jemaat GMIT Yarden Labat sebagai salah
satu cabang Airnona Kupang, berdasarkan surat permohonan dari Ketua Badan Pekerja
Klasis (BPK) Kota Kupang Nomor: 30/GMIT/IV/G/1992 Tanggal 02 Maret 1992 tentang
pendewasaan Mata Jemaat GMIT Yarden Labat. Selanjutnya disetujui oleh Majelis
Sinode Harian GMIT tanggal 10 Meret 1992 tentang persetujuan Pendewasaan Mata
Jemaat GMIT Yarden Klasis Kota Kupang dan realisasinya tertuang dalam surat
Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
15 Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 5-6.
16
Keputusan Majelis Sinode GMIT Nomor: 03/SK/MS-GMIT/1992 tanggal 20 Maret
1992.16
Selama menjadi Jemaat Yarden Labat Cabang GMIT Syalom Airnona, maka segala
kegiatan pelayanan seperti: Kebaktian umum, kebaktian KA/KR dan kebaktian khusus
lainnya di laksanakan di gedung kebaktian ini. Para Pendeta yang melayani Jemaat ini
berasal dari Jemaat induk GMIT Syalom Airnona yaitu: Pdt. Matheus Ndoen, Pdt. Drs.
Sabuna, M.Si, Pdt. Haak, S.Th, Pdt. Rede Bire, Sm.Th, Pnt. Kainama, dan Pnt. Drs. Marten
Djo. Walaupun sudah resmi menjadi Jemaat Cabang dari GMIT Syalom Airnona namun
Jemaat Cabang ini tidak diizinkan sebagai tempat pelayanan sakramen Baptisan Kudus
dan Perjamuan Kudus. Kebaktian untuk pelayanan sakramen tetap dilaksanakan di
Jemaat Syalom Airnona.17
Wilayah pelayanan Jemaat GMIT Yarden Labat Cabang GMIT Syalom Airnona
meliputi 8 rayon. Jumlah jemaat pada awal berdiri sebanyak 974 orang yang terdiri dari
atas laki-laki 524 dan perempuan 450 orang. Berdasarkan Surat Keputusan MS-GMIT
maka terhitung mulai tanggal 1 April 1992, persekutuan Mata Jemaat GMIT Yarden
Labat secara resmi dikukuhkan menjadi Jemaat mandiri dalam Klasis Kota Kupang
dengan isi keputusan:
1. Status Mata Jemaat GMIT Yarden yang selama ini menjadi Jemaat wilayah atau
bagian dari Jemaat GMIT Syalom Airnona dinyatakan berakhir.
2. Mata Jemaat GMIT Yarden Labat kemudian dapat dinyatakan menjadi Jemaat
mandiri (otonom).
Perihal arti nama Yarden sendiri memiliki arti “Ada Mata Air yang Mengalir”.
Pemberian nama Yardena karena di wilayah Labat didominasi banyak sawah dan
pepohonan sehingga terdapat sumber mata air yang banyak sehingga nama Yarden
yang kemudian diambil untuk menjadi nama Jemaat setempat. Berkenaan dengan
16 Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 6.
Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
17 Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
17
terbentuknya Jemaat GMIT Yarden Labat sebagai jemaat dewasa pada tanggal 1 April
1992, maka pada hari Minggu tanggal 29 Maret 1992 telah berlangsung kebaktian
penabisan gedung “Gereja GMIT Yarden Labat” di pimpin oleh Pdt. Dr. B Fobia selaku
Ketua Majelis Sinode GMIT. Setelah selesai kebaktian dilanjutkan dengan penyerahan
alat-alat sakramen Baptisan dan Perjamuan Kudus yang diterima oleh Pdt. Matheus
Ndoen selaku Ketua Majelis Jemaat atas nama Ketua Majelis Jemaat GMIT Yarden Labat
dalam hal ini Pdt. Nn. M.B. Umpemawany Sm.Th yang menjadi pendeta pertama di
Jemaat GMIT Yarden Labat.18
5. Rehabilitasi mimbar lama dari Jemaat GMIT Syalom Airnona sebanyak 1 buah
18 Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA. Dan Buku
Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 7.
18
Dengan jumlah anggaran pembangunan gedung GMIT Yarden Labat seluruhnya
sebesar Rp 15.111.000,00.19
Pada saat berdiri sendiri, pekerjaan yang paling dominan ditekuni oleh anggota
Jemaat adalah Pegawai golongan 2 ke bawah, wirasuasta dan beberapa Abri. Penantian
akan terealisasikannya gedung ibadah yang menjadi kerinduan bersama semua anggota
Jemaat wilayah Labat membuat mereka menjadi anggota Jemaat yang aktif dalam
menjalankan kegiatan gereja. Mereka bahu-membahu dan selalu memberi diri terlibat
dalam setiap program yang dijalankan Gereja sehingga setiap kemajuan Gereja yang
diraih benar-benar adalah karena keterlibatan anggota jemaat yang dengan rasa
memiliki terlibat aktif untuk pembangunan “Rumah Tuhan”.20
Jauh sebelum jemaat GMIT Yarden Labat belum memiliki gedung ibadah sendiri
maka semua anggota jemaat wilayah Labat beribadah di gedung induk yaitu GMIT
Syalom Airnona. Jemaat setelah berdiri sendiri telah memiliki gedung ibadah sendiri
yang disebut dengan KA/KR. Oleh karena dukungan berupa tenaga dan bahan untuk
membangun dirasa cukup maka dari gedung ibadah awal yang berupa gedung darurat
kemudian dibangun gedung permanent. Pembangunan gedung dan pengadaan tanah
bersumber dari tanah milik Alm. Pdt. Emr. Karel Biremanu yang dihibahkan dengan
surat pelepasan hak dari pemilik kepada Ketua Majelis Syalom Airnona (Pdt. Matheos
Ndoen) dalam hal ini mewakili Ketua Sinode GMIT. Bersamaan dengan itu, mengalir
juga sumbangan spontanitas berupa: Semen 10 sak, pasir 1 ret dan batu satu ret.
Pembangunan gedung Gereja cabang ini dibangun sejak awal peletakan batu pertama
tanggal 11 September 1988 s/d serah terima tanggal 29 Maret 1992 menelan biayah
seluruhnya sebesar Rp 15.111.000,- (lima belas juta seratus sebelas ribu rupiah).
Perincian biaya dari sumber-sumber dana yang diterima dan dikeluarkan untuk
kegiatan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
19 Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 7
Wawancara dengan Bapak Jacob Haan, dirumah Bapak Jacob Haan pada tanggal 11 Januari
2021, pukul 15:30-16:40 WITA.
20 Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA. Dan Buku
Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 7.
Wawancara dengan Bapak Jacob Haan, dirumah Bapak Jacob Haan pada tanggal 11 Januari
2021, pukul 15:30-16:40 WITA.
19
✓ Sumbangan tetap : Rp. 4.316.500,-
Anggota Jemaat Yarden Labat semakin bertambah hingga keadaan per 31 Oktober
2005 bahwa jumlah kepala keluarga sebanyak 300 KK dan memiliki anggota Jemaat
sebanyak 1.507 orang, anggota sidi 776 orang yang terdiri dari Laki-laki = 354 dan
perempuan = 422 serta pasangan nikah sebanyak 272 pasang. Kondisi gedung gereja
lama tidak lagi bisa lagi menampung anggota Jemaat untuk berbakti sehingga ketika
kepemimpinan Pdt. Selvince Kale, Sm.Th,SE sebagai Ketua Majelis Jemaat bersama
Majelis Jemaat dan Jemaat GMIT Yarden Labat sepakat untuk membangun gedung
kebaktian baru. Untuk memperlancar proses pengerjaan pembangunan gedung Gereja,
maka dibentuklah Panitia Pembangunan Gedung Gereja baru yang diketuai oleh bapak
Pnt. Cristofel Adang. Tepat pada hari Kamis, 26 Oktober 2005 dilaksanakan peletakan
batu pertama pembangunan gedung Gereja baru oleh bapak Piet A. Tallo,SH selaku
Gubernur NTT. Dari bulan Oktober 2005 s/d bulan Februari 2020 pekerjaan
pembangunan gedung Gereja baru mencapai 90%. Untuk sementara telah digunankan
untuk kebaktian dan pelayanan lainnya, meskipun belum diresmikan. Badan
pembangunan fisik (BPF) bersama MJ dan Jemaat GMIT Yarden Labat terus berupaya
menggalang dana untuk menyelesaikan pembangunan fisik Gereja tersebut dan jika
Tuhan berkenan maka dalam tahun 2020 gedung Gereja akan diresmikan.21
Para Pelayan yang melayani sebelum Jemaat Yarden Labat memperoleh Pendeta
sendiri adalah para Pendeta dan Penatua dari Jemaat induk. Nama-nama mereka ialah:
Pdt. Matheos Ndoen, Pnt. Drs. Marthen Djo dan Pdt. S.A Hakh-Rede Bire, SmTh. Pendeta
pertama yang melayani pada masa itu yakni Pdt. Nn. M.B. Upenawany. Melalui usaha
21Wawancara dengan Bapak Jacob Haan, dirumah Bapak Jacob Haan pada tanggal 11 Januari
2021, pukul 15:30-16:40 WITA.
Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 6-7.
20
Jemaat dengan kerja keras dan kebersamaan mereka, maka mereka sudah mampu
memberi gaji kepada Pendeta dan gaji yang diberikan sudah memadai kehidupan
Pendeta pada masa itu sebesar Rp. 208.500,- yang diberikan kepada pendeta pertama
yang melayani pada masa itu yakni Pdt. Nn. M.B. Upenawany Sm.Th dan melalui gaji
tesebut sudah mampu menghidupi kehidupan Pendeta yang melayani sehingga Pendeta
tidak lagi melakukan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun oleh karena belum ada rumah Pastori sehingga ibu Pdt. Nn. M.B. Upenawany
Sm.Th tinggal di rumah yang dikontrak milik salah satu anggota Jemaat. Peningkatan
jumlah gaji pendeta juga diikuti oleh peningkatan persembahan Jemaat setiap bulan
dari Apil- Desember Rp 550.000,00 sampai Rp3.000.000,00.22
Relasi yang dibangun antara Pendeta dan Jemaat adalah relasi yang berlandaskan
kasih persaudaraan dan saling bersinergi untuk menjalankan pelayanan jadi dapat
dikatakan bahwa kehidupan mereka berjalan dengan rukun. Berikut ini adalah
pekerjaan pelayanan yang dijalankan ialah: Memimpin kebaktian umum, memimpin
sakramen perjamuan dan sakramen Baptisan Kudus serta melakukan pemberkatan
nikah bagi setiap anggota Gereja yang hendak membangun bahtera rumah tangga.
Awalnya kebaktian hanya dijalankan satu kali tetapi sesui dengan perkembangannya
maka pada tanggal 7 Juni 1992 telah mulai dilangsungkan dua kali kebaktian yakni
pukul 07:00 WITA dan pukul 17:00 Wita.
Setiap Minggunya pelayanan dilakukan oleh Pendeta ataupun Vikaris tetapi jika
Pendeta berhalangan dan tidak ada di tempat maka Jemaat Yarden Labat meminta
Pendeta dari gereja tetangga untuk memimpin kebaktian jadi tidak ada MJH yang naik
mimbar. Perihal buku nyanyian yang dipergunakan ialah buku nyanyian Dua sahabat
lama (DSL), Nyanyian Rohani, buku nyanyian Sekarang Beri Syukur (SBS), Kidung
Jemaat (KJ), Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ) dan Nyanyikanlah Kidung Baru (NKB). Pola
kepemimpinan dan pelayanan yang dilakukan oleh Pendeta berupa pelayanan bagi
22Wawancara dengan Bapak Jacob Haan, dirumah Bapak Jacob Haan pada tanggal 11 Januari
2021, pukul 15:30-16:40 WITA.
Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (ANGGOTA PGI) MAJELIS JEMAAT SYALOM, MEMORI,
PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA JEMAAT YARDEN, GMIT, NTT, 1992. Hal. 13-16.
21
Jemaat dalam hal ini pelayanan di gedung Gereja dan perkunjungan yang dilakukan ke
setiap Kepala Keluarga (KK).23
Angota jemaat Yarden Labat semakin bertambah hingga keadaan per - 31 Oktober
2005 dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 300 KK; Anggota jemaat sebanyak;
1.507 orang; anggota sidi 776 orang (Laki-Laki 354 orang & Perempuan 422 orang);
Pasangan Nikah 272 pasangan. Kondisi Gereja lama tidak bisa lagi menampung Jemaat
untuk berbakti, sehingga sehingga ketika kepemimpinan Pdt. Selvince Kale, Sm.Th, SE
sebagai Ketua Majelis Jemaat bersama Majelis Jemaat dan seluruh Jemaat Yarden Labat
sepakat untuk membangun gedung kebaktian Baru.24
Dari bulan Oktober 2005 s/d Februari 2020 pekerjaan Gedung Gereja yang baru
mencapai sekitar 90%. Untuk semetara telah digunakan untuk kebaktian dan pelayanan
lainnya, meskipun belum diresmikan. Badan Pembangunan Fisik (BPM) bersama
Majelis Jemaat (MJ) dan Jemaat Yarden Labat terus berupaya menggalang dana untuk
menyelesaikan pembangunan Gedung Gereja tersebut dan berusaha untuk melakukan
peresmian Gedung gereja Baru di Tahun 2020.26
23 Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
24 Ibid.
25 Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 9.
Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
26 Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
22
Jumlah anggota Jemaat GMIT Yarden Labat dalam periode ini 1.675 Orang. Jumlah
Jemaat yang tersebar di GMIT Yarden Labat terjadi karena beberapa faktor seperti:
Faktor Kelahiran, faktor mutasi masuk dari jemaat lain sehingga menjadi anggota
jemaat GMIT Yarden Labat dan Faktor yang terakhir ialah Faktor perpindahan dari
sesama Jemaat GMIT maupun antar lintas agama. Kemudian yang menjadi faktor yang
paling dominan sehingga terjadi peningkatan jumlah anggota Jemaat ialah faktor
kelahiran. Jemaat GMIT Yarden Labat terdiri dari 8 rayon. Terdapat 5 bidang pelayanan
dalam jemaat ini. Jemaat GMIT Yarden Labat melaksanakan kebaktian sebanyak dua kali
setiap Minggu, yaitu 07:00 pagi dan 09:00 pagi. Jemaat yang hadir setiap kali kebaktian
hari Minggu berjumlah ±400-500an orang.27
Distribusi Penatua, Diaken, Pengajar Menurut Rayon dan Jenis Kelamin Periode 2020-2023
Distribusi Penatua, Diaken, Pengajar Menurut Rayon dan Jenis Kelamin Periode 2020-
2023
27 Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si, Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja
Yarden Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA.
23
Jlh 30 33 63 6 24 30 1 7 8 37 64 101
Pendeta 1 1 2
Total Pendeta, Pnt, Dkn, dan Pgr JYL (Januaari 2021) 38 65 103
Kegiatan kategorial fungsional berjalan dengan baik sesuai dengan program yang
disesuaikan dengan program UPP. Terdapat juga sebuah kantor tata usaha dengan 1
kariawan dan 2 Sekretaris dan 2 Bendahara. Dalam kantor tata usaha terdapat fasilitas
seperti: 1 buah Print, 1 buah Laptop, 1 buah lemari arsip dan sebuah meja. Total RAPB
tahun ini adalah Rp 1.410.000.00. Mengenai sumber-sumber keungan yang diperoleh
Gereja ialah bersumber dari pendapatan rutin seperti: Kolekte, nazar, perpuluhan,
diakonia, persembahan pembangunan, penjualan surat-surat syukut gerejawi dan
bantuan pemerintah.
28 Wawancara dengan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga M.Si. Selaku Sekretasis Majelis Jemaat
Yarden Labat periode 2020-2023, melalui media sosia WhatsApp pada tanggal 13 Januari
2021 pukul 09:47 - 10:27 WITA.
24
Nama-nama Pendeta Yang Melayani di Jemaat GMIT Yarden-Labat dari Tahun 1992 s/d
sekarang (Januari 2021)29
1.
2.
3.
Wawancara dengan Ibu Malinda Nakmofa – Wadu, SE. Selaku Bendahara Majelis Jemaat
Yarden Labat Periode 2020-2023 di rumah Ibu Malinda Nakmofa – Wadu, SE pada tanggal
12 Januari 2021 pukul 16:24 - 17:33 WITA.
29 Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
25
4.
26
Keadaan Anggota Jemaat Yarden Labat Per 31 Desember 201930
Keadaan Anggota Jemaat Yarden Labat Per 31 Desember 2020 - Januari 202131
30 Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020, Jemaat GMIT
Yarden Labat, Hal. 10.
31 Wawancara dengan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga M.Si. Selaku Sekretasis Majelis Jemaat
Yarden Labat periode 2020-2023, melalui media sosia WhatsApp pada tanggal 13 Januari
2021 pukul 09:47 - 10:27 WITA.
27
4. Jumlah Anggota Jemaat (Org) 82 829 1.656
7
32 Ibid.
28
45 Niken Kristina Benu P VI Penatua
46 Marthinus Day L VI Penatua
47 Yuliana Ully Riwu-Tallo P VI Penatua
48 Yensi Victoria Dimu Rihi-Ndolu P VII Penatua
49 Dr. Anderias S.W.Langga,M.Si L VII Penatua
50 Wiwik Wiji Astuti Loudoe P VII Penatua
51 Melyones Daud Haan,S.Sos L VII Penatua
52 Micklon Edison Nakmofa,ST,M.Si L VII Penatua
53 Melinda Nakmofa-Wadu,SE P VII Penatua
54 Djoni Djibrael Dimu Rihi L VII Penatua
55 Ariance Dimu Rihi - Nguru P VII Penatua
56 Gilbert Wiliam L VII Penatua
57 Semuel Donatus Laa,A.Md L VIII Penatua
58 Hedi Yuliana Ani-Bali P VIII Penatua
59 Danto Kristofel Lobang,SH L VIII Penatua
60 Gerson Famani,S.Sos L VIII Penatua
61 Mariana Lado-Huna Kore P VIII Penatua
62 Junita Ani P VIII Penatua
63 Anderias S. Duil, S.Pd L VIII Penatua
64 Agusri Laa-Tanesi P VIII Penatua
65 Agung Yudistira Duil,SH L VIII Penatua
66 Oktoviana Lalang-Weni P I Diaken
67 Paulina Maleilegi P I Diaken
68 Angganetha Adang-Maro P I Diaken
69 Petronela Duka-Bailain P I Diaken
70 Jusuf Radja Gae L II Diaken
71 Ebed Doko L II Diaken
72 Cornelia Wadu Doko-Djo Hau P II Diaken
73 Amelia Bara-Nguru P III Diaken
74 Chelly Dimu Rihi-Naturasi P III Diaken
75 Veny Natalia Rohi-Biremanoe P III Diaken
76 Yuliana Mira Ie P III Diaken
77 Agustina Dju Tadjo-Djo Hau P III Diaken
78 Juliana Hilda Gah P IV Diaken
79 Antonia Tana-Benu P IV Diaken
80 Yudith Benu-Taneo P IV Diaken
81 Veronika Nombala-Honin P IV Diaken
82 Elisabeth Hae Tada P IV Diaken
83 Maria Babys-Panyola, S.Pd P V Diaken
84 Desderta Ully-Radja Raga P V Diaken
85 Ester Mau-Wake Lulu P VI Diaken
86 Irma Heke-Lona, A.Md.Keb P VI Diaken
87 Doddy Andrea, A.Md L VII Diaken
88 Johana Pati Keraf-Lona P VII Diaken
89 Mince Veronika Pasumain-Maro, A.Md P VII Diaken
90 Silas Yiwa N.D.Ratoebandjoe L VII Diaken
91 Selvina Auw-Dael,S.Sos P VIII Diaken
92 Yakobus Duka L VIII Diaken
93 Mariana Y.Nono Talu-Nawa P VIII Diaken
94 Helmi Nofus-Atimeta P VIII Diaken
95 Drs. Melkianus J. Moll L VIII Diaken
96 Karolina Boy, S.Pd P I Pengajar
29
97 Marthini Bay’Uf, S.PAK P I Pengajar
98 Noveriana Bara Kana, S.PAK P II pengajar
99 Yane Dimu Heo - Mira Kore, S.Th P III Pengajar
100 Jufrianti Benu, S.PAK P IV Pengajar
101 Marselina Lay, S.Pd P V Pengajar
102 Josiati Sanita Takatpei, S.PAK P VII Pengajar
103 Soge Dominggus Famani, S.Pd L VIII Pengajar
SK MJYL Nomor: 04/SK/MJ-GMIT/G/I/DES/2019, Tgl. 15 Desember 2019.
30
Bendahara : Pnt. Wiwik Wiji Astuti Loudoe
Anggota : Dkn. Jusuf Radja Gae
3. Unit Pembantu Pelayanan – Majelis Jemaat (UPP-MJ)
a. Kaum Bapak
Ketua : Pnt. Anderias S. Duil, S.Pd
Sekretaris : Pnt. Bernad Ludji Pau
Anggota : Pnt. Semuel Molana
b. Kaum Perempuan
Ketua : Pnt. Ariance Dimu Rihi – Nguru
Sekretaris : Pnt. Meretes D Kana – Bangngu
Anggota : Pnt. Agusri Laa – Tanesi
c. Pemuda
Ketua : Pnt. Jack Kami
Sekretaris : Pnt. Arvinda C. Lalang, S.Pd., M.Si
Anggota : Pnt. Deswarni Bangngu, S.KM
d. Taruna dan Katekasasi
Ketua : Pgr. Marselina Lay, S.Pd
Sekretaris : Pgr. Yufrianti Benu, S.Pd
e. Persekutuan Anak dan Remaja (PAR)
Ketua : Pgr. Marthini Bay’Uf, S.Pak
Sekretaris : Pgr. Yane Dimu Heo – Mira Kore, S.Th
Anggota : Pgr. Karolina Boy, S.Pd
f. Lanjut Usia (Lansia)
Ketua : Pnt. Mariana Lado – Huna Kore
Sekretaris : Dkn. Irma Heke – L, A.Md,Keb.
Anggota : Dkn. Elisabet Hae Tada,dkk.
g. Musik Gerejawi (Muger)
Ketua : Pnt. Aplonia Maramis – Biremanoe
Sekretaris : Pnt. Maksentius Naat, SH
Anggota : Pnt. Melyones D Haan, S.Sos
h. Persekutuan Doa (PD)
Ketua : Pnt. Drs. Junus Adang
Sekretaris : Dkn. Ebed Doko
31
Anggota : Dkn. Paulina Maleilegi
4. Nama-nama Ketua Rayon
Rayon I : Pnt. Drs. Daniel H. Manoh
Rayon II : Pnt. Suarni Ludji Pau
Rayon III : Pnt. Delijanse Takatpei – Dimu
Rayon IV : Pnt. Jacob Haan
Rayon V : Pnt. Juniarni Rosmaida Dima – Panggabean
Rayon VI : Pnt. Nelly Shalom Babys – Udju Wadu
Rayon VII : Pnt. Yensi Victoria Dimu Rihi – Ndolu
Rayon VIII : Pnt. Gerson Famani, S.Sos
32
BAB III
PENUTUP
A. REFLEKSI
EFESUS, 4:1-16
4:1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan,
supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan
panggilan itu. 2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 3 Dan berusahalah memelihara
kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: 4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana
kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, 5
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, 6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di
atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. 7 Tetapi kepada kita masing-masing
telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. 8 Itulah
sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia
memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." 9 Bukankah "Ia telah naik"
berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? 10 Ia yang telah
turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk
memenuhkan segala sesuatu. 11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-
pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus, 13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, 14 sehingga kita bukan lagi anak-
anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan
palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 15 tetapi dengan teguh
berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah
Dia, Kristus, yang adalah Kepala.16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih
tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar
pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam
kasih.34
34 Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab – Surat Paulus Kepada Jemaat di Efesus 4:1-16, Lembaga
Alkitab Indonesia:2012, Hal. 233.
33
memilih berbagai orang dalam jemaat untuk menerima karunia-karunia yang berbeda,
seperti para rasul, nabi, pemberita Injil, para gembala umat, dan pengajar (4:11). Dua
pasal terakhir dari surat ini memberi petunjuk-petunjuk untuk umat Allah, termasuk
“senjata” rohani yang Allah berikan agar umat-Nya dapat bertahan melawan iblis dan
penguasa-penguasa kegelapan (6:10-17).35
Surat Efesus ditulis oleh Rasul Paulus (1:1; 3:1) saat ia berada dalam penjara (3:1;
4:1; 6:20). Oleh karena itu surat ini dikelompokan bersama dengan Surat Filipi, Surat
Kolose dan Filemon sebagai surat dari penjara.36 Paling sedikit ada dua masalah yang
menyebabkan Paulus menulis surat ini. Pertama, Paulus mendorong mayoritas orang
Kristen Yunani untuk menerima minoritas orang Yahudi dalam persekutuan gereja dan
memelihara hubungannya dengan tradisi-tradisi Israel. Keadaan ini masuk akal, karena
selama dan sesudah perang Yahudi melawan Roma, ketegangan antara orang Yahudi
dan orang Kristen semakin meningkat. Dalam Krisis inilah, Paulus mencoba untuk
berbicara kepada jemaat tentang keesaan gereja. Kedua, dalam nasihat-nasihat etisnya,
Paulus ingin memperbaiki pengaruh hidup bebas dari lingkungan aliran gnostik atau
agama-agama misteri pada masa itu. Keinginan untuk melepaskan diri dari penjara
tubuh untuk naik ke alam atas, kemudian perintah Paulus untuk menanggalkan sifat
lama, dan mengenakan sifat baru (4:22,24) mengingatkan pada sikap oposisi terhadap
pandangan gnostik. Misalnya, penyerahan diri kepada hawa nafsu, melakukan
kecemaran adalah sesuai dengan kecenderungan gnostik. Dalam surat asli Paulus,
dikatakan bahwa misinya adalah memberitakan Injil kepada orang-orang kafir (Galatia
1:15-16; Roma 1:5). Sedangkan, dalam Surat Efesus, penekanannya adalah masuknya
orang Kristen Yahudi dan Kristen Hellenis ke dalam satu gereja. Kesatuan ini berasal
dari Kristus yang di dalam-Nya seluruh ciptaan menemukan kesatuannya.
Kesimpulannya, Jemaat dari latar belakang yang berbeda di dorong oleh Roh Allah
menjadi satu persekutuan dalam Tubuh Kristus.37
Hal ini menjadi penting juga bagi jemaat masa kini, terkhususnya jemaat Yarden.
Paulus ingin menegaskan bahwa jemaat adalah seumpama Bait yang sedikit demi
sedikit didirikan dari abad ke abad, dan orang-orang percaya, turut dibangunkan
menjadi tempat kediaman Allah, sehingga berdirilah Bait Allah yang Kudus. Dan Batu
34
Penjuru Bait Allah itu ialah Kristus. Di dalam Dialah tumbuh seluruh bangunan, rapih
tersusun. Jemaat atau Gereja tidak lagi terikat kepada satu suku atau satu ras saja, tetapi
bersifat umum. Mereka yang beriman kepada Yesus telah dipilih oleh Roh Allah untuk
menjadi satu bagian dari satu tubuh, yaitu jemaat. Dipilih untuk menjadi satu bagian
menegaskan tentang jemaat dari latar belakang yang berbeda untuk menjadi satu
persekutuan. Allah yang telah merubuhkan tembok-tembok egois dan merubuhkan
perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap manusia betujuan demi hidup yang penuh
Kasih. Merubuhkan tembok-tembok egois dan merubuhkan perbedaan-perbedaan juga
Allah lakukan di jemaat GMIT Yarden Labat. Allah telah menghancurkan keegoisan dan
perbedaan kemudian Allah menumbuhkan rasa kebersamaan yang tinggi dan relasi
yang kuat di jemaat Yarden, sehingga jemaat mampu membangun Bait Allah ditengah
dunia. Oleh karena itu, Membangun Persekutuan dalam kebersamaan mesti melibatkan
Allah. Sebab Allah Yang Penuh Kuasa senantiasa menolong dan di dalam Dia tumbuh
bangunan yang rapih tersusun.
Efesus 4:1-16 juga mendefinisikan secara garis besar tentang hidup Gereja dalam
Masyarakat dan Panggilan Gereja sebagai tubuh Kristus. Disini Paulus menoleh pada
tuaian atau misi pelayanan Kekristenannya. Tetapi ajaran tentang satu Kepala – satu
Tubuh memerlukan penghayatan dalam gereja yang terdiri dari orang-orangnya. Paulus
kemudian beralih ke penggarapan ajaran ini secara praktis dalam hidup sehari-hari.
Tulisannya menyodorkan kepada para pembacanya garis-garis tuntunan mengenai
kelakuan dan sikap Kristen di dunia.38 Nada khas telah dikumandangkan Paulus dalam
ayat 1 ketika ia berseru kepada jemaat supaya berpadanan dengan panggilan jemaat di
dalam terang. Paulus menguraikan:
Pertama, Tempat jemaat dalam gereja yang pada dasarnya adalah satu (ay. 2-6);
Kedua, Paulus menegaskan bahwa kesatuan tidak berarti keseragaman yang kaku, yang
bisa terjadi andaikan Gereja adalah benda atau obyek yang mati. Tetapi Gereja adalah
Organisme, yang mempunyai daya hidup dan terbentuk dari pribadi-pribadi yang hidup
dan bertanggung jawab atas perkembangan watak dan kepribadian, sesuai dengan
pemakaian karunia-karunia yang telah diberikan Kristus (ay. 7). Hal ini juga di tegaskan
oleh Paulus kepada jemaat masa kini (khususnya Jemaat Yarden), bahwa kesatuan
35
dalam persekutuan jemaat tidak berarti keseragaman yang kaku. Namun jemaat
memiliki daya hidup, dan terbentuk dari pribadi-pribadi yang hidup, dan bertanggung
jawab atas perkembangan watak dan kepribadian. Salah satu contoh ialah sejarah
berdiri jemaat Yarden. Persekutuan Jemaat mula-mula tidak kaku dan terkesan mati,
namun persekutuan mulu-mula berawal dari pribadi-pribadi berbeda yang hidup,
sehingga Jemaat bertumbuh dalam watak dan kepribadian yang melahirkan
Persekutuan Gereja di tengah masyarakat. Watak dan Kepribadian yang baik
melahirkan melahirkan kebersamaan dalam persekutuan dengan Allah.
Ketiga, Paulus juga menegaskan kepada jemaat bahwa maksud Kristus ialah
Gereja-Nya mencapai ‘Kedewasaan Penuh’ (ay. 13); dan untuk mencapai tujuan ini
Kristus telah memberikan karunia-karunia untuk digunakan melalui pelayanan-
pelayanan kepada-Nya (ay. 8-12). Dari watak dan kepribadian yang baik, jemaat akan di
dorong oleh Kristus untuk menuju ‘Kedewasaan Penuh’ dan tingkat partumbuhan yang
sesuai dengan ‘kepenuhan Kristus’. Kristus sebagai Kepala Gereja akan memberikan
‘Kedewasaan Penuh’ kepada jemaat, namun jemaat juga mesti memiliki watak dan
kepribadian yang baik agar mampu mengetahui rancangan Kristus. Seiringan dengan
itu, Kristus telah memberikan karunia-karunia agar jemaat gunakan dalam pelayanan
kepada-Nya; Keempat, perkembangan gereja harus ditandai oleh pertumbuhan dari
tingkat kanak-kanak ke kedewasaan, sambil menerima watak Kepala-Nya, yaitu Kristus.
Hal ini menegaskan bahwa Perkembangan Gereja dari masa ke masa, haruslah dari
Kehendak Allah agar jemaat mampu mencapai kedewasaan. Kesimpulannya ialah
Melibatkan Allah dalam pertumbuhan untuk mencapai kedewasaan penuh. Hal ini yang
ditemukan dalam sejarah pertumbuhan jemaat Yarden. Para sejarah melibatkan Allah
dalam pertumbuhan persekutuan sehinggan jemaat dimampukan oleh Kristus untuk
mencapai kedewasaan Penuh.
Surat Paulus Kepada Jemaat di Efesus 4;1-16 memberikan pembelajaran bagi
kehidupan Gereja masa kini, bahwa Watak dan Kepribadian yang baik melahirkan
kebersamaan dalam persekutuan dengan Allah. Allah yang telah merubuhkan tembok-
tembok egois dan merubuhkan perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap manusia
betujuan demi hidup yang penuh Kasih. Oleh karena itu, Membangun kebersamaan
dalam Persekutuan mesti melibatkan Allah. Sebab dengan Melibatkan Allah dalam
pertumbuhan dapat mencapai kedewasaan penuh. Allah Yang Penuh Kuasa senantiasa
menolong dan di dalam Dia tumbuh bangunan yang rapih tersusun.
36
B. KESIMPULAN
Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh
manusia. Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja
bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman
manusia pada masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang
berarti. Sejarah juga adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh
manusia.
Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan
menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta
kemanusiaan pada masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk
kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya
dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang
serta arah proses masa depan.
Sejarah Gereja: Jemaat GMIT Yarden Labat berawal dari persekutuan orang-orang
percaya. Iman Kepada Yesus Kristus dan Relasi Kebersamaan yang tinggi membuat
persekutuan mula-mula memiliki semangat dan tekat besar untuk membangun gedung
gereja di lingkungan kehidupan masyarakat Labat. Meski hambatan dan rintangan
menerpa persekutuan mula-mula, namun hal tersebut bukan menjadi penghambat
untuk menghentikan semangat pembangunan. Masalah dan tantangan bukan sebagai
penghambat untuk terpaku kaku, namun sebagai semangat untuk mewujudkan mimpi.
Semangat dan tekad kebersamaan jemaat dilihat dan diperhitungkan oleh Allah,
sehingga berdirinya gedung KA/KR sebagai bukti Allah menuntun mereka.
Seiring berjalannya waktu jemaat pun sudah berdiri sendiri menjadi mandiri dan
otonom. Acara peletakan batu pertama membuat jemaat semakin memiliki semangat
dalam pelayanan kepada Kristus. Nama Yarden, “ada Air yang Mengalir” merujuk pada
semangat jemaat yang terus mengalir dan menumbuhkan Kasih kepada sesama untuk
bertumbuh dan berbuah di dalam dunia. Kristus sebagai Kepala Gereja akan
memberikan ‘Kedewasaan Penuh’ kepada jemaat, namun jemaat juga mesti memiliki
watak dan kepribadian yang baik agar mampu mengetahui rancangan Kristus.
37
DAFTAR LAMPIRAN:
38
(Model Gedung Gereja saat ini)
39
(Peletakan batu pertama dan Pembacaan Maklumat)
40
(Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH., Bapak Drs. John Lalang, M.Si., Bapak Jacob
Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si., di ruangan Konsistori lantai 2 Gereja Yarden
Labat pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 19:49 - 21:00 WITA)
(Wawancara dengan Bapak Jacob Haan, dirumah Bapak Jacob Haan pada tanggal 11 Januari
2021, pukul 15:30-16:40 WITA)
41
DAFTAR PUSTAKA:
ALKITAB
2017 Alkitab dengan Kidung Jemaat, Jakarta: LAI
2014 Alkitab Edisi Studi, Jakarta: LAI
BUKU-BUKU
• Buku Panduan Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang 25-27 Februari 2020,
Jemaat GMIT Yarden Labat.
• GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (ANGGOTA PGI) MAJELIS JEMAAT SYALOM,
MEMORI, PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA JEMAAT YARDEN, GMIT,
NTT, 1992.,
• Laporan Bulanan Bakunase II.
• Dr. C. Groenen OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru, Kanisius, 1984.,
• Dr. Samuel Benyamin Hakh, Perjanjian Baru-Sejarah,Pengantar dan Pokok-pokok
teologisnya, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.
• Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OFM, Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-
Wahyu Berdasarkan Fakta-fakta Sejarah Ilmiah dan Alkitabiah, Yayasan
Komunikasi Bina Kasih:Cetakan Ke-5, April 1988.
WAWANCARA
• Wawancara bersama Bapak Imanuel Maleilegi, SH, Bapak Drs. John Lalang, M.Si,
Bapak Jacob Haan dan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga, M.Si di ruangan
Konsistori lantai 2 Gereja Yarden Labat pada tanggal28 Desember 2020 pukul
19:49 - 21:00 WITA.
• Wawancara dengan Bapak Dr. Anderias S. W. Langga M.Si. Selaku Sekretasis
Majelis Jemaat Yarden Labat periode 2020-2023, melalui media sosia WhatsApp
pada tanggal 13 Januari 2021 pukul 09:47 - 10:27 WITA.
• Wawancara dengan Bapak Jacob Haan, dirumah Bapak Jacob Haan pada tanggal
11 Januari 2021, pukul 15:30-16:40 WITA.
• Wawancara dengan Ibu Malinda Nakmofa – Wadu, SE. Selaku Bendahara Majelis
Jemaat Yarden Labat Periode 2020-2023 di rumah Ibu Malinda Nakmofa – Wadu,
SE pada tanggal 12 Januari 2021 pukul 16:24 - 17:33 WITA.
42
BIOGRAFI PENULIS:
43